LMU

"Sekarang di mana Kak Vian?" tanya Clara kepada Viona.

"Dia masih menemui temannya yang kebetulan ada di sekolah ini" jawab Viona yang kini memberikan biskuit untuk Kanaya.

"Hem ..., Masih ada 20 menit lagi untuk bersama dengan Kanaya" jawab Clara yang kini terlihat mendengarkan ocehan Kanaya yang terlihat kesal.

"Kanaya ..., sudah mandi?" tanya Clara yang kini mencium pipi gadis kecil yang saat ini tersenyum melihatnya.

"Udah dong, liat saja wajahnya segar harumnya juga lembut ya sayang" jawab Viona yang kini tersenyum menatap Clara dan juga Kanaya.

"Hemm pantesan, tadi udah kecium wanginya Kanaya saat mau kesekolah" jawabnya dengan tersenyum memperhatikan Kanaya.

Clara, Kanaya dan juga Viona terlihat tersenyum dengan sesekali terdengar gelak tawa mereka yang kompak.

Sedangkan Vian saat ini sedang menemui temannya yang baru pindah dan kebetulan seorang guru yang mengajar di sekolah Viona. Lama mereka bercerita hingga tanpa di sadari Bel sekolah pun terdengar., dan Vian pun berpamitan akan pulang.

"Oke, gua pulang dulu ..." ucap Vian yang kini berdiri

"Jangan lupa kabari gua,kalau udah pulang !" sambung Vian dengan menepuk punggung Temannya, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan dimana temannya saat ini sedang menyiapkan kertas tugas untuk siswanya.

"Vio ...." panggil Vian yang kini melangkahkan kakinya mendekat ke arah Viona dan juga Clara yang saat ini memangku Kanaya.

"Ehh kak, baru saja aku mau telpon" Ucap Viona yang kini meletakkan ponselnya di dalam saku roknya.

"Udah masukkan, Kanaya ayo pulang biar tante sekolah dulu!" ucap Vian yang kini mengulurkan tangannya ke arah Kanaya yang saat ini ada di gendongan Clara.

Kanaya menggelengkan kepalanya, tak ingin meninggalkan Clara.

"Kanaya, pulang dulu sama Papa ya. Nanti kita ketemu lagi janji deh" ucap Clara yang kini tangannya mengusap pipi Kanaya.

"Beneran?" tanya gadis kecil yang kini menatap wajah ayunya Clara.

"Iya sayang ...." jawab Clara.

"Ayo!" ucap Vian dengan mengulurkan tangannya ke arah Kanaya.

Sedangkan gadis kecil yang ada di dalam pelukkan Clara pun menganggukkan kepalanya dan menyambut tangan Vian.

"Semangat belajarnya Tante dan Mama!" ucap Vian yang kini tersenyum melihat Kanaya yang saat ini pun tersenyum menatap Clara.

"Semangat karna ada tuan putri, gadis kecil kesayangan kan" jawab Clara dengan tersenyum lalu mencium pipi gembul Kanaya.

"Terimakasih Om!" jawab Clara yang kini melihat Vian.

"Semangat ya" jawabnya dengan tangan yang mengusap kepala Clara dengan pelan dengan bibir yang terangkat tersenyum menatap Clara.

Clara pun tersenyum melihat Vian dan tak lama tatapannya beralih ke Kanaya.

"Ayo Cla ...!" ucap Viona yang kini menarik tangan Clara.

Clara pun mengikuti Viona yang saat ini memegang tangannya mengikuti langkah kakinya dengan wajah yang terlihat bahagia. Akan tetapi di detik selanjutnya ia terlihat kesal menatap Guru yang saat ini sedang berdiri di depan dengan merapikan lembaran kertas.

"Kok bapak ini lagi dikelas kita?" ucap Clara yang kini bertanya pada teman di belakang kursinya.

"Pengawas belum datang, jadi dia yang menggantikan untuk sementara" jawab Temannya.

Clara pun yang mendengarkan jawaban dari temannya pun hanya menganggukkan kepalanya, lalu mengambil semua alat tulisnya dari tas.

"Kerjakan dengan teliti dan tidak perlu tergesa-gesa, ini bukan perang yang menghilangkan nyawa tapi perang dalam belajar, menjawab soal yang ada di kertas dan untuk menentukan masa depan kalian" ucap sang Guru yang kini terlihat memberikan kertas yang ia pegang.

"Siapkan semua alat tulis, pensil, mistar dan juga penghapus!" sambungnya dengan melihat semua siswa dan juga siswi yang ada di hadapannya.

"Dan jangan pernah melamun!" ucap sang guru yang kini meletakkan kertasnya di hadapan Clara.

"Clara ...," panggil siswa yang ada di depan Clara.

"Hem, kenapa?" jawab Clara.

"Kertas di depan kamu!" ucapnya dengan memberikan kode mata.

Clara pun mengambil kertas yang ada di depannya, akan tetapi kertas yang ia raih tak bisa diambil.

"Ck sialan!" gumamnya yang kini merebut kertas yang ada ditangan sang guru.

"Jika kamu terus-terusan melamun apa kertas di depan kamu bisa di jawab?" ucap sang Guru.

"Bisa!"jawabnya dengan meraih pensil di mejanya.

"Hanya dengan mengedipkan mata sudah selesai jawabannya" ucap Clara yang kini terfokus menatap kertas yang ada di depannya.

Dan sang guru yang ada di depannya pun menggelengkan kepalanya, lalu melangkahkan kakinya menuju mejanya.

Terpopuler

Comments

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

jangan galak2 pak guru, nanti cinta repot lho,

2023-09-25

0

🍒⃞⃟🦅𝐍𝐔𝐑𒈒⃟ʟʙc𝐙⃝🦜

🍒⃞⃟🦅𝐍𝐔𝐑𒈒⃟ʟʙc𝐙⃝🦜

Ajaib nih si clara😂

2023-07-15

0

⏤͟͟͞R ve

⏤͟͟͞R ve

Wah wahh sombing sekali kamu Cla 😎

2023-06-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!