Clara Putri Admaja, adalah putri bungsu dari Albert dan juga Eka.
Sang papi yang sibuk dengan perusahaannya sedangkan sang mami yang sibuk menunggu orang sakit. Ah … maksudnya perawat di rumah sakit terkenal. Kebetulan, papi juga mempunyai jabatan di sana, tapi sang mami yang tak ingin menggunakan kedudukan sang suami.
Mami masih merendah dan tak pernah membanggakan semua yang ada pada papi. Clara pun mempunyai kakak yang begitu tampan dengan tubuh tegap berotot yang kuat serta perut yang sering kali dibanggakan oleh dirinya.
Clara dan juga sang kakak sama saja, sifat sikap manja terhadap papi dan mami membuat keduanya tak pernah merasakan perbedaan. Namun, yang berbeda dari sang kakak yang lebih dingin dengan orang lain, tapi hangat dan seru bersama dirinya mami dan juga papi, sedangkan Clara yang begitu ramai. Satu ayah namun berbeda ibu, Clara dan juga kakak tampannya berbeda mami namun tak mengurangi rasa sayang dan cinta dirinya terhadap Clara dan juga mami.
Malah sang kakak terlihat jelas manja terhadap mami, sedangkan mami menyambut dengan senang melihat anak sambungnya yang juga dekat dengannya.
Seperti malam ini, sang kakak yang datang dengan mencium tangan sang mami dan juga papi sedangkan dengan Clara hanya mengelus puncak kepalanya.
Ah … bukan mengelus, melainkan mengacak-ngacak rambutnya yang baru saja di rapikan oleh mami.
"Dari mana, Raf?" tanya Albert yang kini menatap sang putra.
"Minum dulu, Nak," ucap Eka yang memberikan gelas air putih diberikan untuk Rafa
"Rumah sakit, Pi," jawab Rafa lalu tangannya mengambil gelas yang di berikan oleh sang mami.
"Terima kasih, Mam," ucap Rafa dengan meminum hingga tandas, setelah itu ia letakkan di atas meja.
"Ngapain di rumah sakit, Kak?" tanya Clara yang kini duduk di lantai dengan sang mami yang merapikan rambutnya.
"Clubing, Ra …," jawab sang kakak.
Bug!
Kertas koran melayang di kening Rafa. Rafa menghapus jejak dengan mengusap kening tersebut. Ia pun meringis, sebab, ada rasa sakit.
"Pi ... aku ‘kan jawab, lagian masa di rumah sakit clubing, Ra. Ya jelas lihat orang sakit lah ...," ucap Rafa.
"Jaga gaya bicaramu, Clara masih anak-anak dan Papi tak ingin melihat anak bungsu Papi mengikuti gaya kamu!" ucap Albert yang kini menatap wajah Rafa.
"Pi ... anak-anak gimana sih? Clara udah gede juga," ucap Clara yang kini terlihat protes.
"Bagi papi kamu tuh anak kecil, Ra ...," ucap Rafa terlihat mengejek Clara yang saat ini menatapnya dengan kesal.
"Iss …," ucap Clara yang kini terlihat merenggut.
"Udah sayang!" ucap Eka yang kini terlihat menatap sang putri.
"Tidur ‘lah, Nak, beristirahatlah yang cukup!" ucap Albert yang kini menatap sang putri yang kini tak bersahabat.
"Dan tak usah memainkan ponsel di balik selimut!" sambung Albert yang tau kebiasaan sang putri selama ini.
"Siapa yang bilang kalau adek memainkan ponsel di balik selimut, Pi?" jawab Clara yang kini melihat ke arah sang papi.
"Rafa ... dia yang bilang sama Papi kalau kamu suka memainkan ponsel di balik selimut," jawab Albert yang kini tersenyum melihat sang putri yang melototkan matanya ke arah sang kakak.
"Tapi, karna Papi yang mendesak dia untuk jujur," sambungnya dengan tersenyum.
"Ya ampunnn ... Kakak sama Ayah sekarang memata-matai Adek saat tidur, ya?" ucap Clara yang kini kesal terhadap kedua lelaki yang kini ada di depannya.
"Apa sih, Dek?" ucap Rafa yang terlihat biasa di depan Clara.
"Mami ...,” panggil Clara yang kini duduk di samping Eka.
"Iya, Sayang?" jawab Eka yang kini tersenyum menatap putrinya.
"Kenapa mereka mempunyai kebiasaan yang sama, Mi?" ucap Clara yang kini terlihat kesal menatap Rafa dan juga Albert.
"Anak dan orangtua sama Clara," jawab Rafa.
"Diam!" ucap Clara.
"Sudah, kalian pergilah dari sini Mami dan putri Mami ingin bercerita!" jawab Eka yang kini menengahi
"Clara mau ke kamar saja, Mi,” ucap Clara yang terlanjur badmood.
"Mau ditemani?" tanya sang mami yang kini menatap dang putri.
"Gak usah, Mi, Adek mau langsung tidur saja!" jawab Clara.
Mendengar jawaban sang putri Eka pun tersenyum.
"Ya udah tidur lah, Nak!" jawab Eka.
"Good night, Mami," ucap Clara dengan mencium pipi Eka.
"Night, Dear," jawab Eka dengan mengusap kepala sang putri.
"Sama Papi dan Kakak gak pamit, Nak?" tanya Eka yang kini melihat ke arah sang putri.
"Ngambek, Mam," ucap Clara yang kini melangkahkan kakinya ke arah tangga.
"Masya'Allah ... putri kalian benar-benar sama persis seperti orang tuanya," ucap Rafa dengan tangan yang mengambil kuker ditoples.
"Rafa!" bentak Albert dan juga Eka bersamaan.
"Hemm ... makanlah, ini Rafa mampir ke toko Bunda tadi!" ucap Rafa yang kini melangkah kan kakinya meninggalkan Eka dan juga Albert.
"Kenapa balik lagi?" tanya Albert yang kini melihat ke arah Rafa.
"Apa sih Pi ... aku mau ambil ini," ucap Rafa dengan memperlihatkan ponselnya.
"Oh ... pergilah dari sini!" jawab Albert.
"Night, Mami, Papi," ucap Rafa yang kini melihat sang mami.
"Night, Kak," jawab Eka
"Langsung tidur Raf, jangan video call dengan wanita!" jawab Albert yang kini menatap sang putra.
"Oh … astaga, Papi," jawab Rafa yang kini melihat sang papi yang kini menatapnya.
"Emang benar kamu suka video call?" tanya Eka yang kini melihat Rafa.
"Enggak mi, siapa yang bilang?" tanya Rafa
"Papi yang bilang," jawab Eka.
"Ahhh ... iya lupa Papi yang bilang," ucap Rafa yang kini menggaruk kepalanya.
"Papi hanya menebak Raf, tapi ternyata benar bukan?" ucap Albert yang kini tersenyum melihat wajah bingung Rafa.
"Ohh astaga ...," ucap Rafa yang kini melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
𓆉︎ᵐᵈˡ🍾⃝ᴀͩiᷞsͧyᷠaͣh⒋ⷨ͢⚤👙
woah ternyata si Clara. juga anak yg di sayangi kedua orang tua dan juga kakak nya Rafa..aku kira calra ank broken home..mknya caper SMA Vian..dan syank SMA Kanaya .. ternyata emng beneran tulus bgt si clara sayang SMA Kanaya..
2023-11-29
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
keluarga yang harmonis, aku iri🥰🥰🥰
2023-09-18
0
𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴
papi Rafa sama Clara cenayang atau gimana tau aja kelakuan anaknya sebelum tidur😂
2023-06-12
0