"Kalau berjalan lihat mata dong!" ucap Clara yang kini terlihat mengusap lengannya yang terkena kopi panas.
"Sorry" jawabnya yang kini memberikan sapu tangan pada Clara.
Clara pun mengambilnya lalu berjalan menuju Toilet. Sedangkan laki-laki yang menabraknya hanya tersenyum melihat Clara.
"Hiksss ... Baru juga masuk sudah begini pakaian ku, benar-benar sial hari ini," ucap Clara yang kini mengelap bajunya yang terkena kopi.
"Ara ...," panggil Viona yang kini ada di samping Clara.
"Ya ampun Ara, ini kena apa hem?" sambung Viona yang kini melihat Clara.
"Ada orang yang lewat matanya ga di pake!" jawab Clara dengan mencuci tangannya.
"Siapa?" tanya Viona yang nampak penasaran.
"Entah, sepertinya tamu sekolah kita" ucap Clara yang kini melihat Viona yang saat ini mencuci tangannya.
"Hmmm, ya udah ayo masuk," ucap Viona
Clara dan juga Viona pun berjalan bersama menuju kelasnya, terlihat obrolan seriusan antara Viona dan juga Clara. Hingga tanpa terasa mereka pun sampai di kelas dengan senyuman di bibir mereka dan tak menyadari adanya seseorang di depannya memegang sebuah kertas dengan menatap Viona dan juga Clara.
Sedangkan Viona yang sadar dengan seseorang yang sudah duduk di meja guru hanya diam mematung tanpa menjawab ucapan Clara, mata Viona memberikan kode agar diam namun kode yang di berikan untuk Clara tak juga di sadari.
"Vi ..., saat ada laki-laki yang datang dengan menanyakan sapu tangan itu aku akan membalasnya dengan menumpahkan air di bajunya!" ucap Clara yang kini tersenyum dengan mengakhiri pembicaraannya dengan Viona.
"Hemm ..., Jika ia tak sengaja menumpahkan kopi di baju mu bagaimana? sedangkan dia sudah meminta maaf padamu!" Ucap Viona yang kini terlihat menggenggam tangannya sendiri dengan erat.
"Tidak ada kata ketidak sengajaan Vi!" jawab Clara yang kini meletakkan sapu tangan dimeja yang saat ini ia pegang.
"Ohh ..., jadi mau menumpahkan air di kemeja saya?!" Tanya sang lelaki yang kini menghadap Clara menatap Clara dari bawah sampai ke atas, mencermati Clara yang saat ini hanya diam.
"Sudah saya katakan saya tidak sengaja, dan saya juga sudah meminta maaf!" sambungnya yang kini mengambil sapu tangan yang ada di meja yang telah ia berikan kepada Clara.
"Dan ini ...," ucapnya dengan memperlihatkan sapu tangan di tangannya.
"Tadinya saya memberikan untuk kamu, tapi saya rasa tidak jadi. Maka ini saya ambil lagi" sambungnya yang kini mengambil sapu tangan dari meja Clara lalu ia letakkan di mejanya.
"Sekarang kerjakan tugas ini di papan tulis dan jelaskan caranya, karna teman kamu ada yang bertanya!" ucap laki-laki yang kini memberikan spidol kepada Clara.
"Dan kamu, silahkan duduk!" sambungnya yang kini menatap Viona.
Clara pun mengambil spidol yang ada di tangan lelaki yang kini menjadi gurunya, ia mulai menuliskan semua jawaban yang di tugaskan oleh gurunya.
Tak menunggu lama, semua jawaban telah tertulis di sertai dengan penjelasan dari jawaban yang ia tulis.
"Sudah, silahkan catat dan pahami dengan apa yang telah saya jelaskan di papan tulis!" ucap Clara dengan meletakkan spidol di meja guru, lalu ia pun berjalan menuju mejanya.
Sedangkan laki-laki yang saat ini di depannya menatap papan tulis, semua jawaban dan penjelasan telah Clara tulis, takjub dengan anak murid yang ada di depannya. Baru kali ini ia menghadapi murid yang dingin yang tak menghiraukan dirinya.
"Murid dengan kepintaran yang kuar biasa!" gumamnya yang kini menganggukkan kepalanya.
"Oke semuanya sudah paham dengan penjelasan yang ada di depan ?" tanyanya yang kini melihat ke arah murid-murid yang menatap papan tulis.
"Sudah pak!" jawab mereka serentak.
"Baguslah ....," jawabnya.
"Sekarang saya beri waktu 3 menit,silakan tulis yang ada di depan!" sambungnya yang kini duduk di mejanya dengan membuka laptopnya.
Banyak yang menulis dan mencontoh tulisan yang di berikan oleh Clara, sedangkan Clara hanya duduk dengan membaca buku yang ada di depannya.
3 menit pun berlalu, dan kini nampak laki-laki yang menjadi guru mereka pun menghapus semua tulisan Clara. Lalu ia menuliskan soal yang hampir sama dengan yang di jawab oleh Clara.
"Kerjakan soal ini lalu kumpulkan 10 menit lagi ...," ucapnya yang kini menuliskan semua soal-soal yang ia buat tanpa melihat buku.
"Di kertas satu lembar!" sambungnya yang kini duduk di mejanya menatap semua murid yang nampak bingung.
Sedangkan tatapannya mengarah pada Clara yang nampak biasa dan dengan santai menulis semua yang ada di depannya tanpa banyak berbicara. Ia menggelengkan kepalanya saat melihat ke arah yang lain, yang terlihat kebingungan serta menatap ke arah teman-teman yang ada di sampingnya.
"Kerjakan dengan baik, kalian sudah melihat jawaban dari teman kalian. Pahami dan teliti bagaimana caranya!" Ucapnya yang kini berjalan mengelilingi meja.
Hening tanpa ada kata, namun jelas terlihat di wajah anak-anak muridnya yang begitu khawatir dengan jawaban yang mereka berikan.
8 menit sudah berlalu dan kini ruangan terlihat riyuh dengan jawaban yang mereka tulis, terlihat jelas wajah mereka yang takit dengan hasil yang mereka berikan.
"2 menit lagi semua jawaban kumpulkan, dan berikan pada Clara!" ucap sang guru yang kini nampak membereskan laptopnya.
"Clara ..., Tolong antarkan ke ruangan saya!" ucap sang guru yang kini berjalan meninggalkan kelas.
sedangkan Clara hanya menganggukkan kepalanya tanpa ingin menjawab.
"Ah udah lah, toh dia hanya sementara menggantikan ibuk Pika!" ucap salah satu teman satu kelasnya.
"Hemm ..., syukurlah setidaknya saya tidak akan melihat dirinya lagi" gumamnya dengan mengambil semua kertas yang di berikan oleh teman satu kelasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🏘⃝AⁿᵘBoy🔰🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅
guru pengganti ya .
2024-03-04
0
⸙ᵍᵏoᷡuͦbᷡliͣer༄༅⃟𝐐
haiiss yg nabrak rupanya guru pengganti
2023-12-02
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
selain cantik, tajir, Clara ini termasuk murid yang pandai 😍😍😍
2023-09-24
0