Di dalam mobil tak ada percakapan antara Vian maupun Nilam, hanya ada suara mesin mobil yang terdengar.
Dan tanpa terasa mereka pun sampai di perumahan di mana Nilam yang tinggal.
"Yan..."panggil Nilam
"Ya, ada apa ?"tanya Vian yang kini menatap Nilam
"Ku kira teman Viona menyukai mu "ucap Nilam yang kini menatap wajah Vian yang terlihat datar
"Dia hanya gadis remaja yang labil, tak perlu membicarakan dia" ucap Vian yang kini tersenyum melihat Nilam
"Hemm oke, terimakasih ya" ucap Nilam yang kini keluar dari mobil
Vian pun menunggu Nilam hingga masuk di dalam rumahnya dan setelah melihat Nilam masuk Vian pun melajukan mobilnya menuju Rumahnya.
Dalam perjalanan pulang, Vian melihat penjual Martabak. Ia pun berhenti dan memesan 5 menit kemudian pesanannya telah selesai, Vian memberikan uangnya lalu menghidupkan kembali mesin mobilnya dan melajukan kembali kendaraannya menuju rumah
Berbeda dengan Vian yang saat ini sedang menuju rumah, kini terlihat Kanaya yang sedang tertidur pulas di dalam pelukkan Clara.
"Sudah tidur dia ra" ucap Viona yang kini
"Hemm.. gembul pipinya ya" jawab Clara dengan tangan yang menyentuh pipi Kanaya
"Di kasih apa si Vi ?" sambung Clara
"Di kasih makan lah, kasih susu juga " ucap Viona
"Dan...." sambung Viona menatap wajah Clara yang terlihat menunggu jawaban dari Viona
"Yang ketiga besok aja Raa" ucap Viona yang kini tersenyum menatap wajah Clara yang terlihat kesal
"Ckkk selalu" jawab Clara yang kini dengan pelan meletakkan tubuh mungil Kanaya di kasur
"Mau makan apa Ra?" tanya Viona yang kini melihat Clara menghampiri dirinya
"Tak usah repot-repot Vii, kalau aku lapar pasti aku ambil sendiri " ucap Clara dengan tersenyum tanpa canggung
"Harusnya yang bilang seperti itu aku Ra" ucap Viona yang kini menatap sahabatnya
"Seperti orang biasanya kan bilang seperti itu Vii ... Dan lebih-lebih kata mereka anggap seperti rumah sendiri bukan " jawab Clara yang kini tersenyum melihat sahabatnya yang nampak berfikir
"Heemm ... Iya juga ya, sering aku mendengarkan kata-kata seperti itu" ucap Viona
Melihat Viona yang nampak seperti orang yang bingung Clara pun tertawa
"Apa sih? " Ucap Viona yang kini menatap Clara
"Gakk " jawab Clara
"Vii, aku mau tanya dong" sambung Clara yang kini menatap Viona dengan serius
"Katakan saja Ra " jawab Viona yang kini terlihat merapikan bukunya
"Sebenarnya perempuan tadi siapa?" tanya Clara dengan serius
"Itu kak Nilam, calon istri abang Vian" jawab Viona
"Oh ... "ucap Clara yang nampak berfikir
"Mereka sudah tunangan kah?" sambung Clara yang nampak ingin mengetahui tentang Vian dan juga Nilam
"Belum, tapi beberapa hari lagi mereka akan melakukan pertunangan sepertinya." jawab Viona
"Hemmm ... Tante itu sepertinya sangat berkelas Vi, sedangkan aku hanya lah siswa SMA." ucap Clara yang nampak menundukkan kepalanya
"Mau berkelas mau cantik ataupun mau pintar tak cukup Ra, jika ia tidak menyukai Kanaya." jawab Viona yang kini melihat Clara
"Maksud kamu?" ucap Clara memperhatikan Viona
"Hemmm ... Maksud ku kak Nilam tak sebegitu menyukai Kanaya. "jawab Viona
"Jadi suka dari bapak anaknya tapi tidak dengan anaknya dong." ucap Clara yang kini mengerutkan keningnya.
"Hemmm ...Kak Nilam tak sebegitu menjaga Kanaya selama ini,ia akan berperilaku lembut dan perhatian jika ada Abang saja." jawab Viona
"Dari mana kamu yakin Vii ?" tanya Clara yang kini memperhatikan Viona
"Kau lupa kalau di rumah juga di pasang cctv sama abang Ra." jawab Viona yang kini memperlihatkan ponselnya menunjukkan video beberapa jam yang lalu
"Astagfirullah. " ucap Clara dengan melototkan matanya menatap layar
"Dan aku semakin takut jika Kanaya mempunyai ibu seperti kak Nilam." ucap Viona yang kini mengambil ponselnya lalu mengembalikan di atas meja
"Akan menjadi apa keponakan ku itu jika bersama dengan ibu yang seperti itu, baru menjaga beberapa jam saja Kanaya di buat seperti itu apa lagi sudah menjadi ibu. Aku yakin Kanaya tak akan bahagia." sambung Viona
"Hemm ... Terkadang aku pun berfikir anak-anak seperti kita lebih dewasa dari pada mereka yang sudah berumur." ucap Clara yang kini memijit keningnya
"Iya betul, mereka lebih egois mementingkan dirinya sendiri tanpa ingin memperhatikan orang lain" jawab Viona
"Tapi Vi, aku ingin bertanya tentang ibu kandung Kanaya " ucap Clara yang kini menatap Viona
"Jika itu aku belum bisa menjawabnya Ra, karna ...." jawab Viona
"Karna apa?" tanya Clara yang kini memperhatikan Viona
"Karna tak ada yang harus kamu ketahui " jawab seseorang yang kini sudah ada di belakang Clara
"Hehh ... Aku ingin mengetahui semuanya " ucap Clara yang masih memperhatikan Viona yang mengedipkan matanya memberikan kode
"Apa ?"tanya Clara yang kini memperhatikan Viona
"Sepertinya ke anehan mu banyak Vi ... dari pelupa sekarang menjadi cacingan " ucap Clara yang kini menatap sahabatnya yang terlihat kesal menatap dirinya
Seketika Viona mensentil kening Clara yang kini menatapnya dengan kesal
"Dihh asemm kamu, aku memberimu kode liatlah di belakang ada om mu ...." ucap Viona yang kini memutar tubuh Clara menghadap Vian
Saat Clara menghadap Vian yang kini ada di depannya saat itu juga sentilan keningnya terasa kembali.
"Awwwww ... kalian abang dan adek sama saja,kebiasaan suka menyentil kening ku yang mulus ini" ucap Clara dengan tangan yang mengusap keningnya
"Berisik !" ucap Vian yang kini melangkahkan kakinya ke arah Kanaya yang saat ini sedang tertidur
"Ganteng ...." ucap Clara yang menatap Vian yang kini sedang menutup tubuh Kanaya dengan selimut
"Kalian keluarlah ke dapur, ada martabak di atas meja " ucap Vian yang kini melihat ke arah Viona dan juga Clara
"Taburannya apa Bang?" tanya Viona
"Entahlah, Abang hanya membeli saja tak memperhatikan taburannya" jawab Vian
"Hemm ... Oke terimakasih Bang" jawab Viona dengan melangkahkan kakinya meninggalkan Vian yang terlihat mengelus puncak kepala Kanaya
"Clara ayoo " sambung Viona yang melihat kebelakang
"Ahh iya sebentar" ucap Clara yang kini melangkahkan kakinya mengikuti Viona
Vian hanya menoleh sekilas lalu merebahkan tubuhnya di samping sang putri.
... Aku pernah menyesali jalan kisah yang tak sesuai dengan keinginan, namun Takdir tak dapat di tebak. Adanya tanggung jawab yang begitu besar membuat lebih kuat dari sebelumnya dan menjadi lebih semangat saat melewati semuanya karna Takdir kehidupan kita bisa di ubah selagi kita mampu tak putus asa dan tetap bersabar.......
^^^Sny^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
𝐙⃝🦜 Kᵝ⃟ᴸ ƘāRın ツ
katanya pinter masak.
masa di sini martabak mateng 5 menit. seumur² martabak matengnya lama deh. apalagi yang tebel. ini viannya beli martabak udah dingin kali👀
2024-06-23
1
✿︎ Cﺃꪀꪻꪖ white 💦 ❥︎⏤͟͟͞͞R ᥫᩣ
terkadang yg oleng yg bikin makin absurb🤣🤣🤣
2024-03-06
1
☠ᵏᵋᶜᶟբɾҽҽթαlҽsԵíղαKᵝ⃟ᴸ𒈒⃟ʟʙᴄ
wkwk clara loading nya lama ya vi pdhl dh di ksh kode tp ttp aja gk fahan/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-03-05
0