...“Aku Megan, yang akan menjadi koki di sini, mulai hari ini.” – Megan Fox ...
Abercio ikut terbelalak kaget saat mendapati mata Ciara membulat dengan sempurna.
“Ciara?” ucap Abercio sesaat ia melepaskan bibirnya dari bibir Ciara.
Gadis itu terdiam. Matanya tampak berkaca-kaca. Namun ia berusaha menahannya serta berusaha bertingkah polos dan manja.
“Go-good night kiss ... Daddy?” tanya Ciara pelan. Ia mengutuki dirinya saat mengatakan hal tersebut.
Abercio mengangguk pelan. Lalu, ia tersenyum dengan senyuman iblis. Ia menatap gadis itu dan membelai lembut rambut gadis itu dengan lembut.
“Yes. Itu good night kiss,” sahut Abercio. “Biar Ciara mimpi indah.”
Abercio kembali membelai lembut bibir Ciara yang masih basah akibat ulahnya tadi. Di tatapnya bibir gadis itu sambil ia memaksa menelan salivanya.
“Memangnya, Mommy nggak pernah ngasih good night kiss ke Ciara?” tanya Abercio dengan suara yang berbisik. Namun sorot matanya masih melekat ke bibir sensual gadis itu. Ibu jari tangannya juga tak henti-hentinya mengusap pelan bibir, menikmati setiap lekukan dari merekahnya bibir merona milik Ciara.
“Pernah. Tapi Mommy kiss aku di dahi,” jawab Ciara dengan suara yang sedikit tercekat. Jantungnya berdebar dengan kencang. Ada perasaan menggelitik yang mengusik dadanya. Perasaan aneh yang selama ini belum pernah ia rasakan. Entah perasaan apa itu?
“Oh. Kedepannya, Daddy Cio akan memberikan Ciara good night kiss di bibir,” ucap Abercio pelan. “Itu bentuk cinta Daddy untuk Ciara.”
“Di—”
Abercio membungkam bibir Ciara dengan bibirnya. Awalnya, hanya menempelkan bibir. Lama-lama, bibir pria itu mulai menelusuri setiap inci dari bibir gadis itu. Lidah Abercio tak dapat berdiam diri. Dengan sedikit memaksa sambil memegang dagu gadis itu, Abercio sukses memasukkan lidahnya ke dalam bibir Ciara.
“Aku yakin, good night kiss yang wajar itu bukan seperti ini. Tapi, kenapa aku nggak bisa nolak? Malah … aku menikmatinya?” pikir Ciara dalam hati.
Cukup lama Abercio menikmati gurihnya bibir gadis muda itu. Hingga akhirnya ia melepaskan pautan bibirnya dan mengecup lembut dahi Ciara.
“It’s time to sleep,” bisik Abercio pelan sambil tersenyum.
Ciara membalas senyuman pria itu dengan kikuk. Runtuh sudah tujuan utamanya untuk mencari tau sisi buruk pria itu dan mengadukannya pada Lucy. Pasalnya, kini ia terjebak dalam kegilaan hot daddy yang tak seharusnya ia miliki. Apa … ke depannya Ciara dapat membentengi dirinya untuk tak terlibat lebih jauh lagi dengan pria itu?
...❣️❣️❣️...
Pagi yang begitu cerah dengan kicauan burung yang samar-samar terdengar di balik jendela besar kamar itu. Ciara membuka matanya perlahan. Kedua tangannya ia bawa ke udara sembari meregangkan badan.
“Mhhh…” leng.uh Ciara saat meregangkan badannya. Kemudian ia duduk dari tidurnya dan menatap ke samping.
“Loh, Daddy Cio ke mana?”
“Daddy di sini, Sayang,” sahut Abercio tiba-tiba.
Pria itu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk yang melilit pinggang. Saat itu, Ciara tak mampu membohongi matanya. Betapa indah dan kekarnya tubuh milik Abercio itu. Roti sobek yang menjadi idaman para wanita, kini benar-benar ada di depan matanya.
“Good morning, Sweetheart.” Sapa Abercio sambil mengecup lembut bibir Ciara.
Ciara terbelalak. Sejak kapan pria itu duduk di sisi ranjang? Lalu, yang tadi itu ciuman lagi? Morning kiss, gitu?
“Daddy—”
“Itu namanya morning kiss, Sayang,” potong Abercio menjelaskan. Pria itu mengusap pelan rambut Ciara. Lagi-lagi senyuman dan tatapan pria itu menghipnotis Ciara sehingga bibir gadis itu menjadi bungkam.
“Morning … kiss?” tanya Ciara sambil mengerutkan dahinya.
“Hmm.” Abercio mengangguk pelan. Kemudian ia memicingkan mata sambil memiringkan kepalanya seolah-olah sedang berfikir.
“Let me guess. Pasti … Mommy nggak pernah ngasih morning kiss ke Ciara?” tebak Abercio.
“Ya iyalah! Masak Mommy ngecup bibir aku!” kesal Ciara dalam hati. Tapi ia terpaksa bertingkah polos demi menjaga image gadis polos dan manjanya itu.
“Ya udah. Sekarang Ciara mandi. Terus kita sarapan di bawah ya? Sekalian aku mau kenalin koki baru kita,” ucap Abercio sambil tersenyum.
...❣️❣️❣️...
“Daddy Ciooo …”
Ciara menuruni tangga dengan tingkah dan gaya manja anak-anaknya. Gadis itu menuju meja makan dengan riang tanpa beban. Dia penasaran, seperti apa koki baru yang akan memasakkan makanan kedepannya.
“D-Daddy … C-Cio?”
Ciara tak mampu menutupi rasa terkejutnya saat melihat Abercio sedang bercumbu mesra dengan seorang wanita cantik yang sedang memakai celemek. Mereka bercumbu mesra di samping meja makan? Lalu … kenapa tangan Abercio ada di dada wanita itu?
“C-Ciara?” Abercio langsung melepaskan bibirnya dari bibir wanita itu. Begitu juga dengan tangannya. Abercio membetulkan jasnya yang acak-acakan. Kemudian ia berjalan mendekat ke arah Ciara.
“Tadi itu …” Abercio sedikit kebingungan mencari alasan.
“Morning kiss?” potong Ciara dengan wajah yang suram.
Entah kenapa hati Ciara mendadak sakit dan kesal. Apa karena ayah sambungnya bercumbu mesra dengan wanita lain? Apa karena pria itu menduakan ibunya? Meskipun pernikahan Lucy dan Abercio hanya sebatas kontrak.
Abercio terpaksa mengangguk mengiyakan ucapan Ciara. Ia meraih bahu Ciara yang tingginya hanya sebatas bahu Abercio. Kemudian ia menuntun Ciara menuju meja makan. “Yes. Tadi itu morning kiss, Sayang.”
“Hallo, Ciara …” sapa wanita yang mengenakan celemek tersebut. “Aku Megan, yang akan menjadi koki di sini, mulai hari ini.”
Ciara langsung menatap Abercio yang saat itu sedang berdiri di sampingnya. Ia mendongak ke atas menunggu respon Abercio.
“Benar. Megan akan jadi koki kita mulai hari ini,” Abercio mengiyakan apa yang wanita itu katakan tadi.
Dengan terpaksa, Ciara mengangguk pelan menerima kehadiran wanita yang sepertinya akan menjadi saingan kedepannya. Entah itu saingan Lucy atau … saingan Ciara?
...❣️❣️❣️...
Siang telah berlalu dan malam telah tiba.
Seharian ini Ciara hanya berada di kamar berkutat dengan ponselnya. Kini, Ciara terbaring di ranjang luas milik Abercio dan masih menatap layar ponsel.
“Udah jam sepuluh. Daddy Cio kok belum pulang?” gumam Ciara.
Gadis itu menguap karena kantuk. Namun, samar-samar terdengar olehnya derap langkah seseorang yang mendekat ke arah kamar tersebut.
Ceklek!
Abercio masuk ke kamar. Dengan spontan Ciara memejamkan matanya. Gadis itu sadar bahwa Abercio sedang berjalan ke arah ranjang di mana ia sedang pura-pura terlelap. Kemudian, Abercio duduk di sisi ranjang sambil membelai lembut rambutnya.
“Maaf, hari ini kerjaanku terlalu banyak,” gumam Abercio pelan sambil menatap Ciara yang sedang terlelap.
Abercio mendempetkan wajahnya ke wajah Ciara. Kemudian ia menempelkan bibirnya dan melu.mat bibir sensual milik Ciara. Seperti malam sebelumnya, Abercio melahap bibir Ciara sampai-sampai Ciara terbangun karena kesulitan bernafas.
“Tidurlah …” bisik Abercio pelan. “Maaf aku membangunkanmu.”
“Good night, Daddy Cio,” ucap Ciara sambil tersenyum.
“Good night too, Sweetheart,” sahut Abercio sambil mengecup lembut bibir Ciara.
Ciara memejamkan matanya. Sedangkan Abercio pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tentunya junior pria itu kembali bangun dan meronta-ronta ingin di manja.
Abercio keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandinya. Namun, tak seperti sebelumnya. Abercio tidak ke ruang pakaian, melainkan ia menuju pintu kamar dan keluar dari kamar itu.
“Daddy Cio mau ke mana?” gumam Ciara pelan.
Rasa penasaran membawa Ciara untuk bangun dari tidurnya dan menapaki lantai. Kemudian dengan langkah yang pelan namun sedikit cepat, Ciara berjalan ke arah pintu. Ada sedikit celah dari pintu tersebut yang terbuka.
“Pak … Mhhh …” suara desa.han seorang wanita mengusik telinga Ciara.
“Pak … kita … nghhh … di kamar aja,” sambung wanita tersebut.
“Itu ‘kan suara Megan?!” pikir Ciara dengan mata yang terbelalak.
...❣️❣️❣️...
...BERSAMBUNG…...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Mimik Pribadi
wah,,,wahh,,,,Ciara mau liat live sesat kayanya 🙄🙄🙄
2024-01-03
0
HNF G
yah..... yah.... yah...... cio..... jgn sama megan, sama cia aja🤭🤭🤭
2023-10-26
0
lenong
wuiih parah banget nih si Cio🙉🙉🙉
2023-10-20
0