Trauma Masa Kecil Ciara

..."Daddy ... jangan pukul Mommy. Daddy boleh pukul Ciara aja kayak yang biasa Daddy lakuin ke Ciara." – Ciara A. Garnacho...

"Kamu tidur pakai itu?" tanya Abercio dengan mata yang melirik ke arah Ciara.

Abercio memperhatikan dress berwarna maroon yang gadis itu kenakan untuk makan malam tadi. Ia baru sadar bahwa dress itu terlihat sedikit lusuh. Mungkin karena gadis itu cantik, jadi sorot matanya terfokus pada wajah anak tirinya itu.

"Kan Ciara nggak bawa baju," jawab gadis itu dengan bibir yang melengkung ke bawah.

"Kamu cari aja di sana," Abercio menunjukkan sebuah ruangan yang berada di samping kamar mandi. “Di dalam ruangan itu ada banyak baju. Kamu boleh pilih yang kamu suka.”

"Ciara boleh pake baju, Om?" tanya Ciara sambil melihat ke arah yang ditunjukkan oleh Abercio.

"Aku sih maunya kamu nggak pakai baju," celetuk Abercio pelan namun tak terdengar oleh Ciara.

"Apa, Om?" Ciara menajamkan pendengarannya.

"Iya. Pakai aja. Tapi ukurannya besar semua, pasti kedodoran sih," jawab Abercio mengalihkan pembicaraan sambil berjalan masuk ke kamar mandi. "Ntar kamu langsung tidur. Aku mau mandi."

Sesaat setelah Abercio masuk ke kamar mandi, Ciara langsung berjingkrak-jingkrak kesenangan menikmati pemandangan rumah mewan tersebut. Ia menginjakkan kakinya ke atas karpet bulu yang ada di kamar Abercio.

"Lembuuuttt," gumam Ciara senang, "kayak lagi nginjak awan."

Puas menginjakkan kakinya ke atas karpet lembut tersebut, Ciara beranjak ke depan meja rias yang mewah berwarna hitam tersebut. Impian setiap gadis untuk memiliki tempat berhias khusus. Selama ini, ia hanya bisa berhias di depan kaca kecil yang tergantung di dinding.

"Mommy beruntung dapetin Daddy Cio yang kaya," gumam Ciara sambil menyentuh meja rias tersebut. "Tapi … kok bisa ya Mommy ketemu sama Daddy Cio?"

Saat Ciara sedang senang seperti itu, matanya tertuju pada sebuah kamera cctv yang ada di sudut atas kamar. Kemudian ia menyeringai tipis.

Ciara menggelengkan kepalanya sambil menepuk-nepuk kedua pipinya. "Ugh ... nggak usah ikut campur urusan orang dewasa! Kalo mau tau langsung tanya Mommy aja!"

Ciara pun melangkahkan kakinya menuju ruang ganti yang ditunjuk oleh Abercio tadi.

"Ruang ganti Om Cio seperti apa y-" belum sempat Ciara melanjutkan ucapannya, ia langsung terbelalak dan terperangah melihat indah dan besarnya ruang ganti milik pria itu.

"Wahhh ... pakaiannya banyak bangetttt!"

Ciara berlari girang masuk ke dalam ruangan tersebut sambil memperhatikan seisi ruangan tersebut dengan girang. Lalu, ia menyentuh satu persatu pakaian Abercio yang tergantung di setiap penjuru ruangan tersebut.

"Ihhh, kemeja putihnya bagus!"

Ciara mengambil sebuah kemeja putih milik Abercio. Lalu ia memeluk kemeja tersebut merasakan lembut dan wanginya aroma kemeja tersebut.

"Beda sama kemeja putih Ciara. Punya Ciara kemejanya lusuh dan wanginya cuma wangi deterjen."

Tak membutuhkan waktu yang lama, gadis itu pun mengenakan kemeja putih milik Abercio. Benar saja, baju tersebut kebesaran untuk ukuran tubuh Ciara. Tangannya tak terlihat karena ditelan lengan panjang yang menjuntai. Sedangkan panjang baju tersebut tepat di atas lutut Ciara.

"Nggak usah pake celana kalo kayak gini, hahahaha," Ciara tertawa sendiri melihat pantulan dirinya mengenakan kemeja over size di kaca besar yang ada di dalam ruang tersebut. Rambut coklatnya yang tergerai itu bergoyang-goyang akibat dirinya yang tak bisa diam.

Ceklek!

Tiba-tiba saja lampu mati. Ruangan tersebut mendadak gelap gulita. Ciara yang saat itu sedang berada di ruang ganti besar sendirian, ia mendadak terjatuh dan terduduk di atas lantai.

"M-Mom-Mommy ...." panggil Ciara dengan suara yang berat. Ia mencoba merangkak ke arah pintu keluar ruang ganti dengan susah payah. Sekujur tubuhnya bergetar dengan hebat dan wajahnya mendadak pucat pasi.

"Hikss ... hikss ... Mommy, Ciara takut."

Blaarrr!!!

Di saat yang sama, tiba-tiba saja hujan turun dengan deras dan bunyi guruh mendadak menggelegar di ruangan tersebut. Suara kilat yang berdentuman tersebut sama persis dengan sebuah suara yang paling ditakutkan oleh Ciara.

Ciara duduk meringkuk sambil memeluk lututnya dengan sangat erat. Sekujur tubuhnya mendadak keringat dingin. Ada ingatan lama yang sempat terlupakan olehnya mendadak hadir akibat kegelapan dan suara petir yang menakutkan tersebut.

"Daddy ...” Ciara mencoba menatap ke kiri ke kanan di ruang yang gelap gulita itu seolah-olah ia sedang mencari sesuatu, “jangan pukul Mommy. Daddy boleh pukul Ciara aja kayak yang biasa Daddy lakuin ke Ciara."

Tak lama kemudian, Ciara langsung meraba-raba tubuhnya. Tiba-tiba saja ia merasa ada sebuah sensasi perih yang menyakiti kulitnya. Rasa perih karena sebuah luka yang sebenarnya sudah lama sembuh. Tapi baginya, luka tersebut masih terasa begitu menyiksa di punggungnya.

"S-sakit ... hikss… hikss... Tubuh Ciara sakit Daddy," isaknya pilu sambil menahan sakit.

Ceklek!

Lampu kembali hidup. Namun, Ciara masih meringkuk di lantai seperti tubuh yang tak bernyawa. Wajahnya begitu menyedihkan dan sorot mata yang kosong membuatnya terlihat tak berdaya.

"Ciara!!!"

Tiba-tiba saja sosok Abercio muncul di depan pintu ruang ganti. Pria bertubuh tinggi dan kekar itu hanya mengenakan handuk sebatas pinggang. Badannya masih basah setelah mandi dan belum dikeringkan dengan sempurna.

Melihat Ciara yang terduduk di lantai dalam keadaan menyedihkan, Abercio langsung berlutut ke lantai tepat di depan Ciara.

“Sakittt,” ringis Ciara. Ia terlihat sedang memeluk tubuhnya sembari kedua tangannya berusaha menggapai punggung.

“Apa yang sakit, Ciara?” tanya Abercio tanpa berani menyentuh gadis itu.

“Punggung … punggung Ciara luka Om Cio,” isak Ciara sambil meringis kesakitan. “Ada banyak darah di punggung Ciara.”

Abercio terbelalak kaget mendengarkan ucapan Ciara. Tanpa berfikir panjang, ia langsung memegang kedua bahu gadis itu dan menarik gadis itu ke pelukannya untuk mencoba melihat ke arah punggung yang Ciara maksud.

“Nggak ada luka, Cia-“

"D-darah!" Ciara langsung mendorong tubuh Abercio saat ia merasakan kedua telapak tangannya basah karena terkena air yang menetes dari tubuh Abercio yang masih basah.

"Darah!!! Ini darah!!!" Ciara langsung berteriak histeris. Ia melihat ke arah kedua telapak tangannya. “Ini darah Mommy, Om Cio! Tolong selamatin, Mommy!”

"Ciara! Sadar! Ini air, bukan darah!" seru Abercio. Ia memegang kedua tangan Ciara untuk meyakinkan gadis itu bahwa itu adalah air, bukan darah.

"Ini darah Mommy, Om Cio! Aku harus telefon ambulance!" seru Ciara sambil berusaha melepaskan kedua tangannya dari tangan Abercio.

Dengan sigap, Abercio menarik Ciara ke pelukannya. Ia memeluk tubuh gadis itu dengan sangat erat. "Itu bukan darah, Sayang. Itu air!"

"Mommy nggak boleh mati, hikss... hiks... Daddy jahat. Kenapa Daddy pukul Mommy dan Ciara? Hikss... hikss..." ucap Ciara tak berdaya saat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh Abercio.

"Apa yang telah kamu lalui sampai-sampai seperti ini, Ciara?" gumam Abercio dalam hati.

"Ciara takut, Om. Hiks... hikss..." isak Ciara sambil membenamkan wajahnya ke dada bidang Abercio.

"It's okay. It's okay. Kamu nggak usah takut. Ada Om Cio di sini," bujuk Abercio menenangkan Ciara. Ia membelai lembut rambut gadis itu. Lalu tangannya juga mengusap pelan punggung Ciara.

"Jangan pegang punggung Ciara, Om... punggung Ciara luka. Ada banyak darah di punggung Ciara. Hikss... hiksss..."

"Nggak ada darah, Sayang," ucap Abercio meyakinkan Ciara.

Namun, tak lama setelah Abercio mengatakan pada Ciara bahwa punggung gadis itu tak ada darah, tiba-tiba saja tubuh gadis itu menjadi tak bertenaga. Pandangannya hitam dan kepalanya mulai berat. Lalu, ia pingsan dipelukan Abercio.

"Ciaraaa!!!" seru Abercio sambil menggoyang-goyangkan tubuh Ciara yang pingsan. "Heiii!!!"

Tanpa berlama-lama, Abercio langsung menggendong tubuh Ciara ke atas ranjang. Lalu, ia segera menelefon dokter untuk datang ke sana.

...❣❣❣...

"Katanya, punggung dia luka dan ada banyak darah. Tapi, pas aku lihat, nggak ada darah sama sekali. Apalagi dia memakai kemeja putih," jelas Abercio pada Revan, sahabatnya.

Revan terdiam sambil berpangku tangan. Ia menatap Ciara yang sedang terbaring di atas ranjang.

"Boleh buka bajunya?" tanya Revan tiba-tiba dengan sorot mata yang tak lepas dari tubuh Ciara.

"Heyyy!!!" Abercio langsung menarik kerah Revan dengan kedua mata yang membulat sempurna karena amarah.

"Slow, Bro," Revan menggerakkan kedua tangannya ke arah Abercio karena terkejut akan tindakan refleks sahabatnya itu.

"Kalo nggak, kamu aja pastiin, ada sesuatu yang aneh nggak di punggung gadis ini? Karena, jawabannya ada di sana," imbuhnya.

Abercio langsung melepaskan cengkeraman tangannya dari kerah Revan. "Tunggu di luar kamar sampai aku memanggilmu kembali masuk."

Setelah Revan keluar, Abercio langsung duduk di sisi ranjang, tepatnya di sebelah Ciara. Satu persatu kancing kemeja ia lepaskan.

"Ciara, aku ... aku nggak bermaksud apa-apa." Ucap Abercio merasa bersalah. Awalnya ia ingin menikmati tubuh gadis itu. Tapi, karena peristiwa yang tak ia ketahui ini membuat ia mengurungkan niat untuk berbuat jahat pada gadis kecil itu.

Setelah semua kancing terlepas, Abercio memiringkan tubuh Ciara. Lalu, ia menyibak kemeja putih yang menutupi tubuh gadis itu.

"What the fakkk!!!!"

Abercio terbelalak kaget. Matanya sempurna membulat dengan mulut yang sedikit terbuka. Tanpa terasa, mata Abercio mulai memanas dan berkaca-kaca.

"Hal berat apa yang telah kamu lalui, Ciara?"

...❣️❣️❣️...

...BERSAMBUNG......

...❣️❣️❣️❣️❣️...

Terpopuler

Comments

Dwisur

Dwisur

sudah ada jejak like ku,, tapi aku lupa alur cerita, jadi ya baca lagi aja..

2024-09-27

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Syukurlah,,,,bekas luka itu menghilangkan napsu bejat si Om,,,,
tapi kasian jga y Ciara,trauma berat dngn perlakuan Daddy nya dlu

2024-01-03

0

lenong

lenong

kek nya bagus cerita nya👍😂

2023-10-19

0

lihat semua
Episodes
1 Panggil Aku Daddy
2 Ciara Si Gadis Polos
3 Trauma Masa Kecil Ciara
4 Memperlakukannya ... Seperti Anak Sendiri?
5 Daddy Yang Diandalkan
6 Godaan Ciara
7 Tipu Muslihat Daddy
8 Kesalahan Terbesar Mommy Lucy
9 Siapakah Ancaman Yang Sebenarnya?
10 Bersenang-senang Dengan Hot Daddy
11 Koki atau ... PSK?!
12 Perasaan Terlarang
13 Aku ... Jadi Yang Pertama?
14 My Sweet Little Fox
15 Bukan Leonardo DiCaprio
16 Wake Up Ciara!
17 Aku Mendengar Semuanya
18 Jangan Menyentuh Rubah Kecilku!
19 Aku Benci Daddy Cio!
20 Jangan Menjauhiku!
21 Impian Anak Gadis
22 Janji Yang Tak Serius
23 Ingin Mengenalimu Lebih Jauh Lagi
24 Terjebak Pergaulan Bebas
25 Makanan Sungguhan, atau ....
26 Tell Me, Baby
27 Melewati Batas
28 Dengan Wanita yang Lain?!
29 Katakan Padaku Jika Dia Menyentuhmu
30 Jangan Marah Lagi, Ya?
31 Hamil?!
32 Tanpa Good Night Kiss Darimu
33 Rubah Kecil Yang Licik
34 Aku Ini Tak Berbahaya
35 Jangan Menjauhiku
36 Aku Tak Sebodoh Itu!
37 Aku Lelah Bermain
38 Pria Yang Menjijikkan!
39 Karena Aku Ini Gila!
40 Teror Gadis Itu!
41 Aku Ingin Bahagia
42 Maafkan Aku ...
43 Menangislah. Ada Aku Di Sini
44 Kelicikan Raja Rubah
45 Sorry. But I Need You, Baby~
46 Luka Yang Tak Sebanding
47 Be My Lady
48 Daddy Markus Kembali
49 Daddy Cio yang Nakal
50 As You Wish, My Queen
51 Kamu Harus Patuh!
52 Jangan Melewati Batas, Bart!
53 Aku Belum Siap
54 You Are My First
55 Sebatas Ayah dan Anak
56 Sebatas Foto
57 Sudah Kuperingatkan ...
58 Tak Rela Berbagi
59 Aku Ingin Lebih
60 I Am Your Man
61 Habis Manis, Aku Dicampakkan?
62 Seharusnya Aku ....
63 Cinta yang Rumit
64 Kau Tak Boleh Pergi, My Queen
65 Kontrak Di Antara Kita
66 Menjadi Gila Itu ...
67 I Trust You, Daddy
68 Bahagia Tanpa Derita Lagi
69 I Don't Need Money
70 Baby, Kau Harus Menjadi Gila!
71 Melakukannya Berkali-kali
72 Nobody Knows The Truth
73 Ayo, Ikut Aku Pulang!
74 Jaga Dia Untukku
75 Milo Akan Selalu Di Sisimu
76 Tugasmu Hanya Pasrah
77 Tak Akan Terjebak Lagi
78 Karma Untuk Darren
79 Gairah Panas Daddy Cio
80 Apa Benar Daddy Mencintaiku?
81 Pernikahan vs Perceraian
82 Wanita Yang Tegar
83 Aku Tak Ingin Kita Bercerai
84 Pembatalan Kontrak
85 Keluargamu, Keluargaku
86 Kegilaan Hot Daddy!
87 Gadis Nakal Daddy Cio
88 Lima Menit
89 Peti Harta Karun
90 Anak Dari Selingkuhan Suami
91 Keseriusan Abercio Sanchez
92 Kepulangan Benicio Sanchez
93 Sugar Baby Daddy Cio
94 Sorry Kak Ben ...
95 Anak Laki-Laki yang Menyedihkan
96 Mundur!
97 Cinta Boleh, Tapi Jangan Bodoh!
98 Ciara Baik-Baik Saja?
99 Kesepakatan Antara Markus dan Sabrina
100 Seseorang Yang Mencintaimu
101 Upaya Pencarian
102 Ikut Aku ke Neraka
103 Daddy Harus Bahagia
104 Saatnya Menikmati ...
105 Ayah Darurat Untuk Janinku
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Panggil Aku Daddy
2
Ciara Si Gadis Polos
3
Trauma Masa Kecil Ciara
4
Memperlakukannya ... Seperti Anak Sendiri?
5
Daddy Yang Diandalkan
6
Godaan Ciara
7
Tipu Muslihat Daddy
8
Kesalahan Terbesar Mommy Lucy
9
Siapakah Ancaman Yang Sebenarnya?
10
Bersenang-senang Dengan Hot Daddy
11
Koki atau ... PSK?!
12
Perasaan Terlarang
13
Aku ... Jadi Yang Pertama?
14
My Sweet Little Fox
15
Bukan Leonardo DiCaprio
16
Wake Up Ciara!
17
Aku Mendengar Semuanya
18
Jangan Menyentuh Rubah Kecilku!
19
Aku Benci Daddy Cio!
20
Jangan Menjauhiku!
21
Impian Anak Gadis
22
Janji Yang Tak Serius
23
Ingin Mengenalimu Lebih Jauh Lagi
24
Terjebak Pergaulan Bebas
25
Makanan Sungguhan, atau ....
26
Tell Me, Baby
27
Melewati Batas
28
Dengan Wanita yang Lain?!
29
Katakan Padaku Jika Dia Menyentuhmu
30
Jangan Marah Lagi, Ya?
31
Hamil?!
32
Tanpa Good Night Kiss Darimu
33
Rubah Kecil Yang Licik
34
Aku Ini Tak Berbahaya
35
Jangan Menjauhiku
36
Aku Tak Sebodoh Itu!
37
Aku Lelah Bermain
38
Pria Yang Menjijikkan!
39
Karena Aku Ini Gila!
40
Teror Gadis Itu!
41
Aku Ingin Bahagia
42
Maafkan Aku ...
43
Menangislah. Ada Aku Di Sini
44
Kelicikan Raja Rubah
45
Sorry. But I Need You, Baby~
46
Luka Yang Tak Sebanding
47
Be My Lady
48
Daddy Markus Kembali
49
Daddy Cio yang Nakal
50
As You Wish, My Queen
51
Kamu Harus Patuh!
52
Jangan Melewati Batas, Bart!
53
Aku Belum Siap
54
You Are My First
55
Sebatas Ayah dan Anak
56
Sebatas Foto
57
Sudah Kuperingatkan ...
58
Tak Rela Berbagi
59
Aku Ingin Lebih
60
I Am Your Man
61
Habis Manis, Aku Dicampakkan?
62
Seharusnya Aku ....
63
Cinta yang Rumit
64
Kau Tak Boleh Pergi, My Queen
65
Kontrak Di Antara Kita
66
Menjadi Gila Itu ...
67
I Trust You, Daddy
68
Bahagia Tanpa Derita Lagi
69
I Don't Need Money
70
Baby, Kau Harus Menjadi Gila!
71
Melakukannya Berkali-kali
72
Nobody Knows The Truth
73
Ayo, Ikut Aku Pulang!
74
Jaga Dia Untukku
75
Milo Akan Selalu Di Sisimu
76
Tugasmu Hanya Pasrah
77
Tak Akan Terjebak Lagi
78
Karma Untuk Darren
79
Gairah Panas Daddy Cio
80
Apa Benar Daddy Mencintaiku?
81
Pernikahan vs Perceraian
82
Wanita Yang Tegar
83
Aku Tak Ingin Kita Bercerai
84
Pembatalan Kontrak
85
Keluargamu, Keluargaku
86
Kegilaan Hot Daddy!
87
Gadis Nakal Daddy Cio
88
Lima Menit
89
Peti Harta Karun
90
Anak Dari Selingkuhan Suami
91
Keseriusan Abercio Sanchez
92
Kepulangan Benicio Sanchez
93
Sugar Baby Daddy Cio
94
Sorry Kak Ben ...
95
Anak Laki-Laki yang Menyedihkan
96
Mundur!
97
Cinta Boleh, Tapi Jangan Bodoh!
98
Ciara Baik-Baik Saja?
99
Kesepakatan Antara Markus dan Sabrina
100
Seseorang Yang Mencintaimu
101
Upaya Pencarian
102
Ikut Aku ke Neraka
103
Daddy Harus Bahagia
104
Saatnya Menikmati ...
105
Ayah Darurat Untuk Janinku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!