Ciara Si Gadis Polos

..."Terus, Mommy nyuruh Ciara tidur sama Om Cio malam ini?" - Ciara A. Garnacho...

"Daddy?" Ciara menatap ke arah Abercio. Bulu matanya yang lentik memberikan pesona tersendiri di wajahnya yang mungil tersebut.

"Tapi ... Om 'kan belum nikah sama Mommy?" sambungnya kebingungan.

Abercio terkekeh pelan melihat tingkah menggemaskan gadis kecil yang ada di depannya. Gadis itu benar, sekarang dia belum menikah dengan Mommy-nya itu. Tapi, jika ia meminta Lucy mengurus surat nikah pada esok hari, tentu saja Lucy tak bisa menolak. Toh, pernikahan ini hanya sebatas mengambil keuntungan.

"Besok. Besok Om nikah sama Mommy kamu," jawab Abercio penuh keyakinan.

"Secepat itu?!" tanya Ciara sambil membelalakkan matanya. "Yang aku tau, nikah itu ribet. Ngurus segala sesuatu yang berurusan dengan pernikahan itu melelahkan."

"Hahaha," Abercio terkekeh mendengarkan tutur kata Ciara. "Tak ada yang sulit jika Abercio Sanchez menginginkan sesuatu. Yah, kalau aku bilang A, ya harus A."

"Bahkan untuk memiliki tubuhmu malam ini pun sangatlah mudah untukku. Tapi ... tenanglah. Aku tak akan tergesa-gesa," batin Abercio dengan tatapan yang lapar kepada Ciara.

"Nama Om bagus," celetuk Ciara sambil tersenyum bahagia. "Ciara nggak sabar ngasih tau temen-temen kalau Ciara bakalan punya seorang ayah yang bernama Abercio Sa- ... Sa- ...."

"Sanchez, Sayang," kata Abercio sambil meneguk minuman di gelasnya.

"Nah iya, hehehe," kekeh Ciara pelan. Senyum simpul tak kunjung hilang dari wajah yang cerah itu. Ia sedang membayangkan akan ada sebuah titik terang pada hidupnya. Sosok ayah yang selama ini ia dambakan, akan terwujudkan dalam hitungan detik.

Cukup lama mereka terdiam menikmati makanan. Lucy tak kunjung kembali saat mengejar Darren anak pertamanya.

"Om ... baju Om basah. Om pulang dulu nggak apa-apa kok," ucap Ciara memecah keheningan. "Ciara udah biasa sendiri nungguin Mommy."

"It's okay. Basahnya cuma dikit. Ntar juga kering sendiri," ucap Abercio santai.

Ciara hanya mengangguk pelan dan tak lagi berbicara.

"Kamu nggak masalah ... punya ayah yang muda seperti ku?" tanya Abercio menyelidiki. Kini ia penasaran, kata-kata apalagi yang akan gadis kecil itu berikan padanya.

"Emangnya, umur Om Cio berapa?" tanya Ciara sambil meletakkan pisau dan garpunya menyilang di atas piring. Lalu, matanya menatap lekat ke arah Abercio.

"Om ... Cio?" Abercio mengerutkan keningnya dengan kepala yang sedikit miring.

"Iya. Om Cio. Bagus, 'kan?" tanya Ciara yang mulai santai berbicara dengan pria yang sebentar lagi akan ia panggil Daddy.

Abercio tertawa pelan sambil memegang dahinya. Lalu ia merapikan jasnya dan bersandar ke kursi.

"Om Cio, ya? Haaa ... panggilan yang unik. Belum pernah ada yang memanggilku seperti itu sebelumnya," gumam Abercio sambil tersenyum sendiri.

"Aku penasaran ... bagaimana suara desa.han gadis ini saat memanggil namaku dengan wajahnya yang menggemaskan itu," pikir Abercio yang kini sedang menyeringai buas.

"Nanti, kalo Om udah nikah sama Mommy, Ciara bakalan panggil Daddy Cio," tutur Ciara lembut.

Deg!

Seketika jantung Abercio berdetak dengan kencang. Apa-apa'an gadis ini?! Hanya karena sebuah panggilan saja ia sukses membuat pria dingin seperti Abercio meleleh. Daddy Cio? Entah kenapa terdengar bagus.

"Oh iya, Om belum jawab pertanyaan Ciara," kata Ciara membuyarkan keterpesonaan Abercio padanya. "Umur Om berapa? Kalau Ciara delapan belas tahun."

"Om tiga puluh tahun, Sayang," jawab Abercio sambil menyilangkan tangannya ke dada. Ia menantikan mimik wajah terkejut gadis itu. Pasalnya, usia dia dan Mommy gadis itu terpaut sebelas tahun.

"Oh... tiga puluh tahun," sahut Ciara santai. "Nggak masalah sih. Soalnya Mommy pernah bilang kalo umur Mommy dan Daddy Ciara tuh jaraknya tiga belas tahun."

"Bedanya, Daddy Ciara tiga belas tahun lebih tua dari Mommy." Sambungnya sambil tersenyum pepsodent.

Abercio langsung menutup wajahnya menggunakan satu tangan. Ekspresi terkejut yang ia harapkan dari gadis itu tak ada. Malah, gadis itu biasa-biasa saja dan me-normalkan hal aneh tersebut.

Drrttt... Drrttt...

Ponsel Abercio bergetar. Tertera nama Lucy di layar ponselnya. Ia pun langsung mengangkat panggilan tersebut dengan mimik wajah yang datar.

"Ya, halo?"

^^^"Pak, saya minta maaf. Sekali ini saja, apa saya bisa titipin Ciara ke Pak Abercio? Soalnya saya masih ngejar Darren sampe sekarang."^^^

"Rumahmu bagaimana?" tanya Abercio. Ia tak yakin gadis kecil itu akan selamat jika hanya ia dan Ciara berduaan saja di bawah atap yang sama.

Meskipun Ciara akan menjadi anak tirinya kelak, Abercio tak dapat menutup mata akan paras cantik yang dimiliki oleh gadis yang sedang beranjak dewasa itu. Mata bulat seperti boneka dengan bibir mungil namun sedikit tebal itu benar-benar menggemaskan. Apalagi, tingkah manja dan polos gadis itu membuat Abercio tak dapat menahan naluri lelakinya yang sudah beberapa minggu ini tak tersalurkan karena ia sibuk.

^^^"Kunci rumah ada sama saya, Pak."^^^

^^^"Maaf, kali i-"^^^

"Ya sudah. Mulai besok, anakmu juga anakku." Potong Abercio mengalah.

"Urus saja urusanmu dulu. Besok aku akan memerintahkan orang untuk mengurus surat nikah kita."

^^^"Makasih ya, Pak. Saya nggak nyangka ini akan dipercepat. Kalau bukan karena Pak Abercio pasti-"^^^

"Sudahlah. Apa ada hal lain?" potong Abercio dingin.

^^^"Tidak, Pak."^^^

Sesaat kemudian, panggilan mereka pun terputus.

"Mommy kenapa, Om?" tanya Ciara yang tahu bahwa sesaat tadi Lucy yang menelefon Abercio.

"Mommy-mu masih ngejar Darren dan kunci rumah dia bawa," jawab Abercio sambil meneguk air putih di mejanya.

"Terus, Mommy nyuruh Ciara tidur sama Om Cio malam ini?" tanya Ciara polos dengan mata yang datar menatap Abercio.

"Uhuk! Uhuk!" Abercio langsung tersedak saat gadis kecil di depannya bertanya dengan begitu polos. Sebenarnya tak ada yang salah, tapi ... kata-kata yang diucapkan gadis itu terlalu ambigu.

"Ciara, kalau ada yang denger kamu ngomong kayak tadi, ntar Om disangka mau tidurin kamu, tau nggak?!" sontak Abercio berkata dengan suara yang pelan namun nada yang penuh penekanan.

Mata yang melotot dan membulat ke arah Ciara serta suara yang pelan namun terdengar menohok tersebut, spontan membuat bahu Ciara beringsut dengan wajah yang perlahan tertunduk layu.

"Maaf, Om Cio. Jangan marahin Ciara," ucap gadis itu dengan suara yang serak dan sedikit ketakutan. Sepertinya ada sedikit trauma mendalam pada gadis kecil ini.

"Haaa ..." Abercio menghela nafasnya. Kemudian ia bangkit dari duduk dan membetulkan jasnya.

"Sudahlah," ucap Abercio sambil berjalan mendekat ke arah Ciara. "Ayo kita pulang."

Ciara hanya mengangguk pelan. Lalu ia berjalan mengikuti Abercio dengan wajah yang tertunduk.

Buk!

Ciara menabrak punggung kekar milik Abercio. "M-maaf, Om."

"Masuklah ke mobil," tutur Abercio saat pintu sedan Merci hitam telah di buka oleh seorang pria yang juga mengenakan jas dengan rapi.

"Dia Axel. Sekretaris pribadiku," jelas Abercio yang mengerti dengan tatapan penasaran Ciara ke arah Axel, pria tampan yang saat itu masih berusia dua puluh tujuh tahun.

...❣️❣️❣️...

"Om ... Ciara tidur di mana?" tanya Ciara saat ia melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah mewah nan megah milik Abercio.

"Hmm," Abercio memegang dagunya sambil berfikir.

Meskipun rumah mewah itu memiliki dua lantai dan luas, tetap saja hanya satu kamar yang terpakai karena tak pernah ada yang datang dan bertamu ke sana.

"Tidur di kamar ku saja," tutur Abercio sambil jalan menuju ke arah tangga. "Aku akan tidur di sofa ruang tamu."

"Soalnya, kamar lain belum di rapiin. Nggak ada kasur sama alat-alat yang lain juga untuk di tempati." Sambungnya datar.

"Om ... Ciara takut," rengek Ciara sambil menatap sekelilingnya. Suasana mencekam dan dingin menyelimuti rumah itu. Padahal, lampu sudah di hidupkan. Mungkin karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Emang, biasanya kamu tidur sama Mommy?" tanya Abercio sambil mengerutkan dahinya.

Ciara mengangguk pelan dengan bibir yang cemberut ke bawah. "Rumah Ciara 'kan cuma kontrakan dua petak. Jadi, kita bertiga tidur bareng semua."

"Terus ... aku harus tidur di sampingmu?" tanya Abercio menatap heran ke arah gadis kecil itu.

"Gimana kalau Om Cio tidur di kasur, terus Ciara tidur di lantai? Yang penting satu kamar," ucap Ciara tanpa berfikir sebelum berkata.

"Ah! Sial! Gadis ini benar-benar menguji kesabaranku! Mana bisa ku tahan juniorku yang sejak tadi sudah menggila karena wajahnya yang menggemaskan itu!" gumam Abercio dalam hati. Lagi-lagi ia memijat pelipisnya yang tak sakit akibat ulah polos Ciara.

...❣️❣️❣️❣️❣️...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

pedofil ini mah..

2024-12-26

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Ciara ngajak uji nyali Albercio nich,,,

2024-01-03

0

Rita

Rita

masih disimak

2023-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Panggil Aku Daddy
2 Ciara Si Gadis Polos
3 Trauma Masa Kecil Ciara
4 Memperlakukannya ... Seperti Anak Sendiri?
5 Daddy Yang Diandalkan
6 Godaan Ciara
7 Tipu Muslihat Daddy
8 Kesalahan Terbesar Mommy Lucy
9 Siapakah Ancaman Yang Sebenarnya?
10 Bersenang-senang Dengan Hot Daddy
11 Koki atau ... PSK?!
12 Perasaan Terlarang
13 Aku ... Jadi Yang Pertama?
14 My Sweet Little Fox
15 Bukan Leonardo DiCaprio
16 Wake Up Ciara!
17 Aku Mendengar Semuanya
18 Jangan Menyentuh Rubah Kecilku!
19 Aku Benci Daddy Cio!
20 Jangan Menjauhiku!
21 Impian Anak Gadis
22 Janji Yang Tak Serius
23 Ingin Mengenalimu Lebih Jauh Lagi
24 Terjebak Pergaulan Bebas
25 Makanan Sungguhan, atau ....
26 Tell Me, Baby
27 Melewati Batas
28 Dengan Wanita yang Lain?!
29 Katakan Padaku Jika Dia Menyentuhmu
30 Jangan Marah Lagi, Ya?
31 Hamil?!
32 Tanpa Good Night Kiss Darimu
33 Rubah Kecil Yang Licik
34 Aku Ini Tak Berbahaya
35 Jangan Menjauhiku
36 Aku Tak Sebodoh Itu!
37 Aku Lelah Bermain
38 Pria Yang Menjijikkan!
39 Karena Aku Ini Gila!
40 Teror Gadis Itu!
41 Aku Ingin Bahagia
42 Maafkan Aku ...
43 Menangislah. Ada Aku Di Sini
44 Kelicikan Raja Rubah
45 Sorry. But I Need You, Baby~
46 Luka Yang Tak Sebanding
47 Be My Lady
48 Daddy Markus Kembali
49 Daddy Cio yang Nakal
50 As You Wish, My Queen
51 Kamu Harus Patuh!
52 Jangan Melewati Batas, Bart!
53 Aku Belum Siap
54 You Are My First
55 Sebatas Ayah dan Anak
56 Sebatas Foto
57 Sudah Kuperingatkan ...
58 Tak Rela Berbagi
59 Aku Ingin Lebih
60 I Am Your Man
61 Habis Manis, Aku Dicampakkan?
62 Seharusnya Aku ....
63 Cinta yang Rumit
64 Kau Tak Boleh Pergi, My Queen
65 Kontrak Di Antara Kita
66 Menjadi Gila Itu ...
67 I Trust You, Daddy
68 Bahagia Tanpa Derita Lagi
69 I Don't Need Money
70 Baby, Kau Harus Menjadi Gila!
71 Melakukannya Berkali-kali
72 Nobody Knows The Truth
73 Ayo, Ikut Aku Pulang!
74 Jaga Dia Untukku
75 Milo Akan Selalu Di Sisimu
76 Tugasmu Hanya Pasrah
77 Tak Akan Terjebak Lagi
78 Karma Untuk Darren
79 Gairah Panas Daddy Cio
80 Apa Benar Daddy Mencintaiku?
81 Pernikahan vs Perceraian
82 Wanita Yang Tegar
83 Aku Tak Ingin Kita Bercerai
84 Pembatalan Kontrak
85 Keluargamu, Keluargaku
86 Kegilaan Hot Daddy!
87 Gadis Nakal Daddy Cio
88 Lima Menit
89 Peti Harta Karun
90 Anak Dari Selingkuhan Suami
91 Keseriusan Abercio Sanchez
92 Kepulangan Benicio Sanchez
93 Sugar Baby Daddy Cio
94 Sorry Kak Ben ...
95 Anak Laki-Laki yang Menyedihkan
96 Mundur!
97 Cinta Boleh, Tapi Jangan Bodoh!
98 Ciara Baik-Baik Saja?
99 Kesepakatan Antara Markus dan Sabrina
100 Seseorang Yang Mencintaimu
101 Upaya Pencarian
102 Ikut Aku ke Neraka
103 Daddy Harus Bahagia
104 Saatnya Menikmati ...
105 Ayah Darurat Untuk Janinku
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Panggil Aku Daddy
2
Ciara Si Gadis Polos
3
Trauma Masa Kecil Ciara
4
Memperlakukannya ... Seperti Anak Sendiri?
5
Daddy Yang Diandalkan
6
Godaan Ciara
7
Tipu Muslihat Daddy
8
Kesalahan Terbesar Mommy Lucy
9
Siapakah Ancaman Yang Sebenarnya?
10
Bersenang-senang Dengan Hot Daddy
11
Koki atau ... PSK?!
12
Perasaan Terlarang
13
Aku ... Jadi Yang Pertama?
14
My Sweet Little Fox
15
Bukan Leonardo DiCaprio
16
Wake Up Ciara!
17
Aku Mendengar Semuanya
18
Jangan Menyentuh Rubah Kecilku!
19
Aku Benci Daddy Cio!
20
Jangan Menjauhiku!
21
Impian Anak Gadis
22
Janji Yang Tak Serius
23
Ingin Mengenalimu Lebih Jauh Lagi
24
Terjebak Pergaulan Bebas
25
Makanan Sungguhan, atau ....
26
Tell Me, Baby
27
Melewati Batas
28
Dengan Wanita yang Lain?!
29
Katakan Padaku Jika Dia Menyentuhmu
30
Jangan Marah Lagi, Ya?
31
Hamil?!
32
Tanpa Good Night Kiss Darimu
33
Rubah Kecil Yang Licik
34
Aku Ini Tak Berbahaya
35
Jangan Menjauhiku
36
Aku Tak Sebodoh Itu!
37
Aku Lelah Bermain
38
Pria Yang Menjijikkan!
39
Karena Aku Ini Gila!
40
Teror Gadis Itu!
41
Aku Ingin Bahagia
42
Maafkan Aku ...
43
Menangislah. Ada Aku Di Sini
44
Kelicikan Raja Rubah
45
Sorry. But I Need You, Baby~
46
Luka Yang Tak Sebanding
47
Be My Lady
48
Daddy Markus Kembali
49
Daddy Cio yang Nakal
50
As You Wish, My Queen
51
Kamu Harus Patuh!
52
Jangan Melewati Batas, Bart!
53
Aku Belum Siap
54
You Are My First
55
Sebatas Ayah dan Anak
56
Sebatas Foto
57
Sudah Kuperingatkan ...
58
Tak Rela Berbagi
59
Aku Ingin Lebih
60
I Am Your Man
61
Habis Manis, Aku Dicampakkan?
62
Seharusnya Aku ....
63
Cinta yang Rumit
64
Kau Tak Boleh Pergi, My Queen
65
Kontrak Di Antara Kita
66
Menjadi Gila Itu ...
67
I Trust You, Daddy
68
Bahagia Tanpa Derita Lagi
69
I Don't Need Money
70
Baby, Kau Harus Menjadi Gila!
71
Melakukannya Berkali-kali
72
Nobody Knows The Truth
73
Ayo, Ikut Aku Pulang!
74
Jaga Dia Untukku
75
Milo Akan Selalu Di Sisimu
76
Tugasmu Hanya Pasrah
77
Tak Akan Terjebak Lagi
78
Karma Untuk Darren
79
Gairah Panas Daddy Cio
80
Apa Benar Daddy Mencintaiku?
81
Pernikahan vs Perceraian
82
Wanita Yang Tegar
83
Aku Tak Ingin Kita Bercerai
84
Pembatalan Kontrak
85
Keluargamu, Keluargaku
86
Kegilaan Hot Daddy!
87
Gadis Nakal Daddy Cio
88
Lima Menit
89
Peti Harta Karun
90
Anak Dari Selingkuhan Suami
91
Keseriusan Abercio Sanchez
92
Kepulangan Benicio Sanchez
93
Sugar Baby Daddy Cio
94
Sorry Kak Ben ...
95
Anak Laki-Laki yang Menyedihkan
96
Mundur!
97
Cinta Boleh, Tapi Jangan Bodoh!
98
Ciara Baik-Baik Saja?
99
Kesepakatan Antara Markus dan Sabrina
100
Seseorang Yang Mencintaimu
101
Upaya Pencarian
102
Ikut Aku ke Neraka
103
Daddy Harus Bahagia
104
Saatnya Menikmati ...
105
Ayah Darurat Untuk Janinku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!