...“Mommy … I’m so sorry. Tapi pesona Daddy Cio terlalu kuat. Sambil aku mencari tau sisi buruknya, tak ada salahnya ‘kan jika aku bersenang-senang? Yah … aku anggap ini impas dengan masa sulit yang telah ku alami akibat Markus sialan itu.” – Ciara A. Garnacho ...
Malam di mana Ciara tidur di rumah Abercio.
#POV Ciara
Sejujurnya, aku tak henti-hentinya terkesima dengan keindahan rumah mewah milik ayah tiriku ini. Rumah megah yang memiliki pagar tinggi, sangat berbeda dengan kontrakan kumuh yang aku dan keluarga kecilku tempati.
Saat pertama kali aku menginjakkan kaki masuk ke dalam, mataku langsung tertuju ke beberapa cctv yang ada di setiap sudut rumah itu. Ck! Pengawasannya ketat sekali! Orang kaya emang selalu begitu ya?
“Aku harus bertingkah manja dan kayak anak kecil walaupun dia nggak liat. Biar acting-ku lebih nyata!” tekadku dalam hati.
Aku penasaran dengan sifat asli Abercio Sanchez ini. Apa … ku kerjain saja ya?
“Om … Ciara takut,” rengekku manja sambil menatap sekeliling.
“Emang, biasanya kamu tidur sama Mommy?” tanya pria itu padaku.
Ck! Belum apa-apa sudah masuk jebakan saja dia! Haaa… apa dia akan menyentuhku? Lihat saja, kalau sampai dia menyentuhku, akan ku adukan sama Mommy! Jadi … Mommy akan membatalkan kontrak yang mereka buat. Secara, Mommy ‘kan sayang padaku?
Akhirnya, aku tidur di kamar Si Abercio itu. Entah kenapa aku yakin sekali di ruangan ini ada cctv dan perekam suara. Aku harus bertingkah seolah-olah aku senang dengan kemewahan ini! Sembari aku mengganti pakaian di dalam ruangan ganti tersebut, aku melihat pantulan diriku di depan cermin.
Ck! Cantik sekali! Aku benar-benar berterima kasih pada bajingan Markus Alejandro Garnacho itu. Meskipun dia menyiksaku seperti binatang saat kecil dulu, setidaknya ada satu hal yang ia wariskan pada anak perempuannya ini. Ketampanannya yang kini aku warisi menjadi sebuah paras yang cantik dan memikat.
Aku tak tahan untuk menggoyang-goyangkan tubuhku di depan cermin saking girangnya dengan kecantikan yang ku miliki. “Nggak usah pake celana kayak gini, hahaha.”
“Malam ini, pasti Si Abercio itu akan—”
Ceklek!
Tiba-tiba saja lampu mati. Sekujur tubuhku mendadak bergetar dengan hebat. Aku merasakan ada sesuatu yang membuat dadaku penuh dan aku kesulitan bernafas. Tenagaku mendadak hilang. Aku tak bisa berdiri lagi dan aku jatuh terduduk di atas lantai.
“M-Mom-Mommy …”
Aku benar-benar takut dengan kegelapan! Meskipun pintu tak terlihat, tapi aku ingat sekali di depan ada pintu keluar. Kepalaku terasa berat dan aku semakin kesulitan bernafas. Tanpa sadar, aku menangis terisak-isak.
“Hikss … hiks … Mommy, Ciara takut.”
Blarrr!!!
Sudah jatuh, ditimpa tangga. Aku benci kegelapan! Aku benci suara petir!
Siapapun yang ada di luar sana, tolong bantu aku! Aku takut. Benar-benar takut. Aku duduk meringkuk sambil memeluk lututku dengan sangat erat. Punggungku mendadak panas dan perih. Argh! Aku benci ini! Ini sangat sakit! Tolong! Ku mohon siapapun itu tolong aku!
Cukup lama aku berkutat di dalam kegelapan ditemankan suara petir yang ku benci itu. Hingga akhirnya lampu kembali nyala.
Ceklek!
Aku tak tau seperti apa bentukku sekarang. Yang jelas, punggungku saat ini sakit dan sangat sakit! Aku harus mengobati luka di punggungku segera. Pasti ada banyak sekali darah di punggungku. Rasa sakitnya membuatku lebih memilih mati daripada hidup!
“Ciara!!!”
Suara itu. Suara Abercio Sanchez?! Apa dia yang akan jadi pahlawan kesiangan kali ini? Biasanya, Mommy akan memeluk tubuhku dengan erat di saat-saat menyedihkan seperti ini. Lalu, apa dia juga akan begitu? Atau dia akan memandangku dengan tatapan jijik dan menyedihkan?
...❣️❣️❣️...
Kembali ke masa kini.
#POV Author
Malam itu, Ciara menatap punggung Abercio dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Ia menatap punggung kekar pria dewasa itu. Meskipun ia masih penasaran dengan apa yang akan pria itu lakukan kedepannya setelah mengusap punggungnya untuk memberi ketenangan dan memberikan sensasi aneh di lehernya, tetap saja ia masih ingin menjahili pria itu.
“Mommy … I’m so sorry. Tapi pesona Daddy Cio terlalu kuat. Sambil aku mencari tau sisi buruknya, tak ada salahnya ‘kan jika aku bersenang-senang? Yah … aku anggap ini impas dengan masa sulit yang telah ku alami akibat Markus sialan itu,” gumam Ciara dalam hati.
Ciara mendekat ke arah Abercio. Kemudian, dengan sengaja ia memeluk tubuh pria itu dari belakang dan membenamkan wajahnya ke punggung lebar Abercio.
“Sial!” umpat Abercio dalam hati. Dengan susah payah pria itu mencoba untuk tidur, tapi ternyata Ciara malah memeluknya dari belakang. Ia menggigiti bibirnya dengan kuat menahan gairah yang sedang meledak-ledak tak tertahankan.
Di saat yang sama, Ciara menyeringai puas karena sukses menjahili Abercio. Namun, tanpa ia sadari, ia telah mengganggu singa tidur. Ia tak tahu bahwa kapan singa itu kehilangan kesabaran, ia akan menjadi santapan tanpa belas kasih.
Abercio memutar tubuhnya. Ia membalas pelukan Ciara dengan mata yang terpejam. Ia berpura-pura bahwa saat ini ia sedang tidur dan memeluk gadis itu tanpa sadar.
“Ciara … Ciara … kamu pikir, malam ini kamu akan tidur dengan tenang? Siapa suruh membuatku tak bisa tidur?” pikir Abercio dalam hati.
Sembari Abercio mengusap pelan punggung Ciara. Ia memberikan ketenangan seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya. Kemudian, ia membuka mata secara perlahan. Menatap lekat ke wajah Ciara yang sedang terlelap.
“Aku lapar. Sangat lapar …” bisik Abercio pelan.
“Huh? Lapar? Maksudnya apa, sih?” pikir Ciara dalam hati.
Abercio mendekatkan bibirnya ke bibir Ciara. Tangannya yang semula berada di punggung Ciara, kini memegang pipi Ciara dengan lembut. Kemudian, jempolnya mengusap pelan bibir sensual milik Ciara.
“I will show you, apa itu kegilaan dari seorang ‘Hot Daddy’ …” gumam Abercio lirih.
Sesaat setelah Abercio mengatakan hal tersebut dan belum sempat Ciara mencerna apa yang pria itu katakan, bibir Ciara langsung di lahap oleh Abercio. Awalnya, Abercio hanya menempelkan bibirnya ke bibir Ciara. Tapi … sedikit demi sedikit, pria itu mulai menge.mut bibir bawah Ciara. Lalu, entah bagaimana bisa, bibir Abercio bergerilya dengan sesukanya di bibir milik Ciara.
“Ci-ciuman pertamaku!” umpat Ciara dalam hati.
“Sialan! Dia merampas ciuman pertamaku! Dasar pria bajingan! Aku ingin bersenang-senang dengan menjahilinya! Bukan malah diriku yang ia gunakan untuk bersenang-senang!”
Gadis itu tak mampu menahan rasa terkejutnya. Ia tak lagi mampu berpura-pura tidur. Tanpa sadar, Ciara membuka matanya dengan spontan dan kedua mata amber itu membulat dengan sempurna hingga kini matanya saling bertatapan dengan mata hazel milik Abercio.
Deg! Deg! Deg!
...❣️❣️❣️...
...BERSAMBUNG…...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
lenong
nuckul ya kamu Ciara..!!
2023-10-20
0
sweet❤️
Ya ya Ciara kmu Sekarang pikirran kalian sama
Sama sama ingin bersenang senang
2023-09-29
0
Deliana
skuat2ny lelaki pasti tdk akan tahan klu dgoda perempuan,, ..
2023-06-07
2