Walaupun ini pengalaman pertamanya, Agam tentu saja mengerti caranya praktikum biologi. Dia hanya tidak menyangka kalau akan lepas perjaka dengan Arnette.
"Apa yang membuatmu terangsang?" tanya Arnette begitu vulgar.
Agam berdehem, dia tidak terlalu tertarik dengan perempuan selama ini. Mungkin karena hidupnya di kampung apalagi karena kelebihannya dia sering bertemu hantu.
Jadi, untuk urusan asmara belum terpikirkan sama sekali.
"Aku tidak tahu," Agam lagi-lagi menjawab seperti itu.
"Kalau begitu, mari kita cari tahu bersama," Arnette merangkak mendekati Agam.
"Sebenarnya aku juga baru pertama kali akan melakukannya!"
Arnette mengambil lingerie sebelumnya untuk menutup mata suaminya. "Kau pasti jijik melihat tubuhku yang penuh luka jadi tutup matamu dan bayangkan perempuan yang cantik!"
Entah kenapa mendengar itu, Agam tidak suka. Dia mencegah Arnette menutup matanya.
"Tidak perlu menutup mata," tolak Agam.
Agam mencoba menatap wajah Arnette yang begitu dekat dengannya sekarang, mungkin kalau mereka sudah menghabiskan waktu bersama, perempuan itu akan mau bercerita.
"Sepertinya kita perlu melakukan pemanasan dulu," ucap Agam memberi usul. Dia pikir kalau Arnette sudah biasa melakukannya tapi ternyata ini juga untuk pertama kalinya.
Hal itu membuat keadaan semakin aneh apalagi Arnette tidak mau memberitahu apa tujuan sebenarnya.
"Pemanasan yang seperti apa? Apa kita perlu melakukan latihan fisik?" tanya Arnette.
"Bukan seperti itu tapi ciuman dan saling meraba satu sama lain," jelas Agam.
"Oh, jadi kau mau seperti itu?" Arnette langsung meraih dagu Agam supaya dia bisa mencium pemuda itu. "Bersiaplah!"
Arnette dengan cepat menempelkan bibirnya pada bibir Agam, karena sama-sama amatiran mereka hanya diam saja.
"Sepertinya ini tidak akan berhasil," ucap Agam. Dia beranjak untuk mencari ponselnya, dia akan meminta tutorial pada kakak iparnya.
Pada saat itu, Zester tengah bermain dengan Kaizen sebelum tidur sampai ponselnya berdering karena panggilan dari Agam.
"Wah, kebetulan sekali," ucap Zester seraya menggeser tombol hijau. Dia harus bertanya tentang berita pernikahan adik iparnya itu.
"Hallo, adik ipar. Apa kau benar sudah menikah? Apa ayah mertua benar-benar memberimu izin?"
"Nanti saja aku jelaskan karena ada hal yang jauh lebih penting," balas Agam.
"Sepertinya banyak hal yang aku lewatkan. Apa itu?" Zester siap mendengarkan.
"Itu..." Agam ragu untuk bertanya tapi dia harus bisa menghabiskan malam pertama dengan Arnette malam ini. "Aku tidak tahu urutan berhubungan suami istri!"
Zester membelalakkan mata mendengarnya, jadi Agam benar-benar menikah dan bercinta. Ini sungguh tidak adil. Dia harus menggagalkan malam pertama Agam, enak saja ayah mertuanya merestui dengan mudah.
"Kau bertanya dengan orang yang tepat, adik ipar. Apa saja yang sudah kau lakukan bersama istrimu?" tanya Zester.
"Kami hanya menempelkan bibir dan tidak merasakan apapun," jawab Agam jujur.
Zester tertawa geli dalam hatinya, adik iparnya sungguh polos.
"Ya ampun, itu artinya kalian tidak cocok," ucap Zester mengompori. "Kalau cocok tubuh kalian akan panas dan ingin melakukan hal lainnya!"
"Bagaimana cara kami supaya cocok dan merasa panas?" tanya Agam.
Sedetik kemudian Agam jadi sadar kalau tengah dikerjai oleh kakak iparnya.
"Ish...." Agam langsung mematikan panggilannya.
"Apa yang kau lakukan?" tegur Arnette yang mendengar semuanya. Dia kembali mendekat dan menindih tubuh suami kecilnya itu. "Kita lakukan dengan cara sendiri supaya kita bisa panas!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Supriyatun
deketin kompor aja bisa panas
2025-01-19
0
zeus
Siram bensin..
Cari korek... Bakaaar...
2024-12-20
1
Nacita
bakar saja rumahnya, pasti akan terasa panas🤣
2024-07-04
2