Theo dan Megan pada saat itu berada di rumah, mereka tengah membuat konten memasak bersama.
"Jadi guys, walaupun sudah menikah puluhan tahun, kita harus tetap memupuk rasa cinta itu contohnya seperti yang kita lakukan ini..."
Megan mengarahkan kamera pada Theo yang tengah menggoreng tempe. "Lihatlah suamiku yang ganteng ini, jangan segan-segan memberi pujian pada suami sekecil apapun itu..."
Ketika tengah asyik berbagi tips awet berumah tangga, ada suara-suara yang mengganggu sampai Megan mematikan kameranya.
"Apa itu?" tanya Megan.
"Seperti suara sapi dan kambing," sahut Theo.
Mereka pun segera melihat sumber suara itu, sepertinya berasal dari depan rumah mereka.
Ada beberapa mobil pick up yang mengangkut puluhan anak sapi dan kambing.
"Permisi, Pak kades," ucap salah satu supir mobil pick up itu.
"Ini anak sapi dan kambingnya mau diturunkan ke mana? Hari ini kami hanya bisa membawa 100 ekor saja, itu juga harus bolak balik lima kali jadi sisanya besok dan besoknya lagi!"
Theo mengerutkan keningnya dalam sekali karena sama sekali tidak mengerti. "Aku tidak merasa membeli anak sapi dan kambing sebanyak itu!"
"Pembelinya meminta saya untuk mengantar ke tempatnya pak kades, 400 sapi dan 900 kambing," jelas sang supir lagi.
"400 sapi dan 900 kambing? Siapa yang membeli sebanyak itu?" Theo tentu saja syok.
Namun, dia harus bertindak karena tidak mungkin membiarkan sang supir terus berada di depan rumahnya. Jadi, Theo merelakan sawahnya untuk dijadikan tempat turunnya hewan-hewan itu.
"100 ekor saja sudah cukup, padiku bisa gagal panen nanti kalau kebanyakan," Theo menolak 1.300 ekor sisanya.
"Tapi, sudah dibayar semua, Pak kades. Kami hanya disuruh mengantar," balas para supir pick up itu.
Theo sampai memijit pelipisnya karena dia tidak berniat menjadi peternak sapi dan kambing. "Siapa sebenarnya yang mengirim semua ini?"
"Katanya menantu, pak kades," jawab salah satu supir.
"Menantu?" Theo langsung berpikir kalau yang melakukannya adalah menantunya, Zester.
Zester memang suka gila dan pamer jadi Theo akan memarahi lelaki itu habis-habisan.
"Apa Ara ngidam jadi peternak sapi dan kambing?" gumam Theo. Putrinya memang tengah hamil anak kedua dari pernikahannya bersama Zester.
Kalau pun ini bagian dari ngidam tidak perlu membeli sampai ribuan ekor.
"Hallo, ayah mertua," Zester menjawab panggilan dari Theo.
"Apa kau mau pamer?" tanya Theo gusar.
"Pamer apa? Tidak perlu ada yang dipamerkan, semua orang tahu kalau menantumu ini tampan dan kaya, ayah mertua," jawab Zester dengan tengil.
"Kalau begitu, kenapa kau membeli 400 anak sapi dan 900 kambing, hah?" cecar Theo.
"Walaupun uangku banyak, aku tidak mungkin membeli hewan-hewan itu, memangnya apa yang terjadi?" tanya Zester yang tidak tahu menahu.
Sepertinya memang bukan Zester yang melakukannya jadi Theo langsung mematikan panggilan sepihak.
Dengan bingung, Theo kembali ke rumahnya.
"Ayah..." Megan berlari mendatangi suaminya itu. "Agam dilamar lagi!"
"Dilamar?" tanya Theo.
Di dalam rumah sudah ada Arnette yang membawa 100 uang perak, 300 lembar kain sutra, dan 2 kotak harta karun. Sesuai permintaan Agam.
"Hari ini juga kita menikah! Aku sudah mengabulkan semua syaratnya," ucap Arnette.
Agam sedari tadi tidak bisa berkomentar karena Arnette benar-benar mengabulkan semua syarat yang dia berikan.
Rumahnya penuh dengan uang perak, kain sutra dan kotak harta karun berisi koin emas.
"Dari mana kau mendapatkan semua ini?" tanya Agam.
"Kau tidak perlu tahu, kau hanya perlu mempersiapkan diri untuk malam pertama kita," balas Arnette.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Encep Putra
haaaaa ngakak bngt
2025-01-30
0
Ifah Ifah
waduuhh 🤣🤣🤣🤣
2025-01-25
0
Efa Arfa
/Grin/
2024-08-14
1