Bab 17

Saat itu Bastian sedang ada meeting penting dengan kliennya, tiba-tiba dia mendengar kabar tidak mengenakan dari Zicko.

[Tuan, Pasar Montana Swalayan hari ini sedang terjadi kericuhan, karena sebentar lagi lahan pasar itu akan ditutup dan dihancurkan.]

Bastian terpaksa harus mengakhiri meetingnya hari ini dengan klien.

"Maaf, Pak. Saya rasa meeting hari ini dicukupkan sampai disini, ada hal penting yang harus saya selesaikan." pamit Bastien dengan nada tergesa-gesa.

"Oh baiklah, Tuan Edgar. Saya harap proyek kita berjalan dengan lancar."

Bastian pun segera pergi, begitu dia berada di dalam mobil, Bastian mengubah penampilannya menjadi seorang Bastian yang miskin.

Bastian mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, karena dia harus segera tiba disana, dia tau betul bagaimana kepribadiannya sang istri, Raisa adalah gadis yang pemberani dan juga tak kenal rasa takut, dia pasti akan nekad datang ke pasar itu.

Begitu tiba di pasar, pandangan Bastian beredar mencari keberadaan sang istri, dia terkejut saat Raisa menjadi bulan-bulanan para pedagang pasar yang sedang emosi sekali karena tak terima pasar tempat mereka mencari nafkah akan dihancurkan begitu saja.

Bastian segera berlari, menyerobot masuk ke dalam kerumunan, kemudian dia menghampiri Raisa, memeluknya dengan posisi kepala Raisa berada di dada Bastian, Bastian rela punggungnya yang terluka dan kotor.

Punggung Bastian telah dipenuhi terigu, sehingga dia terlihat sangat kotor. Bukan hanya itu, punggungnya pun telah terkena lemparan buah-buahan, bahkan ada juga yang lempar batu-batu kecil, pastinya punggung Bastian terluka.

"Shhh..." Bastian sedikit meringis begitu ada batu mengenai pundaknya yang terluka, sampai dia menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit.

Raisa mendongakan wajahnya ke atas, dia terlihat terkejut melihat siapa yang sudah menolongnya. "Bastian!"

Ternyata Zicko juga datang kesana atas perintah dari Bastian dengan membawa banyak bodyguard, mereka mencoba untuk mengamankan masa yang bersikap anarkis.

Bastian pura-pura tersenyum, padahal punggungnya sakit sekali. "Kamu gak apa-apa kan, Raisa?"

"Aku gak apa-apa, tapi bagaimana dengan punggung kamu? Punggung kamu pasti terluka."

Raisa tidak boleh melihat punggungnya Bastian, apalagi bekas jahitan di bahunya, jangan sampai Raisa curiga bahwa sebenarnya dia adalah Edgar.

"Aku gak apa-apa kok, Raisa."

Raisa merasa tenang kalau Bastian tidak terluka, perhatiannya teralihkan pada asisten pribadinya Edgar, mengapa dia tiba-tiba berada disana bersama banyak bodyguard.

Berkat bantuannya, akhirnya situasi kini menjadi aman terkendali. Para bodyguard berusaha mengamankan mereka dengan sopan dan memberikan semangat pada mereka untuk tidak menyerah dalam mencari nafkah.

"Asisten Zicko, mengapa anda ada disini?"

Zicko dan Bastian pura-pura tidak saling mengenal, karena itu Zicko pura-pura bersikap acuh pada Bastian. "Kami disuruh Tuan Edgar untuk membantu Montana. Bagaimanapun juga Montana telah menjadi klien kami, karena itu kami harus menjaga nama baik Montana Group."

"Tolong ucapkan rasa terimakasih saya untuk Tuan Edgar, karena telah membantu kami." ucap Raisa dengan sepenuh hati, dia merasa berhutang budi kembali pada Edgar.

"Baik, akan saya sampaikan, Nona."

Sama-sama, Raisa. Aku sengaja datang kesini memang untuk melindungi kamu_ bisik hati Bastian.

Bastian dan Zicko saling menganggukan kepala, karena akhirnya mereka telah berhasil mengamankan masa.

Ada beberapa orang yang menyapa Bastian. "Hei Bastian, sudah lam..."

Bastian tau pasti pria itu akan bilang sudah lama kita tak bertemu, karena itu Bastian segera memotong pembicaraannya. "Oh Hai Pak Fandi."

Bastian merangkaul pria itu untuk mengajaknya berbicara dengan menjauhkan jaraknya dari Raisa.

Raisa memperhatikan Bastian dari kejauhan, pria itu mencoba untuk membuat tenang semua pedagang yang ada disana, walaupun Raisa tak dapat mendengar jelas apa saja yang Bastian bicarakan pada mereka.

...****************...

"Nona, ayo kita kembali ke kantor." salah satu bodyguard mempersilahkan Raisa untuk kembali ke kantor, karena situasi tengah aman.

Raisa sebenarnya mengkhawatirkan Bastian, takut punggungnya terluka, tapi karena dia melihat pria itu baik-baik saja, bahkan dari kejauhan Bastian terlihat sedang saling bercengkrama dengan para pedagang pasar, membuat Raisa bernafas lega, mungkin saja Bastian memang tidak kenapa-kenapa.

Setelah Raisa pergi, barulah Bastian meringis, memegang punggung dan bahunya yang sakit.

Bastian dilarikan ke rumah sakit, karena punggungnya dipenuhi luka lebam.

"Arrrggghhh... pelan-pelan!" Bastian menyuruh dokter untuk pelan-pelan mengobati luka di punggungnya.

Tadi dia di depan Raisa terlihat baik-baik saja, sekarang di rumah sakit dia bersikap sesuai dengan apa yang dia rasakan.

Zicko hanya diam memperhatikan Bastian yang sedang tengkurap di atas brankar sambil di obati punggungnya oleh seorang dokter.

Bastian menyuruh Zicko untuk tutup mulut, jangan sampai kakeknya tahu bahwa dia terluka, Bastian telah rela terluka dua kali demi melindungi Raisa.

Drrrrtt...

Drrrrtt...

Ponsel Zicko bergetar, dia mendapatkan pesan dari Raisa.

[Boleh saya bicara dengan Tuan Edgar, hanya sebentar saja, saya hanya ingin mengucapkan terimakasih karena sudah mengirim bodyguard untuk mengamankan kejadian di pasar.]

Zicko menyampaikan pesan dari Raisa pada Tuan Mudanya.

"Tuan, Nona Raisa ingin bicara dengan anda sebentar."

Bastian segera duduk di pinggir brankar, dia menyuruh dokter yang mengobatinya untuk keluar dari sana. "Kamu boleh keluar."

"Baik, Taun Edgar." dokter tersebut sebelum pergi menundukkan badan dengan penuh rasa hormat, kemudian dia keluar dari sana.

Bastian memang telah berpenampilan sebagai Edgar sekarang.

Zicko memberikan ponselnya pada Bastian, kemudian dia keluar dari ruangan tempat Bastian dirawat.

Bastian menghirup nafas dalam-dalam, tak lupa dia harus mengetes suaranya agar berbeda dari Bastian. Kemudian dia menelpon Raisa.

Raisa tersenyum ketika nomor kontak yang dia namai Asisten Zicko itu menelpon dirinya, pasti Edgar yang menelponnya.

"Hallo, apakah ini dengan Tuan Edgar?" tanya Raisa, ketika mengangkat telepon dari Bastian.

"Iya, aku Edgar." Bastian harus mengatakannya dengan nada datar.

"Terimakasih Tuan Edgar karena anda telah ikut membantu saya untuk mengamankan para pedagang yang bersikap anarkis, saya sudah berhutang budi lagi pada anda, saya tidak tau bagaimana cara membalasnya."

Ingin sekali Bastian menjawabnya dengan berkata aku ingin cinta kamu, tapi dia sadar yang namanya cinta tidak bisa dipinta apalagi di beli. Dia ingin Raisa bisa mencintainya dengan tulus, walaupun rasanya tidak mungkin.

Sebenarnya ada rasa sedih juga, karena Raisa lebih memilih menelpon Edgar dibandingkan dengan menanyakan keadaan pada Bastian, walaupun mereka orang yang sama, tapi entah mengapa Bastian merasa cemburu pada dirinya sendiri.

"Tidak apa-apa, saya membantu kamu karena Montana adalah bagian dari klien William Group"

"Lalu bagaimana dengan kondisi bahu anda? Apa sudah sembuh?"

"Sudah baikan. Saya sangat sibuk sekali, jadi mohon maaf saya tidak bisa berbicara dengan kamu terlalu lama." Bastian berkata dengan nada angkuh.

"Oh iya, tidak apa-apa, Tuan."

Klik!

Setelah mematikan panggiilan, Bastian menyimpan ponsel Zicko diatas nakas, Bastian menghela nafas, karena Bastian berharap Raisa bisa perhatian pada Bastian bukan Edgar.

Bastian melihat ponselnya yang dari tadi nganggur di atas meja, dia berjalan kesana, lalu duduk di kursi sofa.

Begitu mengecek ponselnya, mata Bastian membulat, ternyata ada pesan masuk dari Raisa, 10 menit yang lalu, itu artinya Raisa lebih dulu menghubunginya dari pada Edgar.

[Bastian, punggung kamu baik-baik saja kan?]

Bastian nampak sumringah, seketika rasa sakit di punggungnya tidak dia hiraukan lagi. Dengan Raisa bertanya seperti itu saja, Bastian merasa diperhatikan oleh istrinya.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

😩😩😩😩😩

2024-04-17

0

Hasbi Asidiqi

Hasbi Asidiqi

cinta memang bisa membuat seseorang jadi b*d*h......begitu juga Bastian yg rela melakukan apapun untuk raisa...

2023-12-07

5

Ogek Wira

Ogek Wira

uyyuuukkk

2023-11-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!