Bab 3

Raisa sangat kecewa sekali kepada ayahnya yang telah ingkar janji, dia merasa dipermainkan oleh ayahnya. Padahal ayahnya bilang jika dia sudah tiga bulan menikah, maka ayahnya akan mempercayakan Montana Group kepadanya, tapi ternyata ayahnya lebih berat kepada kakak tirinya.

"Kenapa papa tega sekali menipuku?" lirih Raisa, dia merasa ditipu oleh ayahnya sendiri.

Jika tau begini, seharusnya dia tidak perlu menikah dengan Bastian. Pria miskin yang sama sekali tidak dia cintai.

Raisa mencoba menelpon kekasihnya, dia ingin mencurahkan segala kekesalannya pada kekasihnya itu. Namun ternyata ponsel Tristan tidak aktif.

"Kenapa dia susah sekali dihubungi?" keluh Raisa, padahal dia sangat membutuhkan tempat untuk berbagi cerita.

Selama menikah dengan Bastian, Raisa mencoba untuk menjaga dirinya, dia membatasi diri agar tidak terlalu dekat dengan Bastian. Walaupun status pernikahan mereka syah di mata hukum, namun dia tidak ingin jatuh cinta kepada pria itu, sekalipun Bastian orang kaya. Karena hatinya hanya untuk kekasihnya.

Saking kesalnya Raisa menghabiskan beberapa gelas bir di pesta tersebut, Raisa belum bisa menerima keputusan Tuan Louis.

"Ah hidup aku benar-benar kacau, seharusnya aku tidak perlu menikah dengan pria miskin itu."

"Kenapa papa tega sekali mempermainkan hidupku!"

Raisa terus saja meracau.

...****************...

Bastian melihat Raisa berjalan sempoyongan keluar dari aula pesta, dia hampir saja terjatuh, untuk Bastian segera menangkap tubuh istrinya itu.

"Raisa, kamu mabuk ya?"

Raisa melepaskan tangan Bastian dengan kasar, dia memukul-mukul dada Bastian. "Jangan sentuh aku, keputusan aku menikah dengan kamu ternyata salah, aku menyesal menikah sama kamu."

Bastian membiarkan Raisa melampiaskan kekesalannya, semakin lama pukulan Raisa semakin terasa lemah. "Lalu kamu maunya apa? Apa kamu ingin aku menjadi pria yang kaya raya?"

Raisa mengelengkan kepala, "Tidak, aku tidak menginginkan apapun dari kamu. Yang aku mau, waktu cepat berjalan, menunggu kita bercerai."

Setelah berkata begitu, tubuh Raisa ambruk ke dekapan Bastian. Bastian memeluk tubuh istrinya, kemudian dia menggendong Raisa, membawanya masuk ke dalam mobil.

Setelah sampai di rumah, Bastian menggendong tubuh Raisa, membawanya masuk ke dalam kamar, kemudian membaringkan tubuhnya di atas kasur, dia membuka high heels di kaki Raisa, lalu menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal.

Bastian tersenyum memandangi wajah Raisa, sepertinya dia telah jatuh cinta kepada istrinya sendiri, walaupun dia tidak tau dari sejak kapan.

Bastian melihat rambut Raisa berantakan, dia membereskan rambut Raisa, namun dia terkejut tiba-tiba Raisa menarik tangannya dengan mata terpenjam, "Hm... ayo kesinilah!" Raisa mengigau.

Sehingga bibir mereka menempel. Membuat Bastian membulatkan matanya, untuk pertama kalinya dia merasakan lembutnya bibir Raisa.

Bastian segera menegakan badannya, mungkin karena dia adalah pria yang polos, hal seperti itu saja bisa membuat jantungnya berdebar-debar, dia harap tidak terkena serangan jantung hanya karena telah dicium oleh Raisa.

Bastian segera pergi ke kamarnya, dia takut tidak bisa menahan diri jika berada di kamar Raisa. Bastian memegang dadanya yang terus saja berdebar-debar, anggap saja itu bonus, Raisa tidak mungkin ingat dengan ciuman mereka, Raisa pasti akan menghajarnya jika tau mereka berciuman malam ini, walaupun bisa dibilang hanya sebuah kecupan.

Sambil membaringkan badan Bastian tersenyum memegang bibirnya, mengingat bagaimana tadi bibir mereka menempel, "Semoga dia tidak ingat, Raisa pasti akan marah besar jika mengingatnya."

Paginya...

Bastian sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah, dia sudah mencuci pakaian, membereskan rumah, dan memasak makanan kesukaan Raisa. Bastian melakukan semua itu dengan sepenuh hati.

Raisa keluar dari kamarnya, dia sudah berpenampilan sangat cantik, tak heran jika banyak pria yang menyukainya.

"Hari ini aku memasak cumi asam manis dan rendang sapi kesukaan kamu, Raisa." Bastian mengatakannya sambil tersenyum, dia menatap wanita yang sedang duduk di sampingnya itu.

Raisa hanya menganggukan kepala, dia segera memasukan nasi, rendang sapi, dan cumi asam manis buatan suaminya ke dalam piring. Raisa akui masakan buatan suaminya sangat lezat walaupun dia tidak pernah memuji masakan Bastian.

Bastian harap-harap cemas, dia takut Raisa mengingat kejadian semalam. Namun, jika melihat dari sikap Raisa yang begitu tenang dan dingin, dia rasa Raisa tidak mengingatnya. Membuat Bastian sangat bernafas lega.

...****************...

Di Montana Group saat ini sedang mengadakan meeting penting yang dilakukan oleh beberapa jajaran tertinggi di perusahaan tersebut.

"William Grup adalah perusahaan terbesar di negeri ini, perusahaan itu memiliki lahan yang cukup luas. Namun sayangnya sampai kini mereka masih menolak untuk bekerjasama dengan kita." tutur Tuan Louis.

Bahkan setiap Tuan Louis mengundang Tuan Athar untuk hadir di pesta perusahaan ataupun acara penting, Tuan Athar selalu saja diwakilkan oleh asisten pribadinya.

"Tuan Athar William memang terkenal dengan keangkuhannya, sangat sulit untuk mengajaknya bekerjasama." Amar menanggapi perkataan ayah tirinya tersebut.

"Biar aku saja, aku akan berusaha keras agar William Grup mau bekerjasama dengan perusahaan kita." Raisa menyanggupinya dengan penuh percaya diri, demi kemajuan perusahaan Montana Grup

"Ini sangat sulit, Raisa!" Amar memprotes kesanggupannya Raisa. "Jangan membuang-buang waktu."

Setara Amar saja dan Tuan Louis, sudah ditolak mentah-mentah oleh Tuan Athar, apalagi sekelas manager seperti Raisa.

"Aku serius, aku akan membuat William Grup bekerjasama dengan perusahaan kita." Raisa mengatakannya dengan tatapan penuh keseriusan.

Walaupun sebenarnya dia ragu, apa Tuan Athar William mau bekerjasama dengan dengan perusahaan seperti Montana, tapi walaupun begitu, dia harus terlihat angkuh di depan keluarganya, dia tidak boleh terlihat lemah.

Sementara itu di pasar, terlihat Bastian yang sedang berjualan buah-buahan, Bastian sangat bersyukur karena dagangannya hari ini laku keras.

Sampai dia memberikan sedikit rezekinya pada kakek tua yang jualannya belum laku juga.

"Ini buat beli beras, Kek."

Kakek penjual sayuran itu merasa bersyukur akhirnya dia bisa beli beras juga, dia merasa terharu pada kebaikan Bastian.

"Terimakasih banyak Bastian, semoga kebaikan kamu dibalas dengan berlipat oleh Tuhan." Kakek penjual sayuran itu mengatakan dengan mata berkaca-kaca, uang pemberian dari Bastian lumayan banyak, bisa untuk membeli beras selama satu bulan.

"Iya sama-sama, Kek. Sini biar aku bantu jualan sayurannya."

Bastian berteriak. "Sayur."

"Sayur."

"Sayur."

Bastian melihat ada dua orang wanita sedang berjalan melewatinya, kemudian dia menyapa mereka. "Sayurnya Mbak, biar sehat."

Kedua wanita itu saling bertatapan, mungkin karena terkesima dengan pria yang menyapanya sangat tampan.

Kedua wanita itupun membeli sayuran, padahal niat mereka pergi ke pasar untuk membeli perhiasan.

Bukan hanya dua wanita itu, tapi kini banyak wanita yang membeli sayuran yang dijual oleh Bastian. Sampai ada yang meminta nomo ponsel pada Bastian saking tertariknya.

"Mas, boleh minta nomornya gak?"

"Maaf mbak, saya udah punya istri." Bastian berkata dengan sejujurnya, meskipun Raisa tak pernah menganggap dia sebagai suami.

"Hmm... sayang sekali." keluh wanita tersebut.

Drrrttt... Drrrtt...

Ponsel Bastian bergetar, dia segera mengecek. ponselnya. Ternyata dia mendapatkan pesan dari Zicko.

[Tuan, pulanglah, Tuan Athar sedang sakit, beliau ingin sekali bertemu dengan anda.]

Bastian mengerutkan keningnya, ada apa kakeknya menyuruh Bastian untuk pulang.

Terpopuler

Comments

Samudra

Samudra

ada lagi cerita model gini,🤔

2024-05-04

2

Anonymous

Anonymous

lanjut thor..jgn sakiti kakemu

2024-04-17

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

lanjut

2024-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!