Bab 19

Begitu mendengar persyaratan yang diajukan oleh Tuan Louis yang bilang bahwa Edgar harus memblokir nama Bastian di pasar tersebut, tidak boleh mengizinkan Bastian jualan disana, rasanya Bastian ingin tertawa, apa dia harus memblokir namanya sendiri di pasar itu?

Zicko sebagai asisten yang setia di William Group, dia hanya bisa menghela nafas, jika saja pria tua dihadapannya ini bukanlah mertua dari tuannya, dia pasti akan membuat perhitungan pada mereka karena sudah berani menghina tuannya.

Sementara Raisa, dia langsung marah mendengar persyaratan yang diajukan oleh ayahnya pada Edgar. "Kenapa papa harus memblokir nama Bastian? Padahal dia yang sudah menolong aku dan membantu menenangkan orang pasar, tapi kenapa papa tega melakukannya?"

Bastian tersenyum menyaksikan bagaimana Raisa membela dirinya, walaupun dia tahu Raisa membela Bastian karena Raisa merasa harga dirinya ikut diinjak-injak jika ada yang menghina Bastian di depannya, mungkin karena status mereka masih suami istri.

Tuan Louis tak ingin mendengarkan pembelaan dari Raisa terhadap suaminya. Dia bertanya kembali kepada sang tamu terhormat. "Bagaimana, Tuan Edgar? Apa Anda setuju dengan persyaratan dari kami?"

"Kenapa saya harus melarang pria bernama Bastian berjualan disana?" Bastian malah balik nanya.

Kini giliran Amar yang ikut bicara kembali. "Karena dia memiliki masalah pada kami, pria seperti Bastian hanya akan membuat kekacauan saja."

Raisa membela Bastian kembali. "Kalian yang membuat masalah. Selama ini Bastian sabar menghadapi kalian."

Bastian lagi-lagi tersenyum melihat bagaimana bersikerasnya Raisa membela suaminya sendiri, lalu kenapa dia harus selalu bersikap jaim padanya.

Kemudian Raisa memandangi Edgar, dia ingin menjelaskan siapa itu Bastian. "Bastian adalah suami saya, hanya saja ada sedikit masalah dengan keluarga saya. Saya yakin orang seperti anda sangat bijak dalam mengambil sikap, Tuan Edgar."

Rasanya Bastian ingin berjingkrak-jingkrak ketika Raisa mengakui Bastian sebagai suaminya. Namun, dia harus sadar diri saat ini dia sedang berada di Montana Group.

Bastian pura-pura kecewa mendengar penjelasan dari Raisa yang menunjukkan bahwa Tuan Louis sangat tidak bisa bersikap profesional dalam pekerjaannya.

Bastian menatap dingin pada Tuan Louis. "Lagi-lagi anda mengecewakan saya, Tuan Louis. Saya pikir anda cukup profesional, tapi ternyata anda malah mencampur adukan pekerjaan dengan masalah pribadi, hal ini membuat saya yakin, saya tidak bisa bekerjasama dengan perusahaan semacam Montana."

Tuan Louis terkejut mendengarnya. "Kami mohon maaf jika kami tidak bisa bersikap profesional, Tuan Edgar. Tapi kami mohon tolong jangan membatalkan kerjasama kita, dan kami akan menjual pasar tanpa syarat apapun sebagai tanda bahwa kami sangat profesional."

Amar menjadi kesal sendiri dengan keadaan ini, karena upaya dia dalam membuat perhitungan pada Bastian telah gagal.

Bastian lama sekali berpikir, kemudian dia berkata. "Oke saya tidak jadi membatalkan kerjasama kita, dan juga saya akan transfer uang pembelian lahan pasar itu. Hanya saja saya ingin berkata jujur pada anda alasan saya menerima kerjasama sama ini, itu semua karena Raisa. Karena melihat kegigihan Raisa, saya tertarik pada Montana."

Raisa terperangah mendengarnya, apakah dia sedang bermimpi seorang Edgar memuji dirinya. Membuat dia semakin kagum dengan sosok Edgar.

...****************...

Lahan di pasar kini telah resmi menjadi milik William Group, Bastian datang kesana sebagai Edgar, dia ingin menyampaikan berita gembira bahwa pasar tersebut kini telah resmi milik William Group, dan tidak akan pernah mengubah pasar itu.

"Mulai hari ini pasar ini telah resmi menjadi milik William Group, kami berjanji akan membangun kembali tempat yang telah dihancurkan, dan kami akan membangun kembali pasar dalam waktu yang cepat."

Semua yang ada disana sangat bahagia sekali, sampai ada yang menangis, merasa terharu, akhirnya mereka bisa tidur nyenyak setelah beberapa hari dia buat resah dan gelisah sampai tak bisa tidur karena memikirkan bagaimana nasib merasa nanti.

"Terimakasih William Group, semoga Tuhan membalas kebaikan Tuan Edgar dan William Group."

Bastian menganggukkan kepala, dia merasa senang akhirnya bisa membantu pada warga pasar disana.

...****************...

Malam ini Bastian merasakan kupingnya panas, karena Raisa terus saja membicarakan Edgar padanya, padahal Bastian sedang memasak, tapi Raisa tiada hentinya membicarakan sosok dirinya yang lain.

"Dengan kerennya dia bilang kalau dia bersedia bekerjasama dengan Montana karena kegigihan aku, ternyata dia benar-benar keren." Raisa sedang berdiri di belakang Bastian yang lagi memasak, gadis itu menyandarkan dirinya di dinding dapur sambil menyilangkan tangan.

Raisa menambahkan perkataannya. "Bahkan dia telah menolong aku dua kali."

Bastian tak merespon perkataan Raisa, sepertinya Raisa lebih tertarik dengan sosok Edgar daripada Bastian, tapi apa diantara mereka bisa menyingkirkan Tristan di hatinya?

Raisa merasa tak didengarkan oleh Bastian. "Hei, aku sudah menggaji kamu 10 juta perbulan, salah satu tugasmu adalah mendengarkan cerita aku, keluh kesah aku."

Mungkin Raisa berkata begitu karena dia memang tidak memiliki tempat sandaran dan juga tak ada sosok yang mau mendengarkan keluh kesahnya, makanya dia sering membicarakan unek-uneknya pada Bastian, sebagai tugas.

Sebenarnya Bastian merasa senang kalau Raisa mau cerita apa saja padanya, hanya saja dia lebih sering menceritakan Tristan padanya, membuat dadanya sesak.

"Ya, aku mendengarkan ceritamu, Raisa." jawab Bastian dengan nada malas.

Kemudian dia memasukan sayuran ke dalam wajan.

"Bastian, kamu harus berterimakasih pada Taun Edgar, karena dia kamu masih bisa berjualan di pasar."

"Kenapa aku harus berterimakasih padanya?" Bastian pura-pura tidak tahu.

Raisa tidak mungkin menjelekan ayahnya sendiri pada Bastian, buruk baiknya Tuan Louis tetap saja dia adalah ayah kandungnya. "Karena pasar tempat kamu jualan akan di beli oleh William Group, aku yakin William Group tidak akan mungkin mengubah pasar itu, Tuan Edgar walaupun dia kelihatan angkuh tapi sebenarnya dia sangat baik."

Dengan Edgar membeli lahan pasar, Tuan Louis dan Amar tidak akan mengusik Bastian lagi.

"Katakan saja padanya, aku sangat berterimakasih sekali karena sudah memikirkan nasib kami sebagai rakyat miskin." Bastian menyuruh Raisa untuk menyampaikan ucapan terimakasinya pada Edgar.

Raisa menggelengkan kepala, dia tidak ingin menyampaikan ucapan terimakasih itu, karena dia akan mengundang Edgar untuk makan malam ke Mansionnya. "Nanti kamu katakan secara langsung padanya, aku ingin kamu menjadi perwakilan dari warga pasar untuk mengucapkan terimakasih pada Tuan Edgar. Aku akan mengundang dia makan malam bersama kita disini."

Bastian terkejut mendengarnya, bagaimana bisa dia bertemu dengan dirinya sendiri. "Kamu tau sendiri kan aku sangat sibuk jualan di pasar, dan aku..." Bastian mencoba untuk mencari alasan yang tepat agar Raisa membatalkan rencananya makan makan mempertemukan Bastian dan Edgar.

"Ini adalah perintah, Bastian. Tuan Edgar tahu kamu adalah suamiku, jadi tidak ada salahnya kamu mengucapkan terimakasih padanya. Berprilakulah dengan sopan jika bertemu dengannya nanti." Raisa mengatakannya dengan nada tegas.

"Tapi Raisa..."

Bastian tidak melanjutkan perkataannya begitu melihat Raisa menatapnya dengan pandangan yang begitu tajam. Raisa kalau marah sangat menakutkan.

Terpopuler

Comments

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

temui saja bas, dan tunjukan sama raysa klu Edgar adalah Bastian JD penasaran sama reaksinya raysa klu tau Edgar sama Bastian org yg sama

2024-04-20

1

Anonymous

Anonymous

thor kelamaan bersembunyi

2024-04-17

0

Muj Ran

Muj Ran

jangan terlalu banyak memuji Edgar nanti malah Bastian semakin cemburu kembaran nya 🤭

2024-03-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!