Bab 9

Bastian segera memakai kembali kumis palsunya, dia harus merubah penampilannya menjadi pria berkumis tipis, memakai kaca mata minus, dan juga rambut palsu.

Dia terlihat sangat rapi sekali ketika menjadi Edgar, walaupun tetap saja tak akan bisa mengubah kadar ketampanannya.

Bahkan ketika Bastian berjalan melewati para karyawan yang sedang berjajar rapi menyambut kedatangannya, Bastian mampu menghipnotis para kaum hawa.

"Wah Tuan Edgar sangat tampan sekali."

"Kalau memiliki bos seganteng ini, kita jadi betah bekerja disini."

"Kira-kira Tuan Edgar masin single gak ya?" Para wanita disana terus saja saling berbisik tentang sang Tuan Muda.

Semua karyawan yang ada disana menundukkan badan dengan penuh rasa hormat kepada Bastian.

Pandangan Bastian lurus ke depan, dia terlihat seorang bos yang terlihat sangat elegan dan berwibawa. Bastian masuk ke dalam lift, diikuti oleh Zicko dari belakang, sebagai asistennya.

Setelah berada di ruang CEO, Bastian duduk di kursi kebesarannya, dia meminta membacakan schedule hari ini pada Zicko. "Tolong bacakan schedule aku hari ini, bang."

Bastian memang lebih nyaman memanggil Zicko dengan sebutan abang.

Zicko segera membacakan schedule untuk hari ini, "Hari ini ada meeting bersama Montana Group."

"Montana Group?" baru juga mendengar nama perusahaannya saja membuat jantung Bastian berdebar-debar.

Apakah Bastian bisa berakting di depan istri dan mertuanya? Apakah mereka tidak akan mengenali penyamarannya?

Bastian mencoba untuk mengatur pita suaranya, dia berdehem agar suara Bastian dan Edgar berbeda.

"Ehm!"

"Ehm!"

"Emm... tes, tes, tes."

Bastian sangat bernafas lega, dia bisa sedikit membedakan suara Bastian dan Edgar, kalau suara Edgar sedikit agak serak, kalau suara Bastian tentu saja suara dirinya yang asli.

...****************...

"Kamu saya pecat." Raisa telah memecat seorang karyawan, karyawan tersebut tak bisa disiplin waktu, datang selalu terlambat, di tempat kerja malah tidur. Padahal Raisa sudah memberikan peringatan untuk kesekian kalinya.

Karyawan bernama Bagas itu memohon agar Raisa tidak memecatnya, "Aku mohon, jangan pecat aku, Nona."

Raisa tidak ingin mendengarkan permohonan darinya, menjadi seorang pemimpin harus tegas pada seseorang yang bermalas-malasan, padahal Montana selalu menggaji mereka tepat waktu.

Raisa meninggalkan Bagas begitu saja, karena masih ada hal yang penting yang harus dia urus.

Raisa masuk ke dalam meeting room, dia mengatur dekorasi agar meeting room yang ada di Montana terlihat berbeda dan berkelas, agar tak mengecewakan sang pewaris di William Group.

Dan tamu terhormarpun kini telah tiba, kedatangan Bastian sebagai Edgar disambut dengan begitu hangat oleh staf jajaran tertinggi di perusahaan Montana. Bastian datang kesana bersama Zicko.

"Selamat datang Tuan Edgar, sebuah kehormatan bagi saya akhirnya bisa bertemu dengan anda." sapa Tuan Louis, dia memperhatikan penampilan Edgar yang sangat jauh berbeda dengan menantunya, sampai ia berharap memiliki menantu seperti Edgar.

Bastian merasa lega, sepertinya ayah mertuanya tidak mengenai siapa itu Edgar.

Bahkan Raisa pun tak mengenali suaminya, dia ikut menyambut kedatangan seorang Edgar dengan begitu ramah, dia memperkenalkan dirinya pada Bastian. "Saya Raisa Montana, manager di Montana Group."

Begitu juga Amar, dia memperkenalkan dirinya pada Bastian, tak kalah ramahnya. "Saya Amar Jordan, wakil direktur di Montana Group."

"Oke." Hanya itu yang Bastian katakan.

Sesekali Bastian harus berpura-pura terlihat angkuh di depan mereka semua, walaupun sebenarnya dia merasa bersalah pada Raisa, tapi dia harus menciptakan kepribadian yang berbeda antara Edgar dan Bastian.

Mereka semua memahami jika bangsawan sekelas Edgar bersikap angkuh pada mereka, demi kemajuan perusahaan, mereka mencoba untuk mengerti kepribadian dari Tuan Muda seperti Edgar.

...****************...

Di meeting room, Raisa menerangkan panjang lebar tentang Montana Group pada Bastian, disana hanya dihadiri Raisa, Bastian, Zicko, Amar, dan Tuan Louis.

Sesungguhnya Bastian sangat terpesona pada penampilan Raisa yang terlihat begitu cantik dan berkelas, apalagi saat dia berdiri didepan white board, menjelaskan apapun tentang Montana Group padanya.

"Bagaimana menurutmu Tuan Edgar, apa anda tertarik untuk bekerjasama dengan perusahaan kami?" tanya Tuan Louis pada Bastian.

Sesekali Bastian ingin membuat orang yang selalu menghinanya itu merasakan gelisah, "Emm... bagaimana ya..." Bastian nampak ragu untuk menjawab.

Tuan Louis mencoba meyakinkan Bastian, "Kami akan bekerja keras, berusaha agar anda tidak menyesal telah bekerjasama dengan kami."

"Sebenarnya saya belum begitu yakin, jujur saja ini untuk pertama kalinya William Group akan bekerjasama dengan perusahaan sekelas Montana, sebenarnya ini adalah keputusan yang sangat sulit."

Zicko menahan tawa melihat bagaimana paniknya Tuan Louis dan Amar, mereka takut Bastian tidak menerima tawaran kerjasama dengan Montana.

Kini giliran Amar yang bicara, "Saya siap bersujud di depan Anda, asalkan Anda mau bekerjasama dengan kami."

Raisa menghela nafas, dia merasa cara kakak tirinya itu terlihat sangat murahan. Raisa memandangi Bastian dengan tatapan serius, "Bagaimana kalau Taun mencoba dulu satu atau dua bulan untuk bekerjasama dengan kami, jika ternyata Montana tidak bisa menguntungkan untuk William Group, kami siap mundur."

Bastian menatap takjub pada Raisa, apapun yang ada di diri Raisa, Bastian sangat menyukainya. "Oke, kami akan mencoba untuk bekerjasama dengan Montana."

Tuan Louis dan Amar sangat bernafas lega, akhirnya hari ini William Group dan Montana telah resmi bekerjasama.

"Terimakasih banyak Tuan Edgar, rasanya seperti mimpi karena akhirnya kami bisa bekerjasama dengan William Group." Tuan Louis mengatakannya dengan penuh rasa haru.

Bastian hanya menganggukan kepala, dia tak bisa banyak bicara karena takut keceplosan, karena selama menjadi Edgar dia harus bisa membuat suara Edgar dan Bastian sangat berbeda.

Raisa memandangi Bastian, "Sekilas anda itu mirip dengan suami saya, tapi rasanya gak mungkin, suami saya..."

Taun Louis memotong perkataan Raisa, dia terlihat sangat marah. "Jangan samakan Tuan Edgar dengan menantu sampah itu, Raisa."

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

hadeehhhh

2024-05-11

0

Anonymous

Anonymous

😔😔😔😔😔

2024-04-17

2

Muj Ran

Muj Ran

ternyata Raisa masih bisa melihat kemiripan antara Edgar dan suaminya Bastian padahal aslinya satu orang 😂😂😂

2024-03-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!