Bab 16

Beberapa hari berlalu, Tuan Louis telah memutuskan secara sepihak tanpa kesepakatan bersama, dia telah memutuskan untuk menutup pasar, karena itu para petugas keamanan dari pihak Montana mengusir para pedagang disana secara paksa.

Dengan kejamnya mereka merusak kios-kios para pedagang yang masih bersikeras bertahan disana. Sehingga Pasar Montana Swalayan kini begitu berantakan, sebagian kios sudah ada yang dirobohkan.

Terlihat beberapa pedagang menangis, memohon kepada pihak Montana untuk tidak mengusir mereka.

"Tolong jangan usir kami, kami harus menafkahi anak dan istri kami. Jika kami pergi dari sini, kami harus jualan dimana." seorang pedagang lelaki tua memohon dengan sangat kepada petugas keamanan tersebut.

"Saya hanya seorang ibu tunggal, suami saya sudah meninggal, kalau tidak jualan, anak saya kelaparan, Pak." seorang ibu-ibu tak mau kalah memohon belas kasihan kepada para petugas.

Namun, para petugas keamanan lebih berpihak pada orang yang sudah membayar mereka, sehingga mereka tak mendengarkan kaluh kesah dan permohonan para pedagang.

"Hancurkan pasar ini!" teriak kepala petugas keamanan disana.

Namun, para pedagang tak ingin menyerah, mereka merasa bahwa ruko yang mereka kontrak belum habis waktunya, sehingga para pedagang sepakat untuk melawan para petugas keamanan. Suasana begitu ricuh, karena tak ada yang mau mengalah.

...****************...

Kericuhan di pasar telah terdengar ke kantor utama Montana, Raisa begitu kecewa kepada Tuan Louis karena tega mengusir para pedagang di pasar tanpa belas kasihan.

Terlebih, Raisa merasa tidak dihargai, Taun Louis membuat keputusan tanpa sepengetahuan Raisa, bahkan Raisa belum memberitahu tentang rencana penggusuran pasar itu pada Bastian.

Raisa masuk ke ruangan sang ayah, dia ingin memprotes dengan keputusan ayahnya itu secara sepihak. "Kenapa papa tega melakukannya? Gara-gara keputusan papa yang terburu-buru ini, nama Montana akan menjadi buruk di media dan masyarakat."

Tuan Louis terlihat begitu gelisah, "Papa pikir mereka tidak akan melawan dan tidak akan terjadi hal seburuk ini, Raisa."

"Ahh..." Raisa menekan-nekan pelipisnya yang terasa sangat pening, mau tidak mau sebagai manager dari Montana dia harus datang kesana untuk menyelesaikan keributan yang terjadi.

Raisa memutuskan untuk pergi ke pasar ditemani oleh empat bodyguard untuk menjaganya, walaupun sebenarnya dia sangat deg-degan sekali, bisa saja menjadi sasaran amukan para pedagang disana, tapi dia harus berani ambil resiko demi nama baik Montana.

Raisa tidak boleh nama Montana menjadi jelek di mata masyarakat dan media, yang memberitakan perusahaan Montana Group tidak memiliki hati nurani telah mengusir secara paksa para pedagang di pasar.

Begitu sampai di pasar, pandangan Raisa beredar mencari seseorang, siapa lagi kalau bukan suaminya.

Apakah Bastian ikut aksi anarkis juga?

Raisa menghela nafas, kenapa juga dia harus peduli pada nasib pria itu. Hubungan dia dan Bastian hanyalah sebatas bos dan pelayan, Raisa seharusnya tidak perlu mengkhawatirkan Bastian.

Kondisi pasar saat ini sangat berantakan, amukan para pedagang semakin menjadi, bahkan para petugas keamanan terlihat kewalahan sekali.

Raisa harus bisa menenangkan mereka, dia berjalan mendekati para pedagang yang sedang unjuk rasa.

Ada beberapa pedagang yang berunjuk rasa dengan memperlihatkan poster ataupun tulisan mereka di kertas karton.

MONTANA GROUP BIADAP, TIDAK PUNYA HATI NURANI.

MONTANA GROUP TIDAK PUNYA KEPRI KEMANUSIAAN.

TOLONG KASIHANI KAMI YANG HANYA INGIN MENCARI SESUAP NASI UNTUK KELUARGA KAMI.

KEMBALIKAN UANG SEWA KAMI.

Raisa membaca satu persatu tulisan yang mereka perlihatkan dalam sebuah poster ataupun kertas karton sambil terus berteriak. "Montana Group tak punya hati nurani."

Raisa harus berani berdiri dihadapan mereka, dengan ditemani oleh empat orang bodyguardnya. Tapi Raisa merasa aneh, kenapa dia belum melihat juga keberadaan Bastian.

"Saya Raisa Montana, manager dari Montana Group. Kami ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang telah kami lakukan, kami berjanji akan berusaha untuk mengembalikan kondisi pasar seperti semula, karena itu..."

Namun, dari pihak pedagang sudah tak ingin mendengar lagi janji manis dari pihak Montana Group. "Alah omong kosong, kalian pasti berbohong agar kami diam, tau-tau nanti pasar ini diratakan dan dibangun Mall."

Raisa ingin menjelaskan kembali bahwa apa yang mereka pikirkan itu tidak benar, dia akan berjuang agar semua pedagang bisa jualan lagi di pasar , namun ada sekelompok orang yang tak bisa mengendalikan emosinya, sehingga mereka melemparkan buah-buhan pada Raisa.

Dengan sigap keempat bodyguard segera melindungi Raisa, tapi mereka kewalahan karena banyak sekali para pedagang yang ingin menyakiti Raisa, melampiaskan rada kecewa dan benci mereka.

Raisa menjadi ketakutan sekali, dia tak bisa melarikan diri karena telah tekepung oleh masa, bahkan ada yang melemparkan banyak terigu ke arahnya.

Namun, tiba-tiba ada seseorang berdiri di depan Raisa membiarkan Raisa bersembunyi dipelukannya untuk melindunginya, sehingga punggungnya dipenuhi dengan terigu dan juga membiarkan punggungnya yang mendapatkan lemparan barang-barang yang dilempar oleh masa.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

bastian terlalu lama

2024-04-17

0

Eric ardy Yahya

Eric ardy Yahya

si Amar tuh banci dan goblok . pantas saja dia bilang mau buat mall namun malah lepas tangan saat gak bisa dikendalikan.

2024-04-14

0

Eric ardy Yahya

Eric ardy Yahya

baru lu sadar keputusan kamu salah ? sejak kapan kamu bela anak iblis kamu dibandingkan si Raisa? kalau kamu diam dan dengar apa kata Raisa , pasti gak akan kejadian seperti ini. dasar pak tua egois dan goblok

2024-04-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!