Dengan penuh kepanikan. Agung membawaku memasuki areal rumah sakit. Semua pasang mata tertuju pada laki-laki itu lantaran tubuhnya penuh darah karena menggendongku yang bersimbah darah terkena luka tusuk senjata tajam. Semua orang tampak menduga-duga bahwa aku adalah korban begal.
Beberapa suster dan perawat mendatangi agung dengan tergesa-gesa menuju ke ruang unit gawat darurat. Mereka memindahkan ku ke ranjang dorong dan membiarkan para perawat membawanya.
Agung diminta segera keluar dari ruangan. Membiarkan aku ditangani tangan-tangan terlatih. Agung berjalan lesu pada koridor. Mondar-mandir tak tentu arah. Seakan perduli dengan kondisi keselamatanku.
Drrrttt..
Layar ponselku yang dipegang oleh agung bergetar. Tampak nama bimasakti melakukan panggilan.
📱📲
"Aurora, kau dimana?? Aku sudah sampai di taman suropati.."suara bima panik di telepon.
"Pemilik ponsel ini sedang berada di rumah sakit.." ujar agung
"Ini siapa? Dan bagaimana aurora bisa berada di rumah sakit?? tukas bima panik.
"Aku bripda agung pratama. Sebaiknya Anda lekas ke rumah sakit untuk menemuinya.." terang agung tegas.
"Baiklah aku menuju kesana.." tutur bimasakti, menghentikan panggilan teleponnya..
🚗🚗🚗
Bimasakti berusaha fokus menyetir. Ia tak mampu membayangkan betapa menderitanya aurora firdaus saat ini. Cengkeraman pada roda kemudi semakin mengerat. Hingga tanpa sadar bimasakti menginjak lebih dalam pedal gas mobil yang dikemudikannya sehingga mobil itu melaju secepat kibasan angin.
Butuh dua puluh menit bimasakti tiba di rumah sakit. Berlari melewati resepsionis lantas menuju ruang IGD. Dia tidak perlu bertanya mengingat rumah sakit ini pernah merawat dirinya saat sakit sepuluh hari.
Melewati lorong dengan bau obat yang semakin menyengat. Bimasakti berbelok kearah kiri, hingga akhirnya ruangan yang ia cari terlihat.
Tubuh agung pratama terasa lengket. Peluh bercampur darah memenuhi tubuh bagian atasnya. Hingga seorang suster terlihat menghampiri agung.
"Anda bisa mengurus administrasi terlebih dahulu, dokter segera mengoperasi pasien.." ucap suster ramah menyampaikan prosedural rumah sakit.
"Baiklah, suster.." ucap bima berjalan meninggalkan perawat, menuju ruang administrasi agar aurora firdaus segera ditangani lebih lanjut.
"Kau bripda agung pratama??" Tanya bimasakti sesampainya di ruang IGD. Pria itu hanya menjawab dengan anggukan kepala.
"Aku bimasakti, biar aku yang urus administrasinya.." terang bima sambil berjabatan tangan dengan agung.
🏥🏥🏥
Setelah urusan administrasi selesai, Aurora firdaus segera dipindahkan ke ruang operasi. Agung dan bima setia menunggu di depan ruang operasi, yang lampunya belum juga padam padahal sudah lebih dari 2 jam agung menunggu.
Lampu ruangan berubah padam. Tanda operasi sudah selesai. Tampak dokter muncul dalam balutan seragam kebesarannya. Hal itu membuat bimasakti dan agung berdiri dan menyapa dokter dengan rentetan pertanyaan. Sang dokter tampak memahami kegusaran dua pria tersebut.
"Operasi berjalan lancar. Pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan. Tinggal menunggu pasien pulih.." terang dokter lalu pergi.
🏠🏠🏠
Bimasakti POV
Bimasakti tengah duduk santai sembari menikmati pemandangan sore hari dengan kolam renang di hadapan mereka. Anastasia Laksani menghampiri dan mengelus puncak kepala putranya itu dengan lembut.
"Bagaimana kabarmu, nak??" Tutur Anastasia lembut.
"Aku baik, mom. Bagaimana denganmu?"
"Seperti biasa.." tukas Anastasia lalu menurunkan tangannya dari puncak kepala putranya. Bimasakti mengalihkan tatapan dari mommynya.
"Aku dengar aurora ditusuk seseorang. Itulah yang membuat mommy datang kesini.."terang Anastasia khawatir.
"Aurora menjadi korban salah sasaran. Saat di bandara si pelaku penusukan sudah mengintainya. Ia pikir aurora adalah gadis yang disuruh tuannya untuk disakiti.." terang bimasakti
"Beruntung bripda agung pratama kebetulan berada di TKP lalu menolongnya. Sekarang tersangka sudah mendekam di penjara, bertanggung jawab atas perbuatannya yang konyol..." timpal bimasakti lalu menyeruput kopi double shoot favoritnya.
"Malang sekali nasib aurora. Harus menjadi yatim piatu di usianya yang masih muda. Berurusan dengan rentenir jahat. Dan sekarang ia malah dianiaya atas tindakan salah sasaran.." celoteh Anastasia khawatir
Bimasakti paham betul kekalutan Mommynya. Jauh-jauh dari Australia ke Indonesia hanya untuk menjenguk aurora firdaus, itu menandakan ia amat menyayangi aurora. Anastasia hanya memiliki anak semata wayang yaitu bimasakti. Maka dari itu Anastasia menganggap aurora sebagai anaknya. Karena ingin sekali memiliki anak perempuan.
"Mommy begitu khawatir akan keadaan aurora, membuatku iri. Sebenarnya anak kandung mommy, aku atau aurora??" Celetuk bimasakti meledek, diiringi gelak tawanya.
"Kau ini..." tukas Anastasia sambil mengacak-acak rambut bimasakti.
"Mommy tenanglah, selagi ada aku. Aurora akan baik-baik saja.." tutur bimasakti menggenggam erat tangan mommynya menenangkan.
"Bagaimana dengan aurora? Dimana dia?" Tanya Anastasia berusaha mencairkan suasana.
"Dikamarnya , tengah beristirahat.." Terang bima pelan.
"Bagaimana hubunganmu dengan penyanyi pop terkenal itu, siapa namanya??" Tukas Anastasia berusaha mengorek informasi tentang kisah romansa anaknya.
"Sherly cortez maksud mommy?? Baik.." jawab bima
Anastasia tersenyum pada pelayan yang membawakan air putih yang ia minta. Lalu meminumnya dengan tatapan yang terkunci pada putranya. Dia rindu saat-saat berdua dengan bima dan sepupunya yang lain.
"Mom.." tukas bima menatap mommynya. "Hmmm?" Tanya Anastasia membalas tatapan putranya itu.
"Sherly cortez...."
"Aku tahu, sayang. Sherly cortez mengidap Borderline personality disorder atau biasa disebut berkepribadian ambang.." potong Anastasia lalu menaruh gelas di meja bundar di hadapannya.
"Bagaimana mommy tahu, aku bahkan belum menceritakannya.." terang bima mengernyit.
Anastasia menggaruk pelipisnya
"Apakah yang media bilang itu benar, bahwa kau dan sherly sudah putus??"
"Itu memang benar tadinya.."
"Kenapa bisa putus??" Tutur Anastasia mengernyit.
"Kepribadian ambang sherly membuat emosinya berfluktuasi. Masalah kecilpun bisa menjadikan kami bertengkar hebat. Akhirnya putus.." terang bima curhat.
"Aku tulus menyayangi nya dalam kondisi apapun. Bahkan dalam kondisi genting sekalipun, aku berusaha mensupport bahkan berada di garda terdepan jika ada yang menyakiti sherly.." tukas bima dengan tatapan matanya yang menatap mata mommynya tegas, lalu seulas senyum tipis terukir.
"Dan aku akan tetap bersamanya. Aku sayang padanya. hubungan kami baik-baik saja ,mom.." tambah bima penuh penegasan.
***
Aurora POV
Aku terbangun mengerjapkan mataku sesekali agar lebih terbiasa dengan lampu-lampu yang menyilaukan mata. Kutatap langit-langit, aku terkesiap tak percaya dan aku merasa aneh.
"Mengapa aku berada di kamar semewah ini. Tidak ini pasti mimpi konyolku lagi.." celetukku bermonolog. Aku membuka pintu kamar dan menatap keluar ruangan.
"Masha Allah rumah ini benar-benar mengesankan. Tidak tidak!! Ini bukan rumah, melainkan istana termegah yang biasanya hanya kulihat dalam film animasi. Bahkan mimpi ini terlihat nyata.." celotehku berkelit dalam hati.
Aku berjalan mengelilingi seluruh ruangan dan menuruni tangga melingkar yang cukup panjang.
"Astaghfirullah, aku benar-benar menikmati mimpi ini karena mungkin hanya terjadi sekali seumur hidupku. Kapan lagi aku bisa merasakan kemegahan seperti ini?" gumamku lagi berkelit dalam hati.
Aku berjalan menelusuri tapak jalan yang menurutku masih bisa dikatakan sebagai lantai. Setelah berjalan lama, aku merasa aku tersesat. Cukup lucu sebenarnya, tapi kenyataannya memang begitu. Tersesat di sebuah istana.
Aku berjalan lagi sesuai naluriku, sampai berhenti di ruangan yang mungkin adalah ruang tamu. Seorang pria tampan dengan rambut acak-acakan sedang tertidur di sofa. Ada seorang pria lagi tengah duduk sambil bermain piano.
"Apa istana ini berpenghuni?" Celetukku dalam hati.
"Apa kondisimu sudah baikan? Perutmu apakah sudah tak terasa sakit??" Suara seseorang dibelakangku membuatku menegang
Perlahan aku menoleh kebelakang. Tampak seorang gadis cantik, tinggi semampai dengan rambut lurus bergelombang berada dibelakang ku.
"Kau siapa??" Tanyaku
"Aku Marsha Milan,yang tengah bermain piano itu rizqi Firmansyah milan dan yang sedang tidur di sofa itu yoga yurendra milan. Kami semua sepupu bimasakti.." terang marsha sambil menuntun langkahku menuju ruang belakang dekat kolam renang. Tempat dimana bimasakti dan mommy nya tengah berbincang hangat.
Perkenalan cast.
Antoni xie as bripda agung Pratam
Deva mahenra as bimasakti
Paramitha Rusady as Anastasia Laksani mommynya bimasakti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
💞de_ling💞
like ,favorite karyamu kak author 👍🙏
2021-05-07
0
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
🙊🙊🙊
Aku datang, aku baca, aku suka ❤️🔥❤️🔥❤️🔥🤗👍 3x
2021-03-17
2
Rozh
😱😱
2021-03-10
0