Aurora firdaus POV
Sebuah pelataran luas dari gedung instansi hukum dibatasi oleh pagar hitam menjulang tinggi dengan banyak mobil patroli yang terparkir di halaman depan. Adapun pepohonan hijau yang tumbuh rindang disana meneduhkan kawasan itu dari sinar matahari pagi.
Mrs. Inggrid baru saja tiba. Dia menutup pintu mobilnya hingga berdebum cukup keras lalu berjalan memasuki rutan salemba itu dengan langkah lebar.
Mata coklat jernihnya menatap lurus tajam dengan dagu yang terangkat ke atas. Hampir semua petugas polisi yang bekerja di sana hafal apa alasan dan tujuan mrs. Inggrid datang kesana.
Mereka terlalu sering melihatnya singgah sebentar untuk berbicara dengan salah satu tahanan di sana rutin tiap bulan.
"Mrs. Inggrid datang berkunjung untuk menemui anda.." ujar seorang polisi muda yang mengenakan seragam rapih dan bertugas menjaga sel tahanan.
Pria itu bertato naga di punggungnya yang diketahui bernama Faisal aswan, ia mendengus tak suka. Namun, tetap bangkit dan mendekat ke jeruji besi saat polisi memberikan jalan padanya untuk keluar.
Ia digiring menuju ruangan pertemuan yang dikhususkan bagi para kunjungan. Kini mrs. Inggrid duduk saling berhadapan di ruangan yang dijaga ketat. Dari kursinya masing-masing, mereka beradu tatapan sengit.
"Apa maumu?" Sembur pria itu. "Kau tidak bosan menanyakan pertanyaan yang sama setiap kali menemuiku, hah!!" Sungut faisal dengan raut muka terganggu.
Pria itu kesal setengah mati. Ia sampai lelah, kenapa mrs. Inggrid tak menyerah juga mengorek informasi darinya bahkan setelah sekian lama.
Mrs. Inggrid menyeringai dingin, mengacaukan. "Bosan??" Tawa ringan keluar dari mulutnya.
Dia membusungkan dada lantas melipat tangannya di depan tubuh sebelum melanjutkan perkataannya. Kupikir kau sudah tahu bahwa aku akan selalu kembali sebelum mendapat jawaban yang kuinginkan.
Kalimat itu mengandung tuntutan tegas. Mrs Inggrid begitu serius menatap lawan bicaranya.
"Dan aku pun akan membuatmu kembali pulang dengan jawaban yang sama lagi hari ini.." tolak Faisal keras kepala. "Seperti yang sudah-sudah.." lanjutnya mencemooh. Seolah tak mempan terhadap tekanan intimidasi dari mrs. Inggrid.
"Sampai kapan kau akan tutup mulut, brengsek!!" Emosi mrs Inggrid tersulut karena ocehan pria itu.
"Aku sudah berkata yang sebenarnya, tapi kau terus saja mencari keberadaan orang mati!!" Jawab Faisal dengan intonasi tinggi dan menekan di kata terakhir.
"Kau pikir aku percaya dengan omong kosong seperti itu?" Sinis mrs Inggrid.
"Berapa kali harus kubilang, Lisa mohede anak semata wayangmu itu sudah mati!! Apa kau dungu??" Alis tebal Faisal menyatu.
"Sudah kubilang, berikan aku informasi yang akurat.." teriak mrs inggrid emosi. Pria bertato itu justru tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha.. Aku sendiri yang melihat lisa mohede ditembak. Untuk apa kau masih berusaha mencarinya?? Dan ya yang membunuh lisa mohede adalah randy bastian cortez "ujar faisal lagi
"Bohong!! pasti kau berbohong. Hentikan omong kosongmu, bajingan!!" Teriak mrs Inggrid nyaring.
"Terserah, itulah kenyataannya. Dari informasi yang kudengar, randy bastian kini hilang ingatan.." tukas faisal senang melihat ekspresi wajah musuhnya marah.
Seperti yang terlihat. Wajah mrs Inggrid memerah karena emosi, giginya bergemelutuk dan dia memukul meja pertemuan dengan amat keras.
"Jika anakku lisa mohede wafat, dimana letak kuburnya???" Teriak mrs inggrid geram.
Pria bertato itu justru bahagia melihat respon musuhnya yang emosi. Gelak tawanya terus menyeringai menikmati kemarahan musuhnya. Memang itulah tujuan utamanya, membuat lawan emosi tingkat tinggi.
"Aku tidak tahu.." tuturnya berbohong sambil terus tertawa terbahak-bahak
🌟🌟🌟🌟 🌟🌟🌟🌟
Aurora firdaus POV
Sinar matahari menerobos masuk melalui kaca jendela yang cukup panas saat cahaya itu terlalu terang. Mataku yang terpejam segera terbuka ketika merasakan cerahnya mentari di luar sana. Aku menuruni tempat tidur, menginjak lantai yang dingin karena suhu pendingin ruangan.
Aku mengucek mata, menguap berkali-kali lalu meregangkan otot. Menit berikutnya aku memasuki kamar mandi untuk membasuh tubuhku agar lebih bersih dari kuman-kuman yang menempel.
Hanya butuh waktu 20 menit, aku sudah selesai mandi. Aku sudah memakai baju berwarna putih yang di kombinasikan dengan jeans berwarna biru. Sepatu dan tas kecil berwarna hitam. Aku berkaca sebentar untuk memoles lipgloss berwarna pink.
Sebelum berangkat kerja, aku lebih dulu melihat isi lemari pendingin. Ku ambil roti sobek dan memakannya sambil berlari menuju parkiran mobil.
Sesampainya di parkiran, aku menaiki mobil yang bimasakti pinjamkan padaku. Katanya supaya aku tidak telat datang ke coffe shop.
Sebelum berangkat, aku selalu bermonolog berusaha meyakinkan diriku bahwa hari ini akan lebih baik dari hari esok.
"Ya Allah,semoga saja hari ini lebih baik amin.."
Setelah itu, aku segera mengendarai mobil. Melaju pergi menuju the monggo coffe. Pagi ini suasana jakarta sedang ramai. Macet dimana-mana. Entah apa yang terjadi, sepertinya kemacetan ini bisa membuatku datang terlambat ke coffe shop.
Telingaku mulai sakit ketika beberapa orang tidak sabaran membunyikan klakson mereka berkali-kali.
Pelan-pelan mobil mulai bergerak, maju walau masih merayap. Aku bersenandung setelah mendengar alunan lagu yang terputar. Lagu Ost Itaewon class nampaknya sangat tepat mengawali pagi yang cerah.
Aku melajukan mobilku dengan kecepatan sedang, karena jalanan makin lancar. Ternyata ada kecelakaan sehingga jalanan sangat macet.
Aku pun mengambil ponselku yang berada di dalam tas yang tergeletak di jok sebelah. Aku ingin mengabari bimasakti bahwa aku terlambat karena kemacetan jalan yang tak bisa ku hindari.
Satu tanganku terus merogoh tas untuk mencari ponsel, sementara tangan lainnya fokus pada setir mobil.
"Dimana ponselku??" Batinku gregetan.
Setelah mengacak-acak tas. Aku mendapatkan apa yang ku inginkan. Kuraih ponselku namun karena keteledoran ku, ponsel itu jatuh dari genggaman. Jatuh di bawah jok, membuatku menghela napas kesal sambil membungkukkan tubuhku sedikit sedangkan tanganku terulur meraba-raba bawah alas jok yang ku duduki. Aku sengaja membiarkan wajahku tak ikut menunduk agar bisa melihat jalanan.
Aku mendesah kasar. Aku memilih menundukkan kepala sebentar, lantas ku temukan ponsel yang ku cari-cari. Namun naas aku harus menginjak rem mendadak saat melihat lampu lalu lintas berwarna merah. Sayangnya injakkan kaki pada rem terlambat kulakukan, sehingga mobilku menabrak mobil yang ada didepanku.
"Astaghfirullah.." pekikku panik
Aku segera turun dari mobil kemudian melihat kondisi mobil di depanku. Aku terkejut setengah mati mendapati bemper belakang mobil yang aku tabrak penyok.
"Apa kau tidur saat menyetir??"
Aku terkejut mendapati pria yang menggunakan crutch/ alat bantu berjalan, baru saja keluar dari mobil itu dengan dahi mengerut dan rahangnya yang mengeras seperti menahan kesal.
"Maaf!! Aku tidak sengaja, karena aku sedang mengambil ponselku yang terjatuh.."
"Aku tak mau tahu. Karena kau yang menabrak mobilku, aku minta ganti rugi.." potong pria ber-Kruk itu seenaknya.
"Maaf, ganti rugi!!" Tukasku bingung.
"Iya, kau harus menggantinya. Aku ingin kau membayar 100 juta padaku.." Celoteh pria ber-Kruk itu membuatku terkejut.
"Yang benar saja, kau memerasku?? aku tak punya uang sebanyak itu. Harus bayar pakai apa?? Daun!!" tukasku bingung harus berbuat apa.
"Baiklah, kita buat kesepakatan. Mulai besok kau harus rela menjadi pembantuku untuk membayar ganti rugi. Dengan begitu hutangmu lunas.." terang pria ber-Kruk itu sambil menyodorkan kartu nama kepadaku.
"Bagaimana bisa, aku harus bekerja di kedai kopi milik sahabatku.."
Pria itu merampas ponselku dan menyitanya.
"Jika kau ingin ponselmu kembali, ikutilah kesempatan yang kubuat.." tutur pria ber-Kruk itu menatap wajahku lekat. jarak aku dan dirinya bicara begitu dekat.
Aku yang kesal akan tindakan semena-mena nya membuatku melayangkan tinjuan kecil ke tubuhnya.
"Aargghhh.." teriakku kesal. namun aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku terbukti bersalah membuat bemper mobilnya penyok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
R_armylove ❤❤❤❤
lanjut....
2021-03-31
0
Nindira
semangat up nya
2021-03-20
0
Wulan
semangat kak.💕
Nanti aku lanjut lagi.🙏🙏
2021-01-22
0