Usai memastikan kedai de monggo sudah dalam keadaan bersih, aku hanya bisa termenung sambil duduk di bangku pengunjung. memandangi kaca yang memvisualisasikan keadaan jalan raya yang begitu sepi. hanya sesekali terlihat motor berlalu lalang.
Ka Jo yang tengah mengepel seluruh ruangan kedai terhenti karena melihatku melamun.
"Hikmah...sini !" panggil kajo sambil menggerakkan tangan ke hikmah yang sibuk membersihkan meja kasir.
Hikmahpun menghampiri kajo.
"ada apa kajo? " tutur hikmah
"Lihat itu..! (menunjuk kearahku). aurora terlihat melamun seharian ini. ada apa ya?" tutur kajo.
Hikmah hanya mengernyitkan alisnya
"tidak tau kajo, coba dekati saja ! biar aku yang teruskan mengepel.." gumam hikmah lalu memegang alat pel lantai.
Kajo mendekatiku lalu duduk berhadapan denganku di bangku pengunjung.
"Kuperhatikan seharian ini kau tidak fokus, bahkan melamun terus ada apa?...cerita saja ! siapa tau kajo bisa bantu.." tutur kajo perhatian
"Aku gak papa kajo. cuma agak kurang enak badan. kepala seperti berputar-putar.." ujarku berusaha kuat agar tidak tumbang.
"Tau gitu harusnya tadi izin pulang ke bos bima. bima pasti izinin kok.." tutur kajo
"Bima terlalu sering memanjakan ku selalu mengistimewakan ku diantara pegawai kedai lain. itu membuatku tak enak hati.." terangku curhat
"Perasaanmu saja. gimana kalau ka jo antar pulang?" gumam ka jo
Belum sempat aku menjawab. bimasakti datang menghampiriku dan kajo. bima duduk lalu memasang wajah murung.
"Muka kenapa ditekuk gitu bos?" celetuk ka jo
"Gapapa.." tutur bima datar
"Sherly pacar bos, seharian nunggu bos.. bolak-balik nanyain bos.." tutur ka jo
"Aku mendadak ada urusan penting dan gak bisa ditinggal.." terang bima
"Gimana kedai hari ini ka jo?" lanjut bima
"Ramai bos. besok ada jadwal nobar. beberapa customer juga sudah booking tempat.." terang ka jo
"Ok baiklah besok kedai tutup jam 23:30. soal uang extra sudah teroganisir di laporan keuangan..baiklah kalian semua bisa pulang.." terang bimasakti.
Hikmah dan ka jo mengambil tas dan jaket mereka.
"Bos kami cabut. Assalamu'alaikum.." tutur ka jo sambil jalan beriringan dengan hikmah keluar kedai
Tinggal bima dan aku di dalam kedai.
"gimana burok sudah bertemu randy?" tuturku
"Sudah..kondisi randy memprihatinkan kaki kirinya diamputasi. Ia juga hilang ingatan..
Kasihan burok. padahal randy saksi kunci keberadaan lisa.." gumamku kasihan
"Tunggu ingatan randy pulih..baru kita bisa kulik informasi keberadaan lisa.." ujar bima mengatakan hal yang mustahil
"Mudah-mudahan keajaiban datang.." tuturku dengan penuh pengharapan
"Yuk kita pulang! " ajak bima.
Aku berusaha bangkit .namun kepalaku makin terasa berat.badanku seketika lunglai seperti hendak pingsan.
Melihat tubuhku yang mulai tidak seimbang. bima merangkulku agar tidak terjatuh.
Ia memapahku berjalan menuju mobil
"Baiknya kau istirahat di bangku belakang mobil.." ujar bima membuka pintu belakang mobil sambil terus menahan tubuhku yang lemas.
Ia lalu merebahkan tubuhku dibangku belakang mobil.memastikan posisiku nyaman. lalu menutup pintu mobil. Berlari menuju bangku setir.
Kini bima membawa mobilnya menuju kosan.sesampainya di kosan. Bima menoleh kebelakang terlihat aku sudah tertidur pulas.tak mau mengganggu tidurku. Bima turun dari mobil perlahan mengangkat tubuhku masuk kedalam kosan.
Bima membopong tubuhku menaiki tangga menuju kamarku. dibaringkan tubuhku diatas ranjang kamar. Iapun menyelimuti tubuhku dengan selimut tebal.
Bima menempelkan punggung telapak tangan kekeningku yang mengalami demam tinggi. Ia lantas pergi ke dapur mengambil air hangat dalam wadah beserta sapu tangan kecil bermaksud mengompresku.
Ia duduk diranjang sambil meletakkan sapu tangan dikeningku. malam ini bima memutuskan begadang di kamarku untuk mengurusku yang tengah terbaring demam.
10 menit sekali Ia mencelupkan lagi sapu tangan ke air hangat. memerasnya dan meletakkan kembali ke dahiku begitu berulang kali.
Ketika dirasa keadaanku sudah baik. bima memutuskan tidur di single sofa kamarku. siaga siapa tau aku terbangun memerlukan bantuan.
*****
Keesokkan harinya matahari memancarkan sinarnya menembus Jendela kamarku. aku terbangun sambil memegangi sapu tangan yang menempel di keningku.
Pandangan ku terfokus pada bima yang masih tertidur di sofa kamarku.
"Rupanya semalaman bima merawatku, mengompres keningku, bahkan hingga tertidur di sofa..." celoteh ku dalam batin sambil memandangi wajah bima yang lucu saat tertidur.
Tiba-tiba bima membuka mata. ia melihat kearah ku yang sudah terbangun.
"Kau sudah baikan?" Tanya bima sambil menguap
"Sudah enakan. makasih sudah merawat ku.." Ujarku sambil tersenyum
"Istirahat saja, kau butuh istirahat cukup.." tutur bima menghampiri ku.
"Masa iya aku izin tidak masuk kerja lagi.." gumamku tak enak hati.
"Menurut saja apa kataku.cukup !" tutur bima tegas.
"Terus ngapain aq seharian di kosan? kalau tidak bekerja di kedai gimana aq transfer uang ke adik-adikku di kampung?" tutur ku memelas.
"khusus hari ini kau tetap bekerja, namun tidak dikedai. melainkan mengantar paket.." terang bima
"Antar paket kemana? lalu apa isi paketnya?" tuturku melontarkan rentetan pertanyaan.
Bima menyentil hidungku lembut.
"antarkan saja paket itu ke alamat yang tertera di kardus paket. dan usahakan paket sampai ke orang yang bernama randy sesuai yang tertera di kardus paket.. mengerti?" terang bima
"Tidak ??(menggeleng kepala) bagaimana jika isi paket ini barang terlarang. aku tidak mau membusuk di penjara hanya karena mengantar paket.." tuturku rasional.
"Memang wajahku terlihat seperti penjahat.." celetuk bima mencubit daguku gregetan
"Habis aku harus tau dulu isi paket yang aku kirim, bos bimasakti.." tuturku teguh pendirian.
"Yang pasti bukan barang terlarang..mengerti?" tutur bima masih berteka-teki
Ketika hendak melangkah mengambil paket yang harus dikirim. tiba-tiba kaki bima terserimpet karpet hingga membuatnya terjatuh. karena tidak bisa menahan keseimbangan tubuhnya, Akhirnya tubuhnya menimpa tubuhku. Kini tubuhku tertindih oleh tubuh bima. Kami saling memandang begitu dekat beberapa saat.
Situasi tak terduga terjadi.tiba-tiba Sherly kekasih bima membuka pintu kamarku. melihat pemandangan aku dan bima yang tengah berbaring bertindihan terlihat seperti orang bercinta.
Raut wajah Sherly terlihat marah dan kecewa melihat kesalahpahaman yang terjadi. Ia memilih pergi dengan perasaan hancur berantakan.
Bima berusaha mengejar sherly. diraihnya tangan sherly agar berhenti berjalan. Kini bima dan sherly saling berhadapan. sherly sama sekali enggan menatap wajah bima. bima berusaha menjelaskan yang sebenarnya terjadi
Bima mengajak sherly duduk di sofa untuk menjelaskan semua yang sebenarnya terjadi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
🌻Ruby Kejora
like mendarat thor...ceritanya bagus...mari slg dkg sampai eps terakhir
2021-02-19
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
selalu hadir kembali😉
2020-12-21
0
Puan Harahap
selalu memberi semangat
2020-11-18
0