Terulang Lagi!

Kehadiran bayi tampan Dio merubah suasana di rumah terasa hangat, setiap tingkahnya menjadi bahan obrolan orang-orang yang berada di sekelilingnya, ia menjadi pusat perhatian.

Kadang tingkahnya yang menggemaskan membuat aku dan Sella heboh membahasnya.

Apalagi saat mulut mungilnya bersuara, "Mam-mam-mmmm" kata pertama yang mampu ia ucapkan.

Tangan kecil itu sudah mampu menunjukan sikapnya dengan mengangkat kedua tangannya yang menandakan ia minta di gendong, atau kadang dia merangkak menghampiri orang- orang berada sekitarnya.

Tingkahnya membuat aku rindu dan penasaran, saat sedang bekerja kadang aku teringat padanya dan aku bertanya-tanya, "Apa saja yang sudah mampu ia lakukan hari ini?", untuk itu aku sengaja pulang secepatnya agar aku bisa lebih banyak berinteraksi dan bermain dengan Dio.

"Bi, Sella dimana?" tanyaku saat bi Inah menyambut kedatanganku

"Non Sella lagi keluar Tuan"

"Sejak kapan Bi" tanyaku sedikit heran.

"Dari tadi siang" jawab bi Inah yang sedikit kebingungan, sepengetahuannya Sella tak lupa mengabariku untuk minta izin untuk keluar dari rumah.

"Tumben Sella tidak memberitahuku" batinku

Lalu aku beranjak ke lantai atas, pintu kamar Dio sedikit terbuka, aku coba mengabaikan karena Sella tidak ada dirumah, ku urungkan niatku untuk bermain dengan Dio.

Aku selalu menghindar dari nanny-nya, entahlah aku merasa tidak begitu nyaman dengan sikapku sendiri, seolah olah aku seperti remaja ABG yang suka diam-diam meliriknya.

Ya itu salah. Karena itu, aku menjaga jarak, kadang aku menjadi emosi jika kami harus berdekatan.

Saat langkahku sudah mendekati pintu kamar, terdengar bunyi mainan Dio, tanpa kusadari langkahku sudah ke arah pintu kamar Dio.

Dari celah pintu yang terbuka, dapat kulihat bayi mungil itu sedang asyik menggigit mainan kerincingannya. Senyum ku merekah melihat tingkah bayi mungil itu. Menggerakan tanganku untuk mendorong pintu itu lebih lebar.

"Astaga!" gumanku tiba tiba saat melihat sosok disamping Dio yang terlelap dengan posisi miring, dua buah asetnya menggelantung dengan p*tingnya mencuat.

"Oh, apa apaan gadis ini" geramku sedikit gemetar.

Gadis, ya aku tidak tau bagaimana semestinya menyebutnya, yang aku tau statusnya lajang dan aku tidak mengerti mengapa seorang lajang bisa menyusui seorang bayi, sebenarnya banyak pertanyaan-pertanyaan dalam pikiranku mengenai sosok nanny Dio.

Tetapi semuanya aku tepis, sebaiknya aku tidak tau dan tidak usah peduli.

Sella pasti sudah memastikan semuanya sebelum dia membawa nani Dio masuk ke dalam rumah ini, aku selalu percaya setiap keputusan Sella.

Ada rasa panas , takut, dan marah melihat sosoknya, tapi aku tetap diam berdiri disitu memandanginya di iringi napasku yang terasa berat.

Aku terus mengumpat dalam hati, seharusnya aku tidak melihat ini.

"Oh, tidak"

Aku seperti remaja belia melihat sesuatu baru dari tubuh wanita, aku tertawa kaku, menggeleng.

Aku pria dewasa yang beristri, sudah terlalu sering melihat lebih dari ini, kenapa aku harus gemetar, takut, ini benar konyol.

Aku meremas rambutku, benar benar kacau. Dia mengobrak-abrik hasratku, ini tidak boleh, lawanku.

Sosoknya mulai bergerak, aku mulai panik.

"Apa yang harus kulakukan?" aku tidak bisa berpikir dengan benar, pandanganku masih tidak beralih darinya sampai matanya terbuka.

Matanya membola saat sadar kemana arah mataku, dengan cepat ia menutupi, wajahnya memerah dan menunduk.

"Apa apaan kamu!!" bentakku

Aku menghela napas dan mengalihkan pandanganku ke bayi Dio, aku langkahkan kaki untuk lebih dekat, lalu ku angkat Dio dalam gendonganku.

"Bagaimana bisa kamu tertidur saat menyusui? Apa kamu ga pernah berpikir jika Dio tiba tiba merangkak dan terjatuh dari ranjang ini, atau saat sedang menyusui dia tersedak atau terhimpit oleh badan besarmu itu!"

"Bukan badan besar tapi aset besarmu" batinku sambil membayangkan, bagaimana jika aku yang menjadi Dio.

"oh, shitt" umpatku sambil menggeleng, sekarang bukan hanya mataku yang ternoda, tapi pikiranku juga.

"Maaf Tuan" wajahnya ia tundukan dan bahunya terlihat begetar, mungkin ia mencoba menyembunyikan suara tangisnya.

**

POV Allin

Mataku perlahan-lahan mencoba untuk membuka, meski rasa kantuk masih berat menyelimutiku, saat aku sadar ada sosok lain dalam ruangan kamar Dio. Mataku membola, sejenak aku terpaku dan saat aku menyadari arah matanya pada bagian asetku, dengan cepat kututupi.

Entah sejak kapan dia ada di situ. Oh tidak, aku merasa malu, seharusnya dia tidak melihat tubuh pribadiku.

"Maaf Tuan" aku menunduk dan tak tahan air mataku mengalir, tubuhku gemetar menahan tangis.

Aku tau, inilah resiko yang aku dapati menjadi ibu susu buat bayi orang lain, kemungkinan- kemungkinan ini sudah kupikirakan saat aku mau menyetujui untuk bekerja di keluarga ini, menjadikan aku Ibu Susu buat bayi mereka.

Aku sedih, pasti. Aku wanita lajang yang belum menikah, meski aku bukan lagi seorang gadis.

Seharusnya aku lebih bisa menjaga diri, tidak membiarkan pria lain menikmati, aku sudah ternoda satu kali tetapi aku tidak ingin lagi itu terjadi walau hanya sekedar pandangan.

"Apa kamu sengaja ingin menggoda orang-orang dalam rumah ini" bentaknya

"Ti-tidak Tuan" jawabku sambil menggeleng-geleng menatapnya.

Air mataku makin deras melihat matanya yang tajam menghujam, apalagi raut wajahnya terlihat jijik melihatku.

"Sebaiknya kau buang jauh-jauh niat burukmu di dalam rumah ini, aku memperkejakanmu untuk menjadi ibu susu dan pengasuh di rumah ini. Jangan besar kepala dan jangan coba-coba merayu para pekerja di rumah ini. Jika kau tidak dapat mengendalikan hasratmu sebaiknya kau pergi dari rumah ini, dan jajakan dirimu di luar sana"

Kata-kata pedas terus ia lontarkan menghancurkan harga diriku, cukup sudah rasa hormatku untuk majikanku yang kurang ajar ini.

"Apa maksud Tuan, jajakan diri?"

"Tuan kira saya pel*c*r. Tuan boleh saja tidak suka dengan saya, tetapi semua yang terjadi bukan kesengajaan. Saya menyusui Dio selalu di kamar, seharusnya Tuan yang harus saya salahkan. Tuan masuk begitu saja. Apa Tuan tidak punya tatakrama masuk kamar orang lain tanpa mengetuk atau mengucapkan kata permisi. Anda membuat saya merasa terhina, mata dan pikiran Anda yang harus disalahkan melihat aset orang lain secara diam-diam"

"Cih, kamar orang lain?, melihat secara diam-diam?, kau pikir mataku dengan sukarela melihat semua itu, kau mengotori mata dan pikiranku" jawabnya, lalu dia beranjak pergi membawa Dio.

"Mengotori mata dan pikirannya, tidak salah itu, yang ada dari tadi dia terlihat menikmati, dia hanya diam dan tampak terkejut saat aku mendapati arah pandangan matanya, dasar pria munafik. Apalagi pikiran kotornya itu, seenaknya saja menduga ku merayu orang-orang dalam rumah ini, dia tidak sadar apa, siapa yang aku goda?. Di dalam rumah ini hanya ada Bi Inah dan pekerja wanita lainnya yang juga sama dengan diriku, mereka miliki aset sendiri, tidak mungkinkan mereka tergoda. Sedangkan pekerja pria lebih banyak berada di luar atau dibelakang, mereka hanya sesekali ada dalam rumah ini, itu juga karena mereka di panggil masuk, untuk ke dapur saja mereka selalu melalui pintu belakang rumah ini. Hanya Dio dan si pria mesum ini yang berkeliaran di dalam rumah ini, dan hanya dia pria yang masuk tanpa permisi ke dalam kamar ini" gumanku

"Pasang kancingmu dengan benar, untuk kali ini aku maafkan" lanjutnya tanpa menoleh dan tetap melangkahkan kakinya ke luar.

catatan : Buat para emak-emak yang sedang menyusui. Tolong! Lebih di perhatikan dan di jaga kedua asetnya, jangan dipertontonkan di sembarang tempat, ada mahluk lain yang akan terganggu dengan tindakan kalian!😅

Gejalanya mereka akan merasa pusing, begetar, tidak mau diam, lirikan mata yang tidak bisa dikontrol, dll.🤭😝

Terpopuler

Comments

RifasadaGemoy²⁸🐆

RifasadaGemoy²⁸🐆

Kaka Thor, awalnya q mo baca di jebak nikah ma ciwi genduut, buka propil eh dapet cerita ini, q baca ini dulu dah😂

2021-05-20

0

Djavu

Djavu

haaaa gejala yang aneh

2021-03-18

0

sakura

sakura

Thor apa seorang wanita yg ga melahirkan bisa menyusui.
apa Gimana ya

2020-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Jumpa
2 Panti Asuhan
3 Terulang Lagi!
4 Perjalanan
5 Bandara
6 Ruang Menyusui
7 Pesawat
8 Kamar Hotel
9 Liburan
10 Liburan part 2
11 Sella
12 Kekalahan Sella
13 Alat Kontrasepsi
14 Permainan Hati
15 Tidur Bersama
16 Menyentuh
17 Melamar
18 Kamar Mandi
19 Keputusan
20 Merayu
21 Persiapan Pernikahan
22 Persiapan Pernikahan 2
23 Serangan Panik
24 Pernikahan
25 Kamar Pengantin
26 Malam Pertama
27 Kejujuran
28 Menunggumu
29 Mencuri
30 Pulang
31 Berharap
32 Tertangkap
33 Bian
34 Luluh
35 Mengerikan
36 Trauma
37 Ketakutan
38 Simpanan
39 Ke kompakan
40 Lingerie
41 Cemburu
42 Allin Menggoda
43 Berdamai denga masa lalu
44 Jurusan apa?
45 Jangan sentuh dia!
46 Siapa perempuan itu?
47 Mila
48 Terungkap
49 Allin cemburu.
50 Penyakit Hati
51 Ayah Sella
52 Akhiri
53 Mendorong
54 Maafkan aku!
55 Vano kembali
56 Cerai
57 Sandiwara
58 Allin Pingsan
59 Pesan
60 Siapa Tegar?
61 Hamil
62 Menolak
63 Berbisik
64 Bencilah aku!
65 Kegilaan
66 Kau butuh keduanya
67 Aku takkan sepertimu!
68 Bolehkah aku menyentuhmu!
69 Terimakasih
70 Perempuan licik
71 KUMAN
72 ISU
73 Rencana licik
74 Dia kakakku
75 Jangan panggil
76 Konferensi Pers
77 Gambar
78 Test DNA
79 Nasihat Bi Inah
80 Mie instan
81 Bertemu
82 Istri yang rukun
83 Allin VS Sella
84 Tawaran Mila
85 Bertanggung Jawab
86 Pantat Ayam
87 Menghantui
88 Tau Diri
89 Merasa Beruntung.
90 Aku tak apa
91 Penjelasan
92 Penjelasan 2
93 Cara pikir
94 Kabar Bahagia
95 Tegar bukan anakmu!
96 Akhirnya
97 UCAPAN TERIMA KASIH
98 Extra part 1
99 Extra part 2
100 Extra part 3
101 Extra part 4
102 Extra part 5
103 Extra part 6
104 Extra Part 7
105 Extra Part 8
106 Extra Part 9
107 Extra Part 10
108 Extra Part 11
109 Extra Part 12
110 Hallo
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Awal Jumpa
2
Panti Asuhan
3
Terulang Lagi!
4
Perjalanan
5
Bandara
6
Ruang Menyusui
7
Pesawat
8
Kamar Hotel
9
Liburan
10
Liburan part 2
11
Sella
12
Kekalahan Sella
13
Alat Kontrasepsi
14
Permainan Hati
15
Tidur Bersama
16
Menyentuh
17
Melamar
18
Kamar Mandi
19
Keputusan
20
Merayu
21
Persiapan Pernikahan
22
Persiapan Pernikahan 2
23
Serangan Panik
24
Pernikahan
25
Kamar Pengantin
26
Malam Pertama
27
Kejujuran
28
Menunggumu
29
Mencuri
30
Pulang
31
Berharap
32
Tertangkap
33
Bian
34
Luluh
35
Mengerikan
36
Trauma
37
Ketakutan
38
Simpanan
39
Ke kompakan
40
Lingerie
41
Cemburu
42
Allin Menggoda
43
Berdamai denga masa lalu
44
Jurusan apa?
45
Jangan sentuh dia!
46
Siapa perempuan itu?
47
Mila
48
Terungkap
49
Allin cemburu.
50
Penyakit Hati
51
Ayah Sella
52
Akhiri
53
Mendorong
54
Maafkan aku!
55
Vano kembali
56
Cerai
57
Sandiwara
58
Allin Pingsan
59
Pesan
60
Siapa Tegar?
61
Hamil
62
Menolak
63
Berbisik
64
Bencilah aku!
65
Kegilaan
66
Kau butuh keduanya
67
Aku takkan sepertimu!
68
Bolehkah aku menyentuhmu!
69
Terimakasih
70
Perempuan licik
71
KUMAN
72
ISU
73
Rencana licik
74
Dia kakakku
75
Jangan panggil
76
Konferensi Pers
77
Gambar
78
Test DNA
79
Nasihat Bi Inah
80
Mie instan
81
Bertemu
82
Istri yang rukun
83
Allin VS Sella
84
Tawaran Mila
85
Bertanggung Jawab
86
Pantat Ayam
87
Menghantui
88
Tau Diri
89
Merasa Beruntung.
90
Aku tak apa
91
Penjelasan
92
Penjelasan 2
93
Cara pikir
94
Kabar Bahagia
95
Tegar bukan anakmu!
96
Akhirnya
97
UCAPAN TERIMA KASIH
98
Extra part 1
99
Extra part 2
100
Extra part 3
101
Extra part 4
102
Extra part 5
103
Extra part 6
104
Extra Part 7
105
Extra Part 8
106
Extra Part 9
107
Extra Part 10
108
Extra Part 11
109
Extra Part 12
110
Hallo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!