Mulai Curiga.

Kyara begitu terkejut melihat Kakaknya berdiri tepat di depannya. Wajahnya sontak saja memucat dan tiba-tiba ketakutan menyergap dirinya.

"Kak-Nia, kenapa Kakak ke sini?" Tanya Kyara yang begitu gugup.

"Seharusnya aku yang bertanya Kya, kenapa kau bisa ada di sini? Apa yang kau lakukan?" Tanya Rania menatap curiga.

"Kak, kau jangan salah paham. Aku kesini hanya meminta bantuan Kak Bara saja," ucap Kyara apa adanya, tetapi tanpa mengatakan apa yang terjadi selanjutnya di dalam sana.

"Sayang, kenapa kau datang ke sini tidak mengabari ku dulu?" Ucap Bara yang menghampiri keduanya, terlihat Rania yang tersenyum menatap ke arah suami bejatnya itu atas panggilan sayangnya.

"Maaf Bara, aku datang ke sini hanya ingin mengajakmu makan siang. Tapi aku benar-benar terkejut melihat keberadaan Kya di sini," ucap Rania yang masih sangat penasaran.

"Oh, Kyara hanya datang untuk meminta bantuan penggalangan dana untuk siapa yang datang kemarin ke rumah itu, siapa namanya?" ujar Bara menjelaskan dengan sikapnya yang terdengar santai. Tentu, dia baru saja dipuaskan oleh Adik iparnya, tentu moodnya langsung berubah sangat baik.

"Saga? Memangnya kenapa dia?" tanya Rania mengernyit.

"Dia ..." Lalu Bara pun menceritakan semua yang terjadi dengan Saga, hanya saja ia menutupi kalau ia lah dalang dari celakanya Saga.

"Ya ampun Kya, kenapa kau tidak meminta bantuanku atau Papa saja? Kenapa kau harus meminta bantuan Bara. Jika seperti ini 'kan aku yang menjadi tidak enak dengan Bara, kesannya aku seperti tidak peduli dengan adikku sendiri. Padahal kau tahu dulu aku juga bekerja dan aku mempunyai tabungan," kata Rania.

"Oh tidak masalah Rania, kau tidak perlu mempermasalahkan hal ini, Kya hanya mengatakan tidak enak untuk meminta bantuanmu dan dia juga tidak mau menyusahkan kedua orang tua kalian." Bara merangkul tubuh Rania, menjelaskan agar istrinya itu percaya.

Kyara hanya terdiam, ia tertunduk dan menggigit bibir bawahnya karena merasa benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa saat ini. Hatinya terus saja menjerit, merasa bersalah karena telah tega mengkhianati kakak kandungnya sendiri.

Jika bukan karena ingin menyelamatkan orang-orang terdekatnya, sudah pasti ia juga tidak akan sudi untuk meminta bantuan dari Bara, apalagi dengan menyerahkan tubuhnya yang sama saja artinya telah menyerahkan seluruh hidupnya kepada pria ba ji ngan itu.

Meskipun sebenarnya Rania tidak percaya sepenuhnya, karena ia tahu betul bagaimana sikap adiknya. Tetapi untuk saat ini ia pun mencoba untuk percaya, mungkin memang benar jika Kyara segan karena saat ini kakaknya itu sudah memiliki suami. Tetapi kenapa Kyara harus meminta tolong kepada suaminya secara langsung? Rania pun mencoba menepiskan pikiran negatifnya itu terhadap adiknya sendiri.

******

Malam hari disaat Rania sudah tertidur pulas, Bara pun beranjak dari tempat tidurnya, kemana lagi tujuannya kalau bukan untuk menghampiri adik iparnya itu. Apalagi saat ini Kyara sudah tak lagi berani membantahnya, sehingga membuat Bara pun sudah tak sabar lagi ingin menyentuh Kyara dan membayangkan hangatnya berada di pelukan wanita yang selalu mengganggu pikirannya.

"Bara? Kau mau apa lagi?" Kyara terkejut saat menyadari Bara merangkul tubuhnya. Meskipun tadinya sudah tertidur, tetapi Kyara memang tidak bisa tidur dengan nyenyak karena terus mengingat pahitnya kehidupannya saat ini, betapa kotor dirinya itu karena telah menjadi budak nafsu kakak iparnya sendiri.

"Kenapa kau masih bertanya lagi Sayang? Sudah jelas aku menginginkan kehangatan darimu. Bukankah kau sudah berjanji tidak akan pernah menolakku lagi," bisik Bara sembari menyapu telinga Kyara dengan dengan lidahnya. Sehingga membuat Kyara pun kegelian.

"Bara, tapi aku lelah, bolehkah aku meminta jangan melakukannya kali ini?" pinta Kyara dengan raut wajah memohon, tubuhnya masih sangat lelah karena setengah hati digempur oleh Bara.

"Kau lupa janjimu, Kyara?" Bara langsung saja melayangkan tatapan tajamnya yang begitu menusuk.

Kyara hanya dapat meneteskan air matanya dalam diam di saat Bara sudah mulai menjamah tubuhnya itu. Dan seperti biasa tanpa berbasa-basi lagi pria mesum itu langsung saja melakukan apapun yang ia mau tanpa perlawanan sedikitpun dari Kyara, meskipun tak bisa dipungkiri jika terkadang Kyara merasa kenikmatan karena permainan gila Bara yang membuatnya ingin terbang melayang ke udara.

Saat dirasa pemanasan sudah cukup, segera saja Bara melakukan penyatuan dengan terus me lu mat bibir mungil Kyara yang selalu menjadi candunya.

"Agh … milikmu benar-benar nikmat Sayang. Aku senang karena kau benar-benar sudah menuruti semua perkataanku," kata Bara yang terus saja memompa tanpa henti.

"Lalu aku bisa apa Bara, apakah aku bisa melawanmu? Ogh … ," tanya Kyara diiringi de sa hannya.

"Bagus Sayang, ini yang aku suka," kata Bara lagi.

Hingga tidak berapa kemudian keduanya telah mencapai puncak kenikmatan yang hakiki. Setelah itu Bara kembali memeluk Kyara yang masih sama-sama dalam keadaan polos, tanpa sehelai benang pun yang menutupi.

"Bara, aku mohon kembalilah ke kamarmu, aku takut jika Kak Nia akan mencarimu. Aku tidak mau Kak Nia akan mengetahui hubungan kita, aku tidak mau menghancurkan hatinya Bara," ucap Kyara memohon.

"Baiklah Sayang, tapi ingat besok pasti aku akan memintanya lagi. Jangan lupa minum pil kontrasepsinya jika kau tidak ingin semuanya menjadi berantakan," ucap Bara tersenyum smirk seraya menyerahkan pil penggugur kandungan kepada Kyara seperti biasanya.

Setelah memakai pakaiannya, kini ia pun mengecup mesra kening selingkuhannya itu, lalu pergi meninggalkannya di kamar.

"Akh … !"

Kyara berteriak, menangis sejadi-jadinya meratapi nasib dirinya yang benar-benar hancur. Ia tak menyangka akan mengalami kejadian di luar nalar dalam hidupnya karena sebuah kesalahan yang ia lakukan waktu itu. Kyara juga mengobrak-abrik seluruh benda yang ada di atas nakas, termasuk pil kontrasepsi dan juga air minum di dalam gelas yang kini pun berserakan di atas lantai. Untungnya kamar Kyara kedap suara, sehingga tidak ada yang bisa mendengar tangisan atau suara berisik kecuali orang yang berada di dalam kamar tersebut.

******

"Dandan yang cantik, nanti malam kau harus menemaniku ke acara uang tahun pernikahan klienku."

"Aku tidak mau, kenapa bukan Kak Nia saja yang menemanimu. Dia adalah istrimu, sedangkan aku hanya adik iparmu."

"Aku ingin kau yang menemaniku. Atau aku akan membuatmu menyesal."

Kyara mendengus kesal dan menyimpan ponselnya kembali ke dalam tas setelah membaca pesan terakhir yang dikirim oleh Bara. Ia sangat enggan untuk membalasnya lagi, tetapi tentu saja Kyara juga tak berani melawan karena sudah pasti orang-orang terdekatnya yang akan menjadi terancam.

Malam hari setelah berdandan cantik dan rapi seperti permintaan Bara, kini Kyara pun keluar dari kamarnya. Di saat itu bertepatan dengan Bara yang juga baru keluar dari kamarnya dan sudah rapi dengan setelan jasnya itu. Membuat pria tersebut begitu tampan dan siapapun wanita yang melihatnya pasti akan merasa terpesona, tetapi tidak dengan Kyara yang sudah terlanjur membenci dan sangat jijik melihat pria itu.

"Kya, Bara, kenapa kalian berdua ada di sini dan kenapa kau berdandan begitu cantik? Kau mau kemana Kya?" Tanya Rania.

"Oh itu Kak, aku ada acara dengan temanku," jawab Kyara asal.

"Sayang, ternyata kau sudah siap. Pasti kau akan menghadiri acara jamuan makan malam di acara anniversary klienmu itu yang ada di kota X 'kan? kata Rania yang langsung saja ke intinya.

"Dari mana kau mengetahuinya?" Tanya Bara, padahal ia sama sekali tak memberitahu istrinya itu.

"Dari Alex, Alex yang mengatakan jika malam ini ada acara penting," jawab Rania.

Bara mengernyitkan dahinya, bertanya-tanya sejak kapan asistennya itu dekat dengan Rania sampai memberitahu apa yang telah Bara rahasiakan. Padahal tadinya Bara pikir Rania benar-benar pergi bersama teman-temannya, sehingga tidak akan mengetahui rencananya malam ini untuk pergi bersama Kyara. Pantas saja ia melihat Rania yang saat itu juga sudah tampil sangat cantik tak kalah cantiknya dengan adiknya.

"Jadi maksudnya kau ingin ikut aku ke acara itu?" Tanya Bara.

"Ya tentu saja, bukankah sebagai istri sudah seharusnya aku mendampingimu? Aku tahu kenapa kau tidak mengajakku secara langsung, pasti karena kesibukanmu itu sampai kau lupa. Tapi kalau tenang saja, sebagai istri yang baik aku langsung berinisiatif pergi ke salon dan mempersiapkan semua ini dan memberikan kejutan untukmu. Untung saja aku tidak terlambat, yuk sekarang kita jalan," kata Rania yang langsung saja menggandeng mesra tangan Bara. Entah kenapa di saat ini ia merasa tidak rela jika Bara berdekatan dengan adiknya sendiri.

"Kyara, kau harus ikut!" Titah Bara.

"Aku?" Kyara sontak terkejut, padahal ia baru saja senang karena tidak jadi ikut Bara ke acara pesta tersebut.

Happy reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ad ap ya sm rania dn alex 🤔🤔🤔

2023-06-04

1

ayumi

ayumi

tania ama si alex aja😁 dri pda sma bara bere sakit hati mulu kau tania

2023-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Menerima Tantangan.
2 Perjodohan.
3 Pertemuan Keluarga.
4 Sifat Asli Bara.
5 Kegilaan Bara.
6 Lagi Lagi Kalah.
7 Sarapan Bersama.
8 Licik Dan Menghanyutkan.
9 Sabotase Proyek.
10 Tinggal Bersama.
11 Usaha Rania.
12 Kendali Ada Ditanganku.
13 Kemarahan Bara.
14 Semakin Memanas.
15 Tubuhmu Adalah Milikku.
16 Penggalangan Dana.
17 Terpaksa Memohon.
18 Menyerahkan Diri.
19 Mulai Curiga.
20 Menghadiri Pesta Klien.
21 Pertengkaran Kecil.
22 Kekalutan Hati.
23 Aku Dan Bara Sudah Melakukannya.
24 Sulit Menerima.
25 Hati Yang Terluka.
26 Tahu Sama Tahu.
27 Belenggu Kakak Ipar.
28 Menyusul Kyara.
29 Alibi.
30 Dilema Cinta.
31 Semuanya Terbongkar.
32 Kabar Mengejutkan.
33 Dua Hati Yang Terluka.
34 Sebuah Kisah.
35 Dibalik Sifat Kejam Terbentuk.
36 Kau Harus Pergi.
37 Rasa Cinta Ini.
38 Tes Kehamilan.
39 Perayaan Cinta.
40 Semua Bukti.
41 Bukti Lain.
42 Deal With The Pain.
43 Ajak Aku Jalan-jalan.
44 Hampir Saja Celaka.
45 Kondisi Rania.
46 Hancur Tak Tersisa.
47 Surat Putusan.
48 Kau Sama Sekali Tidak Romantis.
49 Meminta Restu.
50 Rencana Tuhan Lebih Indah.
51 Janji Suci.
52 Cinta Dan Lara.
53 Berdamai Dengan Takdir.
54 Anugerah Terindah.
55 Salam Penulis.
56 Novel Anak-anak Kyara Dan Bara sudah rilis!
57 Promo Novel Baru.
58 (S2) Bab 1. Menjadi Egois.
59 ( S2 ) Bab 2. Jodoh Tidak Ada Yang Tahu.
60 ( S2 ) Bab 3. Bagaimana Biasanya Kita Melakukannya?
61 ( S2 ) Bab 4. Wanita Jadi-jadian.
62 PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Menerima Tantangan.
2
Perjodohan.
3
Pertemuan Keluarga.
4
Sifat Asli Bara.
5
Kegilaan Bara.
6
Lagi Lagi Kalah.
7
Sarapan Bersama.
8
Licik Dan Menghanyutkan.
9
Sabotase Proyek.
10
Tinggal Bersama.
11
Usaha Rania.
12
Kendali Ada Ditanganku.
13
Kemarahan Bara.
14
Semakin Memanas.
15
Tubuhmu Adalah Milikku.
16
Penggalangan Dana.
17
Terpaksa Memohon.
18
Menyerahkan Diri.
19
Mulai Curiga.
20
Menghadiri Pesta Klien.
21
Pertengkaran Kecil.
22
Kekalutan Hati.
23
Aku Dan Bara Sudah Melakukannya.
24
Sulit Menerima.
25
Hati Yang Terluka.
26
Tahu Sama Tahu.
27
Belenggu Kakak Ipar.
28
Menyusul Kyara.
29
Alibi.
30
Dilema Cinta.
31
Semuanya Terbongkar.
32
Kabar Mengejutkan.
33
Dua Hati Yang Terluka.
34
Sebuah Kisah.
35
Dibalik Sifat Kejam Terbentuk.
36
Kau Harus Pergi.
37
Rasa Cinta Ini.
38
Tes Kehamilan.
39
Perayaan Cinta.
40
Semua Bukti.
41
Bukti Lain.
42
Deal With The Pain.
43
Ajak Aku Jalan-jalan.
44
Hampir Saja Celaka.
45
Kondisi Rania.
46
Hancur Tak Tersisa.
47
Surat Putusan.
48
Kau Sama Sekali Tidak Romantis.
49
Meminta Restu.
50
Rencana Tuhan Lebih Indah.
51
Janji Suci.
52
Cinta Dan Lara.
53
Berdamai Dengan Takdir.
54
Anugerah Terindah.
55
Salam Penulis.
56
Novel Anak-anak Kyara Dan Bara sudah rilis!
57
Promo Novel Baru.
58
(S2) Bab 1. Menjadi Egois.
59
( S2 ) Bab 2. Jodoh Tidak Ada Yang Tahu.
60
( S2 ) Bab 3. Bagaimana Biasanya Kita Melakukannya?
61
( S2 ) Bab 4. Wanita Jadi-jadian.
62
PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!