Keesokan paginya, Kyara terbangun saat merasa ada yang mengawasinya. Hawa dingin terasa meniup-niup punggungnya membuat wanita itu membuka matanya. Ia masih mengumpulkan segenap nyawanya hingga ia menyadari jika ia tertidur tanpa menggunakan sehelai benang.
"Akhhh!" Kyara berteriak kecil, ia menutup mulutnya sangat syok dan mengingat apa yang sudah terjadi.
Kyara memejamkan matanya rapat-rapat dan memeluk dirinya sendiri ketika mengingat saat ini ia hanya wanita kotor yang sudah ternoda. Bahkan yang lebih membuat hati Kyara sakit adalah, yang telah menodainya adalah Kakak iparnya sendiri.
"Sudah bangun Sayang?"
Kyara tersentak saat mendengar suara itu, seketika saja bulu kuduknya merinding dan ia langsung menoleh, terkejut melihat sosok Bara yang duduk dengan santai menatap dirinya sembari menikmati rokoknya.
"Pergi, jangan menemui ku lagi," kata Kyara terbata-bata, seketika bayangan Bara memperkosa dirinya semalam menari-nari dipelupuk matanya membuat ia memeluk dirinya begitu ketakutan.
Bara tersenyum tipis, melihat Kyara yang begitu ketakutan membuat ia merasa ingin sekali bermain-main dengan wanita yang telah memuaskannya semalam itu.
"Kenapa aku tidak boleh bertemu denganmu? Bahkan setelah ini, kita akan semakin sering bertemu Kya," ujar Bara perlahan-lahan mendekati Kyara yang sangat ketakutan itu.
"Tidak, tidak, jangan mendekat!" teriak Kyara menggeser tubuhnya sejauh mungkin dari manusia laknat satu itu.
Bukannya menjauh, Bara justru langsung sigap menarik tangan Kyara lalu menindihnya kembali.
"Akhhhhhh! Lepaskan aku ba ji ngan!" Kyara berontak dengan sekuat tenaga, ia begitu trauma dengan apa yang sudah dilakukan Bara semalam.
"Jika kau terus seperti ini, membuatku sangat bergairah Kyara. Aku rasa, kau sudah terbiasa menerimaku," bisik Bara benar-benar sudah dibuat mabuk kepayang dengan Adik iparnya ini.
"Tidak!" Kyara berteriak keras saat Bara mencoba menarik selimutnya dengan kasar. Namun, apalah Kyara yang hanya wanita kecil, akan kalah dengan Bara yang memiliki tubuh tinggi tegap.
Sekali lagi Kyara harus menahan rasa sakit saat Bara kembali menjamah tubuhnya dengan penuh nafsu, berulang kali Kyara memohon untuk menghentikannya, tapi seperti yang sudah-sudah, Bara terus saja melanjutkan tingkahnya.
"Bara, aku mohon hentikan," lirih Kyara sudah lelah berteriak, ia kini menggenggam sprei dibawahnya dan menahan nyeri karena Bara menyentuhnya dari belakang.
"Sebentar lagi Sayang," bisik Bara menjambak rambut Kyara agar wanita itu menoleh dan ia langsung me lu mat bibir yang menjadi candunya itu.
Kyara semakin menggenggam sprei dibawahnya sangat erat, menahan rasa yang luar biasa menyakitkan itu dan beberapa saat kemudian ia merasakan gerakan tubuh Bara sudah tidak terkendali lalu pria itu roboh dan memeluk tubuhnya dari belakang. Kyara sendiri langsung menjatuhkan tubuhnya dan menangis sejadi-jadinya.
Bara yang tadi masih menikmati sisa-sisa nikmat surgawi yang baru saja digalinya seketika tidak senang saat mendengar suara Kyara menangis. Ia langsung bangkit dan melepas penyatuan mereka lalu mengambil sebuah air putih dan obat yang sudah disiapkannya.
"Berhentilah menangis Kyara, ini memang sakit, tapi aku yakin nanti kau akan menyukainya," kata Bara begitu enteng, ia hanya berpikir Kyara menangis karena masih merasakan sakit ketika awal bercinta.
Kyara tidak menggubris, ia juga tidak sudi melihat manusia laknat itu. Ia terus memejamkan matanya membuat Bara jengkel.
"Terserah kau mau mengutukku bagaimana, aku akan menganggap hal itu sebagai pujian. Sekarang sebaiknya bangun dan minum ini jika kau tidak mau hamil," ujar Bara menyodorkan air putih yang dibawanya bersama pil kontrasepsi yang disediakan.
Hal itu mau tidak mau membuat Kyara membuka matanya, ia menatap kedua benda yang Bara berikan itu. Kemarahan dalam dirinya justru semakin memuncak, dengan tenaga yang tersisa, Kyara menepis gelas yang dipegang Bara lalu menampar pria itu dengan sangat keras.
"Kau memang ba ji ngan Bara! Jika kau tidak mau aku hamil, seharusnya kau tidak melakukan hal gila ini! Aku tidak sudi meminum pil itu dan akan membiarkan aku hamil, agar semua orang tahu bagaimana sifat menjijikan mu ini," bentak Kyara begitu murka.
Bara mengepalkan tangannya sangat erat, baru pertama kali ini ada wanita yang dengan lancang menampar wajahnya dan wanita itu adalah Kyara.
"Oh, kau tidak ingin meminumnya? Tidak masalah, aku justru dengan senang hati akan membuatmu hamil. Dan, jika kau ingin memberitahu semua orang, silahkan saja Kya, justru itu hal bagus agar aku bisa menceraikan Kakakmu lalu menikah denganmu," kata Bara sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapan Kyara yang mengancamnya itu.
Kyara menutup mulutnya tidak percaya, apa yang dikatakan Bara memang benar. Jika ia mengatakan semuanya, maka ia sendiri yang akan menghancurkan Kakaknya.
"Bagaimana? Masih ingin mencoba melawanku Kya? Ingat, masa depan Kakakmu ada ditanganku. Jika kau terus menjadi wanita yang pembangkang, lihat apa yang akan aku lakukan pada Kakak tersayang mu itu," ujar Bara kembali menggunakan Rania untuk mengancam Kyara."
"Kau memang manusia terkutuk, kau pasti akan menyesal telah melakukan ini pada kami Bara," ucap Kyara mengepalkan tangannya erat, ingin sekali memberi pelajaran kepada Bara yang tega mempermainkannya dengan Kakaknya seperti ini.
"Terserah kau mau menyebutku apa. Ingat saja kata-kataku, percayalah sejauh ini aku tidak pernah gagal untuk menghancurkan seseorang," ujar Bara melirik Kyara begitu sinis sebelum ia beranjak meninggalkan wanita itu. Namun, saat baru beberapa langkah, ia mengentikan langkahnya.
"Oh ya satu lagi, sebaiknya kau minum saja obat itu. Aku tidak mau repot mencari pengaman yang akan membuang waktuku disaat kita akan melakukannya. Sampai disini, aku harap kau sudah paham, Kyara.
Kyara mengigit bibirnya, menahan tangisnya yang ingin meleleh kembali. Lagi-lagi ia tidak berdaya dan harus kalah karena ancaman Bara. Ia hanya bisa menjatuhkan dirinya kelantai dan menangis sejadi-jadinya.
"Ya Tuhan, sampai kapan ini semua akan berakhir. Aku tidak sanggup jika harus mengkhianati Kak Nia terus menerus. Papa, Mama, bantu Kyara," batin Kyara menangis tersedu-sedu.
******
Rania mondar-mandir cemas dikamarnya, ia sudah terlihat sangat cantik sehabis mandi dan siap melakukan sarapan bersama keluarganya. Namun, ia bingung karena sampai sekarang suaminya Bara belum kembali ke kamarnya.
"Apa yang akan aku katakan pada Papa dan Mama jika mereka menanyakan Bara? Mereka pasti curiga jika Bara tidak datang bersamaku," gumam Rania begitu kalut.
"Aku akan mengatakan kalau Bara masih tidur saja, pasti mereka mengerti," ucap Rania lagi, merasa sudah menemukan alasan yang cocok jika kedua orang tuanya bertanya.
Rania bergegas keluar dari kamarnya, disaat bersamaan juga, Bara ternyata baru saja kembali dari kamar Kyara. Pria itu terlihat mengulas senyum tipis jika Rania tidak salah lihat.
"Bara, akhirnya kau kembali juga. Kau kemana saja dari semalam? Kenapa tidak kembali?" tegur Rania menahan tangan suaminya sebelum pria itu masuk kedalam kamar.
"Baru sehari menjadi istriku, kau sudah mulai mengaturku, jangan membuatku kesal pagi-pagi," sergah Bara menarik tangannya dengan kasar, entahlah ia tidak bisa bersikap baik jika bersama Rania.
"Aku tidak mengaturmu Bara, aku hanya bertanya, kenapa kau tidak kembali? Kau mau marah karena masalah semalam? Maafkan aku jika aku salah," kata Rania, mencoba menjalin hubungan yang baik dengan Bara meski mereka menikah paksa.
Bara mendesis kesal, ia tidak suka dengan tipe wanita seperti Rania yang menurutnya sangat lemah. Baru ia tidak pulang semalam saja wanita itu sudah sangat heboh, apalagi kalau Rania tahu kalau semalaman dia telah bercinta dengan Adiknya sendiri.
Bara menyeringai, ia penasaran jika Rania tahu, apa yang akan wanita itu lakukan? Tapi, sekarang masih terlalu awal untuk memulai peperangan, biarkan ia menikmati masa petualangannya bersama Adik iparnya yang menggairahkan itu.
"Kau ingin aku memaafkan mu? Mudah saja, cukup lakukan satu hal untukku," kata Bara dengan senyum misteriusnya.
"Apa itu Bara?"
Happy Reading.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Afternoon Honey
bara brengsek😡
2023-09-18
1
Ita rahmawati
ya ampun bara emg bner² lucknut 😡
2023-06-04
3
Bucinnya Rajendra 💞
Bara edan 😕
2023-05-07
2