Setelah meninggalkan Rania di kamarnya, Bara berjalan melewati beberapa kamar hotel yang tertutup rapat. Hingga ia menghentikan langkahnya di depan salah satu kamar paling ujung. Bara tampak celingukan melihat ke arah sekitar dan di saat memastikan kondisinya aman, ia pun membuka pintu kamar hotel tersebut dengan kunci cadangan yang sudah dipegangnya.
Saat masuk ke dalam, ia melihat seorang wanita yang sedang tidur pulas di balik selimutnya. Bara tersenyum tipis nyaris tidak terlihat, setelah mengunci pintu kamar itu kembali, Bara melangkahkan kakinya perlahan-lahan mendekati sosok wanita yang terlihat sudah pulas dalam tidurnya dengan dibalut selimut tebal.
Wanita itu tidak lain adalah Kyara, adik iparnya yang sengaja ia datangi dengan sembunyi-sembunyi. Bara bahkan tanpa ragu langsung masuk kedalam selimut tebal itu hingga ia melihat paha dan bahu mulus Kyara yang terekspos. Bara menelan ludahnya saat menyadari jika Kyara hanya menggunakan atasan tangtop dan juga hotpants setengah paha.
"Kyara ...," bisik Bara perlahan, meniup-niup pelan wajah Kyara yang begitu lelap tidurnya.
Bara semakin mengembangkan senyumnya, ia tanpa ragu langsung membenamkan ciuman dibibir Kyara yang belakangan ini selalu menari-nari diotaknya. Kini, ia bisa merasakan bibir itu dengan nyata.
Karena tubuhnya yang begitu lelah, membuat Kyara tak menyadari perbuatan yang dilakukan oleh Kakak iparnya itu. Hingga ia merasakan ada benda kenyal yang menyentuh bibirnya, seketika saja Kyara pun langsung membelalakkan matanya dan sangat terkejut melihat tubuh kekar seorang pria yang berada di atasnya.
"Akh … !" Teriak Kyara yang merasa sangat syok. Akan tetapi dengan cepat Bara pun membungkam mulut Kyara dengan ciumannya kembali, hingga membuat wanita itu tak bisa berkutik.
"Euhmmmmm-" Kyara menggelengkan kepalanya dengan cepat, berusaha keras melepaskan ciuman dari pria kurang ajar yang ada bersamanya itu.
Bara sendiri tidak memaksa, ia melepaskan tautan bibir mereka hingga nafas kita saling beradu. Disaat itu juga Kyara sadar jika Bara yang baru saja melakukan hal kurang ajar itu.
"Bara! Apa yang kau lakukan disini!" Teriak Kyara langsung mendorong tubuh Bara dengan keras, benar-benar syok karena tahu jika Kakak iparnya yang telah berbuat hal itu padanya.
"Diamlah Kyara!" Bentak Bara mencekal kedua tangan Kyara agar tidak lagi mendorongnya.
"Lepaskan aku brengsek! Apa yang kau inginkan! Kamarmu bukan disini, tapi bersama Kak Rania!" Kyara masih belum menyerah, ia masih berpikir jika mungkin saja lupa akan kamarnya bersama Kakaknya atau bagaimana.
"Siapa bilang? Malam ini, aku ingin tidur bersamamu," bisik Bara dengan sengaja menyesap bibir Kyara lagi membuat kepanikan wanita itu meningkat.
"Kau gila ya? Cepat lepaskan aku Bara!" Kyara semakin kuat untuk berontak, ia tidak akan membiarkan Bara menyentuhnya ataupun bertindak hal yang mungkin ada dipikiran gila pria itu.
Bara terkekeh-kekeh kecil, ia sama sekali tidak tersinggung mendengar ucapan Kyara itu.
"Ya, aku memang gila, lebih tepatnya aku tergila-gila padamu Kyara," bisik Bara menghembuskan nafasnya hingga menerpa wajah Kyara.
Setelah itu, Bara langsung me lu mat bibir Kyara dengan penuh nafsu, ia memegang kedua tangan wanita itu keatas kepala agar tidak berontak.
Kyara tentu menolak hal itu, ia terus menggerakkan tubuhnya berontak dari kungkungan Bara. Ia menggunakan kakinya untuk menendang Bara agar pria itu melepaskannya, tapi Bara ternyata lebih sigap darinya dan malah mendidih kedua kalinya dengan tubuhnya yang tegap.
"Bara, lepaskan aku. Sadarlah Bara, aku adik iparmu, lepaskan aku Bara," pinta Kyara menangis memohon, ia mencoba menutup tubuhnya saat Bara akan membuka bajunya.
"Sayangnya aku tidak peduli, karena sejak awal memang hanya kau yang aku inginkan, bukan Kakakmu," kata Bara tidak memikirkan apapun lagi, ia kembali mencium bibir Kyara dan me ro bek pakaian wanita itu hingga menampakkan dadanya yang sangat indah.
"Bara, aku mohon lepaskan aku Bara, aku tidak mau." Tangis Kyara semakin kencang, tubuhnya gemetar hebat karena apa yang dilakukan oleh Bara ini. "Bara, kau itu suami Kakakku, jangan lakukan ini Bara. Sadarlah!" seru Kyara mencoba menyadarkan Bara dari kegilaannya.
Namun, hal itu bukannya membuat Bara bersimpati, justru membuatnya sangat kesal. Dengan gerakan kasar, Bara mencengkram dagu Kyara sampai wanita itu mendongak menatapnya.
"Sepertinya kau sangat menyayangi Kakakmu itu ya? Baik, besok aku akan menceraikan Kakakmu itu agar menjadi tranding topik di negera ini. Apa kau bisa membayangkan, apa yang akan Kakakmu rasakan jika aku melakukan hal itu?" ujar Bara lambat-lambat, seolah ingin Kyara mencerna apa yang dikatakannya tadi.
"Bara ...," Kyara menggelengkan kepalanya cepat-cepat, ia tidak akan sanggup membayangkan hal itu terjadi kepada Kakaknya. Rania pasti akan sangat hancur jika sampai hal itu terjadi.
"Jadi, sekarang kau tahu apa yang harus kau lakukan? Menurutlah, padaku, aku janji tidak akan menyakitimu," ucap Bara mengulas senyum liciknya diwajahnya yang tampan.
Kyara semakin menangis, sungguh dibuat dilema dengan keputusan ini. Dan hal itu segera Bara manfaatkan dengan langsung mencium da da Kyara, me re masnya dengan gerakan yang cukup kasar membuat Kyara semakin kaget.
"Bara! Jangan lakukan itu, aku mohon Bara," kata Kyara kembali berontak.
"Pilihanmu hanya satu, menurut atau Kakakmu hancur," desis Bara mulai kehilangan kesabarannya, ia kembali mencengkram dagu Kyara yang sudah mulai memerah itu.
Kyara lagi-lagi hanya bisa menangis, bagaimana ia bisa memilih antara Kakaknya atau harga dirinya. Tapi, Kyara lebih memilih menghancurkan dirinya sendiri daripada seluruh keluarganya yang hancur.
"Apa dengan diammu ini sebagai bentuk kepatuhanmu?" Tanya Bara sama sekali tidak kasihan meski saat ini wajah Kyara sudah penuh dengan air mata.
Kyara hanya diam saja, menjawab pun tidak ada gunanya karena Bara juga langsung bersikap seenaknya dengan mencium bibirnya dengan kasar. Pria itu juga menggerayangi tubuhnya dengan gerakan yang begitu menggoda.
"Jangan Bara ...," berulang kali Kyara memohon kepada Kakak iparnya itu untuk menghentikan kelakuan be jatnya.
Sayangnya Bara seolah tuli, ia tetap mencium Adik iparnya dengan penuh nafsu. Dalam hitungan menit saja ia sudah berhasil membuat tubuh keduanya polos tanpa sehelai benang. Kyara sudah lelah berontak dan memohon kepada Bara. Hingga tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang asing merobek miliknya yang paling berharga.
"Kau masih perawan?" Bara tersenyum lebar, merasa mendapatkan jackpot yang luar biasa karena Kyara masih tersegel dan belum pernah dijamah oleh siapapun.
Kyara tidak menjawab, ia hanya mengigit bibirnya menahan tangisnya saat Bara merenggut kesuciannya dengan cara yang menjijikkan seperti ini.
"Maafkan aku Kak Nia," batin Kyara memejamkan mata seiring air mata yang terus berjatuhan tatkala Bara menganggahinya dengan penuh nafsu. Bahkan rasa perih didaerah intinya tidak dihiraukannya, hatinya lebih sakit karena harus mengkhianati Kakaknya sendiri.
"Asshhh, ternyata kau lebih nikmat dari dugaanku," bisik Bara menjilati leher Kyara dengan penuh nafsu, baru pertama kali ini Bara merasa sangat terpuaskan, mungkin karena Kyara masih perawan.
"Aku membencimu Bara," lirih Kyara tidak sudi menatap ba ji ngan yang sedang bergerak liar diatasnya itu.
Bara hanya tersenyum kecil, benar-benar tidak peduli meski Kyara menangis atau memohon karena kesakitan, ia terus saja melanjutkan aksi be jatnya dengan menggauli Adik iparnya sendiri. Ia bahkan membuat seluruh tubuh Kyara penuh dengan jejak-jejak merah keunguan yang sengaja ia tinggalkan.
Hampir semalaman penuh Bara menyentuh Kyara, ia baru melepaskan wanita itu setelah hari menjelang subuh dan Kyara sudah tertidur atau lebih tepatnya pingsan karena Bara telah menggempurnya habis-habisan selama 6 jam. Mungkin besok ketika Kyara bangun, wanita malang itu tidak akan sanggup berjalan lagi.
Happy Reading.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Afternoon Honey
wow 😳😯😮
2023-09-18
1
Anita noer
keren nih novel....yg nikah sapa yg ga bisa jalan sapa😁😁😁😁trus bar....smngat bikin adonan donat mungil x y
2023-09-07
1
Kaizar Kaizar
dasar bara bajet sekali
2023-08-16
1