Usaha Rania.

Begitu masuk kedalam kamarnya, Kyara mengunci semua pintu dan jendela yang ada disana. Ia tidak akan membiarkan ba ji ngan itu masuk kedalam kamarnya dan akan menyentuhnya lagi. Kyara mungkin sudah kalah, tapi ia tidak ingin menyerah begitu saja dan membuat jalan Bara sangat mudah. Ia harus membuat pria itu tahu kalau dirinya tidak akan takluk kepada pria itu sampai kapanpun.

"Jangan harap aku akan menyerah semudah itu Bara," gumam Kyara menghela nafas lega setelah memastikan semua pintu dan jendela kamarnya tertutup sempurna.

Kyara lalu memutuskan untuk membersihkan dirinya dan langsung tidur. Namun, saat ia membuka lemarinya, matanya terbelalak lebar karena melihat semua lemari itu berisi lingerie-lingerie tipis dengan berbagai warna.

"Sialan! Pria brengsek itu benar-benar sudah menyiapkan semuanya?" Kyara mengumpat kesal, tidak punya pilihan lain selain memakai baju saringan itu, daripada dia tidak memakai baju.

Setelah memakai bajunya, Kyara langsung menjatuhkan dirinya ke kasur dan membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut.

******

Bara menuruni tangga rumahnya setelah ia mandi dan berganti baju. Dilihatnya Rania baru selesai masak, ia segera menghampirinya seraya sesekali melirik kamar atas dimana Kyara berada.

"Bara, kau sudah selesai mandi? Mau makan sekarang?" tegur Rania menatap suaminya yang sudah sangat tampan sehabis mandi, tak lupa ia juga mengulas senyumnya yang sangat manis.

"Hmm ... kau juga makan," sahut Bara cuek saja, tidak terpengaruh meski Rania sudah memberikan senyuman yang sangat manis itu.

"Baiklah." Rania mengangguk mengiyakan, ia langsung mengambil duduk disamping suaminya itu.

"Adikmu juga belum makan, kau tidak ingin memanggilnya?" ucap Bara, tentu tidak akan menghilangkan momen untuk melihat wajah wanita yang selalu memenuhi otaknya itu.

"Oh, Kyara sudah menghubungiku tadi, dia bilang tidak ingin makan malam karena mau istirahat," sahut Rania seadanya.

Bara langsung melirik Rania dengan tajam, namun wanita itu sama sekali tidak menyadarinya. Wajahnya juga berubah kesal karena Bara sangat tahu alasan Kyara tidak mau makan malam hanya ingin menghindarinya saja.

"Kenapa Bara? Tidak masalah 'kan? Lagipula ini malam kita berdua, aku sudah memasak makanan spesial untukmu," ujar Rania mengulurkan tangannya untuk menyentuh tangan Bara.

"Aku sudah lapar, berikan makanannya." Bara menarik tangannya langsung begitu Rania memegangnya, moodnya berubah buruk karena tidak bisa melihat Kyara.

Lihat saja nanti, aku pasti akan menghukumnya karena masih menjadi wanita pembangkang.

Rania mengulum bibirnya, wajahnya berubah sedih, merasa jika Bara masih menghindarinya. Rania jadi tidak bersemangat untuk menyiapkan makanan untuk pria itu.

"Makananmu enak," ujar Bara secara tiba-tiba.

"Ha?" Rania terbengong sesaat, tapi sedetik kemudian ia tersenyum manis. "Benarkah kau menyukainya?" tanya Rania begitu antusias.

"Ya," sahut Bara singkat, padat dan jelas.

"Kalau begitu, aku akan membuatkanmu makanan setiap hari ya, besok mau makan apa?" ujar Rania semakin bersemangat, meskipun Bara terlihat cuek, sekalinya berbicara membuat Rania berbunga-bunga.

"Terserah kau saja, aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu," kata Bara masih cuek saja, ia juga langsung pergi setelah menyelesaikan makan malamnya.

Rania hanya mengangguk-angguk mengerti, sudah begitu senang meski Bara masih bersikap sangat dingin seperti itu.

"Aku tidak boleh menyerah, Bara bilang menyukai masakanku. Bukankah itu awal yang bagus?" gumam Rania tidak henti mengulas senyum manisnya, benar-benar sangat bahagia sekali hanya karena Bara memuji masakannya.

"Aku rasa, aku harus melakukan sesuatu," kata Rania lagi, ia merasa menemukan ide cemerlang dikepalanya untuk membuat Bara mau menerima dirinya.

******

Bara masuk kedalam ruang kerjanya, ia membuka laptopnya dan memutar sebuah rekaman CCTV yang sengaja ia pasang dikamar Kyara. Dengan otaknya yang licik, Bara sudah menyiapkan semuanya dengan sangat rapi, bahkan ia sengaja memasang CCTV itu untuk memantau apa yang dilakukan Kyara dikamarnya.

"Cih, apa dengan begitu dia pikir aku tidak akan masuk ke kamarnya?" Bara berdecih saat melihat rekaman dimana Kyara mengunci semua pintu dan jendela kamarnya.

"Benar-benar gadis yang sangat keras kepala, sampai kapan dia akan terus menolakku?" Bara terus saja berceloteh mengomentari sikap Kyara yang masih bertahan dengan sikapnya itu. Hingga pandangan Bara berubah menggelap saat melihat Kyara sedang mengganti bajunya dengan lingerie tipis yang sudah disiapkan.

"Damn it!" Bara mengumpat dengan tangan mengepal erat, darahnya sudah berdesir melihat hal itu dan semakin tidak sabar untuk menemui Adik iparnya itu.

Bara akhirnya mematikan laptopnya dan bergegas bangkit dari duduknya, bersiap untuk menemui Kyara dikamarnya. Namun, tiba-tiba pintu ruangannya terbuka membuat langkah Bara terhenti.

"Hai, apa kau sudah selesai?" Rania datang seraya mengulas senyum manisnya dan melangkahkan kakinya perlahan-lahan mendekati Bara yang hanya bisa mematung.

"Apa-apaan kau?" bentak Bara terlihat marah, karena melihat Rania datang menggunakan pakaian yang sangat tipis dan menggoda itu. Bahkan kini ia bisa melihat belahan dada Rania yang cukup padat.

"A-ku hanya mengantarkan kopi untukmu Bara," sahut Rania berubah sangat gugup, padahal tadi ia sudah menguatkan tekatnya untuk datang menemui Bara dengan pakaian seperti ini. "Aku taruh disini ya kopinya," lanjutnya seraya meletakkan kopi itu di meja.

Bara berdecih kesal, ia mendekati Rania dan menatap wanita itu sangat tajam. "Sudah berapa kali aku bilang padamu? Aku sama sekali tidak tertarik denganmu apalagi tubuhmu. Jadi, jangan coba-coba menggodaku," ujar Bara.

Rania mengigit bibirnya, ia sudah begitu sedih saat Bara mengatakan hal itu. Tapi ia sudah bertekad untuk mendapatkan cinta Bara dan ia tidak mau mundur semudah itu.

"Tidak masalah Bara, aku hanya ingin menjalankan kewajibanku sebagai istrimu saja," ucap Rania memberanikan diri untuk menyentuh pipi Bara. "Aku juga tahu kau pasti butuh waktu, dan aku tidak keberatan jika kau ingin memintanya sekarang," sambung Rania mengelus rahang kokoh yang begitu mulus itu.

Bara mengangkat alisnya, ia menatap Rania lekat-lekat. Rania memang cantik, sangat cantik malah, tapi Bara sama sekali tidak tertarik dengan wanita itu. Ia hanya tertarik pada Kyara, dan hanya Kyara.

"Kau yakin akan memberikan hak itu padaku sekarang?" ujar Bara memegang tangan Rania dengan cukup kasar, ia juga tiba-tiba mendorong wanita itu hingga tubuhnya terhimpit di meja.

"I-ya Bara." Rania menyahut dengan sangat gugup, ia mengabaikan rasa nyeri ditangannya karena Bara mencengkeramnya dengan sangat kuat.

"Baik, tapi aku tegaskan lagi padamu, aku tidak mencintaimu dan mungkin saja tidak akan pernah mencintaimu. Setelah ini, aku harap kau tidak akan menyesal telah melakukannya denganmu," ujar Bara semakin menajamkan tatapannya, ia juga semakin mendekatkan dirinya kearah Rania membuat wanita itu semakin gugup.

"Bara-"

"Kenapa? Kau bilang ingin menyerahkan dirimu? Ayo kita lakukan," kata Bara langsung mendekatkan wajahnya, bersiap untuk mencium Rania.

Rania sendiri langsung memalingkan wajahnya, menolak saat Bara ingin menciumnya. Kata-kata Bara yang baru saja diucapkan masih terngiang-ngiang dan seperti tamparan yang luar biasa menyakitkan untuk Rania.

"Apakah tidak ada sedikitpun rasa itu di hatimu untukku?" tanya Rania menatap Bara dengan sendu.

"Tidak." Bara menyahut dengan tegas, tidak peduli Rania akan sakit hati atau tidak, ia hanya mengatakan yang sejujurnya.

"Kau benar-benar keterlaluan Bara, lalu untuk apa kau menikahku jika tidak bisa mencintaiku? Lebih baik kita bercerai!"

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ya ampun gk kuat lg nih klo smpe bara juga nyentuh rania 😭😭😭

2023-06-04

2

ayumi

ayumi

untuk bara jika kau sdah mnyentuh bara jngan brnah prbikiran dan khilaf mnyentuh rania ksian klau kau mnyentuh rania kau mrusak smuanya dan seandainya kau mnyentuh rania akhiri sma kyara krn seandainya kau klau sdah mnyentuh rania dan rania hamil disini yg akan jdi korban kyara iya klau dia jga hamil pasti tidak ada yg dkung dan pihak yg dirugikan krn gx ada status untuk kyra beda sma rania mnding kyara prgi sejauh mungkin biar tidak ada yg tahu krn klau smua tahu kmu yg akan di slhkan bkan bara walau smua itu brwal dari bara yg memaksa...

2023-05-08

3

miyura

miyura

lanjut ajalah othor...

2023-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Menerima Tantangan.
2 Perjodohan.
3 Pertemuan Keluarga.
4 Sifat Asli Bara.
5 Kegilaan Bara.
6 Lagi Lagi Kalah.
7 Sarapan Bersama.
8 Licik Dan Menghanyutkan.
9 Sabotase Proyek.
10 Tinggal Bersama.
11 Usaha Rania.
12 Kendali Ada Ditanganku.
13 Kemarahan Bara.
14 Semakin Memanas.
15 Tubuhmu Adalah Milikku.
16 Penggalangan Dana.
17 Terpaksa Memohon.
18 Menyerahkan Diri.
19 Mulai Curiga.
20 Menghadiri Pesta Klien.
21 Pertengkaran Kecil.
22 Kekalutan Hati.
23 Aku Dan Bara Sudah Melakukannya.
24 Sulit Menerima.
25 Hati Yang Terluka.
26 Tahu Sama Tahu.
27 Belenggu Kakak Ipar.
28 Menyusul Kyara.
29 Alibi.
30 Dilema Cinta.
31 Semuanya Terbongkar.
32 Kabar Mengejutkan.
33 Dua Hati Yang Terluka.
34 Sebuah Kisah.
35 Dibalik Sifat Kejam Terbentuk.
36 Kau Harus Pergi.
37 Rasa Cinta Ini.
38 Tes Kehamilan.
39 Perayaan Cinta.
40 Semua Bukti.
41 Bukti Lain.
42 Deal With The Pain.
43 Ajak Aku Jalan-jalan.
44 Hampir Saja Celaka.
45 Kondisi Rania.
46 Hancur Tak Tersisa.
47 Surat Putusan.
48 Kau Sama Sekali Tidak Romantis.
49 Meminta Restu.
50 Rencana Tuhan Lebih Indah.
51 Janji Suci.
52 Cinta Dan Lara.
53 Berdamai Dengan Takdir.
54 Anugerah Terindah.
55 Salam Penulis.
56 Novel Anak-anak Kyara Dan Bara sudah rilis!
57 Promo Novel Baru.
58 (S2) Bab 1. Menjadi Egois.
59 ( S2 ) Bab 2. Jodoh Tidak Ada Yang Tahu.
60 ( S2 ) Bab 3. Bagaimana Biasanya Kita Melakukannya?
61 ( S2 ) Bab 4. Wanita Jadi-jadian.
62 PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Menerima Tantangan.
2
Perjodohan.
3
Pertemuan Keluarga.
4
Sifat Asli Bara.
5
Kegilaan Bara.
6
Lagi Lagi Kalah.
7
Sarapan Bersama.
8
Licik Dan Menghanyutkan.
9
Sabotase Proyek.
10
Tinggal Bersama.
11
Usaha Rania.
12
Kendali Ada Ditanganku.
13
Kemarahan Bara.
14
Semakin Memanas.
15
Tubuhmu Adalah Milikku.
16
Penggalangan Dana.
17
Terpaksa Memohon.
18
Menyerahkan Diri.
19
Mulai Curiga.
20
Menghadiri Pesta Klien.
21
Pertengkaran Kecil.
22
Kekalutan Hati.
23
Aku Dan Bara Sudah Melakukannya.
24
Sulit Menerima.
25
Hati Yang Terluka.
26
Tahu Sama Tahu.
27
Belenggu Kakak Ipar.
28
Menyusul Kyara.
29
Alibi.
30
Dilema Cinta.
31
Semuanya Terbongkar.
32
Kabar Mengejutkan.
33
Dua Hati Yang Terluka.
34
Sebuah Kisah.
35
Dibalik Sifat Kejam Terbentuk.
36
Kau Harus Pergi.
37
Rasa Cinta Ini.
38
Tes Kehamilan.
39
Perayaan Cinta.
40
Semua Bukti.
41
Bukti Lain.
42
Deal With The Pain.
43
Ajak Aku Jalan-jalan.
44
Hampir Saja Celaka.
45
Kondisi Rania.
46
Hancur Tak Tersisa.
47
Surat Putusan.
48
Kau Sama Sekali Tidak Romantis.
49
Meminta Restu.
50
Rencana Tuhan Lebih Indah.
51
Janji Suci.
52
Cinta Dan Lara.
53
Berdamai Dengan Takdir.
54
Anugerah Terindah.
55
Salam Penulis.
56
Novel Anak-anak Kyara Dan Bara sudah rilis!
57
Promo Novel Baru.
58
(S2) Bab 1. Menjadi Egois.
59
( S2 ) Bab 2. Jodoh Tidak Ada Yang Tahu.
60
( S2 ) Bab 3. Bagaimana Biasanya Kita Melakukannya?
61
( S2 ) Bab 4. Wanita Jadi-jadian.
62
PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!