Tinggal Bersama.

Kyara benar-benar dilanda kekalutan yang luar biasa. Semenjak pertemuannya dengan Bara di toilet tadi, Kyara sama sekali belum melihat batang hidung pria itu sampai malam hari. Tapi Kyara tahu jika Bara tidak mungkin melepaskannya begitu saja, bisa saja pria itu saat ini sedang menyusun rencana yang tidak Kyara sangka-sangka.

Seperti saat ini, kondisi Ayahnya untungnya sudah lebih baik. Hanya saja Ayahnya masih trauma karena setelah ini mereka akan pergi menyambangi rumah para korban yang berjatuhan karena sabotase proyek yang dilakukan Bara.

Dan dengan kejadian ini juga, Kyara tahu kalau Bara pria yang benar-benar kejam. Pria itu tidak perduli harus menghilangkan nyawa manusia tidak berdosa hanya karena ingin membuat keinginannya tercapai.

"Rania, apa kau tidak pulang?" Terdengar teguran dari Sandra membuat Kyara menoleh, ia melihat Kakaknya yang sejak tadi juga masih menunggu Papa Nugraha.

"Iya, Ma. Habis ini aku pulang, sedang menunggu Bara, dia akan datang menjemput," sahut Rania mengulas senyum tipisnya.

"Oh Nak Bara mau datang? Baguslah, dia sepertinya sangat bertanggung jawab, tidak salah Papamu memilihkan suami yang tepat untukmu," ujar Sandra ikut bahagia melihat putrinya bahagia.

Rania semakin mengembangkan senyumnya, membuat Kyara yang melihat hal itu hanya tersenyum kecut. Kyara yang sudah sangat hafal sifat Kakaknya tahu jika saat ini sepertinya Rania sudah mencintai Bara. Hal itu tentu membuat ia semakin merasa bersalah karena seandainya Kakaknya itu tahu maksud tujuan Bara menikahinya hanya karena menginginkannya.

"Bara sudah menunggu didepan, kalau begitu aku pamit dulu ya Ma, Kya." Rania tiba-tiba bangkit setelah melihat pesan yang dikirimkan suaminya.

"Aku ikut, Kak," ujar Kyara membuat dua pasang mata langsung menoleh kearahnya.

"Mau ikut kemana kau?" tanya Sandra menyipitkan matanya, memandang Kyara dengan tatapan curiga.

"Aku ... ingin ikut menginap dirumah Kak Nia," sahut Kyara begitu gugup, ia sudah tidak punya pilihan lain karena saat ini semua kendali keluarganya ada ditangan Bara.

"Apa? Kau gila ya Kya? Kakakmu baru saja menikah, kenapa kau malah mau menginap dirumahnya? Apa yang sedang kau rencanakan!" hardik Sandra begitu geram.

"Hanya malam ini saja, Ma. Aku takut kalau harus dirumah sendirian, aku-"

"Jangan banyak alasan, dirumah banyak pelayan, untuk apa kau takut? Pulang kerumah sekarang, jangan menganggu Kakakmu," ketus Sandra tentu tidak akan membiarkan Kyara ikut kerumah Rania, apalagi sekarang banyak sekali maraknya ipar adalah maut. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Sandra harus melarang Kyara mendekati keluarga Rania.

"Ma, tidak apa-apa kok kalau Kya mau ikut tinggal sama aku. Kemarin aku juga sudah membicarakan ini dengan Bara, dia malah yang menyuruh Kya untuk ikut tinggal bersama kami, karena kampus Kya dekat. Jadi biarkan saja Kya pulang bersamaku," ucap Rania ikut menimpali.

"Kau ini juga Rania, apa kau tidak tahu orang ketiga bisa saja datang jika kau memberinya celah? Kau mau rumah tanggamu hancur? Iya?" sergah Sandra semakin dongkol, putri sulungnya itu memang terlalu baik sekali, sampai terkadang begitu naif.

Rania justru tersenyum kecil, ia mendekati adiknya Kyara dan merangkul bahu wanita itu dengan lembut.

"Aku percaya adik kecilku tidak akan melakukan itu, Ma. Dia sangat menyayangiku, iya 'kan Kya?" kata Rania tersenyum begitu tulus kepada Kyara.

"Iya, Kak." Kyara hampir saja menjatuhkan air matanya melihat senyuman Kakaknya itu. Ia tidak henti meminta maaf dalam hatinya karena sudah gagal menjaga kepercayaan itu. Bahkan ia sudah mengkhianati Kakaknya sejak pertama kali wanita itu menikah.

"Ck, kau ini memang keras kepala. Semoga saja dia benar-benar tidak akan merusak segalanya," celetuk Sandra menghempaskan tubuhnya dengan keras kesofa, sudah tidak tahu lagi bagaimana menasehati putrinya itu. Baik Rania dan Kyara sama-sama keras kepala karena sifat itu menurun semua dari suaminya Nugraha.

******

Bara mengetuk-ngetuk pahanya dengan irama yang pasti, bola mata hitam pekat itu tampak menatap lurus kearah pintu masuk rumah sakit yang terlihat banyak sekali orang yang berlalu lalang itu. Bara tidak memperdulikan itu semua, ia hanya sedang menunggu sosok gadis kecil yang kini terlihat berjalan bersama istrinya kerahanya itu.

"Sudah aku bilang Kyara, aku pasti mendapatkanmu," gumam Bara tersenyum sangat puas, karena rencananya membuat Kyara mau ikut tinggal bersamanya berhasil.

Begitu melihat Rania dan Kyara datang, Bara segera turun dan membukakan pintu untuk mereka.

"Hai, bagaimana kondisi Papa mertua?" tanya Bara pada Rania, jelas hal itu hanya berbasa-basi karena matanya melirik Kyara yang terang-terangan memasang wajah bermusuhan.

"Papa sudah lebih baik, terima kasih ya sudah menjemput kami," kata Rania tersenyum tipis, dan entah apa yang dipikirkannya saat itu, ia tiba-tiba mencium pipi Bara membuat pria itu terkejut.

"Kau-"

"Itu sebagai ucapan terima kasihku Bara. Ayo kita masuk, ini sudah malam," ucap Rania tersenyum tanpa dosa, ia juga menarik tangan Bara untuk segera masuk kembali.

Bara mengertakkan giginya, terlihat sangat emosi dan terus menatap Kyara. Namun, wanita itu tidak peduli dan langsung masuk kedalam mobil bagian depan. Ia tidak mau berdekatan dengan manusia setengah iblis itu.

******

Tidak sampai 1 jam, mobil Bara sampai dirumahnya, pria itu turun terlebih dulu dan diikuti Rania dan Kyara yang sejak tadi diam seribu bahasa.

"Selamat datang dirumah kami Kya, semoga kau betah ya disini, ayo masuk," kata Rania tersenyum pada Adiknya, ia juga menggandeng tangan Adiknya itu untuk masuk kedalam rumah. Namun, Bara tiba-tiba menghentikannya.

"Rania, aku sangat lapar. Bisakah kau membuatkanku makan malam?" ujar Bara, tidak lupa mengulas senyum bergulanya untuk membuat Rania tidak akan menolak keinginannya.

"Oh ..." Rania sedikit terkejut karena permintaan suaminya itu. Tapi ia tentu sangat senang karena ia menganggap Bara sudah mulai menerima dirinya sebagai istri. "Baiklah, aku akan membuatkanmu makan malam. Kau tolong antarkan Adikku ke kamarnya, tidak masalah 'kan?" lanjut Rania memandang Bara dan Kyara bergantian.

"Tidak usah Kak, aku-"

"Tidak masalah, aku akan mengantarnya dengan selamat sampai kedalam kamar," timpal Bara secara tiba-tiba sehingga memutus ucapan Kyara yang belum tersampaikan.

"Baiklah, terima kasih Bara," kata Rania semakin mengembangkan senyumnya, ia lalu pergi meninggalkan Bara dan Adiknya tanpa rasa curiga sedikitpun.

Kyara sendiri ikut menyusul Kakaknya, namun Bara tentu tidak semudah itu melepaskannya. Pria itu malah dengan sengaja menarik pinggangnya hingga mereka menempel sangat erat.

"Bara, lepaskan aku," bentak Kyara begitu panik, ia menatap sekelilingnya yang tampak pelayan yang berlalu lalang, mereka pasti melihat apa yang dilakukan Bara itu.

"Aku senang kau datang ke rumahku. Apa kau tidak ingin memberikan hadiah selamat datang untuk Tuan rumahnya?" kata Bara meniup-niup wajah Kyara dengan hembusan nafasnya yang hangat.

"Aku tidak tahu maksudmu, cepat lepaskan aku Bara, kau mau Kak Nia melihat ini semua?" tukas Kyara terus berusaha berontak dari pelukan Bara.

"Itu lebih bagus, kau tebak bagaimana reaksi Kakakmu nanti?" kata Bara terkekeh-kekeh senang.

"Kau benar-benar gila!" seru Kyara.

"Kenapa kau selalu mengatakan hal yang sudah jelas kau tahu jawabannya. Dan kau akan tahu bagaimana kegilaanku ini, Kyara." Setelah mengatakan hal itu, Bara lalu memegang kedua pipi Kyara dan mencium bibir wanita itu dengan penuh gairah. Sudah dari kemarin ia merindukan bibir manis ini, malam ini ia benar-benar tidak akan melepaskan Kyara.

Kyara membesarkan matanya kaget, ia berusaha keras menghindari ciuman itu. Tapi apalah daya dirinya, yang terlalu lemah untuk melawan Bara yang begitu lihai. Kyara bahkan hampir saja terhanyut karena ciuman memabukkan itu hingga kakinya terasa goyah, kalau saja Bara tidak menahan pinggangnya, mungkin dia akan merosot kebawah.

"Sepertinya, kau sudah mulai mengenali sentuhan ini Kya. Malam ini, kita lanjutkan lagi, pakai baju yang sudah aku siapkan di kamarmu, mengerti Sayang?" bisik Bara setelah melepaskan ciumannya, ia mengusap bibir Kyara yang basah karena ulahnya lalu pergi begitu saja.

Kyara mengigit bibirnya dengan tangan yang mengepal erat. Bara bukan hanya menyakiti hatinya, tapi menjatuhkan harga dirinya ketitik terendah. Setelah ini entah kehidupan macam apa yang Kyara harus lalui, karena Kyara sadar Bara hanya akan menjadikannya budak nafsu pria itu saja.

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Afternoon Honey

Afternoon Honey

kyara yg malang 🥺

2023-09-18

1

Miryam Toressy

Miryam Toressy

kasihan Kyara,....

2023-07-04

2

Ig: @putriaayu_98

Ig: @putriaayu_98

sudah update ya Kakak semua, masih review, mohon ditunggu 🥰

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Menerima Tantangan.
2 Perjodohan.
3 Pertemuan Keluarga.
4 Sifat Asli Bara.
5 Kegilaan Bara.
6 Lagi Lagi Kalah.
7 Sarapan Bersama.
8 Licik Dan Menghanyutkan.
9 Sabotase Proyek.
10 Tinggal Bersama.
11 Usaha Rania.
12 Kendali Ada Ditanganku.
13 Kemarahan Bara.
14 Semakin Memanas.
15 Tubuhmu Adalah Milikku.
16 Penggalangan Dana.
17 Terpaksa Memohon.
18 Menyerahkan Diri.
19 Mulai Curiga.
20 Menghadiri Pesta Klien.
21 Pertengkaran Kecil.
22 Kekalutan Hati.
23 Aku Dan Bara Sudah Melakukannya.
24 Sulit Menerima.
25 Hati Yang Terluka.
26 Tahu Sama Tahu.
27 Belenggu Kakak Ipar.
28 Menyusul Kyara.
29 Alibi.
30 Dilema Cinta.
31 Semuanya Terbongkar.
32 Kabar Mengejutkan.
33 Dua Hati Yang Terluka.
34 Sebuah Kisah.
35 Dibalik Sifat Kejam Terbentuk.
36 Kau Harus Pergi.
37 Rasa Cinta Ini.
38 Tes Kehamilan.
39 Perayaan Cinta.
40 Semua Bukti.
41 Bukti Lain.
42 Deal With The Pain.
43 Ajak Aku Jalan-jalan.
44 Hampir Saja Celaka.
45 Kondisi Rania.
46 Hancur Tak Tersisa.
47 Surat Putusan.
48 Kau Sama Sekali Tidak Romantis.
49 Meminta Restu.
50 Rencana Tuhan Lebih Indah.
51 Janji Suci.
52 Cinta Dan Lara.
53 Berdamai Dengan Takdir.
54 Anugerah Terindah.
55 Salam Penulis.
56 Novel Anak-anak Kyara Dan Bara sudah rilis!
57 Promo Novel Baru.
58 (S2) Bab 1. Menjadi Egois.
59 ( S2 ) Bab 2. Jodoh Tidak Ada Yang Tahu.
60 ( S2 ) Bab 3. Bagaimana Biasanya Kita Melakukannya?
61 ( S2 ) Bab 4. Wanita Jadi-jadian.
62 PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Menerima Tantangan.
2
Perjodohan.
3
Pertemuan Keluarga.
4
Sifat Asli Bara.
5
Kegilaan Bara.
6
Lagi Lagi Kalah.
7
Sarapan Bersama.
8
Licik Dan Menghanyutkan.
9
Sabotase Proyek.
10
Tinggal Bersama.
11
Usaha Rania.
12
Kendali Ada Ditanganku.
13
Kemarahan Bara.
14
Semakin Memanas.
15
Tubuhmu Adalah Milikku.
16
Penggalangan Dana.
17
Terpaksa Memohon.
18
Menyerahkan Diri.
19
Mulai Curiga.
20
Menghadiri Pesta Klien.
21
Pertengkaran Kecil.
22
Kekalutan Hati.
23
Aku Dan Bara Sudah Melakukannya.
24
Sulit Menerima.
25
Hati Yang Terluka.
26
Tahu Sama Tahu.
27
Belenggu Kakak Ipar.
28
Menyusul Kyara.
29
Alibi.
30
Dilema Cinta.
31
Semuanya Terbongkar.
32
Kabar Mengejutkan.
33
Dua Hati Yang Terluka.
34
Sebuah Kisah.
35
Dibalik Sifat Kejam Terbentuk.
36
Kau Harus Pergi.
37
Rasa Cinta Ini.
38
Tes Kehamilan.
39
Perayaan Cinta.
40
Semua Bukti.
41
Bukti Lain.
42
Deal With The Pain.
43
Ajak Aku Jalan-jalan.
44
Hampir Saja Celaka.
45
Kondisi Rania.
46
Hancur Tak Tersisa.
47
Surat Putusan.
48
Kau Sama Sekali Tidak Romantis.
49
Meminta Restu.
50
Rencana Tuhan Lebih Indah.
51
Janji Suci.
52
Cinta Dan Lara.
53
Berdamai Dengan Takdir.
54
Anugerah Terindah.
55
Salam Penulis.
56
Novel Anak-anak Kyara Dan Bara sudah rilis!
57
Promo Novel Baru.
58
(S2) Bab 1. Menjadi Egois.
59
( S2 ) Bab 2. Jodoh Tidak Ada Yang Tahu.
60
( S2 ) Bab 3. Bagaimana Biasanya Kita Melakukannya?
61
( S2 ) Bab 4. Wanita Jadi-jadian.
62
PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!