Part 10#Liburan, Perubahan

Pertanyaan Ayesha sama sekali bukan masalah untuknya hanya saja hati yang mulai membaik karena sejenak melupakan pikiran kalut tentang sang kakak. Kini kembali menyergap merasuk mengusiknya tanpa permisi. Untung saja waktu cepat berlalu hingga perjalanan diberhentikan begitu mobil memasuki halaman parkir sebuah kedai rumah makan sederhana.

Banner penutup depan kedai bertuliskan kedai Cak Muji. Deretan menu juga tertulis rapi dengan font biasa yang ditebalkan. Ternyata tersedia menu makanan Indonesia yang merakyat. Ketiganya masuk ke dalam kedai dan yang memesan makanan adalah Mang Ucup.

"Sini duduk disebelahku." Ayesha menarik tangan Zoya hingga duduk di kursi dekat jendela yang menghadap samping kiri kedai. Dimana di luar merupakan tempat parkir motor dengan beberapa pohon sebagai atap alam sekedar meneduhkan pandangan.

Zoya sendiri mengalihkan perhatian dengan memeriksa gawai miliknya yang selalu dalam mode dering. Sebanyak apa ia harus menunggu? Kabar dari kakaknya tak kunjung dia dapatkan. Selain helaan napas yang tersisa hanya doa dari dalam hati berharap bisa segera bertemu dengan sang kakak yang entah kini ada dimana.

Sementara Ayesha sibuk membenarkan hijabnya yang terus saja tertiup angin, "Zoya, liburan mau kemana? Jalan-jalan di mall atau cari wahana permainan?" tanyanya tanpa menatap ke arah sang teman yang sedang melamun.

Pertanyaannya terabaikan tetapi kedatangan Mang Ucup yang membawa nampan berisi tiga porsi makanan mengalihkan perhatian. "Harum seperti biasa, makasih, Mang."

Seporsi makanan untuknya, seporsi lagi untuk Zoya dan seporsi terakhir pasti milik Mang Ucup. Ayah dan bunda selalu mengajarkan padanya untuk menghargai orang tua meski itu seorang pelayan di rumah. Apalagi Mang Ucup bukan orang lain karena sejak bayi ikut merawat dan selalu menjaga setiap kali pergi bersama.

Secara tidak langsung, Mang Ucup orang tua kedua bagi Ayesha. Kehidupan memberikan kebahagiaan dan juga kesejahteraan serta cinta kasih yang selalu disyukuri sebagai manusia biasa. Tidak ada obrolan selain menikmati makanan yang terasa lezat dengan cita rasa khas orang Jawa.

Sementara itu, Ameera yang tidak tau mau melakukan apa sejak kepergian Lee hanya menyibukkan diri menghitung kelopak bunga mawar yang sengaja dikumpulkan ke dalam keranjang buah. Terlalu gabut dan bingung membuat waktu yang berlalu begitu lama. Satu pertanyaannya, kapan sang suami datang?

Ditengah lamunan tanpa arah tujuan, sayup-sayup terdengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat. Tatapan mata tertuju memandang ke luar jendela. Dimana di depan sana adalah dinding belakang mansion. Jika dipikirkan, rumah singgah merupakan rumah di dalam rumah.

Senyum tersungging menghiasi wajahnya begitu mata melihat siluet bayangan sang kekasih hati. Mas Ryan berjalan begitu santai mendekati rumah singgah. Tentu ia tak ingin membuat suaminya menunggu sehingga memilih meninggalkan keranjang yang menjadi mainan, lalu beranjak dari tempat duduk menjemput masa depan.

"Sore, Mas." sambut Ameera begitu keluar dari rumah dan berdiri depan pintu. Pria yang menatapnya tak berkedip hanya tersenyum manis seolah dunia dipersembahkan hanya untuk dia seorang.

Langkah kaki terhenti, kemudian merentangkan kedua tangan membiarkan Ameera berlari menghamburkan diri memeluknya. Usapan lembut di kepala menambah suasana semakin romantis. Kedua insan itu melupakan tempat kemesraan berlangsung.

"Mas, kenapa pergi begitu lama? Aku kan belum hapal atau kenal siapapun." keluh Ameera yang terdengar lirih menyusup masuk ke gendang telinga sang pria.

Setiap pertanyaan berakhir tindakan. Dimana Ryan tetap diam tetapi tangannya merengkuh pinggang wanitanya hingga berayun bertemu pandangan mata yang saling menenggelamkan. Lagi-lagi menggendong tubuh yang beratnya tak seberapa, kemudian berbalik dengan langkah kaki maju meninggalkan rumah singgah.

Sementara itu, Lee yang mengawasi dari jauh harus menjaga jarak. Satu syarat dari sang majikan jika ia ingin tetap bekerja di mansion yaitu tidak berada di dekat Ameera ketika tuan mudanya masih bersama sang istri. Entah kenapa syarat terdengar ganjil tetapi kepercayaan tidak bisa diragukan lagi.

"Sebaiknya aku melanjutkan pekerjaan dibanding harus melihat pemandangan yang belum bisa kurasakan. Tuan pasti sudah memiliki rencana cadangan karena Arvind yang nekat menampakkan diri." Lee beranjak menjauh dari tempatnya mengawasi dan kembali ke kamar.

Waktu yang berlalu begitu cepat hingga tak terasa dua hari telah berlalu. Kehidupan baru dengan gaya hidup yang bertolak belakang membuat Ameera harus belajar banyak hal. Gadis itu hanya bisa mengandalkan Lee dan bukan Ryan karena sang suami sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu luang untuk istrinya sendiri.

Seperti yang terjadi saat ini, dimana hati merasa bahagia karena Ryan bisa ikut sarapan bersama tetapi tiba-tiba gagal berkat panggilan darurat yang membuat suaminya pergi bekerja tanpa menikmati makan pagi seperti kebiasaan yang lalu. Melihat punggung kekar hilang dari pandangan, Ameera membalik piring seperti semula.

"Lee, siapkan mobil!" Ameera mendorong kursi beranjak dari tempat duduknya, tanpa menunggu jawaban sang pengawal gadis itu ikut meninggalkan ruang makan.

Kepergian Nona muda yang menaiki anak tangga, membuat Lee tidak lupa untuk mengirim pesan pada tuan muda. Posisinya memang serba salah karena harus mengimbangi dua perintah sekaligus dan tekanan pekerjaan yang di dapat tidak bisa dibagikan ke orang lain. Meskipun gaji yang di dapat sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan yang berkali-kali lipat terasa berat menguras emosi hati dan pikiran.

Dua puluh menit masa penantian Lee di depan pintu utama berakhir begitu ia melihat kedatangan Ameera yang memakai outfit yang begitu berbeda dari biasanya. Nona muda memilih pakaian santai yang tidak menunjukkan sisi feminin selama ini. Meskipun begitu tetap terlihat mempesona dengan polesan make up sederhana.

"Nona mau diantar kemana?" tanya Lee seraya membukakan pintu mempersilahkan Ameera masuk ke kursi belakang tetapi gadis itu justru membuka pintu depan. "Non ...,"

"Aku lebih nyaman duduk di depan. Cepatlah, nanti ku katakan kita akan pergi kemana." tukas Ameera menyela suara protes yang hampir saja terdengar menambah suasana hatinya tak nyaman.

.

.

.

.

...Para tokoh pemeran Bewafa, Incorrect Marriage. ...

Ameera

. Ryan Mahendra

. Lee sang pengawal

.Istri pertama Ryan

Episodes
1 Part 1#Cinta?
2 Part 2#Kembali Pulang
3 Part 3#Sisi lain Ryan
4 Part 4#Wanita Blossom
5 Part 5#Tak Berburuk Sangka
6 Part 6#Lee, Tuan Muda
7 Part 7#Keluarga Mahendra
8 Part 8#Pengawasan
9 Part 9#Lee, Zoya Claudia
10 Part 10#Liburan, Perubahan
11 Part 11#Dua Sisi
12 Part 12#Lamunan, Endometritis
13 Part 13#Antara Lee dan Sashi
14 Part 14#Kisah?
15 Part 15#Zoya VS Lee
16 Part 16#Pasangan?
17 Part 17#Iblis berwajah Manusia
18 Part 18#Kemarahan Zoya, Permintaan Ameera
19 Part 19#Ryan Diam, Kesepakatan
20 Part 20#Obrolan Dua Rasa
21 Bab 21#Menjadi Kenyataan
22 Part 22#Hukuman, Madu
23 Part 23#Program Hamil
24 Part 24#Ryan, Laura, Ameera
25 Part 25#Antara Dua Hati
26 Part 26#Kegilaan Hasrat
27 Part 27#Kegilaan Hasrat-Kembalinya Yoshi
28 Part 28#Penolakan Arvind, Tindakan Yoshi
29 Part 29#Pertemuan Tak Terduga
30 Part 30#Adik dan Kakak Ipar
31 Part 31#Keberadaan Lee
32 Part 32#Antara Lee dan Yoshi
33 Part 33#Makan Malam karena Ikan Bakar
34 Part 34#Pengaruh Wine, Kesendirian Zoya
35 Part 35#Cinta dan Keraguan
36 Part 36#Kegelisahan milik Ameera
37 Part 37#Rumah Sakit
38 Part 38#Obrolan di Mobil
39 Part 39#Jerat Karma, Hasil Pemeriksaan
40 Part 40#Zoya vs Yoshi
41 Part 41#Obsesi dibatas Kesadaran
42 Part 42#Pengakuan Ayesha
43 Part 43#Malam Penyatuan
44 Part 44#Hari Bersama
45 Part 45#Di antara Hati dan Rencana
46 Part 46#Kamar Mandi
47 Part 47#Tindakan Semua Orang
48 Part 48#Terwujud, Pilihan
49 Part 49#Status atau Rasa?
50 Part 50#Rumit
51 Part 51#Rasa Milik Ameera, Kembali ke Indonesia
52 Part 52#Ending
53 Part 53#Last Ending
54 PROMOSI NOVEL
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Part 1#Cinta?
2
Part 2#Kembali Pulang
3
Part 3#Sisi lain Ryan
4
Part 4#Wanita Blossom
5
Part 5#Tak Berburuk Sangka
6
Part 6#Lee, Tuan Muda
7
Part 7#Keluarga Mahendra
8
Part 8#Pengawasan
9
Part 9#Lee, Zoya Claudia
10
Part 10#Liburan, Perubahan
11
Part 11#Dua Sisi
12
Part 12#Lamunan, Endometritis
13
Part 13#Antara Lee dan Sashi
14
Part 14#Kisah?
15
Part 15#Zoya VS Lee
16
Part 16#Pasangan?
17
Part 17#Iblis berwajah Manusia
18
Part 18#Kemarahan Zoya, Permintaan Ameera
19
Part 19#Ryan Diam, Kesepakatan
20
Part 20#Obrolan Dua Rasa
21
Bab 21#Menjadi Kenyataan
22
Part 22#Hukuman, Madu
23
Part 23#Program Hamil
24
Part 24#Ryan, Laura, Ameera
25
Part 25#Antara Dua Hati
26
Part 26#Kegilaan Hasrat
27
Part 27#Kegilaan Hasrat-Kembalinya Yoshi
28
Part 28#Penolakan Arvind, Tindakan Yoshi
29
Part 29#Pertemuan Tak Terduga
30
Part 30#Adik dan Kakak Ipar
31
Part 31#Keberadaan Lee
32
Part 32#Antara Lee dan Yoshi
33
Part 33#Makan Malam karena Ikan Bakar
34
Part 34#Pengaruh Wine, Kesendirian Zoya
35
Part 35#Cinta dan Keraguan
36
Part 36#Kegelisahan milik Ameera
37
Part 37#Rumah Sakit
38
Part 38#Obrolan di Mobil
39
Part 39#Jerat Karma, Hasil Pemeriksaan
40
Part 40#Zoya vs Yoshi
41
Part 41#Obsesi dibatas Kesadaran
42
Part 42#Pengakuan Ayesha
43
Part 43#Malam Penyatuan
44
Part 44#Hari Bersama
45
Part 45#Di antara Hati dan Rencana
46
Part 46#Kamar Mandi
47
Part 47#Tindakan Semua Orang
48
Part 48#Terwujud, Pilihan
49
Part 49#Status atau Rasa?
50
Part 50#Rumit
51
Part 51#Rasa Milik Ameera, Kembali ke Indonesia
52
Part 52#Ending
53
Part 53#Last Ending
54
PROMOSI NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!