Part 5#Tak Berburuk Sangka

Pemberontakan di mata sang permaisuri berujung kehangatan derit ranjang yang bergoyang. Ryan memberikan sentuhan gelora pada wanita yang memang berhak atas jiwa, raga dan juga hatinya. Pria itu tak membiarkan tubuh polos putih terlewatkan walau hanya sejengkal.

Pergulatan panjang yang menjadi obat kerinduan melupakan waktu yang berputar begitu cepat hingga akhirnya tubuh saling berendam menikmati sensasi hangat kolam penyatuan. Entah sudah berapa kali benih masa depan diluncurkan bersama jeritan kenikmatan.

"Hubby, bagaimana tenagamu begitu kuat? Aku sudah tidak tahan tetapi biarkan sejenak istirahat. Kemarilah," tubuh yang masih menyatu membuat keduanya seperti boneka.

Kekasih hati manapun akan sakit hati melihat adegan ranjang suami sendiri tetapi apa lagi yang bisa dilakukan? Teguran atau keluhan bahkan tidak bisa mengubah kenyataan. Kini ia hanya menyuarakan apa yang selama ini terpendam. Salahkah?

Tatapan mata tak kuasa melihat hasil lukisan cinta darinya, "Bagaimana keadaanmu? Apa semua baik disini?"

"Semua baik, tapi aku sangat merindukanmu. Bisa-bisanya ditinggal sendirian tanpa pernah berpikir diriku masih hidup atau ... Emmptt ...,"

Tak ingin permaisuri hatinya meneruskan ucapan yang bukan-bukan. Ryan sengaja membungkam wanitanya dengan pagutan mesra. Tangan mencengkram mengharapkan dilepaskan tetapi tak kunjung mendapatkan kebebasan. Sentuhan yang semakin berkelana kembali menyatukan rasa.

Sementara di kamar lain, Ameera baru saja terbangun. Wanita itu mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling. Kamar nan luas tetapi hanya seorang diri. Dimana Ryan berada? Biasanya sang suami akan menyambut dengan secangkir minuman segar agar ia kembali relax.

Untuk pertama kalinya setelah pernikahan ia merasa kesepian. Tak ingin berburuk sangka, Ameera memilih membersihkan diri agar tubuhnya kembali merasa nyaman. Fasilitas yang memadai membuat ia merasa hidup di kerajaan.

Tiga puluh menit telah berlalu, langkah kaki keluar dari kamar mandi menuju ruang ganti. Lemari kaca empat pintu menjadi tujuannya, "Coba aku lihat apa ada pakaian yang bisa kukenakan," digesernya pintu pertama hingga memperlihatkan deretan gaun indah nan elegan.

Mata terkesiap melihat semua persiapan yang dilakukan suaminya. Apakah itu berarti selama ini Ryan hanya tengah menguji dirinya? Rasa penasaran semakin membelenggu, membuat tangan tak sungkan membuka tiga pintu lemari lain. Ia tak menyangka jika empat pintu hanya berisi barang wanita saja.

Kamar itu milik mereka berdua lalu kenapa hanya ada barang satu orang? Seharusnya tersedia pakaian untuk Ryan juga bukan? Aneh tapi lagi-lagi tak ingin berburuk sangka sehingga membiarkan keanehan itu tersimpan di dalam logikanya.

Setelah memilih pakaian santai yang dirasa nyaman, ia bergegas memakainya. Kemudian tanpa merias wajah langsung keluar meninggalkan kamar. Kemewahan memang bisa membuat nyaman tapi ya tetap bosan jika sendirian. Langkah kaki menyusuri anak tangga seraya memperhatikan setiap sudut ruangan dari lantai atas.

Mansion yang luas dan jika ia berteriak di dalam kamar. Bisa saja tak seorangpun tahu. Saking luasnya hingga selalu membutuhkan walkie talkie atau lebih tepatnya menggunakan interkom yang terhubung di seluruh ruangan. Wajar saja sih, namanya juga bangunan yang didesain mewah nan luas.

Terlihat beberapa pelayan tengah sibuk menyiapkan makan malam. Padahal masih pukul tiga sore. Kenapa sudah membuat masakan sebanyak itu? Dihampirinya orang yang sibuk melakukan pekerjaan itu, lalu menyapa dengan sopan.

"Sore, semuanya. Harum sekali masakannya, boleh icip gak nih?" tanya Ameera membuat seorang pelayan mengambilkan piring disiapkan ke atas meja, sedangkan pelayan lain menarik kursi agar bisa didudukinya.

Rasanya tidak nyaman diperlakukan seperti itu tapi tak enak hati juga jika menolak dilayani. "Terimakasih, jangan diambilkan. Aku bisa sendiri tapi masa makan sendiri. Kalian ikut makan ya." ajaknya membuat para pelayan saling pandang, kemudian menggelengkan kepala serempak.

"Kalian ini kenapa cuma diem? Gak jawab satupun ucapanku, apa iya sariawan bareng?" tanya Ameera begitu polosnya membuat para pelayan harus menahan diri agar tetap diam karena peraturan sang majikan sudah jelas tidak bisa diganggu gugat.

Tadi masalah pakaian yang membuat hati heran, sekarang sikap para pelayan yang menambah kebingungan. Sebenarnya ia tinggal di istana atau kuburan? Kalau orang yang ada di dalam rumah hanya bungkam, trus siapa yang bisa diajak ngobrol saat Ryan tidak bersamanya.

"Non, silahkan makan. Akan saya temani dan kalian kembali ke belakang!" ucap seseorang dari belakang mengalihkan perhatian Ameera.

Wanita itu menoleh menyambut seseorang yang terdengar begitu tegas bahkan para pelayan patuh tanpa komentar apapun. Seorang pria dengan pakaian bodyguard berjalan mendekati meja makan. Jika dilihat masih muda karena wajahnya terlihat segar.

"Kamu siapa?" Tatapan mata masih mengikuti langkah pria yang semakin dekat dengannya.

Terpopuler

Comments

❤️⃟WᵃfQueen Lee

❤️⃟WᵃfQueen Lee

gimana Ameera gak mikir aneh-aneh kalau di kamar yang di tempati gak ada baju Ryan sama sekali

2023-05-18

0

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

ngga isa bayangin, nanti Aameera tahu gimana perasaan nya ya 🥺🥺

2023-05-18

0

ᵘⁿⁱ🅢🅐🅡🅘💋E𝆯⃟🚀`oғғ

ᵘⁿⁱ🅢🅐🅡🅘💋E𝆯⃟🚀`oғғ

mungkin semua pelayan dirumah itu udh diperingatkan sebelumnya klo gak boleh ngomong apa² pda Ameera

2023-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1#Cinta?
2 Part 2#Kembali Pulang
3 Part 3#Sisi lain Ryan
4 Part 4#Wanita Blossom
5 Part 5#Tak Berburuk Sangka
6 Part 6#Lee, Tuan Muda
7 Part 7#Keluarga Mahendra
8 Part 8#Pengawasan
9 Part 9#Lee, Zoya Claudia
10 Part 10#Liburan, Perubahan
11 Part 11#Dua Sisi
12 Part 12#Lamunan, Endometritis
13 Part 13#Antara Lee dan Sashi
14 Part 14#Kisah?
15 Part 15#Zoya VS Lee
16 Part 16#Pasangan?
17 Part 17#Iblis berwajah Manusia
18 Part 18#Kemarahan Zoya, Permintaan Ameera
19 Part 19#Ryan Diam, Kesepakatan
20 Part 20#Obrolan Dua Rasa
21 Bab 21#Menjadi Kenyataan
22 Part 22#Hukuman, Madu
23 Part 23#Program Hamil
24 Part 24#Ryan, Laura, Ameera
25 Part 25#Antara Dua Hati
26 Part 26#Kegilaan Hasrat
27 Part 27#Kegilaan Hasrat-Kembalinya Yoshi
28 Part 28#Penolakan Arvind, Tindakan Yoshi
29 Part 29#Pertemuan Tak Terduga
30 Part 30#Adik dan Kakak Ipar
31 Part 31#Keberadaan Lee
32 Part 32#Antara Lee dan Yoshi
33 Part 33#Makan Malam karena Ikan Bakar
34 Part 34#Pengaruh Wine, Kesendirian Zoya
35 Part 35#Cinta dan Keraguan
36 Part 36#Kegelisahan milik Ameera
37 Part 37#Rumah Sakit
38 Part 38#Obrolan di Mobil
39 Part 39#Jerat Karma, Hasil Pemeriksaan
40 Part 40#Zoya vs Yoshi
41 Part 41#Obsesi dibatas Kesadaran
42 Part 42#Pengakuan Ayesha
43 Part 43#Malam Penyatuan
44 Part 44#Hari Bersama
45 Part 45#Di antara Hati dan Rencana
46 Part 46#Kamar Mandi
47 Part 47#Tindakan Semua Orang
48 Part 48#Terwujud, Pilihan
49 Part 49#Status atau Rasa?
50 Part 50#Rumit
51 Part 51#Rasa Milik Ameera, Kembali ke Indonesia
52 Part 52#Ending
53 Part 53#Last Ending
54 PROMOSI NOVEL
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Part 1#Cinta?
2
Part 2#Kembali Pulang
3
Part 3#Sisi lain Ryan
4
Part 4#Wanita Blossom
5
Part 5#Tak Berburuk Sangka
6
Part 6#Lee, Tuan Muda
7
Part 7#Keluarga Mahendra
8
Part 8#Pengawasan
9
Part 9#Lee, Zoya Claudia
10
Part 10#Liburan, Perubahan
11
Part 11#Dua Sisi
12
Part 12#Lamunan, Endometritis
13
Part 13#Antara Lee dan Sashi
14
Part 14#Kisah?
15
Part 15#Zoya VS Lee
16
Part 16#Pasangan?
17
Part 17#Iblis berwajah Manusia
18
Part 18#Kemarahan Zoya, Permintaan Ameera
19
Part 19#Ryan Diam, Kesepakatan
20
Part 20#Obrolan Dua Rasa
21
Bab 21#Menjadi Kenyataan
22
Part 22#Hukuman, Madu
23
Part 23#Program Hamil
24
Part 24#Ryan, Laura, Ameera
25
Part 25#Antara Dua Hati
26
Part 26#Kegilaan Hasrat
27
Part 27#Kegilaan Hasrat-Kembalinya Yoshi
28
Part 28#Penolakan Arvind, Tindakan Yoshi
29
Part 29#Pertemuan Tak Terduga
30
Part 30#Adik dan Kakak Ipar
31
Part 31#Keberadaan Lee
32
Part 32#Antara Lee dan Yoshi
33
Part 33#Makan Malam karena Ikan Bakar
34
Part 34#Pengaruh Wine, Kesendirian Zoya
35
Part 35#Cinta dan Keraguan
36
Part 36#Kegelisahan milik Ameera
37
Part 37#Rumah Sakit
38
Part 38#Obrolan di Mobil
39
Part 39#Jerat Karma, Hasil Pemeriksaan
40
Part 40#Zoya vs Yoshi
41
Part 41#Obsesi dibatas Kesadaran
42
Part 42#Pengakuan Ayesha
43
Part 43#Malam Penyatuan
44
Part 44#Hari Bersama
45
Part 45#Di antara Hati dan Rencana
46
Part 46#Kamar Mandi
47
Part 47#Tindakan Semua Orang
48
Part 48#Terwujud, Pilihan
49
Part 49#Status atau Rasa?
50
Part 50#Rumit
51
Part 51#Rasa Milik Ameera, Kembali ke Indonesia
52
Part 52#Ending
53
Part 53#Last Ending
54
PROMOSI NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!