Part 2#Kembali Pulang

Keraguan di mata Ameera membuat Ryan mengubah posisinya. Tatapan mata enggan berpaling tetapi dekapan hangat dilepaskan berganti rengkuhan wajah dalam kedekatan. Sadar akan ketidak sanggupan sang istri untuk mengutarakan isi hati.

"Katakan saja, Sayang. Apa yang menjadi kegundahan hatimu. Apa masih meragukan cintaku atau kamu khawatir akan masa depan kita?" tanya Ryan begitu lembut menyadarkan Ameera dari lamunan sesaat.

Wanita itu menghela napas pelan seraya melepaskan tangan suaminya. Lalu beranjak dari tempat ternyamannya. Tatapan mata memandang deburan ombak yang terlihat begitu indah tetapi tak menenangkan. Apakah kejujuran bisa menjadi jawaban?

"Mas, sebenarnya aku memiliki keluarga yang harus selalu ku temui sebulan sekali. Maaf tapi bisakah kita kembali ke kota." ucapnya dengan perasaan berdebar.

Ia merasa pemberitahuan itu terlalu mendadak. Bagaimana jika Ryan tahu keluarga yang dimaksud adalah seorang anak yang tinggal di asrama. Apakah masih berpikir positif atau justru negatif. Kenyataan memang pahit karena meski sudah menikah, mereka tidak mengetahui dunia kehidupan masing-masing.

Ryan berjalan menghampiri Ameera tetapi tak memeluk istrinya. Ia hanya berdiri di sebelah kanan sang istri, "Aku tahu, dan sekretarisku selalu memantau perkembangan Zoya. Jadi apa kamu ingin tetap kembali ke kota?"

Zoya Claudia. Seorang gadis yang menginjak usia lima belas tahun dan selalu tinggal di asrama karena Ameera tidak bisa membiarkan adiknya tinggal di rumah seorang diri. Baginya kehidupan gadis itu harus lebih baik, maka ia menerima pekerjaan sebagai wanita malam.

Tak peduli sebanyak apa pria yang harus dilayaninya. Satu yang selalu memenuhi pikiran, membiayai semua kebutuhan Zoya. Gadis itu adalah sumber dari semangatnya dan tak semua orang tau karena ia sengaja menggunakan perantara ketika ingin melakukan pertemuan.

Hidup sebagai wanita malam tak selalu baik. Apalagi dikelilingi para pria yang bisa saja bertemu di jalanan. Tentu harus menjaga diri agar tidak salah jalan meski ia jatuh pada perasaan cinta yang kini mengubah kehidupannya secara drastis. Hanya saja Zoya masih menjadi tanggung jawab utamanya.

Pengakuan sekaligus pertanyaan Ryan seketika memudarkan rasa khawatirnya, "Aku mau kemana ke kota dan bisa membawa Zoya tinggal bersama kita. Apakah diizinkan, Mas?"

"Kenapa tidak tapi malam ini kita tetap disini dan besok pagi akan ada penjemputan. Ayo, kita balik ke villa." Ryan mengulurkan tangannya yang disambung hangat Ameera.

Pasutri itu tampak saling mencintai seolah dunia milik mereka berdua. Tak ada yang menyadari ketika semilir angin membawa perubahan. Sang waktu begitu cepat berpindah membawa harapan yang tersisa menjadi kenyataan masa depan. Seperti yang di janjikan sang suami. Keduanya kembali ke kota dengan penerbangan pribadi menggunakan heli pukul enam pagi.

Keramaian kota terlihat dari atas membuat Ameera menatap angkasa. Bagaimana rasanya terbang? Lihatlah burung di luar sana yang begitu bahagia mengepakkan sayap tanpa ada tali kekang. Bukan bermaksud tidak bersyukur hanya saja mengingat kehidupan lalu, ternyata masih membekas di hati serta ingatan.

Perjalanan udara selama satu jam setengah akhirnya berakhir ketika heli mulai melakukan pendaratan di atas sebuah gedung pencakar langit. Gedung yang dijaga begitu banyak pria kekar berseragam hitam. Apa ada tamu penting atau semua itu karena Ryan?

"Mereka pengawal pribadi saat berada di luar. Jangan canggung dan mulailah terbiasa." bisik Ryan memberitahu Ameera seraya mengusap punggung wanita itu agar merasa lebih tenang.

Seumur hidup baru kali ini melihat penjagaan seketat itu. Sebenarnya siapa Ryan? Kenapa seperti orang paling penting di negara tempat mereka tinggal. Meski dari villa tempat tinggal sebelumnya sudah menunjukkan kekayaan sang suami tapi jujur saja masih banyak tanya tanda yang tidak bisa dicerna akal.

Begitu heli mendarat, Ryan keluar terlebih dahulu. Lalu mengulurkan tangan membantu Ameera turun secara perlahan. Kedatangan pasutri itu mendapatkan sambutan hangat dari semua penjaga yang memberikan hormat. Tanpa basa-basi mereka berjalan menuju lift khusus yang sudah diamankan.

Lift kaca yang hanya menampung enam orang karena Ryan tak suka berdesak-desakan. Sehingga hanya membiarkan pengawal inti empat orang yang bisa masuk bersama. Lift terhenti di lantai dasar gedung, lalu berganti kendaraan darat yaitu sebuah mobil sport berwarna hitam yang terlihat begitu mulus.

"Masuklah!" titahnya membukakan pintu untuk Ameera, membuat istrinya kebingungan tetapi masih menurut. "Kalian amankan jalan!"

"Siap, Bos." jawab sang ketua pengawal dengan sigap.

Pawai jalanan itu membuat orang-orang penasaran. Deretan mobil mewah membuat kehebohan suasana kota pagi ini, bahkan berita di televisi langsung menyiarkan secara live. Para penonton terkagum melihat pemandangan langka tetapi tidak dengannya yang mengepalkan tangan melihat tontonan dari si benda pipih di atas meja.

"Rupanya kamu berani membawa gadis murahan itu memasuki kediaman kita. Baiklah, mari kita lihat. Dia atau aku yang akan menjadi ratu di rumah ini." ucapnya santai seraya melambaikan tangan membuat para pelayan datang mendekatinya.

Seulas senyum manis tersungging menghiasi wajah cantiknya, "Persiapkan kamar bulan madu dan hidangkan makanan sepesial untuk tamu rumah ini, pergilah!"

Satu isyarat saja sudah cukup menggerakkan semua manusia yang bekerja di mansionnya. Kini kehidupannya akan lebih berwarna. Semua itu karena sang tuan rumah dalam perjalanan pulang. Tak ingin berlama-lama, ia harus mempersiapkan diri menyambut tamu sebaik mungkin sebagai bentuk toleransinya.

Sementara Ameera yang sibuk menatap keluar jendela tiba-tiba merasa tidak enak hati. Entah kenapa ada perasaan takut di dalam hatinya. Apakah semua akan baik-baik saja? Setelah melihat kemewahan milik Ryan, ia tak berani berekspektasi sederhana dengan kehidupan normal.

Usapan lembut di kepala mengalihkan perhatiannya bersambut senyuman hangat yang selalu menjadi pelipur lara. "Mas, siapa saja yang tinggal dirumahmu?"

"Jangan sekarang, nanti kamu tahu dan akan kuperkenalkan satu per satu jika perlu. Tidurlah! Semalam pasti lelah." pintanya tak ingin memberi tekanan pada wanita yang masih berusaha adaptasi dengan kehidupan keduanya.

Ingin sekali terlelap menenggelamkan diri ke alam mimpi hanya saja mata enggan menurut dan terus saja mencari kedamaian di luar sana. "Apa perasaanku saja atau sesuatu akan terjadi?" gumamnya begitu lirih tetapi Ryan masih bisa mendengar.

Tak ada niat untuk menjawab atau menenangkan. Seulas senyum tipis dengan tatapan mata fokus terpatri pada jalanan. Biarlah waktu memberikan kepastian tanpa harus menjelaskan. Sekarang kehidupannya telah kembali dan tak seorangpun bisa menentang keinginannya.

Cinta itu indah hingga kenyataan bisa berubah menjadi bayangan semu. Aku melakukan semua ini demi dirimu, Sayang. Semoga kamu mau memaafkan keputusan sepihak dariku. You are mine, only mine.~ucap hati Ryan menambah laju kecepatan mobil karena tidak sabar ingin segera kembali pulang ke rumahnya.

Terpopuler

Comments

🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

sapa sih sebenarnya ryan

2023-05-18

0

❤️⃟WᵃfQueen Lee

❤️⃟WᵃfQueen Lee

ternyata Ameera rela menjadi wanita malam cuma karena Zoya

2023-05-18

0

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

Sebenarnya bisa kerja selain itu, tapi entah lah kadang karena suatu hal orang menjadi seperti itu

2023-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1#Cinta?
2 Part 2#Kembali Pulang
3 Part 3#Sisi lain Ryan
4 Part 4#Wanita Blossom
5 Part 5#Tak Berburuk Sangka
6 Part 6#Lee, Tuan Muda
7 Part 7#Keluarga Mahendra
8 Part 8#Pengawasan
9 Part 9#Lee, Zoya Claudia
10 Part 10#Liburan, Perubahan
11 Part 11#Dua Sisi
12 Part 12#Lamunan, Endometritis
13 Part 13#Antara Lee dan Sashi
14 Part 14#Kisah?
15 Part 15#Zoya VS Lee
16 Part 16#Pasangan?
17 Part 17#Iblis berwajah Manusia
18 Part 18#Kemarahan Zoya, Permintaan Ameera
19 Part 19#Ryan Diam, Kesepakatan
20 Part 20#Obrolan Dua Rasa
21 Bab 21#Menjadi Kenyataan
22 Part 22#Hukuman, Madu
23 Part 23#Program Hamil
24 Part 24#Ryan, Laura, Ameera
25 Part 25#Antara Dua Hati
26 Part 26#Kegilaan Hasrat
27 Part 27#Kegilaan Hasrat-Kembalinya Yoshi
28 Part 28#Penolakan Arvind, Tindakan Yoshi
29 Part 29#Pertemuan Tak Terduga
30 Part 30#Adik dan Kakak Ipar
31 Part 31#Keberadaan Lee
32 Part 32#Antara Lee dan Yoshi
33 Part 33#Makan Malam karena Ikan Bakar
34 Part 34#Pengaruh Wine, Kesendirian Zoya
35 Part 35#Cinta dan Keraguan
36 Part 36#Kegelisahan milik Ameera
37 Part 37#Rumah Sakit
38 Part 38#Obrolan di Mobil
39 Part 39#Jerat Karma, Hasil Pemeriksaan
40 Part 40#Zoya vs Yoshi
41 Part 41#Obsesi dibatas Kesadaran
42 Part 42#Pengakuan Ayesha
43 Part 43#Malam Penyatuan
44 Part 44#Hari Bersama
45 Part 45#Di antara Hati dan Rencana
46 Part 46#Kamar Mandi
47 Part 47#Tindakan Semua Orang
48 Part 48#Terwujud, Pilihan
49 Part 49#Status atau Rasa?
50 Part 50#Rumit
51 Part 51#Rasa Milik Ameera, Kembali ke Indonesia
52 Part 52#Ending
53 Part 53#Last Ending
54 PROMOSI NOVEL
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Part 1#Cinta?
2
Part 2#Kembali Pulang
3
Part 3#Sisi lain Ryan
4
Part 4#Wanita Blossom
5
Part 5#Tak Berburuk Sangka
6
Part 6#Lee, Tuan Muda
7
Part 7#Keluarga Mahendra
8
Part 8#Pengawasan
9
Part 9#Lee, Zoya Claudia
10
Part 10#Liburan, Perubahan
11
Part 11#Dua Sisi
12
Part 12#Lamunan, Endometritis
13
Part 13#Antara Lee dan Sashi
14
Part 14#Kisah?
15
Part 15#Zoya VS Lee
16
Part 16#Pasangan?
17
Part 17#Iblis berwajah Manusia
18
Part 18#Kemarahan Zoya, Permintaan Ameera
19
Part 19#Ryan Diam, Kesepakatan
20
Part 20#Obrolan Dua Rasa
21
Bab 21#Menjadi Kenyataan
22
Part 22#Hukuman, Madu
23
Part 23#Program Hamil
24
Part 24#Ryan, Laura, Ameera
25
Part 25#Antara Dua Hati
26
Part 26#Kegilaan Hasrat
27
Part 27#Kegilaan Hasrat-Kembalinya Yoshi
28
Part 28#Penolakan Arvind, Tindakan Yoshi
29
Part 29#Pertemuan Tak Terduga
30
Part 30#Adik dan Kakak Ipar
31
Part 31#Keberadaan Lee
32
Part 32#Antara Lee dan Yoshi
33
Part 33#Makan Malam karena Ikan Bakar
34
Part 34#Pengaruh Wine, Kesendirian Zoya
35
Part 35#Cinta dan Keraguan
36
Part 36#Kegelisahan milik Ameera
37
Part 37#Rumah Sakit
38
Part 38#Obrolan di Mobil
39
Part 39#Jerat Karma, Hasil Pemeriksaan
40
Part 40#Zoya vs Yoshi
41
Part 41#Obsesi dibatas Kesadaran
42
Part 42#Pengakuan Ayesha
43
Part 43#Malam Penyatuan
44
Part 44#Hari Bersama
45
Part 45#Di antara Hati dan Rencana
46
Part 46#Kamar Mandi
47
Part 47#Tindakan Semua Orang
48
Part 48#Terwujud, Pilihan
49
Part 49#Status atau Rasa?
50
Part 50#Rumit
51
Part 51#Rasa Milik Ameera, Kembali ke Indonesia
52
Part 52#Ending
53
Part 53#Last Ending
54
PROMOSI NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!