Namun, saat Alvin mengingat bahwa untuk melakukan hal seperti menempa perlengkapan raid pasti memerlukan banyak bahan dan mungkin biaya besar juga, ia pun bertanya lagi, "Tapi, bagaimana cara ku menggunakan skill ini?"
["Untuk skill pasif seperti ini, Sistem akan bekerja secara otomatis untuk mu. Kau hanya perlu mengumpulkan bahannya saja dan aku akan mengerjakannya."]
"Bahan? Apa saja bahannya?"
["Buka jendela inventory mu."]
"Inventory."
Saat Alvin mengucapkan kata kunci nya, lubang hitam persegi muncul di dalam kamarnya.
Karena ukuran kamarnya agak kecil dibandingkan ukuran inventory asli, maka inventory itu berukuran lebih kecil dari sebelumnya, menyesuaikan lingkungan tempatnya berada.
["Aku mengatakan jendela inventory, bukan inventory nya."]
"Apa yang muncul akan berbeda?"
["Coba saja."]
"Jendela inventory."
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini yang muncul hanyalah sebuah layar seukuran layar sebuah quest atau jendela status.
Di dalam layar tersebut, Alvin melihat ada 10 kotak dengan 4 kotak sudah terisi masing-masing gambar berbeda.
Di kotak paling pertama, Alvin melihat gambar sebuah kulit berbulu yang warna bulunya mirip bulu serigala yang baru di bunuhnya di Dungeon.
Pada kotak kedua, Alvin melihat gambar tulang dengan tulisan di bawahnya Wolf Bones x63
Di kotak ketiga, Alvin melihat gambar seonggok daging dengan tulisan Wolf Meat x63
Di kotak keempat, ia melihat ada gambar serigala, yang merupakan mayat serigala yang ia masukkan ke dalam inventory tadi.
["Aku sudah memisahkan sebagian mayat-mayat monster menjadi item-item untuk mu. Nanti, kau tidak akan melihat gambar mayat anjing itu lagi saat aku sudah selesai memisahkan bagian-bagian tubuhnya."]
"Kapan kau mengerjakan yang ini?" tanya Alvin, menunjuk pada kulit berbulu milik serigala dan tulang di sebelahnya.
["Ini aku sambil mengerjakannya,"] sahut Sistem dengan nada suara kesal.
"..."
["Untuk membuat sebuah armor, aku membutuhkan kulit monster dan kristal sihir. Untuk membuat sebuah senjata, aku membutuhkan tulang monster dan kristal sihir. Kau masih belum memiliki kristal sihirnya sebagai bahan campuran."]
"Kau hanya membutuhkan itu?!" Alvin terkejut mengetahuinya. Karena setahunya, selain dua bahan tadi ada banyak bahan lain untuk membuat item tempur.
["Jika kau ingin item tempur peringkat tinggi, kau memerlukan lebih banyak bahan."]
"Yah, sudah pasti seperti itu."
["Tapi, di antara semua item, kristal sihir adalah yang terpenting. Itu bahan utamanya."]
Alvin mengingat kristal sihir yang ia tinggalkan di Dungeon saat melarikan diri dari para pengejarnya dan ia menyayangkan hal itu.
["Tidak usah di sayangkan. Kau bisa mencarinya lagi nanti."]
"... Bisakah kau tidak mendengarkan apa yang sedang ku pikirkan untuk diri ku sendiri?"
["Baiklah. Aku akan mengunci fungsi itu."]
Mendengar itu, Alvin tampak senang. "Itu bagus," gumamnya.
.........
["Sekarang buka quest bulanan mu."]
"Quest bulanan."
Setelah Alvin mengucapkannya, jendela quest tersebut terbuka.
...•••●●●•••...
...Quest Bulanan...
...Teknik Bertarung...
...Bertarung Dengan Tangan Kosong : 0/8...
...Berpedang : 0/8...
...Menggunakan Tombak : 0/8 (Lv. 46)...
...Menggunakan Belati : 0/8 (Lv. 46)...
...Mengendalikan Sihir : 0/8 (Lv. 46)...
...•••●●●•••...
"Apa maksud angka di belakangnya?" tanya Alvin.
["Kau harus melatihnya selama 8 jam dalam 1 bulan. Kau bisa mencicilnya dan berlatih teknik bertarung tangan kosong selama 1 jam dalam 1 hari."]
"Apa aku perlu melakukannya? Bukankah jika aku sudah kuat aku tidak memerlukan sebuah teknik bertarung?"
["Dari mana kau dapat pemikiran seperti itu?"]
"Yah, aku membaca dan menonton cerita tentang hunter."
["Kau naif. Bagaimana mungkin seseorang bisa bertarung dengan baik tanpa memiliki teknik yang mupuni? Kau akan membuang-buang energi Mana. Dan lagi, semakin kuat monster yang akan kau hadapi, kau semakin memerlukan keahlian bertarung yang baik!"]
"... Baiklah, jadi aku harus berlatih bertarung dengan tangan kosong, berpedang... Oh, ada tiga quest yang terkunci?"
["Kau bisa membuka quest nya saat kau berada di peringkat itu. Sekarang coba kau buka status job skill Warrior mu."]
"Job skill Warrior."
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
...Warrior Lv. 1...
...Passive :...
...Fighting Ability...
...1. Level 1 - Martial, Sword...
...2. Level 2 - ???...
...3. Level 3 - ???...
...Active :...
...Fighting Skill...
...1. Melee Mastery - Level 1...
...2. ??? - Level 2...
...3. ??? - Level 3...
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
["Abaikan yang lain dulu. Kau lihat skill pasif mu. Quest bulanan terhubung dengan skill pasif dari job Warrior. Karena kau masih berada di level 1 seorang Warrior, kau baru berhasil membuka teknik bertarung tangan kosong dan berpedang."]
"Baiklah. Tapi, apa ada sejenis buku panduan? Atau haruskah aku mencari tutorial berpedang di MeTube?"
["Akan ada hologram avatar yang akan memberi mu panduan. Kau bisa memulainya sekarang."]
"Sekarang? Bukankah Sistem sebelumnya menyarankan ku untuk beristirahat di malam hari?"
["Kau bisa istirahat subuh nanti."]
'Aku merindukan Sistem tutorial itu.'
["Sekarang buka inventory lagi."]
"Apa kau memang biasa mengabaikan orang dan memaksakan kehendak mu?"
["Lakukan saja. Apa kau ingin menunda untuk menjadi lebih kuat?"]
Mendapat pertanyaan itu, Alvin tiba-tiba teringat kembali pada Brondy.
Setelah ia hampir saja mati saat Brondy mengorbankannya untuk para golem itu, Brondy bahkan berusaha membunuhnya lagi hari ini.
Alvin tahu bahwa ia tidak mungkin bisa membalaskan dendamnya pada Brondy dengan kemampuannya saat ini. Ia tahu Brondy memiliki orang-orang kuat di belakangnya yang akan membantunya kapan pun ia dalam bahaya.
'Aku harus lebih kuat dalam waktu cepat jika aku ingin membalas perbuatannya.'
Dengan tekad bulat Alvin pun menyetujui apa yang baru Sistem katakan padanya, "Ayo kita lakukan sekarang... Inventory."
["Bagus! Nah, sekarang..., masuklah ke dalam inventory mu."]
"A-apa?"
["Tsk... Lakukan saja!"]
"Ya!"
Tahu bahwa ia tidak bisa mendebat Sistem ketus itu, Alvin langsung melompat masuk ke dalam inventory nya.
......................
Alvin berpindah ke sebuah ruangan putih luas, di mana ada sebuah meja panjang di sudut ruangan.
Ia terkejut dan merinding saat melihat hologram berwujud manekin sedang menguliti bangkai serigala yang tergeletak di atas meja.
["Ini aku. Kau tidak usah takut seperti itu."]
"A-apa?! J-jadi kau tinggal di dalam sini?"
["Aku berada di sini hanya saat sedang bekerja memisahkan bagian tubuh monster atau menempa perlengkapan mu nanti."]
"Begitu... Aku mengerti..."
Alvin kemudian mengalihkan pandangannya, memerhatikan keadaan ruangan. Ia melihat ada tempat pembakaran juga di sana.
["Sekarang ucapkan kata 'panduan teknik bertarung'."]
Setelah Alvin mengucapkannya, muncul sosok hologram manekin lain di tengah-tengah ruangan.
["Mulai tutorial bertarung dengan tangan kosong,"] ucap Sistem.
Setelah Sistem mengatakan kata kuncinya, hologram manekin itu mulai bergerak memasang kuda-kuda dan memulai sebuah gerakan dasar bela diri tangan kosong.
Sambil mempelajari gerakan yang hologram ajarkan padanya, Alvin perlahan mengikuti gerakannya.
Alvin yang sebelumnya ingin beristirahat, malah keasikan berlatih dan ia berada di ruangan itu sampai pagi tiba.
......................
Berkat status Healer nya yang juga ikut naik bersamaan dengan peningkatan level nya, Alvin tidak merasakan lelah apa pun bahkan setelah ia begadang untuk berlatih.
["Kau harus tidur setidaknya selama 30 menit. Aku akan membantu memperbaiki kondisi otot-otot dan tulang mu pada saat itu."]
"Baiklah. Aku akan melakukannya setelah mandi," sahut Alvin yang tidak nyaman merasakan tubuhnya lengket oleh keringat. Ia kemudian keluar dari kamarnya untuk pergi ke kamar mandi.
Alvin merasa sedikit aneh karena tidak melihat Vina yang biasanya sudah berada di dapur pada jam ini. Bahkan, setelah selesai mandi pun, ia tidak melihat Vina berada di dapur atau ruang tengah rumah mereka, hingga Alvin akhirnya mengeceknya ke kamar.
Namun, Alvin juga tidak menemukan kakaknya itu berada di kamar nya.
"Aneh. Ke mana dia pergi sepagi ini?"
Alvin akhirnya mencoba menghubungi Vina melalui ponselnya. Tapi, panggilannya tidak tersambung. Vina mematikan ponselnya.
Alvin juga berusaha menghubungi ayahnya, dan saat ayahnya mengatakan bahwa Vina mungkin sedang mengambil pekerjaan sampingan, barulah ia sedikit merasa lega.
"Dia bekerja terlalu keras."
......................
Di sebuah bangunan terbengkalai, yang terletak tidak terlalu jauh dari rumah Alvin...
"Kau berhasil mengajaknya ke sini?" ucap Brondy, sembari mendorong pintu bangungun tua itu lalu masuk ke dalamnya.
"Tolong jangan sakiti dia," Shiva memohon dengan suara pelan, sedikit menyesali perbuatannya karena telah menuruti kehendak Brondy untuk mengajak Vina makan malam sebelum menculiknya.
Brondy menatap Shiva dengan seringai lebar di wajahnya. Ia kemudian mengambil beberapa kartu uang elekteonik dari dalam dompetnya lalu menyelipkannya di tangan Shiva.
"Ini bayaran mu." Ucap Brondy yang kemudian berbalik dan melangkah pergi menghampiri Vina yang berdiri terikat di tiang bangunan.
"Aku tidak membutuhkan ini! Aku melakukannya karena kau mengancam akan menyakiti keluarga ku...!"
"Uang elektronik itu bernilai 100.000 dollar. Aku akan menambahkan dua kali lipat jika kau bisa mengundang si brengsek itu untuk datang ke tempat ini."
"Kau berbuat terlalu jauh! Aku sudah membantu mu menutupi kejadian di Dungeon itu dan kau masih belum puas? Alvin hampir saja mati!"
"Kau tidak membantu ku. Kau sendiri juga melarikan diri dan meninggalkannya, kan? Dan lagi, bukankah aku juga membayar mu untuk wawancara itu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments
Luthfi Aamiin
³7³
2024-07-14
0
Qin
Nyari masalah sama orang yang salah
2024-02-24
2
Aster
shiva lg shiva lg
2023-08-25
6