["Saya akan memulai penjelasan dan tutorialnya."]
"Tutorial?"
["Ya. Coba Anda katakan 'jendela status'."]
"Ap..., oh ok..., jendela status."
Begitu Alvin mengucapkan kalimat itu. Sebuah lembaran berwarna hitam transparan mengambang di hadapannya.
Sedikit terkejut dengan kemunculan benda asing itu, Alvin sampai hampir terjatuh dari kursi.
"Apa ini?"
["Jendela status Anda."]
"Hah?"
Walaupun masih bingung, Alvin akhirnya mendekati kembali lembaran yang melayang-layang di hadapannya itu, lalu membaca tulisan yang berada di sana.
...■▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎■...
...Level : 1...
...Experience Point : 100 / 1.000...
...Mana Point : 500 / 500...
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
...Health Point : 1.000 / 1.000...
...Attack Power : 100...
...Defence Power : 1.000...
...■▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎■...
"Ini... Bukankah ini mirip seperti sebuah jendela status dalam game?"
["Benar. Saya akan membantu Anda untuk bertumbuh, saat Anda melakukan quest yang Sistem berikan."]
"Benarkah?!"
Untuk pertama kalinya Alvin akhirnya menyadari sesuatu.
"Apakah kau seperti yang di novel-novel dan komik-komik zaman dulu itu? Kau datang untuk merasuki hunter lemah dan membantunya menjadi kuat?" Tanya Alvin, dengan antusias.
["Anda benar. Pencipta Sistem memang terinspirasi dari cerita-cerita itu, lalu membuat Sistem."]
Plakkk...
["...!!!"]
Sistem terkejut ketika Alvin tiba-tiba menepuk kedua telapak tangannya dengan keras.
Alvin bahkan langsung berdiri dari kursi pendek itu.
"Wow... Ini keren!" Seru Alvin, seraya menatap lagi pada jendela status. "Jadi, aku akan menjadi kuat dengan melakukan quest yang kau berikan?"
["Y-ya...,"] sahut Sistem yang agak terkejut dengan perubahan emosi tiba-tiba dari tuannya.
"Tapi, kenapa status nya sedikit sekali?"
["Anda harus meningkatkan level untuk mengembangkannya, juga untuk membuka status-status tersembunyi."]
"Begitu...," Alvin mengangguk pelan seraya mengusap-usap dagunya. "Baiklah. Apa kita mulai saja quest nya?"
["Tentu. Anda sudah pingsan selama tiga hari dan kebetulan saya sudah menyimpan quest harian Anda selama tiga hari juga. Anda harus menyelesaikan semua quest harian Anda, atau Anda akan menerima hukuman."]
"J-jadi aku pingsan selama tiga hari?"
["Ya."]
Alvin terdiam. Akhirnya ia bisa mengerti kenapa kakaknya terlihat sangat marah.
"Baiklah..., kalau begitu, kita bisa mulai sekarang."
["Anda harus sebutkan kalimat quest harian, untuk memunculkan jendela quest Anda."]
"Quest harian..."
Setelah Alvin mengucapkan kata kunci nya, jendela hitam transparan lain muncul di hadapannya.
...•••●●●•••...
...Quest Harian...
...Pembentukan Tubuh...
...Push Up : 0 / 25...
...Sit Up : 0 / 25...
...Squat : 0 / 25...
...Hit : 0 / 250...
...Skipping : 0 / 250...
...Jogging : 0 / 3 kilometer...
...•••●●●•••...
Note :
Hari ini juga, Anda harus menyelesaikan quest sebanyak 3 kali lipat karena Anda belum melakukan quest harian selama 3 hari.
Wajah antusias Alvin sirna seketika ia membaca quest harian itu. Terutama, saat ia membaca keterangan di bawah quest tersebut.
"Aku harus melakukan semua ini tiga kali lipat?"
["Ya, tuan."]
"Tapi..., kapan aku mulai masuk ke Dungeon untuk menaikkan level?"
["Anda harus melewati quest tutorial untuk menjadi kuat terlebih dahulu agar bisa melakukan quest di Dungeon."]
"Tutorial?"
Pada saat itu, Alvin mendengar Vina menggedor-gedor pintu kamar, lalu membukanya.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Y-ya...!"
Vina kemudian menoleh ke sana kemari seperti sedang mencari sesuatu.
"Apa ada orang lain di kamar mu?"
"Tidak ada. Kenapa?"
"Aneh... Aku mendengar kau seperti sedang mengobrol dengan seseorang."
"Aku..., sedang menghafal puisi..."
"..."
"Pergilah..."
Setelah Vina keluar dan menutup pintu kamar Alvin, Alvin kembali berbicara pada Sistem. Tapi, kali ini ia lakukan di dalam hati.
'Sistem, apa maksud mu dengan tutorial tadi?'
["Coba katakan quest utama."]
'Quest utama'
Di hadapan Alvin, muncul jendela berwarna hitam transparan lagi.
...•••●●●•••...
...Quest Utama :...
...- Selesaikan tutorial untuk mencapai level 21...
...Batas waktu :...
...- 15 hari...
...Hukuman Kegagalan :...
...- Mengulang quest dari hari ke 1...
...Hadiah Keberhasilan :...
...- Job Utama...
...- Main System...
...•••●●●•••...
Setelah membaca quest utama, wajah Alvin kembali tampak antusias, terutama saat melihat adanya hadiah di bagian bawah layar quest.
"Apa itu job utama?"
["Anda akan tahu jika Anda sudah mendapatkannya."]
"Kalau Main System?"
["Itu adalah Sistem Utama yang akan menggantikan saya saat Anda berhasil menyelesaikan tutorial."]
"A-apa?" Alvin sedikit terkejut. "Apa kau akan menghilang?"
["Ya. Saya hanya akan memandu dan membantu Anda selama masa tutorial."]
"Jadi tidak ada Sistem yang akan berbicara pada ku lagi?"
["Ada. Sistem utama akan memandu dan membantu Anda, sama seperti saya. Bahkan lebih baik lagi."]
Mendengar itu, Alvin sedikit merasa sedih. Walaupun ia baru 'berkenalan' dengan Sistem yang saat ini membantunya, namun ia merasa sudah dekat dengannya.
["Anda sebaiknya segera menyelesaikan quest harian Anda. Waktu yang tersisa hanya 12 jam sampai tengah malam."]
"B-baiklah." Ucap Alvin, yang kemudian memanggil jendela quest hariannya lagi.
Alvin pun memilih menyelesaikan quest yang bisa dilakukannya di dalam kamar terlebih dahulu.
Pada saat Alvin sedang melakukan push up, Vina tiba-tiba masuk lagi ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Kau sedang berolah raga?"
"Ya."
"Apa kau sudah benar-benar sehat?"
"Ya."
Vina mendengus kesal, mendengar jawaban-jawaban pendek itu.
"Tsk... Ayo makan dulu. Aku sudah membuat makan siang."
"Nanti. Kau makan saja duluan."
Vina menatap Alvin seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Hati-hati terkilir." Ucap Vina, yang akhirnya menutup pintu itu kembali.
Ia merasa prihatin saat melihat usaha yang Alvin lakukan dengan tubuhnya yang kurus itu.
'Dia terlalu bekerja keras. Apa dia malu karena pingsan di Dungeon?'
......................
Setelah menyelesaikan sebagian quest, Alvin terkapar di lantai kamarnya, kelelahan. Ia akhirnya merasa, quest yang terlihat mudah itu ternyata tidak mudah saat dijalankan.
"Gila... Rasanya... Nafas ku mau putus..."
Alvin memanggil jendela quest hariannya lagi dan melihat hanya ada 3 quest harian yang belum ia penuhi.
"Memukul? Apakah itu memukul samsak?"
["Benar."]
"Baiklah," Alvin bangkit dari lantai kamar, lalu mengambil pakaian olahraganya.
Ia berniat untuk menyelesaikan quest meninju dan lompat tali di gym milik Akademi Hunter. Kebetulan, Alvin masih memiliki jangka waktu keanggotaan untuk menggunakan gym di Akademi sampai 6 bulan lagi.
Kebetulan juga, jarak antara Akademi dan tempat tinggalnya sekitar 10 kilometer. Jadi dia bisa sekalian menyelesaikan quest berlari sejauh 9 kilometer juga.
......................
"Kau mau kemana?" tanya Vina bingung, saat melihat Alvin lewat di belakangnya menuju rak sepatu.
"Jalan-jalan."
"Kau tidak makan? Ini sudah hampir malam."
"Aku akan makan di luar."
"Kau punya uang?"
Alvin terdiam.
"Bisa pinjamkan aku uang?" tanya Alvin pada Vina, seraya menggaruk-garuk kepalanya, malu.
"Ambil di kamar ku."
"Terima kasih. Kau memang cantik dan baik, aku iri dengan suami mu nanti."
"Kau ingin ku pukul?"
Alvin segera berlari pergi ke kamar Vina, mengambil uang di laci meja, tempat Vina biasa menaruh uang receh, lalu berlari lagi untuk segera pergi melakukan quest.
Saat ia membuka pintu rumah, kebetulan ayahnya sudah berada di depan rumah.
"Alvin?"
"Ayah. Ayah pulang hari ini?"
"Vina menelepon ku dan mengatakan bahwa kau telah sadar. Apa kau baik-baik saja?"
"Ya."
Marco Rufino kemudian menatap Alvin dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dia agak heran saat melihat pakaian yang Alvin kenakan.
"Kau mau berolahraga?"
"Ya, ayah. Kalau begitu, aku pergi dulu," sahut Alvin yang kemudian berlari pergi, memulai quest jogging nya.
......................
"Apa dia benar sudah baik-baik saja?" tanya Marco pada Vina, saat ia sudah berada di dekat meja makan, satu-satunya meja yang berada di ruang tengah mereka.
"Aku tidak tahu."
"Apa? Bukankah kau mengatakan kalau dia sudah sehat?"
"Dia yang mengatakannya. Dan lagi, ku lihat dia baik-baik saja saat berolahraga di kamarnya." Sahut Vina, sambil menyiapkan makan malam ayahnya."
"Berarti dia baik-baik saja, kan?"
Vina meletakkan piring di hadapan Marco, lalu duduk di seberang ayahnya itu.
"Tapi, ada hal yang sedikit aneh. Sejak tadi, aku mendengar dia berbicara sendiri di dalam kamarnya. Mungkinkah kepalanya terbentur keras. Ku rasa ayah harus mengajaknya ke dokter besok."
"..."
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments
asgor
bagus
2024-10-16
1
Qin
Sistem Nya Punya Perasaan Kah?
2024-02-24
5
矢kaguyume冬
telat ngomong nya telat 😑
2023-12-12
4