Alvin menatap peta Dungeon yang baru saja muncul di hadapannya dengan wajah serius, sembari berbicara pada Sistem di benaknya.
"Jadi ini peta Dungeon?"
["Ya. Mulai sekarang kau akan mudah dalam melakukan pelacakan lokasi monster. Peta ini masih memiliki radius sempit. Kau hanya bisa mengetahui keadaan di sekeliling mu sejauh 500 meter dari tempat mu berdiri. Setiap kau mendapatlan kenaikan 10 level, radius tangkapan radar juga akan meningkat sebanyak 500 meter.]
Alvin mengangguk dengan raut wajah senang. Bahkan, hanya dengan memiliki jangkauan 500 meter saja itu sudah sangat luar biasa.
'Jika di gunakan untuk melarikan diri dari kejaran monster, jarak segini juga sudah luar biasa.'
"Lalu, titik merah yang besar ini apa mungkin dia bos Dungeon nya?"
["Kau benar. Ayo kita pergi ke sana."]
"Tunggu, aku ingin melihat status ku dulu."
[Tsk..., kau bisa melihatnya nanti, saat Dungeon ini berhasil kau tangani. Kau sudah terlalu kuat untuk Dungeon level ini. Kau tinggal asal pukul saja dan kau akan menang."]
"... Apa kau bisa berbicara lebih lembut?" Alvin mulai kesal dengan cara bicara Sistem yang berbeda dari Sistem tutorial yang sangat sopan dan ramah.
["Aku cuma ingin agar kau cepat menyelesaikan Dungeon payah ini. Masih banyak hal yang harus kita kerjakan untuk menaikkan level dan status mu!"] bentak Sistem.
Alvin yang baru saja mendapat bentakan itu terdiam.
'Sialan. Kenapa wanita ini sangat galak?'
["Aku tidak galak. Kau saja yang terlalu lamban!"]
"..."
.........
"Bro..., apa yang terjadi?" tanya Raymond pelan, seraya memerhatikan wajah Alvin lekat-lekat. Ia sejak tadi memerhatikan Alvin berbicara pada udara kosong di hadapannya, dan itu membuatnya bingung.
"... Tidak apa-apa," sahut Alvin yang mengerti arti tatapan bingung pria itu.
"Tapi..., bagaimana kau bisa sekuat itu?" tanya Raymond lagi. Ia kini menatap mayat-mayat monster yang bergelimpangan di sekitar mereka.
Alvin menatap Raymond dalam diam. Ia baru menyadari bahwa hal seperti yang baru saja dilakukannya pasti akan membuat orang lain bingung. Semua hunter tahu, tidak mungkin hunter peringkat F sepertinya bisa menghabisi monster peringkat E yang banyak itu dengan sangat mudah.
"Tolong jangan banyak bertanya dulu. Masih ada monster yang harus ku tangani lagi," sahut Alvin.
"Apa? Maksud mu, bos nya?"
"Ya. Aku pergi dulu. Kau kembalilah ke gerbang," ucap Alvin yang kemudian berlari pergi meninggalkan Raymond yang masih berdiri kebingungan menatapnya.
"Bro, bukannya kita hanya ingin menambang kristal saja?"
Alvin melambaikan tangan tanpa menoleh lagi dan terus berlari memasuki hutan, menuju area bos Dungeon berada.
......................
Sementara dalam perjalanan menuju lokasi bos Dungeon berada, Alvin akhirnya memanggil jendela status untuk melihat perkembangan yang didapatkannya setelah berada di level 21.
Ia terkejut saat melihat status terbarunya yang bertambah di beberapa bagian.
.........
...■▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎■...
...Level : 26...
...Hunter Rank : D...
...Hunter Job : Warrior (Level 1)...
...Job Skill : 2...
...Skill Level : 1...
...Change Job to : Tank - Healer...
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
...Experience Point : 128.000/135.000...
...Mana Point : 64.000/64.000...
...Stamina : 60.000/60.000...
...Health Point : 60.000/60.000...
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
...Attack Power : 15.000...
...• Physical Attack : +3.500...
...• Magic Attack : +3.500...
...Defence Power : 60.000...
...• Physical Defence : +10.000...
...• Magic Defence : +10.000...
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
...Intelegence : +3...
...Sense : +1...
...Critical Damage : x1...
...Critical Speed : x1...
...Attack Speed : x1...
...Bonus Point : 4...
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
...Speed : 50 m/s...
...Recovery System : 1.200 p/s...
...■▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎■...
.........
"Apa ini?! Kenapa status ku bisa sebanyak ini?"
Alvin terkejut melihat daftar panjang dari status terbarunya.
["Tsk... Asal kau tahu, ini masih sedikit. Kau akan mendapatkan lebih banyak status tersembunyi nanti, saat kau sudah berhasil meningkatkan level job mu."]
"Apa?!"
["Berhentilah terkejut. Kau terlihat konyol."]
"..."
["Kau bisa mempelajarinya nanti setelah kita menutup Dungeon ini."]
"Y-ya...," Alvin setuju. Status-status itu terlalu membingungkannya.
Sambil masih menatap layar statusnya dengan tatapan takjub, Alvin terus berlari menuju lokasi bos Dungeon berada.
Saat ia sudah tiba di lokasi tersebut, sosok serigala yang memiliki tinggi hampir setinggi badannya, sudah menunggu di sana.
Puluhan serigala yang sepertinya adalah para pengawal bos, langsung menyerang Alvin begitu mereka melihat kehadirannya di tempat itu.
Masih dengan gaya bertarung yang sama, Alvin menghadapi mereka dengan melakukan gerakan bertinju dan menghabisi gerombolan serigala penyerangnya satu per satu, tanpa teknik bertarung apa pun selain teknik dasar memukul dalam tinju.
Tapi, karena dia saat ini menggunakan job hunter tipe Warrior, ia jauh lebih mudah dalam bergerak dan tidak terlalu membutuhkan banyak stamina saat bergerak.
"Apa yang kau tertawakan?" tanya Alvin di sela pertarungannya. Ia mendengar suara Sistem tertawa geli di dalam kepalanya.
["Kau hanya bisa bertarung dengan teknik dasar tinju?"]
"Aku hanya pernah mempelajari ini di Akademi."
["Yah, tidak masalah. Dari pada kau memukul secara asal-asalan. Itu akan memboroskan energi Mana."]
"... Diamlah. Aku harus berkonsentrasi."
["..."]
.........
Melihat anak buahnya di habisi dengan sangat cepat, bos serigala akhirnya ikut maju menyerang.
Ia melompat dan menerkam Alvin, langsung dari tempatnya berdiri semula.
Berbeda dengan serigala lainnya, gerakan monster itu sangat cepat.
Saat ia melakukan gerakan mencakar, Alvin yang sudah siap untuk menangkis serangannya bahkan tetap terseret mundur beberapa langkah saat ia menangkis serangan itu dengan kedua tangannya.
Tapi Alvin langsung maju lagi untuk balas menyerang serigala itu dengan tinjunya. Sayangnya, serigala raksasa yang lincah itu berhasil menghindari semua serangannya.
["Gunakan status sense mu."]
"Apa? Bagaimana cara nya?"
["Kau ingat quest mingguan mengontrol energi Mana? Lakukan pengontrolan energi Mana dan rasakan keberadaan lawan agar kau bisa menyerangnya dengan lebih efisien."]
"Ah..., begitu... Aku mengerti."
Alvin akhirnya mempraktekan apa yang sudah dipelajarinya dari quest mingguan.
Dengan pengalamannya selama 1 minggu ini, ia dapat mempraktekan pengontrolan energi Mana dengan mudah dalam pertarungan. Bersama itu juga, ia akhirnya berhasil mengejar kecepatan bos Dungeon dan menghabisinya dengan menghancurkan kepalanya.
Baaaanggg!
Pukulan yang mengenai kepala monster itu bahkan menghasilkan sebuah ledakan yang menggema nyaring di sekitar tempat itu.
Alvin menatap kepalan tinjunya dan mengagumi betapa kuatnya ia sekarang. Jika ini adalah dirinya 10 hari yang lalu, ia pasti akan mati saat bertarung satu lawan satu melawan serigala besar berperingkat D itu.
["Bagus. Sekarang hancurkan pilar sihirnya agar saat kau keluar nanti, tidak akan membutuhkan waktu lama sebelum gerbangnya tertutup."]
"Tapi..., bagaimana jika masih ada yang tertinggal di dalam Dungeon ini? Mereka mungkin masih ada di dalam sini untuk menambang kristal sihir."
["Aku tidak merasakan energi Mana lain selain orang yang bersama mu tadi."]
"Apa? Kau bisa merasakan kehadiran orang lain?"
["Tentu saja. Cepatlah."]
"B-baik...," di hadapan Sistem yang bermulut judes itu, Alvin akhirnya mengalah dan menuruti apa yang dikatakannya.
Alvin menghampiri sebuah menara batu kecil yang memang selalu berada di lokasi bos Dungeon, lalu menghancurkannya.
Setelah menara yang di sebut sebagai pilar sihir itu di hancurkan, gerbang Dungeon biasanya akan tertutup dalam 30 menit sampai 1 jam setelahnya.
["Hampiri mayat-mayat monster itu,"] ucap Sistem, saat tahu Alvin berniat untuk pergi setelah menghancurkan menara.
Sebenarnya, Alvin hendak mengangkut mayat-mayat monster yang dapat di jual di pasar gelap dengan harga lumayan mahal per satuannya. Namun, karena pilar sihir sudah dihancurkan, ia merasa tidak akan ada cukup waktu untuk pulang pergi mengambil gerobak dan mengangkut mayat-mayat tersebut.
Alvin kemudian menghampiri salah satu mayat serigala yang berada paling dekat dengannya.
"Untuk apa aku mendekati mayat ini?"
["Panggil inventory mu dan simpan semua mayat anjing-anjing ini."]
"Apa?"
["Lakukan saja!"]
"Ya!" sahut Alvin kesal. Ia kemudian menuruti apa yang Sistem minta, "Inventory."
Detik berikutnya, Alvin terkejut saat melihat sebuah lubang hitam berbentuk persegi berukuran 5x5 meter tiba-tiba muncul di hadapannya.
["Lemparkan mereka semua kesana. Itu adalah gudang penyimpanan mu."]
Alvin mengambil salah satu mayat dan melemparkannya ke dalam lubang dan mayat serigala itu menghilang begitu saja setelah masuk ke dalamnya.
"Seperti sebuah game," gumam Alvin, mengingat game yang pernah dimainkannya saat masih berada di sekolah dulu.
Alvin kemudian melakukan hal yang sama pada semua monster yang berada di tempat itu, juga pada seluruh monster yang berada di tepi sungai, sebelum akhirnya pergi menuju gerbang untuk keluar dari Dungeon.
......................
Saat Alvin hendak keluar dari gerbang, seseorang yang sejak tadi bersembunyi di semak-semak, keluar dan menghampirinya.
"Bro! Kau baik-baik saja?"
Alvin menoleh dan menatap Raymond yang tampak khawatir.
"Aku baik-baik saja." Sahut Alvin, tanpa menghentikan langkah kakinya dan terus berjalan menuju gerbang.
Sesampainya kedua hunter itu di luar gerbang, hunter-hunter yang sedang duduk menunggu kedatangan mereka, langsung berdiri dan menghampiri.
Melihat wajah lesu dari beberapa hunter, Alvin tahu bahwa mereka mungkin buru-buru keluar dari Dungeon saat para serigala memergoki mereka.
"Hei, apa kalian baik-baik saja? Apa monster-monster itu juga menyerang kalian?" tanya seorang hunter saat melihat pakaian Alvin dan Raymond sobek di sana-sini.
"Kami...," Alvin ingin menjawab pertanyaannya, namun tatapannya teralihkan oleh sosok seseorang yang tiba-tiba saja berlari pergi melalui satu-satunya jalan setapak menuju area itu.
"Lawrence," gumam Alvin yang juga langsung berlari mengejarnya.
"Hei bro! Kau mau ke mana?!" seru Raymond saat melihat Alvin tiba-tiba pergi meninggalkan mereka begitu saja.
Raymond ingin pergi mengejarnya. Namun, saat beberapa orang di sekitarnya memekik terkejut, ia pun mengurungkan niatnya dan menoleh ke arah di mana orang-orang kini menatap.
Di hadapan mereka, gerbang Dungeon yang sebelumnya mereka masuki itu berangsur-angsur menyusut sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya.
"Siapa yang membunuh bos Dungeon dan menghancurkan pilar sihir nya?!" tanya seseorang.
Raymond mengerjapkan kedua matanya beberapa kali sebelum kembali menoleh ke arah perginya Alvin dan bergumam, "Dia menghabisi bos nya seorang diri?"
......................
Lawrence yang sudah berhasil terkejar, langsung terpental jatuh saat Alvin menendang punggunggnya.
Tidak sampai di situ, Alvin menghampirinya dan menekan tubuh Lawrence ke tanah saat melihatnya ingin bangkit berdiri. Ia juga menangkap dan mematahkan tangan Lawrence, saat pria itu hendak menggunakan sihir untuk menyerangnya.
"Aku hanya memaafkan mu sekali ini saja karena kau pernah menolong ku! Sejak saat ini, aku tidak memiliki hutang budi lagi pada mu!" Ucap Alvin dengan menggeram, sebelum akhirnya berdiri dan pergi meninggalkan Lawrence yang masih diam dan merasa adrenalinnya meningkat cepat.
Tatapan mengancam dan kekuatan Alvin saat mematahkan lengan juga menekan tubuhnya tadi, benar-benar tidak masuk akal untuknya.
"Apa benar dia Healer peringkat F?"
......................
Sesampainya di rumah, Alvin langsung mengunci dirinya di dalam kamar lalu memanggil jendela statusnya.
Wajahnya terlihat jelas sangat takjub saat memerhatikan banyaknya status yang mirip seperti sebuah status dalam game.
"Pergantian job ke Tank dan Healer? Apa aku bisa mengganti job ku?"
["Ya. Kau bebas memilih tiga job itu kapanpun kau mau."]
"Ini luar biasa."
["Kau harus meningkatkan level mu supaya bisa menggunakan semua job itu sekaligus."]
"Bisa seperti itu?"
["Tentu."]
Belum habis rasa takjub Alvin saat mengetahui hal itu, Sistem kembali berbicara.
["Sekarang, ganti job mu ke Tanker dan buka skill nya."]
"Caranya?"
["Kau tinggal mengatakan, beralih ke Tank dan buka skill."]
Alvin mengikuti kalimat itu dan layar status muncul di hadapannya kemudian.
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
...Tank Lv. 1...
...Passive :...
...Smith...
...1. Level 1 - Forge Armor...
...2. Level 2 - ???...
...3. Level 3 - ???...
...• • •...
...Active :...
...Defence Skill...
...1. Self Protector - Level 1...
...2. ??? - Level 2...
...3. ??? - Level 3...
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
["Abaikan dulu yang lain. Kau lihat skill pasif itu? Mulai sekarang kau bisa menempa armor mu sendiri."]
"Apa?!"
["Bisakah kau tidak berteriak?"]
"M-maaf. Tapi, apa kau serius?"
["Tentu."]
Alvin terdiam. Jika ia bisa membuat armor sendiri, itu benar-benar hal yang sangat luar biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments
Hari Adrianto
460
2024-09-08
0
Luthfi Aamiin
399
2024-07-14
0
Qin
Loh Bukan Sistem
2024-02-24
1