Bab 19 - Bertarung Di Dungeon Peringkat B

Hal pertama yang Alvin lakukan setelah hilang dari jarak pandang Miranda dan anak buahnya tentu saja melepas armor pinjaman dari Asosiasi yang kualitasnya sangat jelek dan menggantinya dengan armor miliknya sendiri yang baru saja di tempa oleh Sistem.

Armor milik Asosiasi itu bahkan hanya sedikit lebih baik dari rompi anti peluru milik militer. Kelebihannya hanya karena armor itu memiliki energi sihir untuk mengurangi sedikit dampak serangan monster peringkat F dan E, namun tidak untuk di atasnya.

Tapi, walaupun ia sudah memiliki perlengkapan yang bagus, saat ia merasakan hawa sihir gelap dari Dungeon peringkat B ini, Alvin sebenarnya merasa sedikit gugup.

Perasaan itu juga muncul karena ia tahu bahwa Dungeon ini berperingkat satu kali lebih tinggi dibandingkan Dungeon dari quest sistem yang terakhir ia masuki.

Jika di sana saja dia hampir mati berkali-kali, bagaimana dengan di Dungeon peringkat B ini?

Pikiran itu agak sedikit mengganggu Alvin.

Kecemasannya makin meningkat begitu ia sudah menghadapi monster-monster kelabang beracun di empat area yang ia datangi.

Semakin ia memasuki wilayah yang berdekatan dengan area bos Dungeon berada, tingkat kesulitan dari monster kelabang beracunnya juga meningkat.

Kelabang-kelabang beracun itu agak susah di bunuh. Selain karena tubuh mereka yang sebesar sebuah gerbong kereta api hingga membuat mereka berbahaya untuk di dekati, mereka juga sangat lincah.

Belum lagi, monster-monster itu juga terus-terusan membasahi seluruh area pertarungan dengan lendir-lendir beracun yang membuat health point nya terus menurun hanya dengan hawa beracunnya saja.

Tapi, saat Alvin akhirnya bisa mengalahkan monster-monster kelabang tersebut, secara beruntung ia mendapatkan item yang keluar dari dalam salah satu mulut kelabang.

"Item? Monster Dungeon dari zaman ku juga bisa mengeluarkan item?"

["Sepertinya Rimi membantu mu untuk menemukan item tersembunyi."]

"Apa sebenarnya ada item tersembunyi di semua Dungeon di zaman ku?"

["Mungkin saja. Coba periksa dulu item nya."]

Begitu Alvin menyentuh batu ungu kehitaman tersebut, jendela status dari item muncul di hadapannya.

...°•°•°•°•°•°•°...

...Item Name : Poison Core...

...Tipe : Magic...

...Rarity Level : A...

...Unlocked Condition : Can be used...

...Function : Poison Magic Area...

...•°•°•°•°•°•°•...

"Kelangkaannya A?! Bagaimana bisa monster di Dungeon peringkat B mengeluarkan item peringkat A?"

["Bisa saja. Dan lagi, itu adalah item tersembunyi. Jika Rimi tidak membantumu, kau pasti tidak akan menemukannya. Karena itu kau tidak pernah mendengar ada hunter yang menemukan sebuah item di Dungeon."]

"Kalian luar biasa. Tapi, bagaimana cara ku menggunakannya?"

["Kau tinggal meremukkannya dengan genggaman tangan mu. Tapi..."]

Krak...!

Sistem terlambat memberitahunya. Alvin sudah meremukkan batu ungu itu di dalam genggamannya.

Begitu batu di remukkan, pecahan batu tersebut mengeluarkan asap ungu kehitaman yang berputar-putar di sekitar tangan Alvin sebelum akhirnya terserap dengan sangat cepat ke dalam tubuhnya.

"Apa memang seperti ini proses penggunaannya?" tanya Alvin saat melihat asap dan pecahan batu di genggamannya tiba-tiba saja menghilang terserap ke dalam kulit tubuhnya yang tidak tertutup armor.

["Ya. Tapi, harusnya kau simpan dulu. Item itu untuk hunter tipe Mage."]

"Apa itu masalah?"

["Kalau itu item biasa, kau mungin akan kehilangannya saja. Karena itu item yang berhubungan dengan racun, mungkin akan menjadi masalah bagi mu."]

Baru saja Sistem Pemburu memberitahunya, Sistem Kecerdasan memberikan peringatan juga.

"Apa?! Tapi, aku tidak memiliki job Mage."

Saat Alvin masih bingung dengan peringatan dari Sistem, ia merasa health point nya sedikit demi sedikit mulai terkuras. Selain itu, ia juga melihat perubahan warna kulit di tangannya secara perlahan menggelap dan berubah menjadi keunguan.

["Kau harus segera naik ke level 46! Cepat pindah ke lokasi selanjutnya!"]

"A-apa?"

["Cepat, waktu mu tidak banyak. Aku dapat merasakan sihir beracun dari item itu mulai meracuni darahmu."]

Mendengar itu, dengan cepat Alvin membuka peta Dungeon dan langsung berlari menuju area monster lain berada.

......................

Saat tiba di tempat tujuannya, Alvin merasa tubuhnya mulai melemah secara drastis karena racun dari Poison Core terus-terusan memakan health poin nya.

Wussshh... Wussshhh...

Baru saja ia memasuki area itu, tiga laba-laba raksasa langsung menyerangnya dengan jaring-jaring yang gagal ia hindari hingga berhasil melilit tubuhnya.

"Kenapa ada laba-laba si sini? Bukankah ini bukan Dungeon dari Sistem?"

["Ini Dungeon dengan jenis monster serangga. Jadi tidak aneh kalau ada serangga berbeda di dalamnya. Sudahlah, ganti job ke Warrior sekarang."]

"Tapi helth point ku menurun drastis."

["Tidak masalah. Kau tidak punya banyak waktu. Kau bisa menggantinya lagi setelah mengalahkan mereka. Mereka tidak terlalu kuat menahan serangan fisik."]

Alvin akhirnya mengikuti apa yang Sistem sarankan.

Setelah ia mengubah job nya, Alvin langsung menghancurkan jaring yang melilit seluruh tubuhnya dengan kekuatan Warrior yang ia miliki.

Tapi, saat ia hendak menyerang balik, 3 monster itu sudah mendahuluinya menyemprotkan lendir beracun dari mulut mereka.

["Jangan sampai terkena racunnya,"]

Dengan susah payah, Alvin akhirnya menemukan celah menyerang setelah 1 menit lebih berkelit kesana kemari. Ia berhasil membunuh satu laba-laba beracun, lalu menendang tubuh monster itu sebagai tempat pijakan untuk melontarkan tubuhnya menuju laba-laba kedua.

Stab...!

Alvin langsung menancapkan pedangnya pada kepala laba-laba kedua setelah ia tadi berhasil mendarat di atas kepalanya yang besar.

Hanya satu lawan lagi yang tersisa.

Sayangnya, lawan terakhir itu berada terlalu jauh hingga ia agak susah untuk menjangkaunya.

.........

Setiap Alvin maju menyerang, monster itu menggunakan jaringnya untuk pindah dari satu pohon ke pohon lain yang memenuhi area pertarungan mereka.

'Aku harus bisa membuatnya lengah. Andai aku punya skill serangan jarak jauh...'

Membayangkan lawan mungkin akan lengah jika ia bisa menyerang dari jarak jauh, Alvin kemudian membuka jendela inventory dan mengambil 5 buah pedang dari sana.

Alvin melempakan satu per satu pedang di tangannya pada laba-laba yang mencoba menangkis dengan jaring-jaringnya.

Sementara Alvin melemparkan pedang pada laba-laba, ia juga berlari mendekati laba-laba tersebut.

Sesuai dengan yang diperkirakannya, ia bisa mendekati lawan yang lengah karena harus menahan serangan-serangan jarak jauhnya.

Saat ia sudah berhasil mencapai target, Alvin langsung membenamkan pedang terakhir di tangannya pada kepala laba-laba itu.

Crakkk!!!

'Berhasil...'

"Hosh... Hosh..."

Walaupun ia akhirnya bisa menang, namun health point nya terus menurun akibat racun yang berada di dalam tubuhnya.

["Cepat pergi ke area bos. Kau tidak memiliki banyak waktu."]

"Y-ya..."

Dengan langkah kaki yang tidak stabil, Alvin berusaha berlari dengan kecepatan maksimal yang ia bisa menuju area bos berada.

Alvin juga menuruti apa yang Rimi katakan. Sambil berlari, ia terus meningkatkan health point nya.

......................

Saat Alvin tiba di area bos, ia kaget melihat monster jenis serangga berbeda lagi menunggunya di sana.

Bos Dungeon itu adalah ratu lebah beracun yang, sialnya, memiliki puluhan tentara lebah di sekitarnya.

Walaupun demikian, Alvin sebenarnya lebih mengkhawatirkan health point nya yang sangat lambat meningkat karena mana point nya juga hampir habis.

“Rimi, berapa banyak health dan mana point yang ku miliki?” tanya Alvin pada Rimi.

Dalam keadaan terkepung seperti ini, ia tidak memiliki waktu untuk membuka jendela statusnya. Dan lagi, ia juga tahu bahwa Rimi bisa memberitahu tentang hal-hal teknis seperti itu.

"Dungeon ini ternyata susah juga."

["Tapi ini lebih baik di bandingkan saat kau berada di Dungeon sebelumnya. Cara mu bertarung sudah cukup baik."]

Mendapat pujian di saat hampir mati seperti ini, Alvin hanya bisa tersenyum miris.

......................

Lebah-lebah beracun, yang masing-masingnya memiliki tubuh sebesar seekor panda, menyerang Alvin dengan sengat mereka yang bahkan bisa menembus armor kulit yang Alvin kenakan.

Sambil sempoyongan karena pandangannya juga sudah mulai kabur, Alvin berusaha membunuh beberapa lebah yang berada di depannya, juga terkadang menebas lebah-lebah yang menyerangnya dari arah belakang.

Namun, saat kesehatannya sudah berkurang sampai di angka 5%, Alvin akhirnya mulai kesusahan untuk berdiri. Kedua kakinya lemas, hingga ia akhirnya jatuh saat sudah tidak sanggup untuk berdiri lagi.

Melihat lawannya sudah tidak berkutik, tentara lebah langsung mengeroyok Alvin dengan menancapkan sengat-sengat mereka yang sebesar dan setajam sebuah pedang.

Stab… Stab… Stab… Stab…

Walaupun armor dan tubuhnya mulai tertembus sengatan lebah, Alvin tetap berusaha untuk menyerang lebah-lebah itu dengan pedang di tangannya yang juga sudah sangat lemah.

"Sialan, aku belum boleh mati. Aku harus menyingkirkan Miranda Lewis dulu!" umpat Alvin dengan suara lemah.

[“Kau masih memiliki dua kesempatan lagi untuk menggunakan kekuatan tersembunyi Sistem. Kau bisa tunggu sampai health poin mu berada di angka satu persen..."] Setelah mengatakan itu, sistem terdiam sebentar. Ia memerhatikan keajaiban yang terjadi di sekeliling mereka.

"Aku tidak ingin menggunakannya hanya untuk Dungeon peringkat B."

["Ganti job mu ke Healer dan pulihkan health point mu sekarang.”]

“Kenapa bukan ke Tank saja?” Walaupun ia memberikan usul, namun Alvin tetap mengikuti saran Sistem.

“Tapi, kenapa aku harus berganti job saat aku sedang bergulat dengan mereka?” tanya Alvin sembari bergulingan untuk tidak membiarkan lebah yang baru ia tangkap melarikan diri.

[“Perhatikan lebah-lebah yang berada di sekeliling mu. Mereka mati setelah menyengat mu tadi.”]

Sambil bergulat dan berusaha mencabuti sayap lebah yang baru ia tangkap, Alvin memerhatikan sekelilingnya. Benar saja, banyak lebah yang sudah menggeletak di tanah dengan tubuh hangus.

"Bukankah tentara lebah memang langsung mati setelah mereka menyengat?"

["Lebah monster berbeda. Mereka tidak akan mati setelah menyengat."]

“Apa mereka tertular racun di tubuh ku?”

[“Ya. Itu sungguh keberuntungan. Sekarang kau konsentrasi saja untuk terus mengisi health point mu. Biarkan mereka menyengat mu dan mereka akan mati setelahnya. Atau…,”]

“Atau?”

[“Berdiam diri saja dan biarkan aku yang menghabisi mereka dengan kekuatan tersembunyi.”]

“Tsk… Jika aku kalah melawan mereka ini, bagaimana aku bisa melawan wanita gila di depan sana?”

Sistem tertawa, [“Sepertinya aku mulai menyukai mu.”]

“Apa? Jadi selama ini kau tidak menyukai ku?”

.........

Alvin berusaha bangkit berdiri saat health point nya sudah naik kembali menuju angka 15%.

Dengan seluruh kekuatan yang ia kumpulkan di kedua kakinya, ia berusaha pergi berlari meninggalkan lebah-lebah yang terus saja menyengatnya.

[“Hei, kemana kau pergi?”] tanya Sistem bingung. Padahal, harusnya Alvin diam saja dan terus fokus untuk mengisi health point nya.

"Aku tidak punya waktu lagi, mana point ku hanya tersisa dua persen." Ucap Alvin, sambil terus berlari menuju lebah yang memiliki tubuh lebih besar dibandingkan lebah lainnya.

[“… Kau gila. Sengatnya sangat besar. Itu bisa menembus tubuh mu.”]

Tanpa memerdulikan apa yang Sistem ucapkan, Alvin langsung melompat untuk menyergap bos Dungeon yang terbang di belakang tentara lebah.

Saat Alvin sudah berada di dekatnya, ratu lebah itu langsung mengarahkan sengatnya pada Alvin yang sudah menduga bahwa monster itu pasti akan melakukannya.

Crakkkk…!

.........

Benar apa yang Sistem katakan. Saat sengat itu menancap di tubuhnya, sengat bos Dungeon itu bahkan langsung menembus dada Alvin hingga ke bagian punggungnya.

“Arghh…!”

‘Sial, ini sangat sakit.’

Alvin agak menyesali tindakannya ini karena sengat itu benar-benar membuat tubuhnya sangat kesakitan.

[“Harusnya kau tadi berbaring saja di sana menunggu health point mu turun sampai 1% sementara racun di tubuh mu membunuh penyengat-penyengat itu.”]

“Tapi ini tidak sesakit saat tubuh ku diremukkan golem,” Alvin memaksakan diri untuk tertawa.

Saat Alvin hampir sekarat, ratu lebah yang membawanya terbang itu tiba-tiba tiba terjatuh saat racun yang berasal dari dalam darah Alvin mulai bekerja di dalam tubuhnya.

Tahu bahwa monster itu akan segera mati, dengan kekuatan terakhir yang ia miliki, Alvin segera mencabut tubuhnya dari sengat.

Tak lama kemudian, suara yang ia tunggu-tunggu sejak tadi akhirnya terdengar.

"Yosh!"

Alvin tahu bahwa kondisi fisik beserta seluruh status yang turun akan dipulihkan begitu ia naik level. Karena itulah ia tadi langsung menghampiri bos Dungeon saat tahu mereka akan mati saat terinfeksi racun di dalam tubuhnya.

Walaupun tubuhnya telah kembali pulih, namun racun dari Poison Core kembali menggerogoti health point nya.

"Racunnya tidak hilang? Ku kira akan hilang setelah aku naik level."

[“Tidak, aku meminta mu naik ke level 46 bukan karena itu. Buka dan aktifkan job baru mu sekarang. Cepat!”]

Alvin membuka jendela hadiahnya dan langsung mengaktifkan job barunya.

"Apa? Racun nya di ubah menjadi skill?!"

["Kau sangat beruntung!"]

"Benarkah?"

["Coba gunakan skill baru mu untuk menyerang lebah-lebah itu."]

Alvin menoleh ke sisa tentara lebah yang sedang mengerumuni ratu lebah yang telah mati.

Ia kemudian mengarahkan telapak tangannya pada pasukan lebah itu.

"Poison Attack."

Setelah Alvin mengucapkan nama skill yang ia baca di jendela status job Mage nya, asap ungu menyembul keluar dari kedua telapak tangannya dan terbang menuju sisa-sisa pasukan lebah.

Tidak sampai 5 detik setelah asap itu menyelimuti seluruh lebah, tubuh mereka menghitam dan mereka pun jatuh dan mati seketika.

"Gila! Apa skill ini ku dapatkan dari Poison Core tadi?"

["Ya. Kau beruntung. Berterima kasihlah pada Rimi."]

.........

Alvin masih berada di area bos sampai 30 menit lagi. Ia akhirnya pergi dari sana setelah menghancurkan pilar sihir yang merupakan kunci untuk menutup gerbang Dungeon

......................

Terpopuler

Comments

Donita S

Donita S

seru 👍

2023-08-17

4

Zoelf 212 🛡⚡🔱

Zoelf 212 🛡⚡🔱

hmm ku kira bantai mirinda dulu

2023-07-25

4

louise

louise

skip ayok test dulu ke shiva nanti wkwkw k siapa tau bisa ngaruh ke manusia juga

2023-07-07

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Alvin Rufino
2 Bab 2 - Di Dalam Dungeon
3 Bab 3 - Sekarat Dan Ditinggalkan
4 Bab 4 - Hunter System
5 Bab 5 - Quest Harian
6 Bab 6 - Quest Harian (2)
7 Bab 7 - Kau Ingin Mencelakai Ku?
8 Bab 8 - Perkelahian Di Gerbang Akademi
9 Bab 9 - Quest Mingguan
10 Bab 10 - Kembali Ke Dungeon
11 Bab 11 - Gerombolan Serigala
12 Bab 12 - Menaklukkan Dungeon
13 Bab 13 - Menaklukkan Dungeon (2)
14 Bab 14 - Penculikan Vina
15 Bab 15 - Quest Utama
16 Bab 16 - Bertambah Kuat
17 Bab 17 - Panggilan Dari Asosiasi
18 Bab 18 - Memasuki Jebakan Dengan Senang Hati
19 Bab 19 - Bertarung Di Dungeon Peringkat B
20 Bab 20 - Selamat Tinggal
21 Bab 21 - Penyintas Dungeon
22 Bab 22 - Pembalasan
23 Bab 23 - Pemboikotan Pada Alvin
24 Bab 24 - Memulai Sebuah Bisnis
25 Bab 25 - Memulai Sebuah Bisnis (2)
26 Bab 26 - Bergabung Dengan Tim Penjarah Kristal Sihir
27 Bab 27 - Berburu Di Dungeon Peringkat C
28 Bab 28 - Rekan Bisnis Kedua
29 Bab 29 - Insect Conqueror
30 Bab 30 - Tutorial Boss
31 Bab 31 - Peringkat E Yang Tangguh
32 Bab 32 - Aku Menyerah!
33 Bab 33 - Pusat Pengolahan
34 Bab 34 - Peta Lagi?!
35 Bab 35 - Hasil Penjualan
36 Bab 36 - Bertemu Hunter Peringkat A
37 Bab 37 - Mendirikan Perusahaan
38 Bab 38 - Perusahaan Rufino
39 Bab 39 - Diawasi Oleh Asosiasi Kota T
40 Bab 40 - Raid Guild Flames
41 Bab 41 - Raid Guild Flames (2)
42 Bab 42 - Pembalasan Pada Joey dan Edmund
43 Bab 43 - Batu Memang Seharusnya Keras
44 Bab 44 - Menjalin Persahabatan
45 Bab 45 - Kota T Dalam Ancaman Bahaya
46 Bab 46 - Melihat Peluang Bisnis Baru
47 Bab 47 - Informasi Dungeon Peringkat A
48 Bab 48 - 5 Pekerjaan Hunter
49 Bab 49 - 5 Pekerjaan Hunter (2)
50 Bab 50 - 5 Pekerjaan Hunter (3)
51 Bab 51 - 5 Pekerjaan Hunter (4)
52 Bab 52 - 5 Pekerjaan Hunter (5)
53 Bab 53 - 5 Pekerjaan Hunter (6)
54 Bab 54 - 5 Pekerjaan Hunter (7)
55 Bab 55 - 5 Pekerjaan Hunter (8)
56 Bab 56 - 5 Pekerjaan Hunter (9)
57 Bab 57 - Bisnis Baru. Lagi?
58 Bab 58 - Sepatu Pemburu
59 Bab 59 - Adanya Bakal Dungeon Peringkat A Lagi
60 Bab 60 - Pria Dari ZC Group
61 Bab 61 - Pria Dari ZC Group (2)
62 Bab 62 - Toko Perlengkapan Hunter
63 Bab 63 - Menyiksa Dengan Uang
64 Bab 64 - Kemarahan CEO ZC Group
65 Bab 65 - Permintaan Jack Dan Ivory
66 Bab 66 - CEO ZC Group
67 Bab 67 - Cara Menghina Yang Menyakitkan
68 Bab 68 - Berita Mengejutkan Bagi Keluarga Cruz
69 Bab 69 - Pertarungan Berat Melawan Assassin
70 Bab 70 - Penyesalan Zayn Cruz
71 Bab 71 - Gerbang Di Depan Mansion
72 Bab 72 - Apakah Aku Sudah Cukup Kuat?
73 Bab 73 - Lawan Yang Membuat Frustasi
74 Bab 74 - Lawan Yang Membuat Frustasi (2)
75 Bab 75 - Lawan Yang Membuat Frustasi (3)
76 Bab 76 - Airbender
77 Bab 77 - Tamu Tak Diundang
78 Bab 78 - Rimi Item
79 Bab 79 - Penolakan
80 Bab 80 - Pertemuan Dengan Duncan Lewis
81 Bab 81 - Penggertak Yang Ketakutan
82 Bab 82 - Gadis Manis Dari Masa Lalu
83 Bab 83 - Kastil Maximus
84 Bab 84 - Keluarga Maxwell
85 Bab 85 - Raid Pertama Bersama Cyntia
86 Bab 86 - Dimulainya Perseteruan
87 Bab 87 - Rencana Jahat George
88 Bab 88 - Pertemuan Di Depan Kastil
89 Bab 89 - Acara Penyambutan Cyntia
90 Bab 90 - Gerombolan Bertopeng
91 Bab 91 - Gerombolan Bertopeng (2)
92 Bab 92 - Gerombolan Bertopeng (3)
93 Bab 93 - The Destroyer
94 Bab 94 - Quest Level 91
95 Bab 95 - Membaca Gerak
96 Bab 96 - Kekuatan Tersembunyi Hunter Equipment
97 Bab 97 - Rencana Mark Friedl
98 Bab 98 - Item Yang Dibuang
99 Bab 99 - Dungeon Break Di Pusat Kota S
100 Thank You Guys
101 Bab 100 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (2)
102 Bab 101 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (3)
103 Bab 102 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (4)
104 Bab 103 - Seseorang Yang Berbeda
105 Bab 104 - Mana Point Alvin
106 Bab 105 - Apa Lagu Favoritmu?
107 Bab 106 - Orang Yang Disukai
108 Bab 107 - Physical Education
109 Bab 108 - The Brain Dance
110 Bab 109 - Surat Ancaman
111 Bab 110 - Memutuskan Hubungan
112 Bab 111 - Hunter Kota T Yang Frustasi
113 Bab 112 - Gerbang Dungeon Peringkat S
114 Bab 113 - Dungeon Peringkat S
115 Bab 114 - Mempelajari Cara Memilah Sihir
116 Bab 115 - Bos Dungeon Yang Tak Terlihat
117 Bab 116 - Monster Magma
118 Bab 117 - Kembali
119 Bab 118 - Rasa Cemas Hunter Di Depan Gerbang
120 Bab 119 - Para Pembuat Dungeon
121 Bab 120 - Wanita Cantik Dan Pria Bermata Merah
122 Bab 121 - Pahlawan Tanpa Nama
123 Bab 122 - Penyergapan Di Kota S
124 Bab 123 - Para Perekrut Dari Guild Besar Kota T
125 Bab 124 - Benteng Keluarga Lewis
126 Bab 125 - Benteng Keluarga Lewis (2)
127 Bab 126 - Monster Berwujud Manusia
128 Bab 127 - Pembantaian
129 Bab 128 - Norman Yang Tak Kenal Takut
130 Bab 129 - Akhir Dari Kehidupan Sang Diktator
131 Bab 130 - Lowe Frostman
132 Bab 131 - Informasi Mengejutkan Dari Mina
133 Bab 132 - Pemilik Sistem Lain?
134 Bab 133 - Orang Yang Pantas Sebagai Ketua Asosiasi Baru
135 Bab 134 - Orang Yang Pantas Sebagai Ketua Asosiasi Baru (2)
136 Bab 135 - Kota S Yang Kacau Balau
137 Bab 136 - Para Pemburu Yang Terinfeksi
138 Bab 137 - Pasukan Selatan
139 Bab 138 - Serangan Di Benteng Maxwell
140 Bab 139 - Pinguin
141 Bab 140 - Akhir Kehidupan Dari Seluruh Hunter Selatan
142 Bab 141 - Kota C
143 Bab 142 - Makhluk Purba
144 Bab 143 - Tiga Pencipta Dungeon
145 Bab 144 - Wujud Asli Dua Pencipta Dungeon
146 Bab 145 - Makhluk Mitos
147 Bab 146 - Menggunakan 12% Dari Kapasitas Sihir
148 Bab 147 - Para Hunter Kota C
149 Bab 148 - Laboratorium Di Bawah Dasar Laut
150 Bab 149 - Scamra & Alcamtar
151 Bab 150 - Kekhawatiran Rimi
152 Bab 151 - Terdampar Di Planet Monster
153 Bab 152 - Kembali Ke Zaman Dahulu
154 Bab 153 - Dunia Para Dewa
155 Bab 154 - Dewi Ann
156 Bab 155 - Berpindah Planet
157 Bab 156 - Wanita Berambut Pirang-Platinum
158 Bab 157 - Pertemuan Dengan Dewi Ann
159 Bab 158 - Keadaan Darurat Di Depan Tembok
160 Bab 159 - Menyelamatkan Kota T Dalam Sekejap
161 Bab 160 - Menyelamatkan Kota S Dalam Sekejap
162 Bab 162 - Identitas Sistem
163 Bab 163 - Identitas Sistem (2)
164 Bab 164 - Identitas Sistem (3)
165 Bab 165 - Gerbang Raksasa Di 5 Kota
166 Bab 166 - Malaikat Dari Pusaran Ungu
167 Bab 167 - 50% Kekuatan
168 Bab 168 - Awal Dari Pertempuran Besar
169 Bab 169 - Berhadapan Langsung Dengan Sistem
170 Bab 170 - Ujian Terakhir
171 Bab 171 - Ujian Terakhir (2)
172 Bab 172 - Ujian Terakhir (3)
173 Bab 173 - Akhir Dari Ujian
174 Bab 174 - Masa Lalu Mina
175 Bab 175 - Masa Lalu Mina (2) - Sebuah Cerita
176 Bab 176 - Masa Lalu Mina (3) - Sebuah Cerita (2)
177 Bab 177 - Masa Lalu Mina (4) - Sebuah Cerita (3)
178 Bab 178 - Kristal Biru
179 Bab 179 - Inti Mana Lorelei
180 Bab 180 - Gerbang Cincin
181 Bab 181 - Pasukan Monster Merah
182 Bab 182 - Kemunculan Beelzebub
183 Bab 183 - Alvin Vs Beelzebub
184 Bab 184 - Alvin Vs Beelzebub (2)
185 Bab 185 - Alvin Vs Beelzebub (3)
186 Bab 186 - Gerbang Cincin Hitam
187 Bab 187 - Sang Pembuka Gerbang Hitam
188 Bab 188 - Dewa Perang Dari Pusaran Ungu
189 Bab 189 - Dewa Zei
190 Bab 190 - Dipermainkan Lawan
191 Bab 191 - Kemarahan Dewa Zei
192 Bab 192 - Pasukan Roh Monster
193 Bab 193 - Serangan Balik
194 Bab 194 - Misi Terakhir
195 Bab 195 - Janji Dewa Voxa
196 Bab 196 - Kembali Ke Planet Monster
197 Bab 197 - Dewan Pengawas Para Dewa : Re
198 Bab 198 - Alvin Vs Dewan Pengawas Re
199 Bab 199 - Reno Paul
200 Bab 200 - Kejutan Dari Rimi
201 Bab 201 - Akhir Pertarungan
202 Bab 202 - Akhir Pertarungan (2)
203 Bab 203 - Menjadi Seorang Penjahat?
204 Bab 204 - Hasil Pertarungan Di Area Bunker
205 Bab 205 - Kembali Ke Bumi
206 Bab 206 - Sesuatu Yang Belum Berubah
207 Bab 207 - Kehidupan Sang Pahlawan
208 Bab 208 - Raid Di Era Baru
209 Bab 209 - Cerita Yang Tidak Bermanfaat
210 Bab 210 - Planet Asing
211 Bab 211 - Desa Makhluk Campuran
212 Bab 212 - Tempat Semua Makhluk Ciptaan Berakhir
213 Bab 213 - Tempat Semua Makhluk Ciptaan Berakhir (2)
214 Bab 214 - Neraka
215 Bab 215 - Pertempuran Di Depan Benteng Desa
216 Bab 216 - Lari Dan Diburu
217 Bab 217 - Cara Bertarung Mina
218 Bab 218 - Mengambil Quest
219 Bab 219 - Rencana Mina
220 Bab 220 - Quest Pertama
221 Bab 221 - Quest Kedua
222 Bab 222 - Malaikat Penjaga
223 Bab 223 - Dewa Penguasa
224 Bab 224 - Rumah Sang Serafim
225 Bab 225 - Dewa Roa Bazlar
226 Bab 226 - Gerombolan Dewa Di Celah Dimensi
227 Bab 227 - Tanpa Perlawanan
228 Bab 228 - Menghilangnya Calon Pengantin
229 Bab 229 - Perpisahan
230 Bab 230 - Sampai Akhir
231 Thank You!!!
Episodes

Updated 231 Episodes

1
Bab 1 - Alvin Rufino
2
Bab 2 - Di Dalam Dungeon
3
Bab 3 - Sekarat Dan Ditinggalkan
4
Bab 4 - Hunter System
5
Bab 5 - Quest Harian
6
Bab 6 - Quest Harian (2)
7
Bab 7 - Kau Ingin Mencelakai Ku?
8
Bab 8 - Perkelahian Di Gerbang Akademi
9
Bab 9 - Quest Mingguan
10
Bab 10 - Kembali Ke Dungeon
11
Bab 11 - Gerombolan Serigala
12
Bab 12 - Menaklukkan Dungeon
13
Bab 13 - Menaklukkan Dungeon (2)
14
Bab 14 - Penculikan Vina
15
Bab 15 - Quest Utama
16
Bab 16 - Bertambah Kuat
17
Bab 17 - Panggilan Dari Asosiasi
18
Bab 18 - Memasuki Jebakan Dengan Senang Hati
19
Bab 19 - Bertarung Di Dungeon Peringkat B
20
Bab 20 - Selamat Tinggal
21
Bab 21 - Penyintas Dungeon
22
Bab 22 - Pembalasan
23
Bab 23 - Pemboikotan Pada Alvin
24
Bab 24 - Memulai Sebuah Bisnis
25
Bab 25 - Memulai Sebuah Bisnis (2)
26
Bab 26 - Bergabung Dengan Tim Penjarah Kristal Sihir
27
Bab 27 - Berburu Di Dungeon Peringkat C
28
Bab 28 - Rekan Bisnis Kedua
29
Bab 29 - Insect Conqueror
30
Bab 30 - Tutorial Boss
31
Bab 31 - Peringkat E Yang Tangguh
32
Bab 32 - Aku Menyerah!
33
Bab 33 - Pusat Pengolahan
34
Bab 34 - Peta Lagi?!
35
Bab 35 - Hasil Penjualan
36
Bab 36 - Bertemu Hunter Peringkat A
37
Bab 37 - Mendirikan Perusahaan
38
Bab 38 - Perusahaan Rufino
39
Bab 39 - Diawasi Oleh Asosiasi Kota T
40
Bab 40 - Raid Guild Flames
41
Bab 41 - Raid Guild Flames (2)
42
Bab 42 - Pembalasan Pada Joey dan Edmund
43
Bab 43 - Batu Memang Seharusnya Keras
44
Bab 44 - Menjalin Persahabatan
45
Bab 45 - Kota T Dalam Ancaman Bahaya
46
Bab 46 - Melihat Peluang Bisnis Baru
47
Bab 47 - Informasi Dungeon Peringkat A
48
Bab 48 - 5 Pekerjaan Hunter
49
Bab 49 - 5 Pekerjaan Hunter (2)
50
Bab 50 - 5 Pekerjaan Hunter (3)
51
Bab 51 - 5 Pekerjaan Hunter (4)
52
Bab 52 - 5 Pekerjaan Hunter (5)
53
Bab 53 - 5 Pekerjaan Hunter (6)
54
Bab 54 - 5 Pekerjaan Hunter (7)
55
Bab 55 - 5 Pekerjaan Hunter (8)
56
Bab 56 - 5 Pekerjaan Hunter (9)
57
Bab 57 - Bisnis Baru. Lagi?
58
Bab 58 - Sepatu Pemburu
59
Bab 59 - Adanya Bakal Dungeon Peringkat A Lagi
60
Bab 60 - Pria Dari ZC Group
61
Bab 61 - Pria Dari ZC Group (2)
62
Bab 62 - Toko Perlengkapan Hunter
63
Bab 63 - Menyiksa Dengan Uang
64
Bab 64 - Kemarahan CEO ZC Group
65
Bab 65 - Permintaan Jack Dan Ivory
66
Bab 66 - CEO ZC Group
67
Bab 67 - Cara Menghina Yang Menyakitkan
68
Bab 68 - Berita Mengejutkan Bagi Keluarga Cruz
69
Bab 69 - Pertarungan Berat Melawan Assassin
70
Bab 70 - Penyesalan Zayn Cruz
71
Bab 71 - Gerbang Di Depan Mansion
72
Bab 72 - Apakah Aku Sudah Cukup Kuat?
73
Bab 73 - Lawan Yang Membuat Frustasi
74
Bab 74 - Lawan Yang Membuat Frustasi (2)
75
Bab 75 - Lawan Yang Membuat Frustasi (3)
76
Bab 76 - Airbender
77
Bab 77 - Tamu Tak Diundang
78
Bab 78 - Rimi Item
79
Bab 79 - Penolakan
80
Bab 80 - Pertemuan Dengan Duncan Lewis
81
Bab 81 - Penggertak Yang Ketakutan
82
Bab 82 - Gadis Manis Dari Masa Lalu
83
Bab 83 - Kastil Maximus
84
Bab 84 - Keluarga Maxwell
85
Bab 85 - Raid Pertama Bersama Cyntia
86
Bab 86 - Dimulainya Perseteruan
87
Bab 87 - Rencana Jahat George
88
Bab 88 - Pertemuan Di Depan Kastil
89
Bab 89 - Acara Penyambutan Cyntia
90
Bab 90 - Gerombolan Bertopeng
91
Bab 91 - Gerombolan Bertopeng (2)
92
Bab 92 - Gerombolan Bertopeng (3)
93
Bab 93 - The Destroyer
94
Bab 94 - Quest Level 91
95
Bab 95 - Membaca Gerak
96
Bab 96 - Kekuatan Tersembunyi Hunter Equipment
97
Bab 97 - Rencana Mark Friedl
98
Bab 98 - Item Yang Dibuang
99
Bab 99 - Dungeon Break Di Pusat Kota S
100
Thank You Guys
101
Bab 100 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (2)
102
Bab 101 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (3)
103
Bab 102 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (4)
104
Bab 103 - Seseorang Yang Berbeda
105
Bab 104 - Mana Point Alvin
106
Bab 105 - Apa Lagu Favoritmu?
107
Bab 106 - Orang Yang Disukai
108
Bab 107 - Physical Education
109
Bab 108 - The Brain Dance
110
Bab 109 - Surat Ancaman
111
Bab 110 - Memutuskan Hubungan
112
Bab 111 - Hunter Kota T Yang Frustasi
113
Bab 112 - Gerbang Dungeon Peringkat S
114
Bab 113 - Dungeon Peringkat S
115
Bab 114 - Mempelajari Cara Memilah Sihir
116
Bab 115 - Bos Dungeon Yang Tak Terlihat
117
Bab 116 - Monster Magma
118
Bab 117 - Kembali
119
Bab 118 - Rasa Cemas Hunter Di Depan Gerbang
120
Bab 119 - Para Pembuat Dungeon
121
Bab 120 - Wanita Cantik Dan Pria Bermata Merah
122
Bab 121 - Pahlawan Tanpa Nama
123
Bab 122 - Penyergapan Di Kota S
124
Bab 123 - Para Perekrut Dari Guild Besar Kota T
125
Bab 124 - Benteng Keluarga Lewis
126
Bab 125 - Benteng Keluarga Lewis (2)
127
Bab 126 - Monster Berwujud Manusia
128
Bab 127 - Pembantaian
129
Bab 128 - Norman Yang Tak Kenal Takut
130
Bab 129 - Akhir Dari Kehidupan Sang Diktator
131
Bab 130 - Lowe Frostman
132
Bab 131 - Informasi Mengejutkan Dari Mina
133
Bab 132 - Pemilik Sistem Lain?
134
Bab 133 - Orang Yang Pantas Sebagai Ketua Asosiasi Baru
135
Bab 134 - Orang Yang Pantas Sebagai Ketua Asosiasi Baru (2)
136
Bab 135 - Kota S Yang Kacau Balau
137
Bab 136 - Para Pemburu Yang Terinfeksi
138
Bab 137 - Pasukan Selatan
139
Bab 138 - Serangan Di Benteng Maxwell
140
Bab 139 - Pinguin
141
Bab 140 - Akhir Kehidupan Dari Seluruh Hunter Selatan
142
Bab 141 - Kota C
143
Bab 142 - Makhluk Purba
144
Bab 143 - Tiga Pencipta Dungeon
145
Bab 144 - Wujud Asli Dua Pencipta Dungeon
146
Bab 145 - Makhluk Mitos
147
Bab 146 - Menggunakan 12% Dari Kapasitas Sihir
148
Bab 147 - Para Hunter Kota C
149
Bab 148 - Laboratorium Di Bawah Dasar Laut
150
Bab 149 - Scamra & Alcamtar
151
Bab 150 - Kekhawatiran Rimi
152
Bab 151 - Terdampar Di Planet Monster
153
Bab 152 - Kembali Ke Zaman Dahulu
154
Bab 153 - Dunia Para Dewa
155
Bab 154 - Dewi Ann
156
Bab 155 - Berpindah Planet
157
Bab 156 - Wanita Berambut Pirang-Platinum
158
Bab 157 - Pertemuan Dengan Dewi Ann
159
Bab 158 - Keadaan Darurat Di Depan Tembok
160
Bab 159 - Menyelamatkan Kota T Dalam Sekejap
161
Bab 160 - Menyelamatkan Kota S Dalam Sekejap
162
Bab 162 - Identitas Sistem
163
Bab 163 - Identitas Sistem (2)
164
Bab 164 - Identitas Sistem (3)
165
Bab 165 - Gerbang Raksasa Di 5 Kota
166
Bab 166 - Malaikat Dari Pusaran Ungu
167
Bab 167 - 50% Kekuatan
168
Bab 168 - Awal Dari Pertempuran Besar
169
Bab 169 - Berhadapan Langsung Dengan Sistem
170
Bab 170 - Ujian Terakhir
171
Bab 171 - Ujian Terakhir (2)
172
Bab 172 - Ujian Terakhir (3)
173
Bab 173 - Akhir Dari Ujian
174
Bab 174 - Masa Lalu Mina
175
Bab 175 - Masa Lalu Mina (2) - Sebuah Cerita
176
Bab 176 - Masa Lalu Mina (3) - Sebuah Cerita (2)
177
Bab 177 - Masa Lalu Mina (4) - Sebuah Cerita (3)
178
Bab 178 - Kristal Biru
179
Bab 179 - Inti Mana Lorelei
180
Bab 180 - Gerbang Cincin
181
Bab 181 - Pasukan Monster Merah
182
Bab 182 - Kemunculan Beelzebub
183
Bab 183 - Alvin Vs Beelzebub
184
Bab 184 - Alvin Vs Beelzebub (2)
185
Bab 185 - Alvin Vs Beelzebub (3)
186
Bab 186 - Gerbang Cincin Hitam
187
Bab 187 - Sang Pembuka Gerbang Hitam
188
Bab 188 - Dewa Perang Dari Pusaran Ungu
189
Bab 189 - Dewa Zei
190
Bab 190 - Dipermainkan Lawan
191
Bab 191 - Kemarahan Dewa Zei
192
Bab 192 - Pasukan Roh Monster
193
Bab 193 - Serangan Balik
194
Bab 194 - Misi Terakhir
195
Bab 195 - Janji Dewa Voxa
196
Bab 196 - Kembali Ke Planet Monster
197
Bab 197 - Dewan Pengawas Para Dewa : Re
198
Bab 198 - Alvin Vs Dewan Pengawas Re
199
Bab 199 - Reno Paul
200
Bab 200 - Kejutan Dari Rimi
201
Bab 201 - Akhir Pertarungan
202
Bab 202 - Akhir Pertarungan (2)
203
Bab 203 - Menjadi Seorang Penjahat?
204
Bab 204 - Hasil Pertarungan Di Area Bunker
205
Bab 205 - Kembali Ke Bumi
206
Bab 206 - Sesuatu Yang Belum Berubah
207
Bab 207 - Kehidupan Sang Pahlawan
208
Bab 208 - Raid Di Era Baru
209
Bab 209 - Cerita Yang Tidak Bermanfaat
210
Bab 210 - Planet Asing
211
Bab 211 - Desa Makhluk Campuran
212
Bab 212 - Tempat Semua Makhluk Ciptaan Berakhir
213
Bab 213 - Tempat Semua Makhluk Ciptaan Berakhir (2)
214
Bab 214 - Neraka
215
Bab 215 - Pertempuran Di Depan Benteng Desa
216
Bab 216 - Lari Dan Diburu
217
Bab 217 - Cara Bertarung Mina
218
Bab 218 - Mengambil Quest
219
Bab 219 - Rencana Mina
220
Bab 220 - Quest Pertama
221
Bab 221 - Quest Kedua
222
Bab 222 - Malaikat Penjaga
223
Bab 223 - Dewa Penguasa
224
Bab 224 - Rumah Sang Serafim
225
Bab 225 - Dewa Roa Bazlar
226
Bab 226 - Gerombolan Dewa Di Celah Dimensi
227
Bab 227 - Tanpa Perlawanan
228
Bab 228 - Menghilangnya Calon Pengantin
229
Bab 229 - Perpisahan
230
Bab 230 - Sampai Akhir
231
Thank You!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!