Bab 15 - Quest Utama

Siang harinya, setelah Alvin menyelesaikan kedua quest mingguan, ia mendapatkan kenaikan 3 level sekaligus.

"Aku mendapatkan kenaikan 3 level sekaligus?" Alvin bingung dengan kenaikan levelnya, padahal ia baru berada di level 27 saat menyelesaikan quest hariannya setelah bangun tidur tadi.

["Experience dari quest mingguan lumayan besar untuk level 40 ke bawah. Karena kau baru menyelesaikannya sekaligus, maka kau mendapatkan experience dua kali lipat."]

"Begitu... Apa aku bisa mengambil quest untuk minggu depan?"

["Kau sudah melewati quest tutorial, kau tidak bisa melakukannya lagi. Tapi, ada banyak quest utama yang akan kau dapatkan mulai sekarang."]

Baru saja Sistem mengatakannya, Alvin mendengar sebuah notifikasi baru.

"Sudah datang?!" Seru Alvin yang langsung menegakkan posisi duduknya. "Buka quest utama!"

...•••●●●•••...

...Main Quest...

...Menyelesaikan Dungeon Peringkat E...

...Waktu Yang Diberikan : 1 hari...

...••••••••••...

...Hadiah : ???...

...••••••••••...

...Hukuman Kegagalan :...

...- Penghapusan seluruh item yang ada di inventory...

...•••●●●•••...

"Quest Dungeon!" Alvin berseru nyaring saat quest yang ia tunggu-tunggu akhirnya diberikan.

Dari yang Sistem beritahukan padanya, ia bukan hanya akan mendapatkan kenaikan level lebih cepat saat menyelesaikan quest Dungeon. Ia juga akan mendapatkan item dan status tersembunyi jika beruntung.

"Hukuman jika gagal, penghapusan semua item di inventory?"

["Jangan khawatir, ini hanya quest Dungeon awal. Cuma seperti sebuah ujian saat kau baru mendapatkan job utama."]

"Bagaimana cara ku mengambil quest nya?"

["Buka peta mu dan kau akan di arahkan menuju gerbang Dungeon nya. Kata kunci nya, Peta Dungeon."]

"Peta Dungeon."

Layar peta langsung muncul di hadapaannya. Di dalam peta tersebut, Alvin dapat melihat dua titik berwarna hijau dan kuning. Ia menebak titik hijau adalah dirinya sendiri dan titik kuning adalah gerbang Dungeon.

Dengan tidak sabar, Alvin langsung berdiri dan pergi keluar dari kamarnya untuk segera pergi ke Dungeon tersebut.

Namun sebelumnya, ia menyempatkan untuk mengecek kamar kakaknya lagi tapi Vina masih belum juga pulang.

"Aneh. Ke mana dia sebenarnya?"

Walaupun ada perasaan curiga, rasa tidak sabar untuk pergi ke Dungeon membuatnya mengabaikan perasaan curiga itu dan ia pun segera pergi mengikuti arah yang peta tunjukkan padanya.

"Tapi, apa tidak masalah jika aku masuk sendirian ke dalam gerbang?" tanya Alvin pada Sistem saat ia masih dalam perjalanan.

["Untuk apa kau latihan kalau kau takut? Dan lagi, kedepannya kau memang akan 'berburu' seorang diri."]

"Aku tidak takut! Maksud ku, bagaimana caranya aku menyelinap masuk ke dalam gerbang seandainya ada petugas dari Asosiasi yang menjaganya? Kau mungkin tidak tahu, tapi kami tidak diberikan izin memasuki Dungeon jika anggota raid kurang dari 20 orang hunter."

["..."]

Namun, saat Alvin sudah berada di lokasi gerbang yang berada di dalam sebuah gang di tengah kota, ia tidak melihat siapa pun ada di sana.

Bahkan, gerbangnya juga tidak ada.

"Apa kalian mengerjai ku? Di mana gerbangnya?"

["Aktifkan quest utama,"] ucap Sistem.

Setelah Sistem mengucapkan kata kunci, Alvin melihat sebuah gerbang hitam besar muncul di hadapannya.

"Besar sekali! Apakah tidak apa-apa aku masuk sendiri ke sana?"

["Di mana semangat mu tadi?"]

"..."

Alvin akhirnya masuk ke dalam gerbang tanpa banyak bicara lagi.

......................

Hanya ada hutan dan semak belukar di dalam Dungeon itu. Alvin bahkan tidak melihat adanya celah untuk berjalan sama sekali di sana.

Alvin kemudian menoleh ke belakangnya, ke arah gerbang.

"Apakah aku akan baik-baik saja saat keluar dari gerbang ini nanti? Petugas Asosiasi mungkin akan langsung menjaga gerbangnya saat mereka mengetahui ada gerbang yang muncul di tengah kota."

["Tidak akan ada yang bisa melihat ataupun masuk ke gerbang yang Sistem sediakan. Hanya kau saja yang diizinkan untuk melihat dan masuk. Dungeon ini belum ada di zaman sekarang, karena Dungeon ini berasal dari masa depan. Jadi, berhati-hatilah."]

Baru saja Sistem menyuruhnya untuk berhati-hati, beberapa anak panah sudah beterbangan menuju tempat Alvin berada.

Karena status sense nya, Alvin bisa merasakan datangnya serangan tersebut dan bisa menghindararinya tepat waktu.

Ia kemudian masuk ke dalam semak untuk berlindung dari serangan-serangan susulan.

"Hampir saja!" Jantung Alvin tiba-tiba berdetak lebih cepat akibat adrenalinnya meningkat. "Peta Dungeon."

Saat peta Dungeon muncul di hadapannya, Alvin melihat ada banyak titik merah berada di sekitarnya.

"Mereka banyak sekali."

Dengan bantuan peta itu, Alvin bisa tahu lokasi monster berada. Ia kemudian mengambil dua anak panah yang tadi di tembakkan padanya, lalu mengendap-endap di dalam semak untuk menghampiri para penyerangnya.

Wushhh... Crakk!!!

Alvin langsung menusukkan anak panah itu ke leher goblin yang sedang bersembunyi. Ia kemudian mengambil pedang dari pinggang goblin dan menggunakannya untuk menyerang goblin lain yang berada di balik semak di hadapannya.

Srakkk... Srakkk...

Dengan adanya peta itu, Alvin bisa tahu di mana lokasi goblin-goblin bersembunyi dan itu memudahkannya untuk menghabisi mereka dengan cepat.

Setelah selama 15 menit berjibaku di antara semak belukar untuk menyerang monster-monster secara gerilya, Alvin akhirnya berhasil membersihkan seluruh area itu.

Alvin langsung tersenyum senang saat mendengar notifikasi tersebut. Ia juga sangat puas dengan kekuatan fisiknya yang meningkat pesat, tidak seperti saat sebelum ia memiliki Sistem.

["Untuk pemula, kau lumayan gesit,"] puji Sistem.

"Oh, kau bisa memuji juga?"

["..."]

.........

Sudah tahu apa yang harus di lakukannya, Alvin memanggil inventory lalu memasukkan semua mayat goblin ke dalamnya.

["Kau lihat titik biru kecil di peta mu tadi?"]

"Ya. Apa itu?"

["Itu lokasi kristal sihir. Pergilah ke salah satu lokasi lalu tambang kristal di sana. Aku membutuhkannya untuk menempa armor dan pedang untuk mu."]

"Apa tidak bisa ku lakukan belakangan saja?"

["Kau akan membutuhkan kedua item itu. Lakukan saja."]

"... Baiklah."

Alvin akhirnya menuruti permintaan Sistem dan melakukan penambangan terlebih dulu sebelum melanjutkan menyusuri Dungeon tersebut.

......................

["Sudah cukup. Masukkan ke dalam inventory. Aku akan membuatkan armor dan pedang untuk mu."] Ucap Sistem yang sejak tadi memerhatikan Alvin bekerja, menggali kristal-kristal sihir.

Setelah melakukan apa yang Sistem minta, Alvin membuka petanya lagi, lalu pergi menuju lokasi monster berada.

"Dungeon peringkat apa ini? Kenapa monster nya banyak sekali?"

["Ini Dungeon peringkat E. Kau pikir goblin akan muncul di atas peringkat E?"]

"Maksud ku, biasanya monster yang ada di Dungeon tidak sebanyak ini."

["Di masa depan, kondisi Dungeon berubah. Kau lanjutkan saja berburunya. Aku akan menceritakannya nanti."]

"... Ya."

......................

Alvin benar-benar bingung saat di lokasi selanjutnya bertemu dengan slime. Biasanya, di dalam 1 Dungeon hanya ada 1 jenis monster saja. Ia bahkan lebih heran lagi saat bertemu golem di lokasi berbeda berikutnya.

Selain itu, golem nya juga jauh lebih kuat dari yang ia duga, hingga pedang yang di bawanya dari lokasi goblin tadi hancur karena tidak kuat beradu dengan tubuh batu golem.

Sebenarnya, level slime yang sebelumnya ia kalahkan juga sedikit lebih tinggi dibandingkan goblin yang seharusnya lebih kuat dibandingkan slime.

Alvin bahkan baru bisa menghabisi semua golem saat seluruh status stamina, health point dan mana point nya sudah sangat tipis.

"Kenapa golem nya kuat sekali? Apa level mereka berbeda?"

["Sistem Dungeon memilihkan mu monster-monster terkuat dari Dungeon masa depan. Saat kau berhasil mengalahkan goblin dan slime tadi, Dungeon bisa mengkalkulasi kekuatan mu dan mengganti level monsternya."]

"Apa? Bukankah itu curang?"

["Apa kau tidak curang? Hanya kau sendiri yang memiliki Sistem di dunia ini. Kau bahkan bisa naik level langsung saat mengalahkan mereka. Lihat saja kenaikan level mu yang cepat itu."]

"K-kau benar...," sahut Alvin malu-malu, sambil melihat level nya yang kini sudah berada di level 35 yang artinya ia berada di peringkat C awal jika mengikuti sistem peringkat hunter dunia.

["Sekarang pergilah ke lokasi bos berada."]

Alvin mengangguk lalu melanjutkan perjalanannya ke lokasi terakhir.

Selama perjalanannya itu, Alvin menggunakan job Healer untuk memulihkan stamina, health dan mana point nya.

.........

["Armor mu sudah selesai. Kau bisa mengambilnya di jendela inventory."]

"Benarkah?!" Alvin berseru senang.

Dengan tidak sabar, Alvin membuka jendela inventory dan melihat ada pakaian tempur lengkap dengan sepatu, helm dan sarung tangan di sana.

Alving langsung mengambil dan mengagumi armor kulit yang mirip pakaian untuk di gunakan di daerah bersalju yang di penuhi bulu serigala di seluruh bagiannya. Walaupun terkesan aneh, namun Alvin sangat menyukainya karena baru kali ini ia bisa memiliki sebuah armor tempur lengkap.

Apalagi saat ia melihat status armor tersebut.

...◇◇◇...

...Item Name : Wolf Protector...

...Level : E...

...Attack Power : +2.000...

...Defence Power : +50.000...

...°°°...

...Rarity : None...

...Damage Reduction : +25.000...

...◇◇◇...

'Statusnya bahkan lebih bagus dari perlengkapan peringkat B yang di jual di internet. Dan aku mendapatkan ini secara gratis?'

"Apa yang kau tertawakan?" Alvin agak terganggu dengan suara tawa Sistem saat ia sedang serius memerhatikan status pakaian tempurnya sembari mengenakan semua perlengkapan tersebut.

["Wajah mu sangat lucu. Apa kau sesuka itu dengan perlengkapan mu?"]

"Yah, ini adalah pertama kalinya aku memiliki perlengkapan seperti ini."

["Benarkah? Menyedihkan sekali."]

"..."

["Set armor ini sangat buruk. Aku akan membuatkan yang lebih bagus saat kau memberikan bahan yang lebih bagus nanti."]

"Benarkah?!"

["Tsk..., cepatlah ke lokasi bos Dungeon."]

"Y-ya..."

......................

Setibanya di lokasi bos Dungeon, Alvin tidak langsung pergi dan menyerang monster aneh yang memiliki wajah goblin, tubuh batu golem dan tangan kaki slime yang tampak kenyal dan lengket.

"Apa-apaan monster itu? Apa dia sejenis kesalahan eksperimen?"

["Berhati-hati, ok? Gunakan job Tank di awal. Bertahanlah sambil mengamati pola menyerangnya. Setelah itu baru serang dengan job Warrior mu."]

"Ya..."

Setelah memahami instruksi tersebut, Alvin keluar dari persembunyiannya dan berjalan mengendap menghampiri bos Dungeon yang sedang duduk menikmati cahaya matahari senja.

Namun, bos Dungeon itu sudah menyadari kehadiran Alvin saat ia masih berada di tengah perjalanan.

Monster itu pun langsung berdiri dan menyerang Alvin dengan tinju kenyalnya.

......................

Alvin sempat melihat datangnya serangan tersebut, namun karena tubuhnya agak berat saat menggunakan job Tank, ia hanya bisa menangkis serangan itu tanpa sempat menghindarinya.

Bakkkk!!!

Alvin sebenarnya memiliki ketahanan yang cukup untuk menerima serangan dengan kedua tangannya. Tapi, tinju yang lentur itu membuatnya terpental jauh hingga ia mendarat keras di sebuah batang pohon besar yang berada di area itu.

Monster itu langsung mengejar Alvin dan menerjangnya dengan tendangan keras yang terarah ke tubuh pemuda itu.

Kali ini Alvin sempat menghindari serangan tersebut dengan bergulingan menjauh.

Monster itu kembali menyerang Alvin yang masih berusaha menstabilkan posisi tubuhnya di rerumputan.

Bakkk!!!

Tendangan monster yang berhasil di tangkis Alvin, kembali mementalkan tubuhnya.

["Kau harus berusaha lebih tenang lagi. Ingat latihan di quest bulanan mu. Jangan terlalu panik, armor mu sudah cukup bagus untuk membantu menahan serangannya."]

"Mudah mengatakannya, tapi monster ini sangat kuat dan lihat, dia bisa berlompatan dengan lincah."

Bakkkk...!

Pukulan monster yang berhasil di tangkisnya kembali, mementalkan Alvin hingga ia masuk ke dalam semak-semak.

"Ngomong-ngomong, apa kau belum menyelesaikan pedang nya?"

["Tunggu sebentar lagi."]

Sigh...

Alvin terus masuk ke dalam semak belukar, menghindari kejaran monster itu.

Tapi, tempat persembunyiannya langsung terkuak saat satu jangkauan luas tangan lentur monster menyingkirkan seluruh semak tempat Alvin bersembunyi, lalu ia menyerang Alvin lagi yang sudah terlihat jelas olehnya.

["Perkuat kuda-kuda kaki mu. Aktifkan self protector,"] ucap Sistem, saat melihat Alvin terlalu panik padahal ia memiliki skill aktif job Tank yang sejak tadi tidak digunakannya.

Dengan cepat Alvin mengikuti arahan itu dan tepat sebelum tinju monster menghantam tubuhnya, cahaya biru tipis mengelilingi seluruh tubuh Alvin hingga pukulan monster itu tidak berdampak terlalu besar padanya.

Dangggg!!!

Tubuh Alvin yang sudah dilindungi oleh self protector itu, hanya sedikit bergetar saat monster memukulnya.

Karena memerhatikan Alvin yang baik-baik saja setelah menerima serangannya, monster itu lengah.

Alvin mengambil kesempatan itu untuk menyerang balik monster dengan tinju yang ia kerahkan dengan sekuat mungkin pada tubuh batu monster.

Bakkkk!

Tinju Alvin mengenai tepat tubuh monster. Namun, tubuh batu monster yang lebih kuat di bandingkan golem biasa, hanya membuatnya termundur beberapa langkah saja.

"Apa-apaan daya tahan monster ini?" gumam Alvin, seraya menatap ngeri pada monster yang memiliki tubuh sedikit lebih tinggi darinya.

Jika itu tubuh golem biasa, tubuhnya seharusnya sudah hancur saat menerima serangan sekuat itu, seperti golem-golem yang Alvin hadapi sebelumnya.

......................

Terpopuler

Comments

Donita S

Donita S

interaksi dgn system buat ni novel beda dan menarik. semoga sampai tamat

2023-08-17

5

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Josss...

2023-07-06

2

Yeyi

Yeyi

ternyata wkt lg serius sistem nya ga galak 😁👍

2023-05-20

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Alvin Rufino
2 Bab 2 - Di Dalam Dungeon
3 Bab 3 - Sekarat Dan Ditinggalkan
4 Bab 4 - Hunter System
5 Bab 5 - Quest Harian
6 Bab 6 - Quest Harian (2)
7 Bab 7 - Kau Ingin Mencelakai Ku?
8 Bab 8 - Perkelahian Di Gerbang Akademi
9 Bab 9 - Quest Mingguan
10 Bab 10 - Kembali Ke Dungeon
11 Bab 11 - Gerombolan Serigala
12 Bab 12 - Menaklukkan Dungeon
13 Bab 13 - Menaklukkan Dungeon (2)
14 Bab 14 - Penculikan Vina
15 Bab 15 - Quest Utama
16 Bab 16 - Bertambah Kuat
17 Bab 17 - Panggilan Dari Asosiasi
18 Bab 18 - Memasuki Jebakan Dengan Senang Hati
19 Bab 19 - Bertarung Di Dungeon Peringkat B
20 Bab 20 - Selamat Tinggal
21 Bab 21 - Penyintas Dungeon
22 Bab 22 - Pembalasan
23 Bab 23 - Pemboikotan Pada Alvin
24 Bab 24 - Memulai Sebuah Bisnis
25 Bab 25 - Memulai Sebuah Bisnis (2)
26 Bab 26 - Bergabung Dengan Tim Penjarah Kristal Sihir
27 Bab 27 - Berburu Di Dungeon Peringkat C
28 Bab 28 - Rekan Bisnis Kedua
29 Bab 29 - Insect Conqueror
30 Bab 30 - Tutorial Boss
31 Bab 31 - Peringkat E Yang Tangguh
32 Bab 32 - Aku Menyerah!
33 Bab 33 - Pusat Pengolahan
34 Bab 34 - Peta Lagi?!
35 Bab 35 - Hasil Penjualan
36 Bab 36 - Bertemu Hunter Peringkat A
37 Bab 37 - Mendirikan Perusahaan
38 Bab 38 - Perusahaan Rufino
39 Bab 39 - Diawasi Oleh Asosiasi Kota T
40 Bab 40 - Raid Guild Flames
41 Bab 41 - Raid Guild Flames (2)
42 Bab 42 - Pembalasan Pada Joey dan Edmund
43 Bab 43 - Batu Memang Seharusnya Keras
44 Bab 44 - Menjalin Persahabatan
45 Bab 45 - Kota T Dalam Ancaman Bahaya
46 Bab 46 - Melihat Peluang Bisnis Baru
47 Bab 47 - Informasi Dungeon Peringkat A
48 Bab 48 - 5 Pekerjaan Hunter
49 Bab 49 - 5 Pekerjaan Hunter (2)
50 Bab 50 - 5 Pekerjaan Hunter (3)
51 Bab 51 - 5 Pekerjaan Hunter (4)
52 Bab 52 - 5 Pekerjaan Hunter (5)
53 Bab 53 - 5 Pekerjaan Hunter (6)
54 Bab 54 - 5 Pekerjaan Hunter (7)
55 Bab 55 - 5 Pekerjaan Hunter (8)
56 Bab 56 - 5 Pekerjaan Hunter (9)
57 Bab 57 - Bisnis Baru. Lagi?
58 Bab 58 - Sepatu Pemburu
59 Bab 59 - Adanya Bakal Dungeon Peringkat A Lagi
60 Bab 60 - Pria Dari ZC Group
61 Bab 61 - Pria Dari ZC Group (2)
62 Bab 62 - Toko Perlengkapan Hunter
63 Bab 63 - Menyiksa Dengan Uang
64 Bab 64 - Kemarahan CEO ZC Group
65 Bab 65 - Permintaan Jack Dan Ivory
66 Bab 66 - CEO ZC Group
67 Bab 67 - Cara Menghina Yang Menyakitkan
68 Bab 68 - Berita Mengejutkan Bagi Keluarga Cruz
69 Bab 69 - Pertarungan Berat Melawan Assassin
70 Bab 70 - Penyesalan Zayn Cruz
71 Bab 71 - Gerbang Di Depan Mansion
72 Bab 72 - Apakah Aku Sudah Cukup Kuat?
73 Bab 73 - Lawan Yang Membuat Frustasi
74 Bab 74 - Lawan Yang Membuat Frustasi (2)
75 Bab 75 - Lawan Yang Membuat Frustasi (3)
76 Bab 76 - Airbender
77 Bab 77 - Tamu Tak Diundang
78 Bab 78 - Rimi Item
79 Bab 79 - Penolakan
80 Bab 80 - Pertemuan Dengan Duncan Lewis
81 Bab 81 - Penggertak Yang Ketakutan
82 Bab 82 - Gadis Manis Dari Masa Lalu
83 Bab 83 - Kastil Maximus
84 Bab 84 - Keluarga Maxwell
85 Bab 85 - Raid Pertama Bersama Cyntia
86 Bab 86 - Dimulainya Perseteruan
87 Bab 87 - Rencana Jahat George
88 Bab 88 - Pertemuan Di Depan Kastil
89 Bab 89 - Acara Penyambutan Cyntia
90 Bab 90 - Gerombolan Bertopeng
91 Bab 91 - Gerombolan Bertopeng (2)
92 Bab 92 - Gerombolan Bertopeng (3)
93 Bab 93 - The Destroyer
94 Bab 94 - Quest Level 91
95 Bab 95 - Membaca Gerak
96 Bab 96 - Kekuatan Tersembunyi Hunter Equipment
97 Bab 97 - Rencana Mark Friedl
98 Bab 98 - Item Yang Dibuang
99 Bab 99 - Dungeon Break Di Pusat Kota S
100 Thank You Guys
101 Bab 100 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (2)
102 Bab 101 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (3)
103 Bab 102 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (4)
104 Bab 103 - Seseorang Yang Berbeda
105 Bab 104 - Mana Point Alvin
106 Bab 105 - Apa Lagu Favoritmu?
107 Bab 106 - Orang Yang Disukai
108 Bab 107 - Physical Education
109 Bab 108 - The Brain Dance
110 Bab 109 - Surat Ancaman
111 Bab 110 - Memutuskan Hubungan
112 Bab 111 - Hunter Kota T Yang Frustasi
113 Bab 112 - Gerbang Dungeon Peringkat S
114 Bab 113 - Dungeon Peringkat S
115 Bab 114 - Mempelajari Cara Memilah Sihir
116 Bab 115 - Bos Dungeon Yang Tak Terlihat
117 Bab 116 - Monster Magma
118 Bab 117 - Kembali
119 Bab 118 - Rasa Cemas Hunter Di Depan Gerbang
120 Bab 119 - Para Pembuat Dungeon
121 Bab 120 - Wanita Cantik Dan Pria Bermata Merah
122 Bab 121 - Pahlawan Tanpa Nama
123 Bab 122 - Penyergapan Di Kota S
124 Bab 123 - Para Perekrut Dari Guild Besar Kota T
125 Bab 124 - Benteng Keluarga Lewis
126 Bab 125 - Benteng Keluarga Lewis (2)
127 Bab 126 - Monster Berwujud Manusia
128 Bab 127 - Pembantaian
129 Bab 128 - Norman Yang Tak Kenal Takut
130 Bab 129 - Akhir Dari Kehidupan Sang Diktator
131 Bab 130 - Lowe Frostman
132 Bab 131 - Informasi Mengejutkan Dari Mina
133 Bab 132 - Pemilik Sistem Lain?
134 Bab 133 - Orang Yang Pantas Sebagai Ketua Asosiasi Baru
135 Bab 134 - Orang Yang Pantas Sebagai Ketua Asosiasi Baru (2)
136 Bab 135 - Kota S Yang Kacau Balau
137 Bab 136 - Para Pemburu Yang Terinfeksi
138 Bab 137 - Pasukan Selatan
139 Bab 138 - Serangan Di Benteng Maxwell
140 Bab 139 - Pinguin
141 Bab 140 - Akhir Kehidupan Dari Seluruh Hunter Selatan
142 Bab 141 - Kota C
143 Bab 142 - Makhluk Purba
144 Bab 143 - Tiga Pencipta Dungeon
145 Bab 144 - Wujud Asli Dua Pencipta Dungeon
146 Bab 145 - Makhluk Mitos
147 Bab 146 - Menggunakan 12% Dari Kapasitas Sihir
148 Bab 147 - Para Hunter Kota C
149 Bab 148 - Laboratorium Di Bawah Dasar Laut
150 Bab 149 - Scamra & Alcamtar
151 Bab 150 - Kekhawatiran Rimi
152 Bab 151 - Terdampar Di Planet Monster
153 Bab 152 - Kembali Ke Zaman Dahulu
154 Bab 153 - Dunia Para Dewa
155 Bab 154 - Dewi Ann
156 Bab 155 - Berpindah Planet
157 Bab 156 - Wanita Berambut Pirang-Platinum
158 Bab 157 - Pertemuan Dengan Dewi Ann
159 Bab 158 - Keadaan Darurat Di Depan Tembok
160 Bab 159 - Menyelamatkan Kota T Dalam Sekejap
161 Bab 160 - Menyelamatkan Kota S Dalam Sekejap
162 Bab 162 - Identitas Sistem
163 Bab 163 - Identitas Sistem (2)
164 Bab 164 - Identitas Sistem (3)
165 Bab 165 - Gerbang Raksasa Di 5 Kota
166 Bab 166 - Malaikat Dari Pusaran Ungu
167 Bab 167 - 50% Kekuatan
168 Bab 168 - Awal Dari Pertempuran Besar
169 Bab 169 - Berhadapan Langsung Dengan Sistem
170 Bab 170 - Ujian Terakhir
171 Bab 171 - Ujian Terakhir (2)
172 Bab 172 - Ujian Terakhir (3)
173 Bab 173 - Akhir Dari Ujian
174 Bab 174 - Masa Lalu Mina
175 Bab 175 - Masa Lalu Mina (2) - Sebuah Cerita
176 Bab 176 - Masa Lalu Mina (3) - Sebuah Cerita (2)
177 Bab 177 - Masa Lalu Mina (4) - Sebuah Cerita (3)
178 Bab 178 - Kristal Biru
179 Bab 179 - Inti Mana Lorelei
180 Bab 180 - Gerbang Cincin
181 Bab 181 - Pasukan Monster Merah
182 Bab 182 - Kemunculan Beelzebub
183 Bab 183 - Alvin Vs Beelzebub
184 Bab 184 - Alvin Vs Beelzebub (2)
185 Bab 185 - Alvin Vs Beelzebub (3)
186 Bab 186 - Gerbang Cincin Hitam
187 Bab 187 - Sang Pembuka Gerbang Hitam
188 Bab 188 - Dewa Perang Dari Pusaran Ungu
189 Bab 189 - Dewa Zei
190 Bab 190 - Dipermainkan Lawan
191 Bab 191 - Kemarahan Dewa Zei
192 Bab 192 - Pasukan Roh Monster
193 Bab 193 - Serangan Balik
194 Bab 194 - Misi Terakhir
195 Bab 195 - Janji Dewa Voxa
196 Bab 196 - Kembali Ke Planet Monster
197 Bab 197 - Dewan Pengawas Para Dewa : Re
198 Bab 198 - Alvin Vs Dewan Pengawas Re
199 Bab 199 - Reno Paul
200 Bab 200 - Kejutan Dari Rimi
201 Bab 201 - Akhir Pertarungan
202 Bab 202 - Akhir Pertarungan (2)
203 Bab 203 - Menjadi Seorang Penjahat?
204 Bab 204 - Hasil Pertarungan Di Area Bunker
205 Bab 205 - Kembali Ke Bumi
206 Bab 206 - Sesuatu Yang Belum Berubah
207 Bab 207 - Kehidupan Sang Pahlawan
208 Bab 208 - Raid Di Era Baru
209 Bab 209 - Cerita Yang Tidak Bermanfaat
210 Bab 210 - Planet Asing
211 Bab 211 - Desa Makhluk Campuran
212 Bab 212 - Tempat Semua Makhluk Ciptaan Berakhir
213 Bab 213 - Tempat Semua Makhluk Ciptaan Berakhir (2)
214 Bab 214 - Neraka
215 Bab 215 - Pertempuran Di Depan Benteng Desa
216 Bab 216 - Lari Dan Diburu
217 Bab 217 - Cara Bertarung Mina
218 Bab 218 - Mengambil Quest
219 Bab 219 - Rencana Mina
220 Bab 220 - Quest Pertama
221 Bab 221 - Quest Kedua
222 Bab 222 - Malaikat Penjaga
223 Bab 223 - Dewa Penguasa
224 Bab 224 - Rumah Sang Serafim
225 Bab 225 - Dewa Roa Bazlar
226 Bab 226 - Gerombolan Dewa Di Celah Dimensi
227 Bab 227 - Tanpa Perlawanan
228 Bab 228 - Menghilangnya Calon Pengantin
229 Bab 229 - Perpisahan
230 Bab 230 - Sampai Akhir
231 Thank You!!!
Episodes

Updated 231 Episodes

1
Bab 1 - Alvin Rufino
2
Bab 2 - Di Dalam Dungeon
3
Bab 3 - Sekarat Dan Ditinggalkan
4
Bab 4 - Hunter System
5
Bab 5 - Quest Harian
6
Bab 6 - Quest Harian (2)
7
Bab 7 - Kau Ingin Mencelakai Ku?
8
Bab 8 - Perkelahian Di Gerbang Akademi
9
Bab 9 - Quest Mingguan
10
Bab 10 - Kembali Ke Dungeon
11
Bab 11 - Gerombolan Serigala
12
Bab 12 - Menaklukkan Dungeon
13
Bab 13 - Menaklukkan Dungeon (2)
14
Bab 14 - Penculikan Vina
15
Bab 15 - Quest Utama
16
Bab 16 - Bertambah Kuat
17
Bab 17 - Panggilan Dari Asosiasi
18
Bab 18 - Memasuki Jebakan Dengan Senang Hati
19
Bab 19 - Bertarung Di Dungeon Peringkat B
20
Bab 20 - Selamat Tinggal
21
Bab 21 - Penyintas Dungeon
22
Bab 22 - Pembalasan
23
Bab 23 - Pemboikotan Pada Alvin
24
Bab 24 - Memulai Sebuah Bisnis
25
Bab 25 - Memulai Sebuah Bisnis (2)
26
Bab 26 - Bergabung Dengan Tim Penjarah Kristal Sihir
27
Bab 27 - Berburu Di Dungeon Peringkat C
28
Bab 28 - Rekan Bisnis Kedua
29
Bab 29 - Insect Conqueror
30
Bab 30 - Tutorial Boss
31
Bab 31 - Peringkat E Yang Tangguh
32
Bab 32 - Aku Menyerah!
33
Bab 33 - Pusat Pengolahan
34
Bab 34 - Peta Lagi?!
35
Bab 35 - Hasil Penjualan
36
Bab 36 - Bertemu Hunter Peringkat A
37
Bab 37 - Mendirikan Perusahaan
38
Bab 38 - Perusahaan Rufino
39
Bab 39 - Diawasi Oleh Asosiasi Kota T
40
Bab 40 - Raid Guild Flames
41
Bab 41 - Raid Guild Flames (2)
42
Bab 42 - Pembalasan Pada Joey dan Edmund
43
Bab 43 - Batu Memang Seharusnya Keras
44
Bab 44 - Menjalin Persahabatan
45
Bab 45 - Kota T Dalam Ancaman Bahaya
46
Bab 46 - Melihat Peluang Bisnis Baru
47
Bab 47 - Informasi Dungeon Peringkat A
48
Bab 48 - 5 Pekerjaan Hunter
49
Bab 49 - 5 Pekerjaan Hunter (2)
50
Bab 50 - 5 Pekerjaan Hunter (3)
51
Bab 51 - 5 Pekerjaan Hunter (4)
52
Bab 52 - 5 Pekerjaan Hunter (5)
53
Bab 53 - 5 Pekerjaan Hunter (6)
54
Bab 54 - 5 Pekerjaan Hunter (7)
55
Bab 55 - 5 Pekerjaan Hunter (8)
56
Bab 56 - 5 Pekerjaan Hunter (9)
57
Bab 57 - Bisnis Baru. Lagi?
58
Bab 58 - Sepatu Pemburu
59
Bab 59 - Adanya Bakal Dungeon Peringkat A Lagi
60
Bab 60 - Pria Dari ZC Group
61
Bab 61 - Pria Dari ZC Group (2)
62
Bab 62 - Toko Perlengkapan Hunter
63
Bab 63 - Menyiksa Dengan Uang
64
Bab 64 - Kemarahan CEO ZC Group
65
Bab 65 - Permintaan Jack Dan Ivory
66
Bab 66 - CEO ZC Group
67
Bab 67 - Cara Menghina Yang Menyakitkan
68
Bab 68 - Berita Mengejutkan Bagi Keluarga Cruz
69
Bab 69 - Pertarungan Berat Melawan Assassin
70
Bab 70 - Penyesalan Zayn Cruz
71
Bab 71 - Gerbang Di Depan Mansion
72
Bab 72 - Apakah Aku Sudah Cukup Kuat?
73
Bab 73 - Lawan Yang Membuat Frustasi
74
Bab 74 - Lawan Yang Membuat Frustasi (2)
75
Bab 75 - Lawan Yang Membuat Frustasi (3)
76
Bab 76 - Airbender
77
Bab 77 - Tamu Tak Diundang
78
Bab 78 - Rimi Item
79
Bab 79 - Penolakan
80
Bab 80 - Pertemuan Dengan Duncan Lewis
81
Bab 81 - Penggertak Yang Ketakutan
82
Bab 82 - Gadis Manis Dari Masa Lalu
83
Bab 83 - Kastil Maximus
84
Bab 84 - Keluarga Maxwell
85
Bab 85 - Raid Pertama Bersama Cyntia
86
Bab 86 - Dimulainya Perseteruan
87
Bab 87 - Rencana Jahat George
88
Bab 88 - Pertemuan Di Depan Kastil
89
Bab 89 - Acara Penyambutan Cyntia
90
Bab 90 - Gerombolan Bertopeng
91
Bab 91 - Gerombolan Bertopeng (2)
92
Bab 92 - Gerombolan Bertopeng (3)
93
Bab 93 - The Destroyer
94
Bab 94 - Quest Level 91
95
Bab 95 - Membaca Gerak
96
Bab 96 - Kekuatan Tersembunyi Hunter Equipment
97
Bab 97 - Rencana Mark Friedl
98
Bab 98 - Item Yang Dibuang
99
Bab 99 - Dungeon Break Di Pusat Kota S
100
Thank You Guys
101
Bab 100 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (2)
102
Bab 101 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (3)
103
Bab 102 - Dungeon Break Di Pusat Kota S (4)
104
Bab 103 - Seseorang Yang Berbeda
105
Bab 104 - Mana Point Alvin
106
Bab 105 - Apa Lagu Favoritmu?
107
Bab 106 - Orang Yang Disukai
108
Bab 107 - Physical Education
109
Bab 108 - The Brain Dance
110
Bab 109 - Surat Ancaman
111
Bab 110 - Memutuskan Hubungan
112
Bab 111 - Hunter Kota T Yang Frustasi
113
Bab 112 - Gerbang Dungeon Peringkat S
114
Bab 113 - Dungeon Peringkat S
115
Bab 114 - Mempelajari Cara Memilah Sihir
116
Bab 115 - Bos Dungeon Yang Tak Terlihat
117
Bab 116 - Monster Magma
118
Bab 117 - Kembali
119
Bab 118 - Rasa Cemas Hunter Di Depan Gerbang
120
Bab 119 - Para Pembuat Dungeon
121
Bab 120 - Wanita Cantik Dan Pria Bermata Merah
122
Bab 121 - Pahlawan Tanpa Nama
123
Bab 122 - Penyergapan Di Kota S
124
Bab 123 - Para Perekrut Dari Guild Besar Kota T
125
Bab 124 - Benteng Keluarga Lewis
126
Bab 125 - Benteng Keluarga Lewis (2)
127
Bab 126 - Monster Berwujud Manusia
128
Bab 127 - Pembantaian
129
Bab 128 - Norman Yang Tak Kenal Takut
130
Bab 129 - Akhir Dari Kehidupan Sang Diktator
131
Bab 130 - Lowe Frostman
132
Bab 131 - Informasi Mengejutkan Dari Mina
133
Bab 132 - Pemilik Sistem Lain?
134
Bab 133 - Orang Yang Pantas Sebagai Ketua Asosiasi Baru
135
Bab 134 - Orang Yang Pantas Sebagai Ketua Asosiasi Baru (2)
136
Bab 135 - Kota S Yang Kacau Balau
137
Bab 136 - Para Pemburu Yang Terinfeksi
138
Bab 137 - Pasukan Selatan
139
Bab 138 - Serangan Di Benteng Maxwell
140
Bab 139 - Pinguin
141
Bab 140 - Akhir Kehidupan Dari Seluruh Hunter Selatan
142
Bab 141 - Kota C
143
Bab 142 - Makhluk Purba
144
Bab 143 - Tiga Pencipta Dungeon
145
Bab 144 - Wujud Asli Dua Pencipta Dungeon
146
Bab 145 - Makhluk Mitos
147
Bab 146 - Menggunakan 12% Dari Kapasitas Sihir
148
Bab 147 - Para Hunter Kota C
149
Bab 148 - Laboratorium Di Bawah Dasar Laut
150
Bab 149 - Scamra & Alcamtar
151
Bab 150 - Kekhawatiran Rimi
152
Bab 151 - Terdampar Di Planet Monster
153
Bab 152 - Kembali Ke Zaman Dahulu
154
Bab 153 - Dunia Para Dewa
155
Bab 154 - Dewi Ann
156
Bab 155 - Berpindah Planet
157
Bab 156 - Wanita Berambut Pirang-Platinum
158
Bab 157 - Pertemuan Dengan Dewi Ann
159
Bab 158 - Keadaan Darurat Di Depan Tembok
160
Bab 159 - Menyelamatkan Kota T Dalam Sekejap
161
Bab 160 - Menyelamatkan Kota S Dalam Sekejap
162
Bab 162 - Identitas Sistem
163
Bab 163 - Identitas Sistem (2)
164
Bab 164 - Identitas Sistem (3)
165
Bab 165 - Gerbang Raksasa Di 5 Kota
166
Bab 166 - Malaikat Dari Pusaran Ungu
167
Bab 167 - 50% Kekuatan
168
Bab 168 - Awal Dari Pertempuran Besar
169
Bab 169 - Berhadapan Langsung Dengan Sistem
170
Bab 170 - Ujian Terakhir
171
Bab 171 - Ujian Terakhir (2)
172
Bab 172 - Ujian Terakhir (3)
173
Bab 173 - Akhir Dari Ujian
174
Bab 174 - Masa Lalu Mina
175
Bab 175 - Masa Lalu Mina (2) - Sebuah Cerita
176
Bab 176 - Masa Lalu Mina (3) - Sebuah Cerita (2)
177
Bab 177 - Masa Lalu Mina (4) - Sebuah Cerita (3)
178
Bab 178 - Kristal Biru
179
Bab 179 - Inti Mana Lorelei
180
Bab 180 - Gerbang Cincin
181
Bab 181 - Pasukan Monster Merah
182
Bab 182 - Kemunculan Beelzebub
183
Bab 183 - Alvin Vs Beelzebub
184
Bab 184 - Alvin Vs Beelzebub (2)
185
Bab 185 - Alvin Vs Beelzebub (3)
186
Bab 186 - Gerbang Cincin Hitam
187
Bab 187 - Sang Pembuka Gerbang Hitam
188
Bab 188 - Dewa Perang Dari Pusaran Ungu
189
Bab 189 - Dewa Zei
190
Bab 190 - Dipermainkan Lawan
191
Bab 191 - Kemarahan Dewa Zei
192
Bab 192 - Pasukan Roh Monster
193
Bab 193 - Serangan Balik
194
Bab 194 - Misi Terakhir
195
Bab 195 - Janji Dewa Voxa
196
Bab 196 - Kembali Ke Planet Monster
197
Bab 197 - Dewan Pengawas Para Dewa : Re
198
Bab 198 - Alvin Vs Dewan Pengawas Re
199
Bab 199 - Reno Paul
200
Bab 200 - Kejutan Dari Rimi
201
Bab 201 - Akhir Pertarungan
202
Bab 202 - Akhir Pertarungan (2)
203
Bab 203 - Menjadi Seorang Penjahat?
204
Bab 204 - Hasil Pertarungan Di Area Bunker
205
Bab 205 - Kembali Ke Bumi
206
Bab 206 - Sesuatu Yang Belum Berubah
207
Bab 207 - Kehidupan Sang Pahlawan
208
Bab 208 - Raid Di Era Baru
209
Bab 209 - Cerita Yang Tidak Bermanfaat
210
Bab 210 - Planet Asing
211
Bab 211 - Desa Makhluk Campuran
212
Bab 212 - Tempat Semua Makhluk Ciptaan Berakhir
213
Bab 213 - Tempat Semua Makhluk Ciptaan Berakhir (2)
214
Bab 214 - Neraka
215
Bab 215 - Pertempuran Di Depan Benteng Desa
216
Bab 216 - Lari Dan Diburu
217
Bab 217 - Cara Bertarung Mina
218
Bab 218 - Mengambil Quest
219
Bab 219 - Rencana Mina
220
Bab 220 - Quest Pertama
221
Bab 221 - Quest Kedua
222
Bab 222 - Malaikat Penjaga
223
Bab 223 - Dewa Penguasa
224
Bab 224 - Rumah Sang Serafim
225
Bab 225 - Dewa Roa Bazlar
226
Bab 226 - Gerombolan Dewa Di Celah Dimensi
227
Bab 227 - Tanpa Perlawanan
228
Bab 228 - Menghilangnya Calon Pengantin
229
Bab 229 - Perpisahan
230
Bab 230 - Sampai Akhir
231
Thank You!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!