Beberapa hari kemudian pasca batalnya pertunangan antara Sheeva dengan Amaar, sang model cantik sekaligus artis yang sedang naik daun kembali beraktivitas seperti biasanya. Gadis yang sebentar lagi menginjak usia dua puluh enam tahun berangkat ke salah satu gedung pencakar langit yang ada di kawasan Jakarta Pusat. Hari ini dia akan berlenggak lenggok di atas run away membawakan salah satu koleksi terbaru milik desainer terkenal tanah air.
Turun dari mobil, Sheeva telah disambut MUA yang bertugas mendandaninya. Dengan membawa satu cangkir kopi di tangan kanan, gadis itu berjalan anggun didampingi sang MUA serta asisten pribadinya. Sementara Azam menunggu di luar sambil mengerjakan sesuatu yang hanya dia saja yang mengetahuinya.
"Kalian sudah lihat belum video yang sedang viral di sosial media? Aku tidak menyangka jika artis selembut dan terlihat pendiam seperti dia bisa berubah menjadi macam betina yang menyeramkan," celetuk salah satu model yang tak lain adalah teman satu pekerjaan dengan Sheeva.
"Benar. Diam-diam menghanyutkan. Pantas saja calon tunangannya selingkuh ternyata dia punya kepibadian yang begitu menakutkan. Seandainya aku jadi calon tunangannya itu, sudah pasti melakukan hal yang sama. Untuk apa bertahan jika ternyata dia mempunyai sifat tempramental tinggi. Daripada tersiksa lebih baik berpisah," sahut model berambut pendek.
Saat ini mereka tengah duduk manis sambil menunggu para MUA mendandaninya. Merasa jenuh karena harus duduk dalam waktu terlalu lama membuat bibir terasa gatal dan ingin membicarakan suatu hal yang tengah hangat untuk diperbincangkan. Kebetulan saat ini berita yang sedang viral adalah keributan yang melibatkan model sekaligus artis terkenal Indonesia dengan seorang wanita. Keributan itu disinyalir karena masalah sepele, apalagi kalau bukan ... perebutan lelaki.
"Terkadang aku tuh heran kok bisa publik figur seperti dia tak dapat mengendalikan diri untuk tidak beradu mulut dengan seseorang. Padahal setiap gerak gerik dan tingkah lakunya diperhatikan semua orang. Apa dia tidak peduli dengan karir yang telah dibangun selama ini?"
"Alah, seperti tidak tahu saja kamu. Dia itu anak orang kaya, punya kenalan di mana-mana jadi tidak terlalu memedulikan pandangan orang lain karena yakin jika akan selalu ada pekerjaan yang datang menghampiri. Walaupun tersandung kasus dia tetap mendapat tawaran pekerjaan dari mana-mana. Beda sekali dengan kita yang berjuang mati-matian untuk bisa berada di posisi yang sekarang ini. Sekali saja melakukan kesalahan jangan harap ada tawaran pekerjaan menghampiri."
Kedua telapak tangan Sheeva mengepal hingga memperlihatkan buku-buku kuku. Rupanya tanpa sengaja dia mendengar pembicaraan Ave dan Denise, dua model yang tak lain merupakan kenalan Sheeva saat mereka sama-sama belajar modeling di sekolah model beberapa tahun lalu.
Ada perasaan tidak nyaman saat mendengar secara terang-terangan rekan kerjanya itu bergosip tentangnya di belakangnya. Padahal mereka tidak tahu apa yang sbeenarnya terjadi. Hanya bermodalkan potongan video serta kabar burung yang beredar mereka tega menjelek-jelekan Sheeva.
Anis berkata lirih kepada Sheeva. "Mbak Sheeva baik-baik saja? Apa mau minta saya labrak mereka karena telah menggosipkan Mbak?" tawarnya. Anis bukan hanya sebagai asisten, tetapi dia juga bertugas memberantas hama pengganggu di sekitar Sheeva. Tidak segan membela majikannya apabila ada berita miring beredar di kalangan sesama artis maupun model.
Menggeleng kepala lemah. Sejujurnya Sheeva ingin sekali berlari menghampiri mereka dan meminta kedua kenalannya itu untuk berhenti membocarakn sesuatu yang tidak benar tentangnya. Namun, dia berpikir untuk apa menghabiskan energi untuk sesuatu yang tidak penting. Lebih baik menyimpan energi yang tersisa, fokus dengan pekerjaan untuk membuktikan bahwa dia bisa sukses dengan jerih payahnya sendiri bukan karena orang lain.
"Biarkan saja, Nis, toh nanti juga mereka capek sendiri. Lagi pula semua berita yang beredar enggak benar jadi untuk apa memikirkannya," jawab Sheeva menahan gemuruh di dalam dada.
Munafik jika Sheeva mengatakan tidak terganggu dengan berita murahan di luaran sana. Dia wanita, mempunyai hati lembut selembut kapas. Jadi saat ada berita miring yang menjelek-jelekannya tentu saja dia terganggu, tetapi mencoba berusaha mengenyahkan demi kesehatan mental dan jiwanya.
Percakapan Ave dan Denise terhenti saat melihat Sheeva berjalan anggun menuju kursi rias yang telah disediakan. Wajah berubah pias, khawatir jika obrolan mereka didengar oleh Sheeva. Saling memandang, berbicara dalam diam.
'Kira-kira dia dengar tidak? Kok aku takut dia marah, ya. Bagaimana jika dia tidak terima lalu menggunakan kekuasaanya untuk menyingkirkan kita? Bisa mati kutu aku dibuatnya,' kata Ave kepada Denise.
'Tenang saja. Aku yakin dia tidak mendengarnya. Sebaiknya kita berpura-pura saja di depannya dan jangan sampai menyinggung perasaannya.'
Kedua model wanita itu tersenyum lebar kepada Sheeva. "Hai Sheev, lama tidak jumpa. Sekarang kamu semakin cantik, apa sih rahasianya." Denise basa basi.
"Iya nih, cerita dong ke kita. Aku dan Denise jadi penasaran nih." Ave menimpali. Mencoba mengalihkan kegugupannya karena takut Sheeva mendengar percakapannya dengan Denise.
'Dasar munafik! Di depan bersikap manis, di belakang ngejelekin gue.' Namun, ucapan itu hanya mampu diucapkan Sheeva di dalam hati. Dia malas jika harus beradu mulut dengan teman sesama model. Terlebih ini adalah acara penting bagi Ivan Sariawan jadi dia tidak mau merusak acara orang lain demi egonya sendiri.
"Kalian terlalu berlebihan memuji gue. Gue cuma rajin konsumsi air putih dan olahraga doang kok, enggak ada rahasia apa-apa." Sheeva mengulum senyum di bibir. Sebetulnya dia muak harus bersikap manis di depan orang-orang bermuka dua seperti Ave dan Denise, tapi mau bagaimana lagi semua dilakukan demi kebaikan bersama meski harus menahan diri untuk tidak berubah menjadi macan betina yang menyeramkan.
***
Sementara itu, tampak Azam sedang menghubungi seseorang. Benda pipih yang dibungkus casing anime Jepang 'Monkey D Luffy', salah satu tokoh kartun kesukaannya menempel di telinga. Pria itu sesekali mengedarkan pandangan ke sekitar, memastikan percakapannya tidak didengar orang lain.
"Bagus, aku suka cara kerjamu. Kamu harus selalu siap siaga jika aku membutuhkan bantuanmu. Kerjakan semuanya dengan sebersih mungkin karena aku tidak mau rahasia ini terbongkar sebelum waktunya tiba. Mengerti?" ucap Azam pada seseorang di seberang sana.
"Baik. Saya selalu stand by 24 jam jika Anda membutuhkan bantuanku."
"Oke, untuk sementara waktu percakapan kita akhiri sampai di sini. Sekali lagi terima kasih karena sudah membantuku mengumpulkan bukti perselingkuhan lelaki bejad itu." Maka sambungan telepon pun terputus usai Azam mengucap terima kasih untuk kedua kalinya.
Mengetuk ponsel di telapak tangan. Pandangan mata menatap pada bangunan tinggi di depan sana. Lalu kedua sudut pria itu tertarik ke atas membentuk busur panah. "Sheeva, aku pasti akan selalu melindungimu dalam keadaan apa pun. Walau seisi dunia membencimu, tetapi aku tetap berada di sisimu ... selamanya."
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Purwati Ningsih
Penasaran.. siapa sebenarx Azam..
2023-05-20
0