"Pertunangan Ini ... Dibatalkan!"

Layar tersebut menampilkan video seorang wanita dan pria tengah asyik bercumbu, berciuman saling membelit lidah satu sama lain di sebuah kamar hotel. Banyak dari para tamu yang langsung menatap sinis ke arah Amaar. Mereka tak habis pikir bagaimana Amaar melakukan itu dengan wanita lain, sementara dirinya sudah mempunyai calon tunangan.

Amaar ikut serta menonton video tersebut di layar. Pria itu mengepalkan tangannya, dia sama sekali tak menyangka Sheeva akan melakukannya. Dilihatnya para tamu undangan yang menatapnya dengan sinis seraya berbisik.

'Berengsek! Bagaimana dia mendapat video itu? Argh, sialan. Benar-benar sial!' gerutu Amaar dalam hati.

Amaar tak bisa tinggal diam ketika dipermalukan. Dia menatap ke arah keluarganya dan juga keluarga Sheeva. Amaar berjalan ke tengah-tengah, lalu mengambil mikrofon.

"Semuanya, tolong dengarkan aku. Video itu hanya rekayasa yang dibuat oleh Sheeva agar pertunangan kami batal. Mohon percaya padaku, itu tidak benar!" ujar Amaar membela diri.

Damian menatap ke arah Amaar dengan geram. Sheeva menghampiri Salwa dan Damian, dia menatap kedua orang tuanya dengan sendu. Salwa mengusap puncak kepala Sheeva dengan lembut.

"Mama, Papa, percaya aku, 'kan?" tanya Sheeva.

Salwa mengangguk, seraya memeluk Sheeva dengan erat. Selama ini Salwa bersikap baik pada Amaar, bahkan memedulikan calon mantunya. Namun, ternyata itu yang dilakukan oleh Amaar di belakang Sheeva. Salwa kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Amaar.

"Mama percaya padamu, Nak. Maafin kami karena pernah meragukanmu." Salwa semakin mengeratkan pelukan, merasa bersyukur karena Tuhan membuka kedok Amaar di saat pria itu belum resmi menjadi menantu keluarga Bagaskara. Seandainya kebusukan Amaar tercium setelah menikah pasti hidup Sheeva menderita, bersuamikan pria yang gemar selingkuh.

Tampak wajah putih memucat. Keringat dingin bercucuran membasahi kening. Berpikir bagaimana caranya agar nama baiknya tidak tercoreng di depan semua orang.

"Aku tekankan sekali lagi, semua yang ada dalam video itu tidak benar, hanya rekayasa yang dibuat oleh Sheeva!" Amaar masih bersikeras menyangkal meski semua bukti ada di depan mata.

Erick menatap kecewa kepada anak tunggalnya itu. Tidak menduga jika Amaar tega menduakan wanita sebaik, secantik dan berpendidikan tinggi seperti Sheeva.

"Amaar ... Amaar ... kamu telah menggali makammu sendiri." Erick memijat pelipis yang terasa pening.

Di sisi lain, tampak Damian mengepalkan tangannya dengan geram. Bisa-bisanya Amaar masih menyangkal perbuatannya dengan menuduh Sheeva. Damian langsung naik ke atas panggung dan merebut mikrofon dari Amaar.

"Sheeva sejak awal tidak menyukai aku, Om. Ini rekayasa Sheeva untuk membatalkan pertunangan kami. Semuanya editan," ucap Amaar meyakinkan Damian.

"Diam kamu!" bentak Damian pada Amaar.

Damian menatap para tamu undangan yang ada di sana. Semuanya adalah orang-orang penting. Damian merasa malu dengan tingkah laku Amaar. Namun, dia juga merasa bersyukur karena mengetahui semuanya sekarang. Damian bisa langsung mengambil tindakan.

"Untuk semuanya, saya meminta maaf karena pertunangan anak saya menjadi berantakan. Maaf karena kalian harus menonton calon tunangan anak saya bercumbu dengan wanita lain. Editan atau bukan, saya lebih percaya pada anak saya. Di depan para tamu sekalian saya umumkan pertunangan Sheeva dan Amaar dibatalkan." Damian mengucapkannya dengan tegas.

Damian melirik ke arah Sheeva, lalu tersenyum pada anaknya itu. Langkah yang harus diambil oleh Damian untuk membahagiakan putrinya memang dengan membatalkan pertunangan tersebut. Damian tidak mau Sheeva jatuh pada tangan pria brengsek seperti Amaar.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!