Rencana Pertunangan

Dengan santai dan tanpa beban Sheeva menjawab, "Tadinya sih aku pergi ke mall, niat nonton bioskop dan shooping. Ketika mampir butik teman Mama, aku justru melihat sepasang kekasih tidak tahu malu tengah bercumbu di ruang ganti. Seketika mood-ku hancur karena kesal melihat pemandangan menjijikan itu."

"Akibat kejadian itu, aku meminta Mas Azam mengajakku ke suatu tempat guna mengusir kekesalanku. Karena terlalu asyik, akhirnya aku lupa waktu dan baru tiba di rumah jam segini. Gimana, apa penjelasanku bisa diterima? Seharusnya sih bisa ya, Pa, karena aku berkata jujur. Papa tahu sendiri 'kan kalau aku tidak pernah berbohong termasuk soal ...." Sheeva melirik ke arah Amaar yang tampak begitu santai duduk di sofa. Sebelah tangan pria itu memegang cangkir kopi seakan tak merasa takut jika kebusukannya diketahui semua orang.

Damian menyadari ke mana arah pandang Sheeva segera menghentikan aksi putrinya itu. Jangan sampai rencana pertunangan Sheeva dan Amaar batal karena kesalahpahaman. Itulah yang ada dalam benak papa dua orang anak.

"Ya sudah, kalau itu memang alasanmu, papa bisa menerimanya." Damian mengalah karena tidak mau memperpanjang masalah. "Kemarilah, duduk di sebelah papa!" pinta pria itu sambil menepuk ruang kosong di sebelah Amaar.

Belum reda amarah dalam diri Sheeva, kini Damian memintanya duduk bersanding dengan Amaar. Benar-benar gila. Melihat wajahnya saja Sheeva muak apalagi kalau harus bersebelahan dengan pria tukang selingkuh seperti calon tunangannya itu.

Menaikan tali tas yang tersampir di antara pundak dan ketiak, Sheeva berkata, "Maaf, Pa. Sheeva lelah sekali hari ini dan ingin istirahat jadi kalau Papa, Mama dan Om Erick mau berbicara, silakan. Sheeva tidak akan mengganggu kalian."

"Sheeva! Om Erick dan Amaar datang ke sini sengaja menemuimu, tapi kamu justru menghindari mereka. Tidak sopan!"

"Papa dan Mama selalu mengajarkanmu sopan santun, menghormati tamu dan orang yang lebih tua, tapi kenapa sikapmu begini. Apa karena karirmu sukses di dunia hiburan semua yang kami ajarkan hilang begitu saja?" tukas Damian.

Damian mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Pria paruh baya itu terlihat berusaha mengendalikan diri berhadapan dengan anak bungsunya yang terkadang keras kepala.

Mendesaah pelan. Sheeva tampak malas berdebat dengan sang papa terlebih saat ini ada Amaar yang sangat diyakini tengah tersenyum bahagia melihatnya kena omel Damian. Dengan begitu ada alasan bagi lelaki itu mengolok-olok Sheeva saat mereka hanya berdua.

"Aku betulan lelah, Pa. Sungguh." Akan tetapi, Damian bersikukuh meminta putrinya duduk bersama dalam ruangan yang sama pula dengan calon suami dan papa mertuanya gadis itu.

"Kamu lihat 'kan, bagaimana pengaruhku terhadap kehidupan Papamu? Jadi jangan pernah berpikir bahwa kamu bisa membongkar perselingkuhanku dengan Amora karena sampai kapan pun, Om Damian tetap berada di pihakku," bisik Amaar di telinga Sheeva yang mana ucapan itu semakin menyulut emosi sang artis tanah air.

Gigi gemelutuk, dada kembang kempis menahan letupan amarah dalam dada. Ingin sekali mencakar wajah lelaki bajingan yang mungkin sebentar lagi menjadi calon suaminya itu. Akan tetapi, melihat ekspresi memelas Salwa membuat dia mengurungkan niatannya.

"Sheeva, papa dan Om Erick telah sepakat akan menggelar acara pertunanganmu dengan Nak Amaar dua minggu dari sekarang. Segala persiapan sudah mulai kami persiapkan dan papa ingin kamu fokus dengan rencana pertunangan ini. Mintalah cuti beberapa hari sebelum acara digelar."

"Aku tidak mau menikah dengan bajingan seperti dia, Pa! Bagaimana bisa Papa menyerahkan anakmu ini kepada lelaki yang tak bisa setia kepada satu wanita saja? Amaar itu tukang selingkuh, Pa. Tukang selingkuh. Kenapa sih Papa tidak pernah percaya dengan semua yang kukatakan," tandas Sheeva sangat tegas hingga telapak tangannya menggebrak meja.

Erick terperangah mendengar perkataan Sheeva sebab dia pernah mendengar desas desus yang beredar di kalangan para karyawan perusahaan yang mengatakan bahwa Amaar ada affair dengan seseorang. Namun, dia menampik semua isu yang beredar karena selama ini tak pernah melihat gelagat aneh berasal dari anak tunggalnya itu.

'Mungkinkah gosip murahan itu benar adanya? Namun, dengan siapa puteraku bermain api di belakang Sheeva?' tanya Erick pada dirinya sendiri.

Sementara Salwa hanya menggeleng kepala, menatap miris pada dua orang yang amat dicintai. Di satu sisi ingin membela sang putri, tetapi di sisi lain tak mampu membantah apa yang dikatakan suami tercinta. Sungguh dia bingung dan tak tahu harus berbuat apa.

'Gadis bodoh! Sudah kukatakan percuma saja kamu membantah toh pada akhirnya Om Damian tetap membelaku. Papamu yang menyebalkan itu tak akan mungkin percaya jika kamu tak punya bukti yang menunjukan bahwa aku ini selingkuh di belakangmu, Sheeva.'

"Omong kosong! Kamu pikir papa percaya begitu saja, hah. Bermodalkan kata-kata bisa saja kamu mengarang semua ini karena ingin terbebas dari perjanjian yang telah papa dan Om Erick sepakati, iya 'kan?"

Sheeva tertawa masam. "Aku memang ingin terbebas dari perjanjian yang telah Papa sepakati bersama Om Erick, tapi bukan berarti aku akan menghalalkan segala macam cara untuk melepaskan diri dari belenggu ini. Aku berani sumpah bahwa apa yang kuucapkan adalah benar jika Amaar pernah selingkuh di belakangku!"

"Diam! Papa tidak pernah mengajarkanmu untuk berbicara dengan nada tinggi di depan orang tua, Sheeva!" teriak Damian sambil melayangkan sebuah tamparan keras di wajah Sheeva. Saking kerasnya menyisakan lima telapak tangan di wajah putih mulus nan bersih.

Salwa dan Erick terhentak dibuatnya. Dua pasang mata terbelalak melihat pemandangan itu. Akan tetapi, tidak bagi Amaar. Pria itu justru tersenyum bahagia seraya memaki Sheeva yang menurutnya bodoh karena terus membela diri tanpa punya bukti sedikit pun.

'Rupanya ketenaran tidak membuat otakmu cerdas, Sheeva. Ck, malangnya nasibku mempunyai calon istri tolol sepertimu.'

Sheeva mnyentuh pipi sebelah kanannya yang terasa panas. Ada perasaan yang hancur sesaat setelah tangan kokoh Damian mendarat mulus di pipi. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pria kelahiran lima puluh lima tahun silam menampar putri sulungnya dan itu semua disebabkan oleh Amaar.

Tubuh semakin terbakar api emosi kala melirik pada sosok menjengkelkan di sebelahnya. Seulas senyum smirk mengembang di sudut bibir Amaar.

"Amaar sialan! Dia pasti bahagia melihat aku menderita," gerutu Sheeva kesal.

Menatap nanar Damian dengan bola mata mengembun. Sepasang mata indah itu mulai berkaca-kaca. "Apa Papa sadar dengan apa yang baru saja Papa lakukan kepadaku? Papa tega menamparku demi membela orang lain yang jelas-jelas tak memiliki ikatan darah apa pun denganmu. Aku memang bersalah karena telah berlaku tidak sopan kepada orang tua, tapi apakah harus dengan cara ini Papa menegurku? Aku ... kecewa sama Papa. Benar-benar kecewa."

Tanpa pikir panjang Sheeva meninggalkan semua orang. Berlari kencang dengan lelehan air mata yang mulai membasahi pipi. Hati hancur bagai serpihan vas bunga yang dilemparkan ke lantai, berserakan di mana-mana.

Salwa bangkit dan hendak mengejar Sheeva, tetapi dicegah Damian. "Biarkan saja dia pergi, tamparan itu memang pantas untuknya."

"Tapi, Pa ...." Ucapan Salwa terhenti tatkala melihat sorot mata tajam suami tercinta. 'Maafkan mama, Va, karena tidak bisa membelamu.'

Seorang pria jangkung bersembunyi di balik vas bunga berukuran orang dewasa. Tanpa sengaja dia menguping semua percakapan para orang kaya itu.

Telapak tangannya mengepal hingga memperlihatkan urat-urat halus menonjol di punggung tangan. Lalu dia mengeluarkan gawai dari saku celana.

[Aku butuh bantuanmu.] Pesan singkat terkirim dan pria itu tersenyum smirk. "Aku pasti membantumu, Mbak."

...***...

Terpopuler

Comments

Citra

Citra

lanjut thooor

2023-05-12

0

Baek chanhun

Baek chanhun

lanjutkan mbak 💪😍🙏🏻

2023-05-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!