chapter 17

Pagi ini gadis cantik di balik selimut merah mudanya itu sudah terbangun dari tidurnya, namun ia belum beranjak dari tempat itu malah menyandarkan tubuhnya pada punggung ranjang. Kejadian kemarin masih berputar dalam ingatannya, dimana saat dirinya menghabiskan waktu bersama Ray berdua lalu detik kemudian bibirnya tersenyum sembari memeluk boneka beruang yang ada di sampingnya. Sosok Ray yang dulu ia anggap menyebalkan kini dirinya sudah mulai menerima kehadiran Ray di sampingnya.

Kanaya beranjak dari kasur menurunkan kaki jenjangnya menyentuh lantai berjalan menuju jendela kaca dan membuka tirainya,  membiarkan cahaya pagi menghangatkan ruangan dengan dominasi warna pink itu.

Kanaya berjalan menuju kamar mandi dengan senyum yang merekah di bibir tipisnya, sepertinya kejadian kemarin membawa dampak baik untuk Kanaya. Cukup 20 menit untuk Naya membersihkan diri dan memakai pakaiannya, Dress selutut dengan motif bunga mawar melekat di tubuh rampingnya, meski sederhana tapi membuat gadis itu terlihat cantik.

Kanaya berjalan menuruni anak tangga menuju pantry. Ia ingin memasak sesuatu untuk dirinya dan juga Ayrin, karena dari dulu ia sudah terbiasa memasak jadi bukan hal sulit baginya. Di tambah lagi ia menumpang tinggal di rumah Ayrin, jadi ia ingin melakukan sesuatu yang ia bisa untuk Ayrin sebagai balasan.

Ayrin baru saja keluar dari kamarnya sembari memainkan ponsel di tangannya. Namun, perhatiannya teralihkan ketika mencium aroma lezat dari arah pantry, ia melihat Naya sedang berkutat di set kitchen miliknya. " Lo masak apa? " Tanya Ayrin penasaran seraya mengintip dari balik punggung Naya.

" Aku lagi bikin omlete " gadis cantik itu menoleh sekilas kemudian kembali fokus pada masakannya di atas teflon. Setelah omletenya di rasa sudah matang sempurna Naya mematikan kompornya lalu menaruh omlete itu di atas piring yang sudah ia siapkan.

" Sini gue bantu bawain " tawar Ayrin sembari merebut piring yang Naya bawa, lalu berjalan membawa 2 piring omlete itu ke atas meja.

Sementara Naya mengikuti langkah Ayrin dengan membawa 2 gelas susu di tangannya.

" Hmm, gue boleh tanya sesuatu ga ? "

Tanya gadis itu setelah mereka berdua duduk di kursi meja makan.

" Boleh, mau tanya apa? "

Ujarnya menatap wajah Ayrin, sembari meminum susunya menuggu gadis itu bertanya selanjutnya.

" Lo pacarnya Ray? "  Tanya Ayrin antusias.

" Hn " pertanyaan Ayrin sontak membuat Kanaya kaget hingga membuat tenggorokannya sulit menelan susu yang di minumnya dan nyaris tersedak. Belum lagi tatapan Ayrin yang mengintimidasi membuat Naya semakin gugup. " Ehh...bukan, aku bukan pacarnya ko " ucapnya gugup.

" Kalo bukan pacarnya kenapa Lo gugup gitu? " Celetuknya menggoda.

" Abis kamu nanya gitu, mana mungkin Ray pacar aku, dia kan anak orang kaya. " Jelasnya sembari menyuapkan omlete itu ke dalam mulutnya.

Ayrin meletakan sendoknya dan melipat kedua tangannya di atas meja " Aneh aja sih menurut gue, Ray ga mungkin sekalap itu mukulin Nino kalo lo bukan siapa-siapanya "

Kanaya mengingat kejadian malam itu, memang benar adanya Ray begitu bernafsu menghajar Nino tanpa jeda. Jika saja Edo dan teman lainnya tidak datang tepat waktu mungkin pria itu sudah tinggal nama. Tapi, akal warasnya menepis harapan lebih dari pria itu mengingat status mereka jauh berbeda bagai langit dan bumi. Ia tidak mau berharap lebih dari sekedar belas kasih Ray. Ya, mungkin Ray hanya kasihan padanya. " Mungkin Ray cuma kasian sama aku Ay "

Ayrin tersenyum tipis, mendengar perkataan gadis yang ada di hadapannya ini, sepertinya gadis itu belum mengenal jauh siapa Ray. " Hmm, mungkin juga sih "

Ayrin meminum susunya seraya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. " Gue berangkat ke kempus dulu ya, jangan lupa kunci pintu! "  Ayrin menyambar kunci mobil di atas bufet sembari berlari kecil karena hari ini ia ada janji temu dengan seseorang sebelum pergi ke kampus.

Setelah Ayrin pergi Naya beranjak dari posisinya  membereskan sisa makannya tadi bersama Ayrin. Terlintas di fikiranya untuk bekerja, karena ia merasa tidak enak jika terus menumpang di tempat Ayrin. Belum lagi sekarang ia menjadi seorang pengangguran. Tapi, fikiran gadis itu   teralihkan ketika ponselnya berdering, segera ia mengehentikan aktivitasnya. Nomor tidak di kenal tertera di layar ponselnya membuat gadis itu mengerutkan dahinya, ia ragu mengangkat panggilan itu. Detik kemudian sebuah pesan masuk dari nomor tersebut membuat Kanaya melongo.

0813********

Gue Ray, angkat telfon gue.

" Ishh...kirain siapa! " gerutunya menatap layar ponselnya. Baru saja jari lentik itu mengetik, Ray menelfonnya kembali. Jari lentiknya reflek dengan cepat menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda pipih itu ke telinganya.

" Halo Ray " sapanya begitu panggilan tersambung.

gue mau ngajak Lo ke suatu tempat, gue tunggu di loby jam 3 sore. Ajakan tersebut terdengar mutlak dari suara di sebrang line telepon.

" Iya. Tapi, kit..."

Belum selesai gadis itu berucap, Ray sudah memutuskan sambungan telefonnya membuat gadis itu menggerutu. " Ih... Ngeselin banget, tadi minta di angkat, tapi matiin duluan, awas aja kalo nelfon lagi gak aku angkat! "

Kanaya meletakan benda pipih itu di dalam tas kecilnya kemudian bersiap siap untuk mencari lowongan pekerjaan, sekiranya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya saat ini. Gadis itu berjalan keluar dengan merapalkan doa dalam hatinya agar hari ini adalah keberuntungan untuk dirinya segera mendapatkan pekerjaan.

Kanaya menyandarkan tubuhnya pada dinding sembari menunggu pintu besi itu terbuka, detik kemudian lift itu terbuka Kanaya segera masuk dan mengambil posisi paling belakang, namun sialnya gadis itu malah menyenggol seorang wanita cantik yang terlihat dari kalangan berada. Jelas disini apartemen kelas atas pasti penghuninya manusia berduit.

" Aduh.." pekik gadis cantik itu.

" Maaf mbak ga sengaja "

Kanaya mengatupkan kedua tangannya dengan wajah menyesal.

Gadis itu menatap tajam Kanaya dengan melipat kedua tangannya di depan dada. " Mbak? Lo pikir gue mbak mbak jamu, hah! "

" Wehh, masih pagi Tante, ga usah marah marah, tar cepet tua! " timpal Seorang pria seraya menurunkan buku yang sedari tadi menutupi wajahnya dan menatap gadis cantik itu dengan senyum konyolnya.

" Edo! " Naya memekik kaget melihat Edo.

Melihat gadis kumuh itu mendapat pembelaan, membuat gadis cantik itu memilih keluar dari dalam lift.

" Lo mau kemana? " Edo mendekati Kanaya sembari memasukan buku itu ke dalam tasnya.

" Aku mau cari kerjaan, yang ga jauh dari sini " jelasnya pada Edo.

" Lo mau kerja? Ok! Lo ikut gue. "

Begitu Lift terbuka Edo segera melangkahkan kakinya setelah menoleh ke belakang agar Naya mengikutinya.

Kanaya mengikuti langkah Edo dalam diam, semoga saja pria di hadapannya ini baik seperti Ray. Sampai di dalam mobil yang melaju pelan akhirnya Naya membuka suara untuk bertanya pada pria di sampingnya ini. " Kita mau kemana? "

" Katanya Lo mau kerja? " jawab Pria itu tanpa mengalihkan pandangannya . Mata hitam itu masih fokus pada jalanan di depannya, tidak berapa lama kemudian Edo memutar setirnya ketika memasuki parkiran restoran elit dan memarkirkan mobilnya disana. Kanaya turun dari mobil itu lalu berjalan di belakang mengikuti langkah lebar Edo dengan payah.

Seseorang tersenyum menyeringai dari balik kemudinya melihat sosok yang ia cari ternyata muncul di hadapannya. Tangannya mengahantam stir mobil itu dengan bersorak penuh kemenangan. Karena kali ini ia tidak akan gagal.

🍁🍁🍁

ada yang pernah dapet perhatian dari cowo kayak Ray. selamat! kalian tidak akan mampu berkata kata😂😂

cuma mampu ngasih 2 chapter, semoga terobati rindunya😌.

Terpopuler

Comments

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

ya mending cari kerja naya jgn numpang di ayrin takut

2022-12-20

0

MandaNya Boy Arbeto❤️

MandaNya Boy Arbeto❤️

belum😌😌
pengeeeennn 🤣🤣🤣🙈

2021-11-21

1

Rania Wardani

Rania Wardani

🤔pernah thor dalam mimpi

2021-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 01
2 chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 chapter 05
6 chapter 06
7 chapter 07
8 chapter 08
9 chapter 09
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 Chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102 ROYAL WEDDING
103 HONEYMOON
104 DRAMA DI PASAR UBUD
105 ALDRICH BALE
106 KEINGINAN KANAYA
107 MENCURI MANGGA
108 MEMERGOKI RAKA
109 KERUMAH SAKIT
110 KEJUTAN UNTUK RAY
111 KECELAKAAN
112 RAY SELAMAT
113 RENCANA
114 KEDATANGAN ALDRICH
115 BERTEMU DAVINA
116 KEPULANGAN RAY
117 WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118 CEMBURU
119 MENJELANG ACARA SYUKURAN
120 ACARA SYUKURAN
121 MENCARI KANAYA
122 EVAN VS ALDRICH
123 OPERASI
124 PERMINTAAN EVAN
125 EXTRA PART
126 EXTRA PART TAMAT
Episodes

Updated 126 Episodes

1
chapter 01
2
chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
chapter 05
6
chapter 06
7
chapter 07
8
chapter 08
9
chapter 09
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
Chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102
ROYAL WEDDING
103
HONEYMOON
104
DRAMA DI PASAR UBUD
105
ALDRICH BALE
106
KEINGINAN KANAYA
107
MENCURI MANGGA
108
MEMERGOKI RAKA
109
KERUMAH SAKIT
110
KEJUTAN UNTUK RAY
111
KECELAKAAN
112
RAY SELAMAT
113
RENCANA
114
KEDATANGAN ALDRICH
115
BERTEMU DAVINA
116
KEPULANGAN RAY
117
WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118
CEMBURU
119
MENJELANG ACARA SYUKURAN
120
ACARA SYUKURAN
121
MENCARI KANAYA
122
EVAN VS ALDRICH
123
OPERASI
124
PERMINTAAN EVAN
125
EXTRA PART
126
EXTRA PART TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!