chapter 15

Kanaya kembali berjalan sampai ke loby sembari mengedarkan pandangannya, mencari seseorang yang menelfonnya beberapa saat lalu. Setelah dirinya salah mengira pria tampan yang  tersenyum padanya ternyata orang lain. Naya masih menunggu di loby dengan wajah cemberutnya namun perhatiannya teralihkan ketika benda pipih di tangannya bergetar. Sebuah pesan masuk dari pria itu di aplikasi chatnya, ia membuka pesan dengan  mencebikan bibirnya.

Kaka tampan

Sorry, aku langsung pergi, ada urusan mendadak. Nanti aku mampir lagi.

Me

Iya kak gapapa, tapi lain kali beneran mampir ya.

" Ish...ngeselin,maen pergi aja! " Gerutunya sembari menatap layar ponselnya. Naya menghela napas pelan, memang sesibuk apa sih orang ini, sampai bertemu sebentar saja terasa begitu sulit, batinya.

Naya membalikan tubuhnya untuk kembali berjalan menuju lift seraya memasukan benda pipih itu kedalam saku celananya. Baru saja ia melangkahkan kakinya, ia mendengar suara yang tidak asing di pendengarannya, Naya  menoleh ke arah sumber suara, dan ternyata itu suara  Ray dan Edo yang sedang berjalan ke arahnya.

Naya mempercepat langkahnya untuk mencapai lift. Tapi, sialnya ketika lift itu hampir tertutup sebuah sepatu mengganjal hingga membuat lift itu kembali terbuka. Terlihat seseorang berdiri di hadapannya dengan menatapnya tajam hingga membuat Naya mematung di tempat.

" Woy, jangan bengong di pintu! "

Edo menggeser posisi Ray dan melangkah masuk. Tapi, tidak di sangka ia malah melihat gadis yang beberapa hari ini membuat sahabatnya gelisah ada di hadapannya. " Kanaya " ucap Edo spontan.

Naya tersenyum kaku seraya bergeser ke samping begitu Ray dan Edo masuk ke dalam lift, jujur saja ia masih trauma akibat kejadian malam itu. Ray terlihat begitu menyeramkan saat memukuli pria brengsek yang hampir saja melecehkan dirinya, dan itu semua karena Ray meninggalkannya sendirian. Dan berkahir dengan Ayrin yang mengantarnya pulang.

Hanya ada mereka bertiga di dalam lift, membuat Naya canggung berada di antara Ray dan Edo. Sedangkan Ray berdiri di samping Edo tanpa berbicara sedikit pun.

" Lo ngapain disini? si mony*t ampe sawan nyariin Lo "

Ujarnya terkekeh sembari menunjuk Ray dengan dagunya, mengingat beberapa hari kemarin Ray seperti zombie semenjak Naya tidak datang kerumah Ray. Namun sesaat kemudian Edo mendapat toyoran di kepalanya.

" T**, pala gue di fitrahin nih! " Ucapnya tergelak sembari mengusap kepalanya.

" A...aku numpang tinggal di tempat Ayrin " jelasnya terbata dengan tersenyum tipis.

Edo hanya mengangguk, meski ia sebenarnya penasaran kenapa Ayrin mau menampung Kanaya tinggal di apartemennya, padahal Ayrin tidak mengenal Kanaya. Tapi, Edo hanya bisa terdiam setelah mendapat tatapan tajam dari Ray karena Edo tau saat ini Ray dalam mode serius.

Ray menggeser posisinya agar lebih dekat dengan Naya untuk menjangkau pandangannya. Ray masih menatapnya tajam hingga membuat Naya bergeser ke pojokan untuk menghindari tatapan Ray. Tapi, sepertinya sia-sia, tangan kokoh Ray lebih dulu mendarat di kedua sisi bahu Naya untuk mengunci pergerakannya. Dengan jarak yang begitu dekat hingga Naya merasakan hembusan nafas Ray di pucuk kepalanya.

" K..kamu ma..mau ngapain? "

Ucapnya terbata karena merasa terpojok.

" Kenapa Lo ngehindarin gue!? "

Tanya Ray dengan wajah tanpa ekspresi dan sorot mata yang mengintimidasi.

Edo hanya melirik sekilas dari ekor matanya sembari terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya, lalu kembali fokus memainkan benda pipih itu di tangannya.

" Siapa yang menghindar, kebetulan aja aku ketemu sama Ayrin, terus dia ngajak aku tinggal bareng " Jelasnya dengan nada sedikit bergetar.

Naya merasa waktu begitu lama berputar karena lift itu terus menanjak naik tanpa berhenti sebentar saja. Ia merasa gemetar hingga keringat dingin membasahi dahinya.

Ray merubah posisinya bersandar pada dinding lift dan memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya seraya menoleh ke arah Naya. " Ga usah takut, gue ga bakal ngapa ngapain lo! "

Pandangan Ray teralihkan begitu pintu lift terbuka dan langsung menggenggam jemari Naya untuk ikut dengannya.

Sementara Edo kembali turun ke lantai bawah, ia tidak ingin mengganggu waktu untuk sahabatnya menjelaskan pada gadis itu.

Naya berlari kecil mengimbangi langkah lebar Ray, hingga membuatnya nyaris terjatuh beberapa kali. Naya memperhatikan  sekelilingnya, ia tidak tau akan di bawa kemana oleh pria arogan ini.

" Kita mau kemana? " Naya memberanikan diri bertanya dengan menatap wajah Ray, tingginya yang berbeda membuat Naya sulit menjangkau pandangannya.

Tidak ada jawaban dari pria di sebelahnya ini seperti bisu mendadak. Hingga langkahnya memelan ketika sampai di depan pintu coklat. Pintu itu terbuka setelah Ray menekan beberapa digit angka.

" Masuk! "

Titah Ray karena gadis di hadapannya ini tidak bergerser sedikitpun dari posisinya. Ia tau gadis itu pasti takut padanya maka dari itu Ray menjaga jarak dan memilih berjalan menuju balkon.

Naya merasa ragu karena hanya ada mereka berdua di tempat itu. Tapi, ia memberanikan diri untuk melangkah masuk " Kita ngapain kesini "

Naya berdiri di samping Ray yang sedang menatap jalanan kota dari atas balkon, sepertinya Ray memang tidak berniat macam macam padanya, Naya mendekati pagar balkon mengikuti arah pandang Ray.

" Maafin gue "

Lirihnya, tanpa mengalihkan pandangannya. Ia merasa bersalah atas kejadian malam itu, seandainya ia tidak datang tepat waktu saat itu, mengkin lebih buruk dari yang ia bayangkan. dan itu membuat jantung Ray terasa seperti di remas, sesak hingga rasanya sulit untuk bernafas. Harusnya malam itu ia patahkan saja leher ******** itu.

Naya menoleh ke samping setelah mendengar perkataan Ray. " Bukan salah kamu sepenuhnya kok " ujarnya menjelaskan. Karena disini bukan hanya Ray yang bersalah tapi juga cowo brengsek itu.

Ray mengubah posisinya mengahadap Naya, menatap gadis itu lekat setelah beberapa hari ini ia tidak melihatnya. " Kenapa Lo bisa sama Ayrin? "

Ray tidak yakin jika Ayrin membantu Naya tanpa ada maksud lain, karena Ray tau siapa Ayrin. Ayrin selalu punya cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Termasuk memanfaatkan orang lain.

" Aku ketemu di jalan, waktu aku cari kontrakan " Naya menghela napasnya pelan sebelum melanjutkan kalimatnya. " Yuni ngusir aku setelah Bu Imah meninggal " Naya berucap sembari menggigit bibir bawahnya menahan tangis. Tapi sepertinya bulir bening itu menjalankan perannya dengan baik, terlihat ujung mata Naya mulai basah.

Ray mengepalkan tangannya dan memukul pagar besi itu dengan keras. " Brengsek ! "

Ingin rasanya Ray memeluk gadis di hadapannya ini, ia ingin sekali melindungi Kanaya, gadis yang sudah membuat hatinya gelisah. Ia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti gadis ini, termasuk dirinya sendiri. Perasaan macam apa ini .

🍁🍁🍁

jangan di liatin doang Ray, peluk dong 😂

jangan lupa tinggalin jejak kak, like ,komen, votenya, banyakin. 😌

sampai jumpa di next chapter 😉

Terpopuler

Comments

Elly Watty

Elly Watty

apakah ka2k tampannya Kanaya tuh si Raka?

2023-05-02

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

dibikin romantis donk Thor jgn ditindas terus kanayanya mati DECH ntar😢

2021-12-10

1

MandaNya Boy Arbeto❤️

MandaNya Boy Arbeto❤️

issss Abang kagak peka ih..
perasaan lope lope lah bang .. apalagi cb😂🤭

2021-11-21

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 01
2 chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 chapter 05
6 chapter 06
7 chapter 07
8 chapter 08
9 chapter 09
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 Chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102 ROYAL WEDDING
103 HONEYMOON
104 DRAMA DI PASAR UBUD
105 ALDRICH BALE
106 KEINGINAN KANAYA
107 MENCURI MANGGA
108 MEMERGOKI RAKA
109 KERUMAH SAKIT
110 KEJUTAN UNTUK RAY
111 KECELAKAAN
112 RAY SELAMAT
113 RENCANA
114 KEDATANGAN ALDRICH
115 BERTEMU DAVINA
116 KEPULANGAN RAY
117 WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118 CEMBURU
119 MENJELANG ACARA SYUKURAN
120 ACARA SYUKURAN
121 MENCARI KANAYA
122 EVAN VS ALDRICH
123 OPERASI
124 PERMINTAAN EVAN
125 EXTRA PART
126 EXTRA PART TAMAT
Episodes

Updated 126 Episodes

1
chapter 01
2
chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
chapter 05
6
chapter 06
7
chapter 07
8
chapter 08
9
chapter 09
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
Chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102
ROYAL WEDDING
103
HONEYMOON
104
DRAMA DI PASAR UBUD
105
ALDRICH BALE
106
KEINGINAN KANAYA
107
MENCURI MANGGA
108
MEMERGOKI RAKA
109
KERUMAH SAKIT
110
KEJUTAN UNTUK RAY
111
KECELAKAAN
112
RAY SELAMAT
113
RENCANA
114
KEDATANGAN ALDRICH
115
BERTEMU DAVINA
116
KEPULANGAN RAY
117
WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118
CEMBURU
119
MENJELANG ACARA SYUKURAN
120
ACARA SYUKURAN
121
MENCARI KANAYA
122
EVAN VS ALDRICH
123
OPERASI
124
PERMINTAAN EVAN
125
EXTRA PART
126
EXTRA PART TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!