chapter 09

Di saat orang orang tengah terlelap dalam buai mimpi indahnya, menikmati malam yang teduh di iringi suara gemercik air hujan yang mengalun bak musik pengantar tidur.

Namun tidak bagi pria yang tengah terduduk di sofa panjang di sebrang ranjangnya. Padahal waktu menunjukan jam 2 dini hari tetapi pria itu masih setia pada posisinya menatap keluar jendela. Seseorang telah mengganggu fikiranya hingga membuat pria itu sulit memejamkan mata. Bahkan sudah berkali kali pria itu menutup wajahnya dengan bantal namun hasilnya tetap sama seakan ada yang mengganjal di fikiranya.

Kata kata gadis itu masih menguasai telinganya, saat itu dirinya tidak sepenuhnya terlelap. Dimana saat jemari lentik itu mengusap rambutnya penuh ketulusan membuat hatinya berdesir. Gadis itu benar-benar mengambil alih seluruh otaknya untuk berpusat padanya.

Perasaan asing yang aneh, seperti sihir gadis itu mampu membuat seorang Ray terpengaruh dalam kata katanya.

Pria dengan kaos putih polos itu memilih menatap rintik rintik hujan dari balik jendela kaca kamarnya sembari tangan kanannya menarik sebatang rokok dan mematiknya. Menghirup asap kadungan nikotin itu dan mengembuskan lewat hidung sembari mengingat ingat perkataan gadis itu di sofa siang tadi.

harusnya kamu bersyukur masih punya ayah. di luar sana masih ada orang yang ga seberuntung kamu, salah satunya aku. Di saat terpuruk aku ga punya tempat bersandar bahkan untuk sekedar mengadu. S**ayangi ayah kamu sebelum kamu menyesal ketika orang yang kamu anggap membencimu justru menyayangi kamu lebih dari yang kamu tau tetapi kamu telat menyadari orang itu dan ternyata udah ga ada di dunia ini. Terkadang sebagian orang menyampaikan sayangnya dengan cara yang berbeda.

berfikirlah positif . karena kita tidak pernah tahu kapan tuhan menjemput mereka.

Setelah memutar ingatan kata kata gadis itu Ray mematikan api rokok itu ke dalam asbak lalu beranjak naik ke atas kasur king size miliknya. Ia mencoba untuk memejamkan matanya sembari bersembunyi di balik selimut tebalnya.

Baru beberapa kali tarikan napas pria itu sudah memasuki alam mimpinya di iringi suara gemercik air hujan yang tak kunjung berhenti sejak sore tadi.

🍁🍁🍁

Matahari malu malu menampakan sinarnya. Bekas hujan semalam rupanya masih menyisakan awan mendung pagi ini.

Tapi pria di balik selimut tebalnya itu masih setia memejamkan matanya, sepertinya kegelisahan semalam menyita waktu tidurnya. Tiba-tiba ponselnya berdering mengganggu tidur lelapnya, dengan mata masih terpejam Ray meraih ponselnya di atas nakas dan menggeser tombol hijau tanpa melihat siapa penelpon sialan yang mengganggu tidurnya.

Ray

Teriak seseorang di balik line telepon dengan sedikit tertawa.

" Berisik beg*! "

Umpat Ray dengan sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya dan berusaha membuka matanya. Namun pria di balik line telpon rupanya belum puas untuk memancing emosinya.

hahahah bangun woy, udah siang! kaya gadis aja lo jam segini belum bangun.

Terdengar kekehan dari balik line telepon dengan nada mengejek.

Mata hitam Ray melirik jam di atas yang berada di atas nakas, benar saja jarum jam menunjukan pukul 10.

" ***, Ada apa! "

Ada yang mau gue omongin. gue tunggu di kafe biasa sekarang!.

nada serius terdengar dari pria itu.

Yaps, Ray bukan tipe orang suka bertele-tele " Ga penting, Lo abis! " Dengusnya dengan nada mengancam seraya memutus panggilan dari sahabat sialannya itu lalu melepar ponselnya asal.

Dengan rasa kantuk yang mendominasi Ray beranjak dari tempat ternyamannya, Lalu berjalan malas menuju kamar mandi, cukup 20 menit untuk Ray membersihkan diri dan berganti pakaian. 

Ray berjalan menuruni tangga dan menyabar kunci mobilnya di atas bufet TV, kemudian ia berjalan ke arah pintu utama namun ia berpapasan dengan Naya yang baru saja datang.

" Kamu mau kemana ?" kanay menatap Ray dengan raut heran melihat pria di depannya ini sudah berpakaian rapih, dengan aroma maskulin yang menusuk Indra penciumannya.

" Keluar sebentar, jangan lupa kunci pintu! " Titahnya sambil berjalan menuju garasi. Ray membuka pintu mobilnya lalu memasang safety beltnya dan mulai melajukan mobil hitamnya keluar pelataran rumah. Sementara Naya masuk kedalam rumah dan mengunci pintu sesuai perintah Ray.

Dengan kecepatan sedang Ray membelah jalanan kota yang sedikit lengang karena hari ini weekend, di tambah cuaca yang mendung membuat orang lebih memilih bergelung di balik selimut tebalnya.

Sesampainya di Cafe Ray membuka pintu kaca itu lalu melangkah masuk seraya mengedarkan pandangannya mencari sahabat sialannya itu yang mengajaknya bertemu.

Edo melambaikan tangannya dan berteriak ketika melihat sosok yang ia tunggu menampakan wujudnya.

" Woyyy "

Ray berjalan mendekat ke arah pria yang melambaikan tangan padannya.

" Lama banget lu kaya cewek " Ejek Edo ketika pria dengan kaca mata bening yang bertengger di hidung mancungnya itu duduk di hadapannya. 

" Sialan! " Umpatnya Seraya mendorong meja ke arah Edo. 

Edo hanya terkekeh melihat sahabatnya yang datang dengan aura mengancam. Ray menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi dan menatap lurus ke arah Edo, seakan ingin memakan sahabatnya itu hidup hidup kerena telah berani mengganggunya.

 Namun dari kejauhan sepasang mata memperhatikan Ray dengan tatapan memuja. Gadis itu mengahampiri meja Ray dengan membawa makanan yang telah Edo pesan sebelum Ray datang. Satu porsi omelette dan jus jeruk.

Gadis itu terus menatap Ray hingga membuat Ray risih. 

Edo yang menyadari tatapan gadis itu lantas mengejeknya " liatnya biasa aja mbak,tar copot matanya! "

Yuni yang merasa malu karena tingkahnya lantas ia berjalan cepat meninggalkan meja mereka dan kembali ke tempatnya.

cowo yang waktu itu! asli ga salah gue, ganteng banget njiirr! Gumamnya lirih.

Setelah Yuni pergi dari dari tempat mereka Ray langsung bertanya pada Edo. " Ada apa! "

Ketus Ray sembari memakan omelette yang sudah di pesan oleh Edo.

" Ayrin minta tolong gue buat nyampein undangan ini ".

Melempar kertas undangan ke meja. Undangan bertuliskan birthday party di kelab malam yang cukup terkenal.

" Ga bisa! "

Jawabnya singkat.

" hayolah Ray, ga da Lo ga seru! Masa gue sendirian! " Dengan tatapan memelas.

" Ga tertarik gue acara begituan " Jawabnya acuh, sembari meminum jus jeruknya hingga tandas.

Lalu hening sesaat sampai Edo mendapat ide agar Ray mau ikut.

" Lo ajak cewe udik itu aja, gimana? "

Jawabnya penuh harap agar Ray mau mengikuti acar itu.

" Kanaya!, bukan cewe udik! "

Ketusnya dengan nada menginterupsi, Seraya melempar tisu ke arah Edo, membuat Edo tertawa. 

Edo tertawa melihat reaksi Ray yang mengoreksi ucapannya " hahahah santai men! Gue liat si Naya lumayan cantik, tinggal lo poles dikit, gue jamin ayrin pasti minder dan ngejauhin Lo. "

Ray berfikir sejenak tentang kata kata Edo barusan. Terbesit di fikiranya untuk mengikuti saran sahabat gilanya itu. Ia juga ingin ayrin si cewe manja itu agar menjauhinya. Tapi, come on! ini bukan gayanya. Ray tidak pernah suka tempat berisik seperti kelab malam.

Setelah selesai membahas Ayrin, Ray langsung pergi meninggalkan Edo, ia berjalan menuju parkiran dan menaiki mobilnya.

Tiba-tiba di tengah jalan ia memutar stir mobilnya dan berhenti tepat di depan bangunan berlantai tiga. Entah setan apa yang merasukinya hingga ia melakukan itu. 

🍁🍁🍁

maaf lama, jangan bosen nemenin aku ya 😂

Jangan lupa tinggalin jejaknya kak,,biar aku semangat , terimakasih.

sampai jumpa di next chapter.😉

Terpopuler

Comments

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

ke bapaknya

2022-12-17

0

VS

VS

kaya gadis aja lo jam segini belom bangun, kok Edo bilang gitu

Bang, gak salah, kalo gadis bangunnya pagi dong

2021-12-17

1

salsa audy

salsa audy

ntar Yuni tau klo Rey majikan kanaya,Yuni minta Kanaya keluar lagi dr kerjaan yg sekarang gantiin ibunya Yuni😏..

2021-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 01
2 chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 chapter 05
6 chapter 06
7 chapter 07
8 chapter 08
9 chapter 09
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 Chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102 ROYAL WEDDING
103 HONEYMOON
104 DRAMA DI PASAR UBUD
105 ALDRICH BALE
106 KEINGINAN KANAYA
107 MENCURI MANGGA
108 MEMERGOKI RAKA
109 KERUMAH SAKIT
110 KEJUTAN UNTUK RAY
111 KECELAKAAN
112 RAY SELAMAT
113 RENCANA
114 KEDATANGAN ALDRICH
115 BERTEMU DAVINA
116 KEPULANGAN RAY
117 WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118 CEMBURU
119 MENJELANG ACARA SYUKURAN
120 ACARA SYUKURAN
121 MENCARI KANAYA
122 EVAN VS ALDRICH
123 OPERASI
124 PERMINTAAN EVAN
125 EXTRA PART
126 EXTRA PART TAMAT
Episodes

Updated 126 Episodes

1
chapter 01
2
chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
chapter 05
6
chapter 06
7
chapter 07
8
chapter 08
9
chapter 09
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
Chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102
ROYAL WEDDING
103
HONEYMOON
104
DRAMA DI PASAR UBUD
105
ALDRICH BALE
106
KEINGINAN KANAYA
107
MENCURI MANGGA
108
MEMERGOKI RAKA
109
KERUMAH SAKIT
110
KEJUTAN UNTUK RAY
111
KECELAKAAN
112
RAY SELAMAT
113
RENCANA
114
KEDATANGAN ALDRICH
115
BERTEMU DAVINA
116
KEPULANGAN RAY
117
WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118
CEMBURU
119
MENJELANG ACARA SYUKURAN
120
ACARA SYUKURAN
121
MENCARI KANAYA
122
EVAN VS ALDRICH
123
OPERASI
124
PERMINTAAN EVAN
125
EXTRA PART
126
EXTRA PART TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!