chapter 02

BRAAAKKK!!!

Edo menoleh sekilas saat mendengar hantaman keras pada pintu utama. Lalu cowok itu terlihat kembali menikmati game yang berada di layar ponselnya. Siapa lagi yang bisa bertingkah abnormal seperti itu selain Ray?

Hal yang paling wajar menurut Edo adalah Ray datang dengan kemarahan seolah menjadi ciri khas pria itu. Mungkin bagi sebagian orang yang memiliki kemampuan lebih pasti bisa melihat Ray yang selalu mengeluarkan aura hitam.

"Fucker!"

Yaps, benar perkiraan Edo karena sekarang Ray sudah menghempaskan tubuh tingginya ke atas sofa single yang tak jauh darinya.

Jika manusia pada umumnya akan bertanya, kenapa? Tapi sepertinya Edo lebih memilih fokus menatap layar ponsel nya dan menganggap Ray seperti makhluk tak kasat mata.

"She really makes me mad, fucking shit!"

Kalimat kasar? Itu bukan kalimat kasar, melainkan kata kata indah yang selalu terlontar dari bibir sensual Ray. So what?

Sampai kaki Ray menendang meja kaca itu dengan kasar sehingga membuat meja itu terjengkang nyaris retak. Dan inilah alasan kenapa Ray membutuhkan pembantu karena setiap menahan emosi ia akan menghancurkan barang di rumahnya dan berakhir dengan Raka yang mengganti semua barang itu.

"Anj***ing!!" umpat Edo yang terkejut dengan menaikan kakinya ke atas sofa tanpa mengalihkan pandangannya karena terlalu fokus dengan game yang ada di layar ponselnya.

"Raka masih belum balik, gak bisa gitu langsung matiin aja tu anak? dari pada lo ngancurin isi rumah."

Ck! Sekarang isi rumah lebih berharga dari dari nyawa orang? Hebat!

"Ngapain lo kesini?"

"Numpang bentar" jawab Edo acuh.

Setelah beberapa saat setelah Edo menyelesaikan permainannya. Ia melirik Ray sejenak pria itu terlihat sangat menyedihkan. Untungnya wajah tampan masih menyelamatkannya.

Edo menghela nafas "napa lo?"

Mengenal Ray dari kecil membuat Edo tahu sifat Ray. Bisa jadi, Ray adalah satu satunya pria yang paling irit bicara di muka bumi. Dan dia tak akan berbicara tanpa di minta. Melihat kegusaran Ray membuat Edo sedikit penasaran.

Edo menghela nafas karena sepertinya Ray masih bungkam. Lalu saat Edo memutuskan untuk beranjak.

"Gue benci orang yang selalu ikut campur urusan gue"

"Cewek tadi pagi?" Melihat kediaman Ray membuat Edo melanjutkan kalimatnya "Napa sensi banget si lo? kaya nenek nenek lagi PMS aja. Biasa juga lo nemu jenis manusia kaya gitu"

"Lagian lo juga kenapa harus semarah itu, taii".

"Dua kali!!"

Edo terdiam saat mendengar kata 'dua kali' dari Ray, mungkin berbicara pada Ray harus mempunyai pikiran tinggi sampai menembus awan karena pria itu terlalu pelit untuk mengeluarkan kata kata.

"Dia gangguin lo lagi?" tanya Edo.

"Mending lu coba rukiah deh, mungkin aja setan setan dalam diri lo bisa keluar"

Karena menurut akal waras Edo gadis itu tak akan mau menganggu Ray jika pria itu tidak menyakiti orang lain. Walaupun Ray selalu punya alasan tepat untuk membunuh orang. Tapi, tetap saja kekerasan itu tidak baik bukan?

Ray tak mengindahkan perkataan Edo, Ray berdiri dan berjalan malas ke arah tangga sebelum menendang sofa single yang sempat menganggu jalanya.

"Lu keluar... jangan lupa kunci pintu!"

"anj**irr! jadi gue setanya? Bang**t lo!"

Sebuah bantal melayang tepat di belakang kepala Ray. Dirinya hanya bersikap acuh kembali melangkahkan kaki panjangnya menaiki tiap anak tangga.

🍁🍁🍁

Kanaya terdiam di bawah sinar rembulan yang bersembunyi di balik awan malam. Gadis itu memilih kembali berjalan dan melupakan seorang pria kasar yang baru saja ia temui.

Namun langkahnya terhenti karena pancaran yang berasal dari motor di belakang. Serta klakson yang memekakkan telinga juga ikut ambil peran.

"Nay… Naya".

Mendengar namanya dipanggil Naya pun menoleh kearah sumber suara. Ternyata sepasang anak manusia berhenti tepat di sampingnya.

"Woy ngapain lo jalan sendirian?" Tanya Yuni sahabatnya.

"Abis beli telor tapi pecah, tadi jatoh di jalan, ini mau beli lagi"

"Bahaya Nay. Kamu harusnya gak usah lewat sini. Lewat seberang sana aja, disini rawan" kini cowok yang berada di depan Yuni ikut ambil suara.

"Ih yank...napa si lo lembut banget ngomong ama Naya?"

"Gue perlakuin orang gimana orang itu perlakuin gue"

Naya tahu pertengkaran kecil itu tidak akan berhenti sampai salah satu dari mereka mengalah seperti yang Naya tahu. Yuni dan Jino bukanlah pasangan semacam itu, jadi Naya memilih melanjutkan langkahnya.

"Woy!! kok lo main pergi aja sih?" sergah Yuni.

"Kalian lagi pacaran. Aku gak enak ganggunya" Naya sedikit salah tingkah.

"Yuk bareng aja Nay."

"Terus gue gima--" Jino mengusap kasar wajah Yuni dengan telapak tanganya.

"Taktik beg*, untung lo cewek gue kalo bukan udah gue tinggal lo"

"Ih... jadi lo gak sayang sama gue lagi"

Naya hanya bisa menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Aku mau ke warung depan sana dulu" Ucap Naya sembari menunjuk warung yang tak jauh dari sana.

"Kalian pulang aja, dari sanakan juga udah aman ko."

"Tapi masih jauh Nay" ucap Jino, tapi Naya hanya melambai kan tangan sambil berlalu tanda dia tak ingin berdebat lagi.

🍁🍁🍁

Matahari sudah menampakkan wajah nya namun Ray masih bergelut di balik selimut tebal nya menutup wajah dengan bantal, dirinya enggan beranjak dari tempat itu. Seakan ada sesuatu yang mengganjal di fikiran nya, bayangan kejadian semalam masih membuatnya sedikit kesal.

Jika saja semalam gadis itu tidak menghentikan dirinya, mungkin sekarang para preman itu sudah berada di neraka, dan tentu nya dia harus berurusan dengan para penegak hukum.

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

"Den Ray, sarapan nya sudah siap. "

Ucap bi imah asisten rumah tangga.

"Iya bi" Ray bersandar pada punggung ranjang dan menyambar benda pipih yang ada di atas nakas, kemudian menekan tombol hijau setelah nama Raka tertera di layar ponsel nya.

"Ada apa?" nada malas dan tidak bersahabat terdengar begitu panggilan tersambung.

" Kapan lo balik? "

"Kenapa? lo bikin masalah lagi?"

"Ayah nyuruh gue balik ke rumah."

"Gue masih banyak urusan disini, nanti gue kabarin lagi."

" Shit! ", umpat nya seraya melempar benda pipih itu secara asal. Karna lagi lagi Raka memutuskan telfon sepihak, meskipun begitu hanya Raka yang peduli dan mengerti sikap Ray yang kadang di luar akal sehat. Terlebih saat Ray memilih angkat kaki dari rumah ayahnya.

Ray berjalan keluar menuruni tangga menuju ruang makan setelah dirinya selesai bersiap siap berangkat ke kampus. Tapi, ia tak sengaja melihat sang asisten rumah tangganya hampir terjatuh, dengan sigap Ray menahan tubuh wanita paru baya itu yang hampir saja menyentuh lantai.

"Bibi sakit? Pucet banget mukanya" tanya Ray seraya mendudukkan dirinya di kursi meja makan. Ya, Ray memang kasar tapi dia menghormati orang yang lebih tua darinya, meskipun hanya seorang asisten rumah tangga.

"Cuma masuk angin Den, nanti juga sembuh " jawabnya sungkan.

"Kalo sakit libur aja bi, ga papa " tawar Ray sambil menyuapkan nasi goreng ke dalam mulut nya.

namun asisten rumah tangga itu hanya tersenyum canggung dan mengangguk pelan, ia merasa tidak enak.

KANAYA

mari kenalan dulu kaka biar makin sayang😂

kalau udah kenal tinggalin jejaknya ya kak, like, komen, dan vote .😂

sampai ketemu lagi di chapter selanjutnya, 😎

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

visual nya cantik dan ganteng👍🥰

2023-08-20

0

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

cantik

2022-12-17

0

🌷mei aja.🌹

🌷mei aja.🌹

kanaya imut bnget....

2022-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 01
2 chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 chapter 05
6 chapter 06
7 chapter 07
8 chapter 08
9 chapter 09
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 Chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102 ROYAL WEDDING
103 HONEYMOON
104 DRAMA DI PASAR UBUD
105 ALDRICH BALE
106 KEINGINAN KANAYA
107 MENCURI MANGGA
108 MEMERGOKI RAKA
109 KERUMAH SAKIT
110 KEJUTAN UNTUK RAY
111 KECELAKAAN
112 RAY SELAMAT
113 RENCANA
114 KEDATANGAN ALDRICH
115 BERTEMU DAVINA
116 KEPULANGAN RAY
117 WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118 CEMBURU
119 MENJELANG ACARA SYUKURAN
120 ACARA SYUKURAN
121 MENCARI KANAYA
122 EVAN VS ALDRICH
123 OPERASI
124 PERMINTAAN EVAN
125 EXTRA PART
126 EXTRA PART TAMAT
Episodes

Updated 126 Episodes

1
chapter 01
2
chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
chapter 05
6
chapter 06
7
chapter 07
8
chapter 08
9
chapter 09
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
Chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102
ROYAL WEDDING
103
HONEYMOON
104
DRAMA DI PASAR UBUD
105
ALDRICH BALE
106
KEINGINAN KANAYA
107
MENCURI MANGGA
108
MEMERGOKI RAKA
109
KERUMAH SAKIT
110
KEJUTAN UNTUK RAY
111
KECELAKAAN
112
RAY SELAMAT
113
RENCANA
114
KEDATANGAN ALDRICH
115
BERTEMU DAVINA
116
KEPULANGAN RAY
117
WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118
CEMBURU
119
MENJELANG ACARA SYUKURAN
120
ACARA SYUKURAN
121
MENCARI KANAYA
122
EVAN VS ALDRICH
123
OPERASI
124
PERMINTAAN EVAN
125
EXTRA PART
126
EXTRA PART TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!