chapter 08

Shit!!

Ray membating ponselnya ke sofa yang ada di hadapannya setelah ia membaca pesan dari seseorang.

" Breng**k "

Ray meremas rambutnya hingga mencuat, seseorang di sebrang sana sedang memancing emosi Ray hingga umpatan tak luput dari bibir tipisnya.

Demam semalam sepertinya tidak membuat setan yang ada di tubuh Ray berkurang. Nyatanya pagi ini bibir tipis itu masih mengabsen kata kata kasar. Begitulah cara pria tampan itu melampiaskan kekesalannya.

Seseorang yang mengirim pesan adalah Martin. Rupanya pria paruh baya itu tak pernah bosan memancing emosi Ray, duplikat dirinya. Martin masih mencoba membujuk anak bungsunya itu agar mau berdamai dengan dirinya. Membujuk? Bukan! lebih tepatnya memaksa.

Ray sangat membenci pertemuannya dengan pria tua itu yang hanya bisa terselesaikan dengan kekerasan.   Terakhir kali ia bertemu, Martin menghajarnya habis habisan tanpa belas kasih, hanya karena ia tidak Sudi memanggil wanita ****** itu dengan sebutan 'mama'.

Terdengar suara pintu gerbang terbuka membuyarkan lamunannya. Dibalik pagar hitam yang berdiri kokoh, mobil hitam buatan Eropa itu menerobos masuk dan sudah terparkir apik di pelataran rumah Ray.

Mendapat kabar dari orang suruhannya bahwa Ray sedang sakit membuat Martin mengambil kesempatan untuk mengunjungi anak bungsunya itu. Mungkin ini waktunya untuk dirinya mengalah dan berdamai dengan duplikat dirinya itu.

Orang suruhan Martin sudah menyadap kamar yang di tempati Ray, sehingga ia tau apa saja yang di bicarakan oleh penghuni kamar itu.

Martin turun dari mobil mewahnya setelah supir membukakan pintu bagian belakang. Martin keluar dari mobil dengan memakai stelan jas mahal yang melekat di tubuhnya hingga membuat penampilannya terkesan perfectionis bagi yang melihatnya.

Martin berjalan memasuki teras dan membuka pintu itu tanpa mengetuknya, jelas tau pasti Ray tidak akan mau repot-repot membukakan pintu untuknya.

" Ayah dengar kamu sakit ? "

Pertanyaan pertama yang terlontar dari mulut Martin setelah ia berhadapan dengan Ray di ruang tengah.

Kehadiran Martin sedikit merobohkan benteng kebencian di Antara mereka. Ternyata ayahnya yang arogan masih memperdulikan keadaannya. Tapi, sayangnya Ray tak mau semudah itu luluh dengan kata kata Martin.

" Aku baik baik aja, seperti yang ayah lihat! " jawab Ray ketus dengan tanpa menatap wajah Martin hingga Ray bertanya yang kedua kali " Ada perlu apa ayah datang kesini ? "

Ray mencoba menahan emosinya dengan mengalihkan pandangannya menatap langit-langit, ia tidak bisa jika bertatap mata dengan ayahnya. Jangan ditanya, Ray adalah manusia dengan tingkat kepedulian sangat tipis di muka bumi.

Martin menghela napas pelan mendengar jawaban dari anak bungsunya itu, entah sampai kapan kebencian itu bisa di hapuskan. Apakah harus menunggu dirinya di kubur di liang lahat baru anak keras kepala itu mau memaafkan dirinya.

" Ayah datang kesini tentu untuk menjenguk kamu " Martin mencoba mengalahkan egonya demi bisa berbicara dengan Ray.

" Masih inget punya anak? Kirain udah lupa! " Ucap Ray dengan senyum menyeringai dan menatap mata Martin yang terkesan menantang.

" Jaga ucapanmu, saya masih ayah kamu!" Martin beranjak dari duduknya dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

" Ayah kira dengan kamu keluar dari rumah bisa membuat kamu bersikap lebih dewasa. Ternyata begini hasil didikan ibumu, menjadi anak pembangkang! " intonasi suara Martin mulai meninggi.

" Jangan pernah bawa-bawa ibu, aku bersikap seperti ini karena ayah menikah dengan wanita muraha..."

Plak!

tamparan keras mendarat di wajah tampan Ray hingga menyisakan luka robek di sudut bibirnya dan darah segar mengalir disana.

Perkataan Ray sepertinya sudah mematik api di atas bensin hingga membuat Martin tersulut emosi.

Ray tersenyum miris seraya mengelap sudut bibirnya yang robek, ini bukan yang pertama kalinya buat Ray, dan inilah yang membuat Ray malas bertemu pria tua itu.

" Udah selesai? Ayah boleh pulang, Aku mau istirahat! "

"Ray! "

Martin mengepalkan tangannya menahan emosi seraya berjalan keluar meninggalkan Ray yang terduduk lesu di sofa. Ia lebih baik pergi jika ia terus berada disana sudah dapat di pastikan Ray akan berakhir dengan tergeletak di rumah sakit. Meskipun usia Martin tidak lagi muda tapi tidak mengurangi tekhnik bela diri yang ia miliki.

belum lama Martin keluar dari rumah Ray, Naya langsung menghampiri Ray setelah mobi mobil Martin pergi meninggalkan pelataran rumah Ray. Sedari tadi ia hanya bisa melihat dari balik pintu dapur tanpa bisa membantu, apalagi memisahkan mereka berdua.

" Kamu luka, sakit ya? " Naya mendudukkan dirinya di sebelah Ray seraya menyentuh bibir Ray yang robek bekas tamparan Martin.

" Menurut Lo! "

" Sakit "

timpal Naya dengan wajah polosnya.

" Terus kenapa nanya! " jawab Ray ketus dan kemudian merebahkan tubuhnya di punggung sofa untuk meredakan emosinya akibat perlakuan Martin barusan.

" Aku ambil kompres dulu,biar aku obatin ! "

Naya beranjak dari duduknya tapi tangan Ray lebih dulu mendarat di pergelangan tangan Naya untuk mengehentikan langkahnya.

" Ga perlu! "

ucapnya ketus sembari menarik tangan Naya hingga terduduk lagi di posisinya semula, dan hal itu membuat Naya mengerjap bingung.

" Kenapa? "

Bukannya menjawab pria tampan di depannya ini malah merebahkan kepalanya di pangkuan Naya tanpa izin dan langsung memejamkan matanya.

" Gue cuma butuh Lo disini! " ucapnya dengan masih memejamkan matanya.

" Aku ? "

Tanya Naya bingung sembari menunjuk dirinya sendiri.

" Kenapa mesti ak..."

Syuttt!

Ray mendaratkan jati telunjuknya agar Naya berenti bertanya.

" Kepala gue tambah pusing denger Lo ngomong! Gue mau tidur "

ujarnya dengan masih berada di pangkuan Naya, dan posisi ini jujur saja membuat Naya merasa geli. Tapi, karena keadaan pria mesum ini yang sedang tidak baik sepertinya Naya harus sedikit mengalah. Ia tidak ingin mati muda dengan membangunkan singa yang sedang tidur.

tangannya terangkat untuk mengusap pelan luka di sudut bibir Ray dengan tisu. Tapi, pria tampan ini sepertinya memang sengaja mencari kesempatan dalam kesakitannya. Ray justru menuntun tangan Naya untuk mengusap rambutnya. CK! modus.

Sementara Martin masih berkutat dengan fikiranya, ia merasa bersalah karena sudah melakukan hal itu, menampar wajah Ray. Dia menyesali kebodohannya yang mungkin akan membuat Ray semakin benci padanya. Hampir saja Martin mengulang kesalahannya di masa lalu. Dimana dia pernah membuat Ray koma dan di rawat di rumah sakit selama satu bulan akibat perbuatannya. Ia berharap suatu saat nanti Ray dapat memahami tindakan Martin.

🍁🍁🍁

jangan bosen mampir kak,,temenin aku terus ya 😂

tinggalin jejaknya biar aku ingat terus sama kalian.

sampai jumpa next chapter 😉

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

Ray lagi pengen di manja ya... pengen di perhatiin jg 😁😆

2023-09-09

0

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

hidup yg kerass

2022-12-17

0

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

kok bisa sihh p martyin... sampe segitunyya

2022-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 01
2 chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 chapter 05
6 chapter 06
7 chapter 07
8 chapter 08
9 chapter 09
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 Chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102 ROYAL WEDDING
103 HONEYMOON
104 DRAMA DI PASAR UBUD
105 ALDRICH BALE
106 KEINGINAN KANAYA
107 MENCURI MANGGA
108 MEMERGOKI RAKA
109 KERUMAH SAKIT
110 KEJUTAN UNTUK RAY
111 KECELAKAAN
112 RAY SELAMAT
113 RENCANA
114 KEDATANGAN ALDRICH
115 BERTEMU DAVINA
116 KEPULANGAN RAY
117 WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118 CEMBURU
119 MENJELANG ACARA SYUKURAN
120 ACARA SYUKURAN
121 MENCARI KANAYA
122 EVAN VS ALDRICH
123 OPERASI
124 PERMINTAAN EVAN
125 EXTRA PART
126 EXTRA PART TAMAT
Episodes

Updated 126 Episodes

1
chapter 01
2
chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
chapter 05
6
chapter 06
7
chapter 07
8
chapter 08
9
chapter 09
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
Chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102
ROYAL WEDDING
103
HONEYMOON
104
DRAMA DI PASAR UBUD
105
ALDRICH BALE
106
KEINGINAN KANAYA
107
MENCURI MANGGA
108
MEMERGOKI RAKA
109
KERUMAH SAKIT
110
KEJUTAN UNTUK RAY
111
KECELAKAAN
112
RAY SELAMAT
113
RENCANA
114
KEDATANGAN ALDRICH
115
BERTEMU DAVINA
116
KEPULANGAN RAY
117
WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118
CEMBURU
119
MENJELANG ACARA SYUKURAN
120
ACARA SYUKURAN
121
MENCARI KANAYA
122
EVAN VS ALDRICH
123
OPERASI
124
PERMINTAAN EVAN
125
EXTRA PART
126
EXTRA PART TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!