chapter 14

Kini Ray tengah duduk di kursi pesakitan. Akibat perbuatannya tempo hari, Nino Bastian menuntutnya dengan tuduhan penganiayaan.

Dengan raut wajah malas dominan tak peduli Ray mendengarkan hakim berbicara membacakan tuntutan dan hukuman yang akan dia dapatkan.

Belum lagi deretan kursi saksi. Nino dan pengacaranya duduk dengan wajah yang semakin jelek karena bekas lebam, seharusnya Ray  mematahkan leher pria itu saja malam itu. karena apa yang dia alami hari ini sangat tidak stimpal dengan apa yang Ray dapatkan sekarang. Ray membuang wajahnya seraya berdecih melihat ekspresi nino yang terlihat sangat yakin menang dan memasukkannya dalam jeruji besi. hell...save in your dream jerk! Dia harus berkaca dengan siapa dia berhadapan.

Ray menarik bibirnya untuk tersenyum meremeh melihat wajah murka Nino ketika menerima putusan hakim, mengatakan jika Ray bebas bersarat. Tak perlu dijelaskan bukan, bagaimana kuasa martin dan Raka, kucing takkan seharusnya tak perlu berfikir untuk melawan si rimba hutan.

" Apa lagi setelah ini? "

Martin mulai bersuara setelah tadi ia hanya diam mendengar hakim membaca tuntutan.

Mendengar perkataan Martin Ray menghela napas pelan lalu menoleh " Ga mungkin aku mukulin orang tanpa sebab ayah? "

Ujarnya dengan nada malas, ia sangat tidak bisa jika harus berpura-pura baik di hadapan orang lain.

" Kamu bukan remaja lagi Ray, ga bisa semua masalah kamu selesaikan pake kekerasan " intonasi suara Martin mulai meninggi.

" Aku ga bisa! " Ucapnya singkat seraya berjalan keluar ruangan. Pria tampan itu sangat malas berdebat dengan Martin ia tau kemana arah selanjutnya jika Martin sudah mulai emosi.

" Dasar anak itu " ucapnya geram dengan mengepalkan tangannya.

Raka berjalan mendekat setelah selesai berbicara dengan beberapa pengacaranya mengenai kasus Ray.

Dirinya merapikan beberapa berkas dan memasukannya ke dalam map. " Ray kemana ayah? " Tanya Raka pada Martin karena dirinya tidak melihat keberadaan Ray disana.

" Sudahlah kita pulang saja, harusnya biarkan saja anak itu di hukum " ucapnya dengan sorot mata tajam, pria dengan stelan serba hitam itu berjalan meninggalkan ruang sidang di ikuti pengacara pribadinya.

Mendengar perkataan Martin Raka tau pasti terjadi sesuatu dia antara mereka, hingga membuat Martin murka. Sudah menjadi hal lumrah melihat Martin seperti itu, namun Raka tau pasti Martin menyayangi Ray. Raka berjalan mengikuti Martin menuju loby.

" Weehhh, selamat bro gue yakin Lo pasti bebas! "

Edo yang baru saja datang langsung berjalan menghampiri Ray ketika bertemu di loby seraya memeluk sahabatnya itu.

" Pasti " ujar Ray dengan tersenyum lebar seraya membalas pelukan Edo.

" Sorry gue telat, macet banget anj*ng "  Umpatnya kesal karena terlambat menghadiri sidang sahabatnya itu. Ia menyesal tidak melihat ekspresi pria yang sudah berani menuntut seorang Rayhan febriano.

" Bilang aja Lo kesiangan ny*t"

Hahaha

Edo tergelak mendengar perkataan Ray, ini lah yang Edo sukai dari sikap sahabatnya yang tanpa kepura puraan. kini mereka berjalan menuju area parkiran sembari tertawa saat Ray menceritakan dimana ekspresi Nino ketika mendengar putusan jika Ray bebas.

" Lo boleh ketawa sekarang, tapi nanti Lo bakal ngemis di kaki gue! "

Suara bariton dari area parkiran membuat mereka menghentikan tawanya dan menoleh secara bersamaan. Pria tinggi dengan wajah jeleknya itu tersenyum sinis memandang Ray dan Edo sembari bersandar pada bodi mobilnya.

Ray dan Edo hanya tersenyum lebar melihat kehadiran Nino, pria yang sedang mereka bicarakan ternyata muncul dihadapan mereka. " Wehhh panjang umur si kambing! baru di omongin " sindir Edo dengan ekspresi terkejut yang di buat buat.

Dengan jelas terlihat saat ini wajah Nino merah padam menahan emosi dan menatap mereka berdua Dengan sorot mata membunuh.

" coba aja! " Ucap Ray santai membalas ancaman Nino.

Hahahaha

Tawa Edo menggema di area parkir yang membuat Nino semakin murka. Selesai membalas telak perkataan Nino, Ray dan Edo masuk ke dalam mobil lalu menutup pintu itu dengan keras dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh keluar area parkiran.

" *******! Liat aja nanti, Gue bakal bikin perhitungan! "

Umpatnya dengan sumpah serapah sembari mengepalkan kedua tangannya dan menghantam bodi mobilnya.

🍁🍁🍁

*Apartemen Ayrin

Ayrin dan Naya sedang makan bersama di meja makan dengan hanya menu sederhana, nasi goreng buatan Naya, dirinya merasa tidak enak jika hanya menumpang tinggal tanpa melakukan apa-apa.

" Masakan Lo enak juga "

Ucapnya memuji masakan Naya ketika dirinya menyuapkan beberapa suapan nasi goreng itu ke dalam mulutnya.

" Mama yang ngajarin aku masak "

Naya melirik sekilas sembari menuangkan air putih ke dalam gelas, untuknya dan Ayrin. Kemudian Naya menarik kursi meja makan dan mendudukkan dirinya di sana.

" kamu enak ya, punya mama yang bisa ngajarin masak " timpal Ayrin dengan raut wajah sendu, mengingat dirinya jauh dari sang ibu yang terlalu sibuk dengan dunia bisnisnya.

" Tapi itu dulu, sebelum tuhan menjemput kedua orang tua aku! "

Naya tersenyum getir mengucapkan kalimat itu.

" Sorry! " Ayrin meminta maaf.

" Ga papa ko, itu udah lama juga "

Naya tersenyum membalas permintaan maaf Ayrin. tapi, ketika Naya mau menyuapkan nasi goreng itu tiba-tiba ponselnya berdering. Naya meletakan sendoknya dan menyambar ponselnya di atas meja tertera nama seseorang yang sudah lama ia nanti kedatangan. Naya berjalan menjauh untuk mengangkat panggilan telepon itu seraya berpamitan pada Ayrin.

" Assalamualaikum "

Ucap naya memberi salam pada seseorang di sebrang line telepon ketika panggilan itu tersambung.

Wa'alaikumsalam, kamu dimana?

Tanya seseorang itu dengan nada khawatir.

" Aku di tempat temen kak "

Jelasnya memberi tahu.

Dimana?

" Apartemen pearl garden "

Ucapnya setelah bertanya pada Ayrin.

Aku kesana sekarang.

Belum sempat Naya menjawab sambungan telepon itu sudah terputus. Naya hanya menghela napas pelan, memang belum terbilang lama Naya mengenal sosok pria itu namun dirinya sudah hapal dengan kebiasaan pria itu yang suka mematikan telepon sepihak.

Naya kembali berjalan ke meja makan  mendudukkan dirinya di kursi meja makan dan melanjutkan makannya yang tertunda.

" Siapa ? "

Tanya Ayrin ketika Naya sudah berada di hadapannya.

" Temen aku "

Ucapnya singkat dengan tersenyum.

" Temen apa temen "

Goda Ayrin pada Naya.

" Ihh... apa sih, orang temen ko beneran " ujar Naya menjelaskan, namun wajahnya memerah ketika mengingat orang itu akan menemui dirinya sekarang.

Baru kali ini Ayrin merasa nyaman berteman dengan seseorang, apa lagi orang yang baru di kenalnya. Melihat sifat polos Naya dan tampilannya yang sederhana membuat Ayrin tertarik dengan gadis di hadapannya itu. Ia merasa sedikit penasaran dengan Naya setelah melihat kejadian di kelab tempo hari. Gadis polos yang biasa saja bisa membuat Ray kalang kabut ketika gadis itu di usik.

Ponsel Naya kembali berdering, seketika Naya menghentikan aktivitasnya dan mengangkat panggilan itu segera.

Aku tunggu di bawah, sekarang.

Ucap pria itu singkat dan langsung mematikan panggilannya.

" Ishh kebiasaan deh, belum juga ngomong udah di matiin "

Gerutunya seraya memasukan benda pipih itu ke dalam saku celananya.

" Aku turun dulu ya Ay "

Pamitnya pada Ayrin.

" Ciee, yang di apelin "

Naya hanya tersenyum sekilas pada Ayrin sebelum dirinya menutup pintu itu. Naya berjalan menuju lift, Hanya beberapa menit saja Naya sudah sampai di lantai bawah, begitu pintu lift terbuka Naya melihat pria bertubuh tinggi dengan stelan jas yang melekat di tubuh kekarnya tersenyum padanya.

🍁🍁🍁

wah ko lama up nya 😂

teminin aku terus ya jangan bosen nunggu aku😂 tinggalkan jejaknya kak, biar aku ga demam mikirin kamu, hahahah

sampai jumpa di next chapter😉

Terpopuler

Comments

PeQueena

PeQueena

rakaaa nihh...raka..yaqin inyong ..sumpah dach 🤣

2021-11-04

0

Yanti Agejul

Yanti Agejul

OMG Raka yg jd temennya..

2021-08-31

0

suci lestari

suci lestari

ternyata aq mkin cinta...cinta sm kmu

2021-04-14

2

lihat semua
Episodes
1 chapter 01
2 chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 chapter 05
6 chapter 06
7 chapter 07
8 chapter 08
9 chapter 09
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 Chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102 ROYAL WEDDING
103 HONEYMOON
104 DRAMA DI PASAR UBUD
105 ALDRICH BALE
106 KEINGINAN KANAYA
107 MENCURI MANGGA
108 MEMERGOKI RAKA
109 KERUMAH SAKIT
110 KEJUTAN UNTUK RAY
111 KECELAKAAN
112 RAY SELAMAT
113 RENCANA
114 KEDATANGAN ALDRICH
115 BERTEMU DAVINA
116 KEPULANGAN RAY
117 WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118 CEMBURU
119 MENJELANG ACARA SYUKURAN
120 ACARA SYUKURAN
121 MENCARI KANAYA
122 EVAN VS ALDRICH
123 OPERASI
124 PERMINTAAN EVAN
125 EXTRA PART
126 EXTRA PART TAMAT
Episodes

Updated 126 Episodes

1
chapter 01
2
chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
chapter 05
6
chapter 06
7
chapter 07
8
chapter 08
9
chapter 09
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
Chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102
ROYAL WEDDING
103
HONEYMOON
104
DRAMA DI PASAR UBUD
105
ALDRICH BALE
106
KEINGINAN KANAYA
107
MENCURI MANGGA
108
MEMERGOKI RAKA
109
KERUMAH SAKIT
110
KEJUTAN UNTUK RAY
111
KECELAKAAN
112
RAY SELAMAT
113
RENCANA
114
KEDATANGAN ALDRICH
115
BERTEMU DAVINA
116
KEPULANGAN RAY
117
WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118
CEMBURU
119
MENJELANG ACARA SYUKURAN
120
ACARA SYUKURAN
121
MENCARI KANAYA
122
EVAN VS ALDRICH
123
OPERASI
124
PERMINTAAN EVAN
125
EXTRA PART
126
EXTRA PART TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!