chapter 04

mendengar perdebatan dua makhluk gila itu yang tak kunjung berhenti Naya memberanikan diri untuk menyela.

"Jadi ini mesti di taro mana mas ?"

"Belakang " ucapnya singkat seraya menunjuk arah dengan dagunya.

Naya menoleh ke arah yang di maksud Ray, ketika Naya membalikan badan suara bariton menghentikan langkahnya.

" Mau gue anterin ga? " Tawar Edo pada Naya langsung mendapat tatapan tajam dari Ray.

"Woohhh biasa aja nyet liatnya, cuma nganterin doang elah". 

"Nganter doang?" tanya Ray tepat sasaran.

"Cuma di lukis dikit palingan, hahahaha"

"Setan!!"

Bantal sofa melayang tepat di wajah Edo.

Naya hanya diam menyaksikan perdebatan mereka, karna tidak mengerti apa yang sedang mereka bahas, dan akhirnya Naya berjalan meninggalkan perdebatan dua makhluk gila itu, mencari tempat untuk meletakkan pakaian kotor itu.

Sepeninggal kanaya dari ruang tengah, Edo berfikir sejenak, ia merasa familiar dengan wajah Kanaya , mencoba mengingat ingat pernah bertemu dimana.

Melihat ekpresi Edo yang mencurigakan Ray melempar majalah otomotif yang ada di atas meja ke arah Edo.

Plak!!

"Ga usah ngeres Lo".

" Cantik sih...tapi udik! " hahahahah tawa Edo menggema di ruang tengah, Ray bangkit dari kursi setelah mendang meja dengan sengaja  dan membentur kaki Edo.

" Woow santai bro! "

Ray berjalan menuju kamarnya di lantai atas membuka pintu dan langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya. Dirinya merasa lelah setelah tadi pagi Martin datang ke kampus, memaksanya kembali kerumah. Bukan hanya itu saja, ia juga sangat malas bertemu dengan wanita licik yang sudah merusak keluarganya.

Sementara Edo mengambil minuman di lemari pendingin untuk melepas dahaganya setelah berdebat dengan Ray, lalu merebahkan diri di sofa panjang ruang tengah dan memainkan game favorit yang ada di ponselnya.

🍁🍁🍁

Di kontrakan kecil yang bersebelahan dengan komplek perumahan elit.

Yuni yang sedang sibuk mengompres kening ibunya perlahan memandang wajah ibunya yang mulai menua, Yuni menghela napas panjang dengan wajah tertunduk, dirinya merasa lelah dengan keadaan ini. Ia lelah menjadi orang susah, ia ingin hidup enak dengan bergelimang harta.

mengingat sang ibu yang hanya menjadi asisten rumah tangga, dan ia juga hanya lulusan sekolah menengah, tentu sulit untuk mencari pekerjaan dengan gaji besar.

Ddrtttt drrttt

Ponselnya bergetar dan tertera nama jino di sana, Yuni enggan mengangkat telfon dari kekasihnya itu dan menggeser tombol merah, menolak panggilan jino. Ia masih merasa kesal setelah kejadian siang tadi, Jino lebih membela Naya ketimbang dirinya, hanya karena ia meminta Naya untuk menggantikannya menjadi asisten rumah tangga. Entah kenapa dirinya terkadang merasa iri dengan Naya.

Semua memuji Kanaya, bahkan ibu kandungnya sendiri pun sering membandingkan dirinya dengan Naya.

Dari mulai di tempat dia bekerja atasannya lebih memilih Naya untuk di bagian kasir, dan dari beberapa mantan kekasihnya pun selalu membela Naya.

Perlahan Yuni mulai muak dengan segala yang bersangkutan dengan Naya, dirinya memanggap Naya adalah pengahalang kebahagiaan nya.

ting

Pesan masuk.

Jino : Yun angkat dong telpon gue,Lo masih marah?

Yuni : males!!

Jino : gue kerumah lo sekarang!.

Yuni melempar ponselnya asal, kemudian bergegas ke kamar mandi.

Jino yang baru saja sampai di teras rumah sudah di sambut wajah cemberut Yuni, Jino menghampiri Yuni yang bersandar di pintu.

"Masih ingat punya pacar Lo?" sentak Yuni ketika Jino mendekatinya.

"Inget lah, gue aja masih inget ukuran dada Lo berapa!" jawabnya asal sambil tertawa  untuk menghibur Yuni dari rasa cemburunya.

Seketika Yuni membungkam bibir Jino dengan telapak tangan nya.

"Jangan keras keras beg*, ada ibu di dalem "

" Sorry!...tumben ibu di rumah? " Ucap Jino sembari mendudukkan dirinya di kursi teras depan rumah.

"Ibu lagi sakit".

"ohh, tumben Lo mau jagain ibu,,biasanya Naya".

Ucapan Jino tanpa sadar menambah kebencian Yuni pada Naya.

"Pulang Lo sana!! gue benci sama Lo! "

Yuni masuk kedalam rumah dan membanting pintu dengan keras.

Jino yang sadar akan kesalahannya hanya menatap pintu itu dengan raut menyesal.

" maafin gue Yun " Ucap nya singkat lalu pergi meninggalkan rumah itu.

Yuni bersandar di balik pintu dan mengepal kan tangannya menahan amarah, kebencian nya kepada Naya makin memuncak.

"Naya Naya Naya semua Naya ,,gue benci sama Lo kanaya "

🍁🍁🍁

Selesai mencuci dan strika pakaian, Naya langsung membawa pakaian itu ke kamar Ray, tapi setelah sampai di depan pintu kamar , ia justru terdiam dan ragu untuk masuk kedalam.

tok tok tok

"Permisi mas Ray, boleh masuk?".

Naya mengetuk pintu dan meminta ijin  namun tidak ada balasan, Naya membuka pintu perlahan dan mengintip apakah ada orang di dalam.

Ketika Naya mulai melangkah masuk Tiba-tiba Ray keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya.

Spontan Naya menutup matanya dengan pakaian yang dia bawa.

"Astaghfirullah, mata ku! Aku ga liat aku ga liat! " teriak Naya.

Ray yang kaget dengan teriakan gadis itu berjengit kaget, lalu bersidekap dan bersandar di kusen pintu.

"percuma Lo tutup kalo Lo masih bisa ngintip "

Kanaya terkejut dengan ucapan Ray, lantas ia segera meletakan pakaian itu ke atas tempat tidur sembari menutup matanya dan bergegas keluar dari ruangan itu.

"Tunggu!"

Suara Ray kembali menginterupsi, hingga mengehentikan langkahnya dan berbalik kembali menghadap Ray. Tentunya dengan masih memejamkan mata.

" Lo bisa masak ga? " tanya Ray singkat.

" Bi...bisa mas "

" Ok! Lo masakin gue."

Naya hanya mengangguk dan berlalu dari hadapan Ray namun sial nya dia malah menabrak pintu.

jeduk

 Naya mengusap kening nya yang memar sambil merutuki dirinya yang ceroboh,

'apes ,apes banget sih aku'.

Ray yang melihat tingkah konyol gadis itu hanya menggelengkan kepalanya.

Sementara Naya menghela napas panjang setelah sampai di pintu dapur, ia mulai mencari bahan bahan dan mulai meraciknya. saking sibuk ia memotong sayuran hingga tidak menyadari kehadiran Ray di sana.

klontang

Kanaya berjengit kaget mendengar suara benda jatuh menghantam lantai dengan keras. Saking terkejutnya ia sampai menggores tangannya sendiri dengan pisau.

"aaww" Teriak Naya kesakitan.

Ray menoleh ke arah gadis itu yang meringis kesakitan, berjalan mendekat untuk melihat luka di tangan Kanaya.

"ceroboh banget sih Lo" bentaknya, namun Ray malah menghisap darah itu lalu mencucinya,

Naya hanya terpaku melihat perlakuan manis Ray, tapi dirinya kesal karna Ray lah penyebabnya.

Rasa trauma membuat dirinya bersifat defensif dan tanpa sadar Ray memeluk Naya dan mengusap lembut rambut nya.

Naya hanya pasrah menerima perlakuan Ray yang tidak biasanya, seorang Ray yang selalu terlihat kasar dan arogan bisa bersikap manis padanya.

Edo yang melihat kejadian itu hanya menggeleng kan kepalanya dan terdiam bersandar di pintu dapur bagai menonton drama roman picisan.

Ray yang terbawa suasana menatap mata Naya dalam diam, mata teduh nya menenggelamkan Ray dalam hayal membuat jantung Ray berdetak tidak beraturan  naluri lelakinya bergejolak tanpa sadar menyentuh pipi Naya dan mendekatkan wajahnya,lalu....

🍁🍁🍁🍁🍁

ehmmm naya mau di apain ya kira kira🤔

hayo ada yang bisa jawab😂

makasih yang udah mampir,jangan lupa tinggalin jejak ya kak,bantu like,comen,vote dan rate 5,,

sampai jumpa di chapter selanjutnya 😁

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

terserah Rey aja deh mau di apain 😁 yg terpenting jgn di sakiti...😀

2023-08-21

0

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

diciumm

2022-12-17

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

Woi jgn Bambang kasian Nayla😒

2021-12-10

2

lihat semua
Episodes
1 chapter 01
2 chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 chapter 05
6 chapter 06
7 chapter 07
8 chapter 08
9 chapter 09
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 Chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102 ROYAL WEDDING
103 HONEYMOON
104 DRAMA DI PASAR UBUD
105 ALDRICH BALE
106 KEINGINAN KANAYA
107 MENCURI MANGGA
108 MEMERGOKI RAKA
109 KERUMAH SAKIT
110 KEJUTAN UNTUK RAY
111 KECELAKAAN
112 RAY SELAMAT
113 RENCANA
114 KEDATANGAN ALDRICH
115 BERTEMU DAVINA
116 KEPULANGAN RAY
117 WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118 CEMBURU
119 MENJELANG ACARA SYUKURAN
120 ACARA SYUKURAN
121 MENCARI KANAYA
122 EVAN VS ALDRICH
123 OPERASI
124 PERMINTAAN EVAN
125 EXTRA PART
126 EXTRA PART TAMAT
Episodes

Updated 126 Episodes

1
chapter 01
2
chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
chapter 05
6
chapter 06
7
chapter 07
8
chapter 08
9
chapter 09
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
Chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102
ROYAL WEDDING
103
HONEYMOON
104
DRAMA DI PASAR UBUD
105
ALDRICH BALE
106
KEINGINAN KANAYA
107
MENCURI MANGGA
108
MEMERGOKI RAKA
109
KERUMAH SAKIT
110
KEJUTAN UNTUK RAY
111
KECELAKAAN
112
RAY SELAMAT
113
RENCANA
114
KEDATANGAN ALDRICH
115
BERTEMU DAVINA
116
KEPULANGAN RAY
117
WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118
CEMBURU
119
MENJELANG ACARA SYUKURAN
120
ACARA SYUKURAN
121
MENCARI KANAYA
122
EVAN VS ALDRICH
123
OPERASI
124
PERMINTAAN EVAN
125
EXTRA PART
126
EXTRA PART TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!