chapter 19

Sore itu lagit terlihat mendung awan hitam menghalangi sinar senja hingga membuat langit lebih gelap dari biasanya. Pagar hitam yang berdiri kokoh dengan dua pohon beringin besar berdiri di kedua sisi pagar tersebut. Ray masuk ke dalam area pemakaman itu dengan membawa Kanaya untuk memperkenalkanya pada seseorang yang sangat penting dalam hidupnya.

Langkah Ray berhenti di sebuah makam dengan nisan bertuliskan Annisa. Makam yang terlihat bersih dan terawat meskipun sudah sangat lama.

Ray berjongkok di sisi makam dengan menatap nanar gundukan tanah di depannya itu.

" Ini makam siapa? "

Tanya Kanaya setelah ikut berjongkok di samping Ray.

Ray mengusap lembut nisan tersebut seakan menyampaikan rasa rindunya yang teramat dalam. Lalu Ray menoleh ke arah gadis di sampingnya.

" Ini makam ibu kandung gue " ucapnya dengan tersenyum samar.

Kanaya sempat terpaku sesaat lalu mengusap bahu Ray memberi kekuatan pada pria tampan di sampingnya. Kanaya melihat sisi lain dari diri Ray, pria yang selalu terlihat dingin dan arogan hari ini wajah tampannya terlihat sendu.

Ray dan Kanaya menaburkan bunga di atas gundukan tanah itu, lalu mendoakan sang ibu yang sudah tenang di alam sana. Baru saja Ray selesai berdoa suara gadis di sampingnya mengalihkan perhatiannya.

" Pulang yuk, udah gelap banget " ajak Kanaya pada Ray , karena jujur saja ia takut gelap.

" Ada gue, ga usah takut " Ray bangkit dari posisinya seraya mengulurkan tangan pada Kanaya.

Kanaya menyambut uluran tangan Ray dengan malu malu seraya bangkit dari posisinya.

Beru saja mereka melangkah rintik hujan yang sangat deras mengguyur mereka. Di tambah suara gemuruh petir yang saling bersahutan membuat Kanaya bsemakin takut. Ray berlari ke arah parkiran bersama Kanaya dengan jari saling bertautan. hingga sampai di parkiran Ray langsung membuka pintu mobil itu agar Kanaya segera masuk, lalu ia berputar mambuka pintu kemudi dan langsung menutup pintu itu.

Ray melepaskan jaket denim yang ia pakai lalu memakainya pada Kanaya " Lo pake, biar gak kedinginan "

" Buat kamu aja, nanti kamu sakit gimana? Kanaya melepaskan jaket itu namun dengan getakan cepat tangan Ray menahan tangan Kanaya.

" Gue gak papa "

Demi apapun Ray tidak sanggup melihat baju kanaya yang basah terkena hujan. Hingga memperlihatkan lekuk tubuh gadis itu dengan nyata. Ya Tuhan! cobaan macam apa ini, berdua di dalam mobil dengan gadis cantik dan terjebak hujan. Ray memalingkan wajahnya sembari tangannya menstater mobil hitamnya keluar area pemakaman.

Sementara Kanaya merasa gugup melihat pria di sampingnya yang hanya memakai kaos hitam polos. Terlihat jelas otot pria itu yang timbul dari balik bajunya.

Tidak ada obrolan selama perjalanan menuju apartemen, hanya terdengar tetesan deras yang menimpa atap mobilnya. Sesampainya di parkiran apartemen suara petir masih terdengar.

Duarr

Kanaya reflek memeluk lengan kekar Ray, Gadis itu menyembunyikan wajahnya di balik bahu Ray karena suara petir yang memekakkan telinga membuat gadis itu ketakutan. Dan sumpah demi apapun Ray seperti terkena aliran listrik tegangan tinggi. Akibat sentuhan kulit Kanaya di lengannya.

" Aku takut "

Ray menghela napas panjang untuk menetralisir gelenyar aneh yang menjalar di seluruh syaraf tubuhnya.

" mau disini aja? "

Kanaya mendongak lalu melepaskan pelukannya sontak membuat gadis itu semakin salah tingkah. Tatapan Ray yang tajam membuat Kanaya salah tingkah dan mengalihkan pandangannya, ia mencoba membuka safety beltnya. Tapi, sialnya benda itu seperti ingin menambah rasa malu Kanaya. Ia sangat kesusahan melepaskan benda itu.

" Kenapa? "

" Ga bisa di buka " ucapnya dengan wajah polos.

Ray melihat ke arah safety belt itu yang sedikit bermasalah. Damn! Jarak yang begitu dekat hingga hembusan nafas gadis didepannya itu terasa menerpa sebagian wajahnya. Ray mendongak dan tidak sengaja melihat mata teduh Kanaya.

Entah bisikan dari mana yang membuat Ray mengabaikan niat awalnya, mata itu seakan menghipnotisnya. Ray mendekatkan wajahnya di depan wajah Kanaya tanpa basa basi Ray langsung mengecup pelan bibir ranum milik gadis di depanya.

Kanaya membelalakan matanya, ia merasa dunianya terengut habis. Kecupan ringan berubah menjadi *******, Naya tak bisa berbuat apa-apa ia hanya terdiam bagai batu. Menikmati segala sentuhan lembut dari Ray. Hingga dering telfon membuat ******* itu terhenti dan Ray kembali ke posisinya tanpa kata. Sedangkan Kanaya hanya bisa menyentuh dadanya yang berdetak kencang.

Kanaya mengambil benda pipih itu dari dalam tas kecilnya dan langsung menggeser tombol hijau.

L**o dimana?

" Hmm a...aku di parkiran Ay, kenapa ? "

gue cuma mau ngasih tau, malem ini gue gak balik, Lo ati ati ,bye!.

Kanaya meletakan ponselnya kembali ke dalam tas setelah Ayrin mematikan sambungan telponnya. Dan bergerak membuka pintu mobil, Namun Ray mencekal pergelangan tangannya. Kanaya terdiam sesaat lalu menoleh ke arah Ray.

" Sorry..."

Kanaya hanya mengangguk lemah, jujur saja ia bingung harus menjawab apa. Karena ini pertama kali baginya.

Kanaya melangkahkan kakinya keluar dan menutup pintu mobil itu pelan. Ia berjalan pelan sembari menyentuh bibirnya yang basah akibat perbuatannya Ray. Pipinya merona merah ketika mengingat kejadian tadi, ia senang bercampur malu dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Sementara Ray menatap gadis itu dari balik kemudinya yang mulai menjauh dari pandangannya. Ia menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi sambil memejamkan matanya.

" Pasti dia mikir yang enggak-enggak tentang gue. Beg* "

Umpatnya sembari memukul stir mobil itu dengan keras. Ia merasa bersalah karena mencium gadis itu tanpa izin.

Ray menstater mobilnya untuk pergi meninggalkan gedung apartemen ini. Ia butuh istirahat untuk meredakan ketegangan yang baru saja terjadi.

Sesampainya di rumah ia langsung membanting tubuhnya di atas kasur king size miliknya. Ray menatap langit-langit kamarnya sembari menyentuh bibirnya, gadis itu benar benar membuatnya candu.

Ray beranjak dari tempat tidurnya berjalan gontai menuju kamar mandi. Tapi, tiba tiba ponselnya berdering. Dengan gerakan malas pria itu mengambil benda pipih itu di atas nakas.

Sebuah rekaman video dari nomor tidak di kenal terlihat di layar ponselnya. Ray menautkan kedua alisnya bingung, siapa yang mengirimnya video.

Ray menekan tombol play pada video tersebut, matanya terbelalak melihat seseorang yang berada di dalam rekaman tersebut. Kanaya tengah terkulai lemas di atas ranjang dengan posisi tangan dan kakinya terikat.

" Brengsek!! "

Ray mengumpat seraya meremas ponselnya keras. Detik kemudian seseorang memakai jaket hodi berjalan mendekat ke arah ranjang tersebut.

wohoo Rayhan Febriano lama gak jumpa bro. Lo masih ingetkan sama gue?

seseorang itu menjeda kalimatnya seraya memainkan jari telunjuknya di wajah mulus Kanaya serta mengecup kening itu pelan.

kalo Lo berani Dateng sendiri kesini, gue tunggu sebelum matahari terbit. Lo telat sedikit aja, cewe Lo yang cantik ini jadi milik gue.

Ujar seseorang di balik rekaman video itu dengan nada mengancam. Lalu tergelak kencang sebelum menghentikan rekaman tersebut.

" Bang***! Kali ini gue abisin Lo! "

Setelah seseorang dalam video itu mengirim lokasi keberadaan Kanaya Ray langsung menyambar kunci mobilnya di atas nakas dan berjalan cepat menuju mobilnya. Ray melajukan mobil hitam itu dengan kecepatan penuh bagai kesetanan. Ia berharap tidak terjadi sesuatu terhadap gadisnya.

🍁🍁🍁

hajar Ray jangan kasih kendor 😂

wah udah masuk konflik panas nih,,siapkan hati kalian yaww...😌

jangan lupa tinggalin jejaknya kak,,karena dukungan kalian bikin aku semangat... semangat bikin Ray bucin 😂

sampai jumpa di next chapter 😉

Terpopuler

Comments

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

haduh semoga g terkena jebakan

2022-12-20

0

MandaNya Boy Arbeto❤️

MandaNya Boy Arbeto❤️

babang bright hati Eneng mw copot liat Abang😂😂
semoga si Ray GK terjebak ya sama akal akalanny si Nino

2021-11-21

0

Andi Arif official

Andi Arif official

hajar...hajar ,,hajar

2021-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 01
2 chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 chapter 05
6 chapter 06
7 chapter 07
8 chapter 08
9 chapter 09
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 Chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102 ROYAL WEDDING
103 HONEYMOON
104 DRAMA DI PASAR UBUD
105 ALDRICH BALE
106 KEINGINAN KANAYA
107 MENCURI MANGGA
108 MEMERGOKI RAKA
109 KERUMAH SAKIT
110 KEJUTAN UNTUK RAY
111 KECELAKAAN
112 RAY SELAMAT
113 RENCANA
114 KEDATANGAN ALDRICH
115 BERTEMU DAVINA
116 KEPULANGAN RAY
117 WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118 CEMBURU
119 MENJELANG ACARA SYUKURAN
120 ACARA SYUKURAN
121 MENCARI KANAYA
122 EVAN VS ALDRICH
123 OPERASI
124 PERMINTAAN EVAN
125 EXTRA PART
126 EXTRA PART TAMAT
Episodes

Updated 126 Episodes

1
chapter 01
2
chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
chapter 05
6
chapter 06
7
chapter 07
8
chapter 08
9
chapter 09
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
Chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101 PULAU DEWATA BALI
102
ROYAL WEDDING
103
HONEYMOON
104
DRAMA DI PASAR UBUD
105
ALDRICH BALE
106
KEINGINAN KANAYA
107
MENCURI MANGGA
108
MEMERGOKI RAKA
109
KERUMAH SAKIT
110
KEJUTAN UNTUK RAY
111
KECELAKAAN
112
RAY SELAMAT
113
RENCANA
114
KEDATANGAN ALDRICH
115
BERTEMU DAVINA
116
KEPULANGAN RAY
117
WEDDING'S EDO DAN AYRIN
118
CEMBURU
119
MENJELANG ACARA SYUKURAN
120
ACARA SYUKURAN
121
MENCARI KANAYA
122
EVAN VS ALDRICH
123
OPERASI
124
PERMINTAAN EVAN
125
EXTRA PART
126
EXTRA PART TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!