Suami Perjaka Milik Aruna
Didalam sebuah kamar hotel, seorang pria mulai mengerjip-ngerjipkan matanya dan memegangi kepalanya yang masih terasa pusing karena pengaruh alkohol yang ia minum sebelumnya. Pria itu berusaha bangun dan duduk.
"Sial!!!" umpat pria berwajah tampan itu saat mendapati dirinya tengah berada diatas ranjang bersama seorang wanita didalam kamar hotel.
Alandra Fernando, seorang Direktur muda berusia 28 tahun yang belum pernah berhubungan intim dengan lawan jenisnya. Malam ini ia sengaja dibuat mabuk oleh temannya agar bisa berhubungan intim dengan seorang wanita untuk membuktikan jika dia bukanlah seorang pria impoten.
Alan bangun dan kembali memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai. Ia memakainya kembali dan hanya menyisakan jas kerjanya yang ia pegang ditangannya. Ia mengambil beberapa lembar uang dari dalam dompetnya dan menaruhnya di atas ranjang, disamping wanita yang sedang tertidur lelap itu.
Alan melangkahkan kakinya keluar meninggalkan kamar hotel itu. Ia menyetop taxi saat sudah berada diluar hotel karena mobilnya mungkin masih terparkir di parkiran club tadi karena ia mabuk berat. Mungkin nanti Reno temannya yang akan mengantarkan mobilnya besok.
Seeeeettttttt....
Taxi itu mengerem mendadak ketika melihat seorang gadis yang tiba-tiba menyebrang tanpa melihat kanan atau kiri jalan.
"Ada apa pak?" tanya Alan pada supir taxi didepannya itu.
"Itu didepan ada seorang gadis yang tiba-tiba saja menyebrang jalan. Hampir saja tertabrak" ucap supir taxi itu.
Alan melihat ke arah depan sana seorang gadis yang tengah berdiri didepan taxi. Alan segera membuka pintu dan keluar menghampiri gadis itu.
"Heh! Kamu mau mati hah??" seru Alan kesal pada gadis didepannya itu.
Gadis berparas cantik dan memiliki tinggi sekitar 165cm itu pun menoleh ke arah Alan. Diamatinya penampilan Alan dari atas sampai bawah.
Kemeja putih yang nampak lusuh dengan beberapa noda lipstik disana. Serta resleting celana yang tidak sepenuhnya naik. Fix!! Dia bukan perjaka!. Itu lah yang terlintas dibenak Aruna pertama kali.
Aruna Putri Handoyo, Putri tunggal dari Umar Handoyo, seorang ketua RT ditempatnya. Diusianya yang menginjak 25 tahun, Aruna belum juga menikah. Padahal ia sudah memiliki seorang kekasih yang sangat ia cintai. Namun kekasihnya itu selalu menolak dan beralasan jika ia meminta hubungan yang lebih serius lagi.
Aruna berjalan mendekat ke arah Alan.
"Heh!! Ini jalanan punya umum. Jadi suka-suka aku lah kalau mau nyebrang jalan" seru Aruna tak mau kalah.
"Yang bilang ini jalanan bapakmu siapa hah!! Seenggaknya lihat kanan kiri dulu kalau mau nyebrang!"
"Salah sendiri taxi yang kamu naiki itu gak lihat-lihat kalau ada orang mau nyebrang!"
"Cih! Dasar wanita malam, sudah salah masih tidak mau ngaku" umpat Alan kesal.
Aruna menatap tajam ke arah Alan dan semakin mendekatkan tubuhnya.
"Siapa yang kamu bilang wanita malam hah!!" ujar Aruna yang kesal karena pria didepannya itu menyebutnya sebagai wanita malam.
"Mana ada wanita baik-baik keluyuran tengah malam begini!" cibir Alan
Aruna menarik kerah baju pria itu. Tercium bau alkohol yang cukup menyengat. Aruna bisa mengambil kesimpulan jika pria didepannya itu pasti sudah minum dan menghabiskan malam di hotel dengan wanita malam.
"Lihat ini! Noda lipstik dimana-mana. Memangnya kamu masih bisa dibilang pria baik-baik?" ucapan Aruna sontak membungkam mulut Alan.
Alan sendiri tidak begitu ingat dengan apa yang terjadi di hotel tadi bersama wanita itu.
Alan melepaskan tangan gadis itu dari kemejanya.
"Percuma juga berdebat dengan wanita sepertimu!" Alan bergegas meninggalkan gadis itu dan kembali masuk ke dalam taxi.
"Bisa ditebak, dia pasti pria yang suka gonta-ganti pasangan hanya untuk sekedar menyalurkan hasratnya" cibir Aruna.
Aruna melihat ke arah mobilnya yang sedang diotak-atik oleh supirnya diseberang sana. Sepertinya akan memakan waktu lama jika menunggu mobilnya menyala lagi. Ini sudah begitu larut dan besok ia juga harus pergi bekerja. Ia pun melangkah kakinya menuju ke arah taxi yang di naiki pria tadi dan membuka pintu taxi belakang lalu ia duduk disamping pria itu.
"Hei...! Ngapain kamu ikut masuk?" tanya Alan kesal.
"Anterin aku dulu! Mobilku mogok itu disebelah sana" tunjuk Aruna pada mobilnya yang berada diseberang sana.
Alan pun melihat ke arah mobil gadis itu yang sedang dibetulkan oleh seorang pria yang mungkin adalah supirnya. Ia pun tidak tega jika harus membiarkan gadis itu menunggu disitu sampai mobilnya nyala kembali.
"Baiklah! taxi ini akan mengantarmu terlebih dahulu. Aku berbaik hati padamu, lain waktu kamu harus membalas kebaikanku ini" ucap Alan.
"Iya baiklah! Aku akan ingat kebaikanmu malam ini!" jawab Aruna tidak mau berdebat lagi.
Alan pun menyuruh supir taxi itu untuk mengantarkan gadis disampingnya itu terlebih dahulu sebelum nanti mengantarkannya ke apartemennya.
Taxi terhenti disebuah rumah yang terlihat cukup besar. Aruna pun menoleh ke arah pria disampingnya.
"Terimakasih! karena sudah mengantarkan aku pulang lebih dulu" ucap Aruna.
"Ingat! Kamu harus membalasnya" Alan mengingatkan perkataan mereka sebelumnya.
"Iya aku ingat!" jawab Aruna kemudian ia membuka pintu mobil dan turun dari dalam mobil. Dibukanya pintu pagar rumahnya dan ia pun berjalan masuk.
Alan melihat kembali ke arah rumah yang ditempati gadis itu dari dalam mobil sebelum menyuruh supir taxi itu untuk melajukan mobilnya kembali.
Aruna masuk ke dalam rumah dan mendapati ibunya sudah menunggunya disana.
"Eh.. anak gadis kok jam segini baru pulang? Tadi ibu sudah menyuruh supir untuk menjemput kamu tapi kok kamu malah pulang naik taxi?" tanya ibunya yang kebetulan tadi mengintai dari jendela saat putrinya itu turun dari dalam taxi.
"Iya tadi mobilnya mogok dijalan Bu. Karena sudah terlalu malam jadi Runa naik taxi aja pulangnya. Supir sama mobilnya Runa tinggal dijalan" jawab Aruna
"Eh ya sudah kalau begitu. Sekarang kamu bersihkan diri kamu sana, terus tidur. Besok kan kamu harus berangkat kerja. Nanti kalau Bapak kamu tahu kamu baru pulang jam segini pasti Bapak kamu marah" ucap Ratih
"Ya udah, Aruna ke kamar dulu ya Bu? Takut Bapak bangun, hehehehe" Aruna berjalan cepat menuju arah kamarnya takut bapaknya memergokinya baru pulang tengah malam begini.
Ratih hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah putri semata wayangnya itu.
🌺🌺🌺
Sementara itu Alan yang sudah berada di apartemennya, melemparkan jas nya ke sembarang arah dan menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Alan kembali mengingat-ingat kejadian dikamar hotel tadi. Ia ingat memang sempat berciuman panas dengan seorang wanita, tapi setelah itu ia tidak ingat apa-apa lagi.
Alan meraba-raba tongkat miliknya di bawah sana dan mulai bertanya-tanya.
"Sebenarnya aku ini masih perjaka atau tidak??" gumam Alan
💞💞💞
Jangan lupa ya :
- Subscribe
- Like
- Komentar
- Vote
- Hadiah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Nadiyah1511
mampir lagi....💜
tunggu 1 bulan LG Alan nnti akan tau hasilnya masih perjaka/ga🤭💜
2024-04-26
1
Bintang Ray234🌸🌸
Semangat terus ya kak
2023-06-06
2
R.F
semangat kk
mampor balik y
2023-06-03
1