Hujan mengguyur jalanan malam itu. Alan melajukan mobilnya dengan kencang menuju kota B. Guyuran air hujan tidak membuat Alan merubah pikirannya untuk menyusul Aruna dan Reno ke kota B.
Sesampainya di kota B, Alan beberapa kali menelfon Aruna tapi Aruna tidak mengangkat telefonnya karena Aruna tengah berada didalam kamar mandi dan sedang berendam di bathtub hingga ia tidak mendengar ponselnya berdering sejak tadi. Alan pun menelfon Reno dan menanyakan alamat hotel tempat mereka menginap. Reno pun memberi tau Alamatnya.
"Ternyata lebih cepat dari yang aku perkirakan" gumam Reno lalu memakai jas nya kembali dan meraih kunci mobilnya dari atas meja.
Reno berjalan keluar dari dalam kamar hotel itu dan bergegas turun ke lantai bawah.
Sesampainya didepan hotel, Reno berdiri disana untuk menunggu kedatangan Alan. Setelah menunggu sekitar 15 menit, Alan pun datang menghampirinya.
"Dimana Aruna?" tanya Alan sambil celingak-celinguk mencari keberadaan gadis itu.
"Dia ada di atas" jawab Reno
"Trus kamu mau kemana?" tanya Alan saat melihat Reno masih tapi dengan style kerjanya.
"Ya mau pulang lah..." jawab Reno santai
"Bukannya kamu bilang mau bertemu klien besok pagi? Trus kenapa pulang?" tanya Alan curiga jika Reno telah membohonginya.
Reno terkekeh karena Alan menatapnya penuh curiga. Sepertinya Alan sudah mengetahui maksud dan tujuannya membawa Aruna.
"Kamu sendiri ngapain datang kemari? Khawatir sama Aruna?" ledek Reno.
Alan tidak menjawab dan hanya mendengus kesal. Ini pasti akal-akalan Reno yang sengaja membawa Aruna ke kota B agar Alan menyusulnya kesini.
"Aku kasih tau ya Lan, cewek itu tidak suka di gantung. Bagi mereka, dari pada digantungin hubungannya lebih baik mereka mencari yang pasti-pasti aja. Karena cewek itu lebih suka kepastian dalam sebuah hubungan" ucap Reno membuat Alan nampak terdiam dan mulai berfikir.
"Aruna memang istrimu. Tapi kalian menikah tanpa cinta, bahkan kalian membuat surat perjanjian kontrak pernikahan. Aruna itu sudah mulai menyukaimu, tapi dia tidak tau bagaimana perasaanmu terhadapnya. Hingga dia terus menutupi perasaannya terhadapmu. Sebaiknya kamu ungkapkan perasaanmu pada Aruna, apalagi kemarin Alvin datang kekantor dan menanyakan tentang Aruna. Saat di restoran kamu bisa melihat sendiri bukan bagaimana tatapan Alvin pada Aruna? Alvin juga menyukai Aruna Lan... Sebelum terlambat, sebaiknya kamu ungkapkan perasaan kamu terhadap Aruna. Tidak perlu memikirkan apa jawaban Aruna nanti. Yang penting Aruna sudah tau perasaanmu terhadapnya" ucap Reno panjang lebar.
Reno berjalan mendekat ke arah Alan dan menepuk pundak Alan.
"Lantai 4 kamar nomor 76. Aku tunggu kabar baiknya. Jangan buat sekertarisku itu galau terus" ucap Reno lalu menurunkan tangannya dari pundak Alan.
Reno berjalan meninggalkan Alan yang masih berdiri terpaku dan termenung didepan hotel. Alan mencoba mencerna ucapan Reno tadi. Harusnya ia memang mengatakan perasaannya sejak awal pada Aruna. Tapi ia terlalu takut Aruna akan menolaknya.
Alan melangkah kakinya masuk ke dalam hotel dan naik ke lantai dimana Aruna berada. Alan mengetuk pintu kamar itu.
Aruna sudah memakai baju tidur yang tadi sempat dibelikan oleh Reno sebelum mereka sampai di hotel. Kini ia tengah menyisir rambutnya dan mendengar suara ketukan pintu.
"Siapa ya? Apa mungkin pak Reno" gumam Aruna lalu berjalan ke arah pintu dan membuka pintu kamar itu.
Ceklekkk
Mata Aruna membulat saat melihat Alan berdiri dihadapannya sekarang.
"Apa yang kamu lakukan disini? Kamu mengikutiku?" seru Aruna.
Alan tidak menjawab pertanyaan Aruna dan menerobos masuk ke dalam kamar.
"Hei! Kenapa kamu masuk? Cepat keluar!!" seru Aruna sambil berjalan dibelakang Alan.
Alan menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menatap ke arah Aruna.
"Aku juga ada urusan pekerjaan. Jadi aku akan menginap disini malam ini" bohong Alan.
"Memangnya kamu tidak bisa menyewa kamar lain apa?" tanya Aruna kesal.
"Tidak. Aku sedang berhemat. Lagi pula kita ini kan suami istri, jadi tidak masalah jika tinggal dalam satu kamar bukan?" ujar Alan beralasan.
🎵Drddtttt🎵
Ponsel Aruna bergetar, Aruna menatap Alan sebentar dan mendengus kesal. Lalu ia berjalan ke arah meja dan meraih ponselnya.
"Run, pertemuan besok dibatalkan. Jadi saya pulang malam ini ke kota A. Alan sudah jemput kamu kan? Jadi kamu pulang sama Alan saja ya besok. Besok saya kasih kamu cuti 1 hari. Selamat menikmati malam yang panjang ya Run" isi chat dari Reno.
Aruna mengarahkan pandangannya tajam ke arah Alan. Aruna langsung menduga terjadinya persekongkolan antara bos dan suaminya itu.
"Kalian berdua pasti bersekongkol bukan? Atau kamu yang sengaja menyuruh pak Reno untuk membawa aku kemari?" kesal Aruna.
Aruna menaruh ponselnya kembali di atas meja lalu melangkahkan kakinya ke arah pintu. Alan mengejarnya dan meraih pergelangan tangannya
"Ini sudah malam, kamu mau kemana Run?" tanya Alan yang menyadari kekesalan Aruna karena merasa di bohongi.
Aruna melepaskan tangannya dari genggaman Alan dan masih menatap kesal pada Alan.
"Mau cari angin!" ujar Aruna lalu membuka pintu dan melangkahkan kakinya keluar kamar hotel.
Alan menghela nafas panjang lalu ia ikut keluar kamar dan menutup pintunya. Ia berjalan mengikuti dibelakang Aruna.
Aruna sudah keluar dari dalam area hotel. Ia melangkahkan kakinya melewati jalan setapak. Jalanan itu terlihat basah karena hujan yang mengguyur sebelumnya. Bukannya Aruna tidak senang jika Alan datang menyusulnya, tapi perasaan yang semakin dalam jika bersama dengan Alan terus menyiksanya.
Alan terus berjalan mengikuti dibelakang Aruna sambil terus memandangi gadis itu dari belakang. Sepertinya Aruna belum menyadari jika ia mengikutinya sejak tadi, mungkin gadis itu tengah melamun.
Angin malam berhembus kencang, ditambah lagi jalanan yang cukup sepi hingga membuat suasana begitu mencekam.
Duarr⚡⚡⚡
"Aaaaaaaa!!!" Langkah Aruna terhenti saat mendengar suara petir. Ia memejamkan matanya dan menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
Alan berlari ke arah Aruna karena khawatir mendengar teriakkan Aruna barusan. Kini ia berdiri didepan gadis itu dan segera membuka jaketnya lalu memakaikannya pada pundak gadis itu.
Aruna yang menyadarinya langsung membuka matanya dan menurunkan kedua tangannya dari telinganya.
"Kamu mengikutiku?!" kesal Aruna lagi namun Alan tidak menghiraukan pertanyaan Aruna.
"Sepertinya hujan akan kembali turun. Sebaiknya kita kembali ke hotel Run" Alan meraih tangan Aruna dan menggenggamnya.
Aruna melihat kearah tangan mereka yang bergandengan. Ia langsung melepaskan tangannya dari genggaman Alan.
"Tidak perlu bersikap lembut padaku. Aku bisa jalan sendiri!" ujar Aruna kemudian berbalik dan melangkahkan kakinya pergi.
Alan menghela nafas panjang dan melihat ke arah gadis itu yang berjalan menjauh darinya.
"Aku mencintai kamu!!" teriak Alan membuat langkah Aruna terhenti.
"Aruna Putri Handoyo" lanjut Alan.
Deg!!
Wajah Aruna nampak tegang dan kaget mendengar pengakuan Alan barusan. Terdengar sangat jelas ditelinga Aruna apa yang Alan katakan tadi.
Alan berjalan mendekat ke arah Aruna dan kini berdiri tepat dihadapan gadis itu. Perlahan Aruna mengangkat wajahnya dan menatap mata Alan yang juga sedang menatapnya. Aruna mencoba bersikap biasa saja.
"Aku tidak akan terpengaruh dengan ucapanmu barusan! Jangan berpikir untuk merayuku. Pria sepertimu, tidak akan mengerti yang namanya mencintai wanita dengan tulus" ucap Aruna mencoba untuk tak menganggap serius ucapan Alan sebelumnya.
Alan menatap dalam mata Aruna dan wajahnya terlihat sangat serius.
"Aku tau aku pernah melakukan sebuah kesalahan. Aku memang pernah tidur dengan seorang wanita yang tidak aku kenal" ucap Alan sambil terus menatap dalam mata Aruna.
Jleb!!
Ucapan Alan seperti menusuk hati Aruna. Walaupun Aruna sudah tau dari saat pertama kali ia bertemu dengan Alan. Tapi entah mengapa rasanya sakit saat mendengar Alan mengakuinya barusan.
"Tapi aku benar-benar tulus mencintai kamu Aruna. Aku sangat mencintai kamu" ucap Alan bersungguh-sungguh.
Aruna menurunkan pandangannya dari tatapan Alan. Ada rasa bahagia dan ada rasa sedih dalam hati Aruna. matanya pun mulai berkaca-kaca.
"Tapi maaf aku tidak bisa.... Aku tidak bisa menerima perasaanmu itu" Aruna menatap kembali mata Alan sebentar sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya berjalan melewati Alan.
Alan menutup matanya menerima penolakan dari Aruna. Ia membalikkan badannya dan melihat ke arah kepergian gadis itu.
💞💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Nadiyah1511
greget bngt sih SMA arunanya ah
2024-04-27
1
Vincar
lagi asik mandi 🤣
2023-06-17
1
Nuhume
Alaannn😘😘❤️
2023-05-17
1