Bab 4 : SPMA. Salah paham.

Tidak mau berkepanjangan, pagi ini Aruna langsung masuk ke dalam ruangan bos nya begitu sampai di kantor. Ia ingin meminta nomor telefon teman Reno kemarin.

"Ada apa Run pagi-pagi sekali kamu keruangan saya?" tanya Reno memutar kursinya menghadap ke arah Aruna.

"Maaf pak sebelumnya, saya mau minta nomor telefon teman bapak yang kemarin" ucap Aruna to the points.

"Maksud kamu Alan?" tanya Reno memastikan.

"Iya itu pak.." jawab Aruna mengangguk.

Reno sampai heran, kemarin dia menyuruh mereka pulang bareng tapi tidak saling berkenalan. Namun akhirnya Reno pun memberikan nomor Alan pada Aruna.

Singkat cerita, Aruna sudah menghubungi Alan sebelumnya dan sore ini mereka janjian ketemuan di cafe setelah pulang kerja.

Alan membuka kacamata hitamnya saat Aruna sudah duduk didepannya.

"Ada apa? Sepertinya kamu sering membutuhkanku?" sindir Alan menatap dingin ke arah Aruna.

"Aku terpaksa saja!" jawab Aruna.

"Jadi ada apa? Aku tidak punya banyak waktu untuk mengurusimu" ucap Alan membuat Aruna kesal, tapi Aruna harus tetap tenang dan sabar menghadapi kesombongan Alan kali ini.

"Aku mohon temuilah kedua orang tuaku! Sepertinya mereka salah paham dengan kejadian malam itu didepan mantan pacarku. Jelaskan pada mereka kalau kita tidak punya hubungan apa-apa" pinta Aruna membuat Alan mengernyitkan keningnya.

"Apa untungnya bagiku? Lagi pula kamu sendiri yang ngaku-ngaku punya hubungan denganku didepan pacarmu itu bukan?" sindir Alan lagi.

Sepertinya Aruna harus memberi sedikit ancaman pada Alan agar ia mau membantunya kali ini.

"Aku mohon sekali ini saja" rengek Aruna sambil menangkupkan kedua tangannya.

"Tidak!!" Alan masih bersikeras menolak. Kali ini Aruna tidak punya pilihan lain selain mengancamnya.

"Kalau begitu aku akan berteriak disini sekarang dan bilang kalau kamu sudah tidak perjaka lagi!!" ancam Aruna membuat Alan naik pitam.

"Jangan bawa-bawa masalah keperjakaan disini!" ucap Alan sambil melihat sekelilingnya.

"Bodo amat! Kecuali kalau kamu mau membantuku kali ini" Aruna menyunggingkan senyum penuh arti.

Alan kembali melihat sekeliling, bisa rusak reputasinya sebagai direktur muda jika orang-orang tau ia sudah tidak perjaka padahal ia belum menikah. Apalagi kalau sampai mommy nya tau, pasti masalahnya akan melebar kemana-mana.

"Baiklah! Aku akan membantumu. Menyusahkan saja...!!" ucap Alan yang akhirnya setuju walaupun terpaksa.

"Terimakasih, aku pasti akan membalas kebaikanmu setelah ini" ucap Aruna dengan senyum penuh kemenangan.

Alan tidak habis pikir, kenapa dia harus terus-terusan berurusan dengan gadis tengil itu.

🌺🌺🌺

Besok siangnya, disebuah restoran. Aruna dan Alan tengah duduk berhadapan dengan kedua orang tua Aruna.

Pak Umar memandangi wajah Alan yang terlihat begitu tampan dan berwibawa.

"Pintar juga putriku memilih pasangan" batin pak Umar sambil manggut-manggut.

"Jadi, kamu yang sudah menodai putri saya?" tanya pak Umar langsung pada intinya.

Aruna dan Alan terlihat kaget dengan pertanyaan yang ditunjukkan oleh bapak Aruna. Mereka pun saling menoleh dan menatap.

"Bapak... ini tidak seperti.." ucapan Aruna terhenti karena pak Umar mengangkat kelima jarinya.

"Kamu diam saja, biar dia yang menjawab pertanyaan bapak" ucap Pak Umar yang kemudian mengarahkan pandangannya kembali ke arah Alan.

Alan yang merasa sedikit gugup pun menarik nafas panjang dan mencoba untuk tenang.

"Saya dan putri bapak tidak ada hubungan apa-apa. Semua itu hanya salah paham saja pak" ucap Alan santai.

"Salah paham bagaimana maksud kamu?" tanya pak Umar.

Alan pun menoleh ke arah Aruna yang tengah memandanginya. Sepertinya Aruna belum menceritakan tentang perselingkuhan kekasihnya itu.

"Jadi begini pak..." Alan hendak menceritakan kebenarannya tapi kemudian Aruna memotong pembicaraannya.

"Bapak dengerin Aruna! Aruna gak mungkin punya hubungan sama dia pak, apalagi dia sudah tidak perjaka!" ceplos Aruna.

Semua orang pun kaget dengan ucapan spontan dari bibir Aruna. Alan pun menahan kesal karena lagi-lagi Aruna mengatakan tentang status keperjakaannya.

"What!!!" ucap seseorang yang kebetulan tadi lewat belakang Alan dan Aruna.

Alan dan Aruna menoleh ke arah suara itu.

"Mommy?" ucap Alan kaget saat melihat ternyata mommy Rossa, ibunya lah yang sudah berdiri dibelakangnya.

Alan pun hanya pasrah dan mengusap wajahnya sedikit kasar karena ulah gadis disampingnya.

"Alandra ku sayang, apa benar yang tadi mommy dengar? Kamu sudah tidak perjaka lagi?" tanya mommy menatap penuh arti pada putranya itu.

Alan terdiam dan kembali menoleh ke arah Aruna dengan kesal. Bukannya berterima kasih malah membuat Alan selalu dalam masalah. Alan kembali menatap ke arah mommy nya dan mengangguk pelan.

Mommy yang terkejut pun menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.

"Katakan pada mommy, siapa wanita yang telah melakukan itu padamu?" tanya mommy yang kemudian melihat ke arah Aruna yang duduk disamping Alan. "Dia yang telah merenggut keperjakaanmu?"

Pak Umar yang ada disitu pun tidak terima kalau putri semata wayangnya telah dituduh merenggut keperjakaan pria dihadapannya. Pak Umar pun berdiri dan melihat ke arah mommy Ros.

"Justru putri saya ini yang telah dinodai oleh anak ibu!" bela pak Umar.

"No.. no.. no... Itu tidak mungkin! Putra saya ini anak baik-baik. Tidak mungkin dia yang memulai duluan kalau bukan putri bapak yang telah merayunya lebih dulu" bela mommy Ros yang juga tidak terima putra kesayangannya dituduh seperti itu.

Aruna menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bukannya menyelesaikan masalah, ini malah menambah masalah baru.

"Putri saya ini gadis baik. Dia begitu polos dan lugu, jadi dia tidak akan mungkin menggoda putra ibu terlebih dahulu. Sebagai ketua RT saya tidak terima kalau putri saya ini dituduh seperti itu!" ujar pak Umar.

"Oh, jadi bapak ini ketua RT? Kalau begitu bapak harus menyuruh putri bapak ini untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan terhadap putra saya!" ucap mommy Ros tak mau kalah.

"Lho kok jadi Putri saya yang harus bertanggung jawab, harusnya putra ibu yang bertanggung jawab terhadap putri saya!"

Alan benar-benar sudah muak mendengar perdebatan antara mommy nya dan bapak Aruna. Ia pun bangun dan menggebrak meja.

"Sudah diam!!" seru Alan membuat semua terdiam dan melihat ke arahnya.

Semua pengunjung disana menatap ke arah meja mereka.

Alan menatap ke arah Aruna yang masih duduk sambil memandang ke arahnya dengan tatapan bingung.

"Kami memang sudah pernah melakukannya!! Dan kami akan menikah!!" ucap Alan membuat Aruna membulatkan matanya.

"Jika sudah tidak ada yang dibicarakan lagi, saya permisi" Alan membungkukkan sedikit badannya kearah kedua orang tua Aruna sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan tempat itu dengan wajah kesal.

Semua orang memandang ke arah kepergian Alan, termasuk Aruna yang masih tampak syok dengan pengakuan Alan barusan.

Aruna pun segera bangun dan pamit kepada kedua orang tuanya dan mommy Ros yang masih terlihat syok. Ia berlari mengejar Alan sampai ke parkiran.

Aruna melihat Alan yang hendak membuka pintu mobilnya dan ia pun menarik lengan Alan hingga menghadap ke arahnya.

"Heh tunggu!!" panggil Aruna.

Alan menatap Aruna dengan tatapan malas. Ia sudah malas berurusan dengan gadis didepannya itu.

"Bisa-bisanya kamu bicara seperti itu didepan orang tua kita hah!! Sekarang apa yang akan mereka pikirkan tentang kita??" ujar Aruna kesal.

Alan mengambil nafas berat dan menatap Aruna. Salah sendiri Aruna selalu membahas masalah keperjakaan didepannya.

"Kamu sendiri yang memulai semua kebohongan ini bukan? Anggap saja ini sebagai imbalan yang aku minta karena telah sering menolongmu" ucap Alan yang sudah kesal dengan sikap Aruna yang terus mengatainya tidak perjaka.

"Aku tidak mau!! Kamu melakukannya dengan wanita malam, terus aku yang harus bertanggung jawab?? Tidak!!" tolak Aruna.

"Terserah kamu mau setuju atau tidak! Yang penting orang tua kita tau nya kita sudah pernah melakukannya. Kita lihat saja apa yang akan mereka lakukan pada kita" Alan tersenyum simpul karena telah berhasil membalas perbuatan Aruna yang terus mengatainya bukan perjaka.

"Dan satu hal lagi! Salah sendiri kamu tidak mengatakan sejujurnya pada orang tuamu kalau pacarmu itu sudah berselingkuh. Masih mau berharap pada pria seperti itu hah!?" ucapan Alan membuat Aruna bungkam dan hanya memandanginya.

Alan membuka pintu mobil dan masuk kedalamnya. Mesin mobil pun menyala dan mobil itu melaju pergi meninggalkan Aruna.

Aruna terlihat sangat kesal sambil menatap kepergian mobil Alan. Ia masih merasa seperti mimpi dengan apa yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Tentang pengkhianatan Eza padanya, hingga ia harus menghadapi masalah seperti ini.

💞💞💞

Jangan lupa Subscribe, Like, komen, vote, hadiah dan bintang 5 nya.

Terpopuler

Comments

Nadiyah1511

Nadiyah1511

iya salah sndri ga jujur..malah bawa2 orang lain sama masalah sendri aneh kamu run🤭💜

2024-04-26

1

Penelop3

Penelop3

seruuuu ...

2023-05-16

1

Nuhume

Nuhume

Sikat pk umar🤣🤣🤣🤣

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : SPMA. Perjaka atau bukan?
2 Bab 2 : SPMA. Pengkhianatan Eza
3 Bab 3 : SPMA. Tom and Jerry
4 Bab 4 : SPMA. Salah paham.
5 Bab 5 : SPMA. Deal!! kita menikah.
6 Bab 6 : SPMA. Pernikahan.
7 Bab 7 : SPMA. Pindahan.
8 Bab 8 : SPMA. Mulai khawatir.
9 Bab 9 : SPMA. Aruna Cemburu.
10 Bab 10 : SPMA. Menyangkal Perasaan.
11 Bab 11 : SPMA. Rumah Mommy Ros.
12 Bab 12 : SPMA. Saling Menyadari Perasaan.
13 Bab 13 : SPMA. Cenayang.
14 Bab 14 : SPMA. Menjaga Aruna.
15 Bab 15 : SPMA. Aruna Sakit.
16 Bab 16 : SPMA. Wanita Di Malam Itu.
17 Bab 17 : SPMA. Ada apa dengan malam itu?
18 Bab 18 : SPMA. Menyusul Aruna
19 Bab 19 : SPMA. Pernyataan Cinta Alan
20 Bab 20 : SPMA. Pukulan untuk Eza
21 Bab 21 : SPMA. Bertemu wanita itu lagi.
22 Bab 22 : SPMA. Ciuman selamat pagi
23 Bab 23 : SPMA. Lingerie
24 Bab 24 : SPMA. Ayo kita bercerai
25 Bab 25 : SPMA. Flashback
26 Bab 26 : SPMA. Pengakuan Alan
27 Bab 27 : SPMA. Syarat jadi menantu Mommy Ros.
28 Bab 28 : SPMA. Tak sanggup kehilanganmu
29 Bab 29 : SPMA. Mengakui kesalahan.
30 Bab 30 : SPMA. Mengikuti Nadia
31 Bab 31 : SPMA. Menjenguk Alan
32 Bab 32 : SPMA. ciuman bubur
33 Bab 33 : SPMA. Aruna dalam bahaya
34 Bab 34 : SPMA. Masih Perjaka
35 Bab 35 : SPMA. Menjauh dari Aruna
36 Bab 36 : SPMA. Menemui Alan
37 Bab 37 : SPMA. Suami Perjaka Milik Aruna
38 Bab 38 : SPMA. Kejutan
39 Bab 39 : SPMA. Buka segel
40 Bab 40 : SPMA. Alvin pamit
41 Bab 41 : SPMA. Rumah Papi Ardian
42 Bab 42 : SPMA. Eza kembali berulah
43 Bab 43 : SPMA. Honeymoon
44 Bab pengumuman
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1 : SPMA. Perjaka atau bukan?
2
Bab 2 : SPMA. Pengkhianatan Eza
3
Bab 3 : SPMA. Tom and Jerry
4
Bab 4 : SPMA. Salah paham.
5
Bab 5 : SPMA. Deal!! kita menikah.
6
Bab 6 : SPMA. Pernikahan.
7
Bab 7 : SPMA. Pindahan.
8
Bab 8 : SPMA. Mulai khawatir.
9
Bab 9 : SPMA. Aruna Cemburu.
10
Bab 10 : SPMA. Menyangkal Perasaan.
11
Bab 11 : SPMA. Rumah Mommy Ros.
12
Bab 12 : SPMA. Saling Menyadari Perasaan.
13
Bab 13 : SPMA. Cenayang.
14
Bab 14 : SPMA. Menjaga Aruna.
15
Bab 15 : SPMA. Aruna Sakit.
16
Bab 16 : SPMA. Wanita Di Malam Itu.
17
Bab 17 : SPMA. Ada apa dengan malam itu?
18
Bab 18 : SPMA. Menyusul Aruna
19
Bab 19 : SPMA. Pernyataan Cinta Alan
20
Bab 20 : SPMA. Pukulan untuk Eza
21
Bab 21 : SPMA. Bertemu wanita itu lagi.
22
Bab 22 : SPMA. Ciuman selamat pagi
23
Bab 23 : SPMA. Lingerie
24
Bab 24 : SPMA. Ayo kita bercerai
25
Bab 25 : SPMA. Flashback
26
Bab 26 : SPMA. Pengakuan Alan
27
Bab 27 : SPMA. Syarat jadi menantu Mommy Ros.
28
Bab 28 : SPMA. Tak sanggup kehilanganmu
29
Bab 29 : SPMA. Mengakui kesalahan.
30
Bab 30 : SPMA. Mengikuti Nadia
31
Bab 31 : SPMA. Menjenguk Alan
32
Bab 32 : SPMA. ciuman bubur
33
Bab 33 : SPMA. Aruna dalam bahaya
34
Bab 34 : SPMA. Masih Perjaka
35
Bab 35 : SPMA. Menjauh dari Aruna
36
Bab 36 : SPMA. Menemui Alan
37
Bab 37 : SPMA. Suami Perjaka Milik Aruna
38
Bab 38 : SPMA. Kejutan
39
Bab 39 : SPMA. Buka segel
40
Bab 40 : SPMA. Alvin pamit
41
Bab 41 : SPMA. Rumah Papi Ardian
42
Bab 42 : SPMA. Eza kembali berulah
43
Bab 43 : SPMA. Honeymoon
44
Bab pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!