Bab 5 : SPMA. Deal!! kita menikah.

Sepulang kerja, Aruna mendatangi kantor Eza untuk membuat perhitungan dengannya. ia tidak terima karena Eza menuduhnya selingkuh, padahal ia yang telah selingkuh lebih dulu.

Turun dari dalam taxi, Aruna melihat Eza yang baru saja keluar dari dalam kantornya dengan menggandeng tangan seorang wanita. Wanita itu adalah wanita berbeda dengan wanita yang waktu itu berada dikamar apartemen Eza. Walaupun tidak begitu jelas, tapi Aruna masih sedikit paham dengan wajahnya. Aruna baru tau seperti ini ternyata kelakuan Eza dibelakangnya. Padahal ia sudah menaruh harapan lebih pada Eza untuk menjadi pasangan hidupnya kelak.

"Oh, jadi begini kelakuan Eza Prayoga. Suka gonta-ganti pasangan!" sindir Aruna.

Wanita yang disamping Eza menoleh ke arah Eza.

"Sayang, siapa wanita ini? Dan apa maksud dari perkataannya?" tanya wanita itu.

"Sayang kamu tunggu dimobil saja ya? Dan jangan dengarkan wanita ini. Dia adalah mantan pacar aku yang masih gamonin aku sayang. Tapi aku udah gak ada perasaan apa-apa lagi sama dia" ujar Eza dan wanita disampingnya itu percaya begitu saja dengan ucapan Eza.

Aruna hanya menatap kesal pada Eza, bisa-bisanya Eza bicara seperti itu tentangnya. Selama ini Aruna telah tertipu dengan ucapan manis Eza, sama dengan wanita itu sekarang.

"Bisa-bisanya kamu memutar balikkan fakta! Kamu yang telah berselingkuh tapi kamu malah nuduh aku berselingkuh!!! Maksud kamu apa pakai bilang ke bapak aku kalau aku sudah tidur dengan pria lain??" ucap Aruna kesal.

"Run, kamu itu cewek munafik! Setiap aku mau sentuh, kamu gak mau, alasannya kita belum nikah. Tapi kemarin kamu mengakui sendiri kalau kamu sudah tidur dengan pria itu bukan?? Kita ini sudah dewasa Run, tidak masalah kita melakukannya walaupun kita belum menikah. Seandainya kamu hamil, aku juga pasti akan bertanggung jawab" ucap Eza yang kemudian meraih kedua tangan Aruna dan menggenggamnya dengan erat sambil menatap wajah gadis itu.

"Sebenarnya aku masih mencintai kamu Run, cewek tadi hanya pelarianku saja karena kamu mutusin aku. Maafkan aku Aruna" ucap Eza.

Aruna menarik tangannya dari genggaman Eza.

"Cinta kamu bilang??" Aruna menarik kemeja Eza dan menendang tongkat pusaka milik Eza dengan lututnya.

Dugggg...!!!

"Makan tuh cinta!!" ucap Aruna sembari melepaskan kemeja Eza.

Sementara Eza memegangi tongkat pusakanya yang sakit akibat tendangan Aruna.

"Aruna tunggu!!" Eza berusaha mengejar Aruna dan meraih pergelangan tangannya.

"Lepaskan aku Eza!!" Seru Aruna berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Eza, namun Eza tidak mau melepaskannya.

"Lepaskan dia!" ucap seseorang yang sudah berdiri tidak jauh dari mereka.

Aruna dan Eza menoleh ke arah sumber suara itu. Ternyata itu adalah direktur di perusahaan Eza.

"Pak Alvin.." lirih Eza sambil melepaskan tangan Aruna.

"Ada apa ini? Kenapa ada keributan didepan kantor saya?" tanya Alvin.

"Maaf pak saya tidak bermaksud untuk membuat keributan disini" Eza menoleh ke arah Aruna dan melanjutkan ucapannya. "Gadis ini yang membuat onar disini pak"

"Kamu bukannya manajer keuangan yang baru bukan?" tanya Alvin menunjuk ke arah Eza

"Benar pak" jawab Eza.

"Ya sudah, kamu pulang saja. Biar saya yang urus gadis ini" ucap Alvin sambil melirik ke arah Aruna yang terlihat sangat kesal pada Eza.

"Baik pak, permisi" Eza melihat ke arah Aruna yang juga tengah melihatnya sebelum melangkah pergi meninggalkan tempat itu.

Kini tinggal Alvin dan Aruna berdua disana. Alvin berjalan mendekati Aruna.

"Maaf! Saya tidak ada urusan dengan anda. Dan maaf telah membuat keributan didepan kantor anda" ujar Aruna kemudian hendak melangkah pergi tapi ditahan oleh Alvin.

"Tunggu sebentar, boleh saya tau nama kamu? Saya suka sekali melihat keberanian kamu tadi. Jarang sekali ada gadis seperti kamu" ujar Alvin yang mulai tertarik pada Aruna.

Aruna melihat ke arah tangannya yang dipegang oleh Alvin. Alvin yang menyadarinya pun langsung melepaskan tangan Aruna.

"Saya tidak suka begitu akrab dengan orang yang baru saya kenal, permisi!" ujar Aruna kemudian melangkah pergi ke arah taxi yang sedang menunggunya disana.

Alvin tersenyum simpul sambil memegangi dagunya melihat kepergian Aruna sembari bergumam. "Gadis yang menarik"

Alvin Pradipta

🌺🌺🌺

Aruna kembali turun dari dalam taxi dan melihat ada mobil yang nampak asing di halaman rumahnya. Aruna melihat ke arah pintu yang setengah terbuka, tandanya ada tamu dirumahnya. Ia pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

Orang tua Aruna dan dua orang tamu yang sedang duduk diruang tamu menoleh ke arah Aruna saat melihat Aruna masuk.

Aruna terlihat kaget dan membulatkan matanya saat melihat Alan dan mommy nya ada disana.

"Eh.. putri bapak sudah pulang. Sini-sini duduk dulu" ujar pak Umar sembari menyuruh Aruna untuk duduk.

Dengan ragu-ragu Aruna duduk disofa yang kosong. Sesekali ia melihat ke arah Alan yang juga sedang melihatnya.

"Bapak, ini ada apa ya? Kok mereka bisa ada disini sih?" tanya Aruna masih nampak bingung dengan kedatangan Alan dan mommy Ros.

"Jadi begini nak.. nak Alan dan ibunya kemari ini bermaksud untuk melamar kamu dan membicarakan tentang pernikahan kalian" ucap pak Umar membuat wajah Aruna nampak syok.

"Apa?? Melamar???" Aruna mengarahkan pandangannya pada Alan, sementara Alan hanya diam saja sambil menatap Aruna.

Aruna bergegas bangun dan menghampiri ke arah Alan. Ditariknya tangan Alan dan dibawanya berjalan keluar rumah.

"Jelaskan apa maksudnya ini??" tanya Aruna sambil melipatkan kedua tangannya didada.

"Heh! Aku juga males banget berurusan sama kamu lagi. Cuma mommy aku berisik banget dan tadi nyamperin ke kantor. Mommy minta dianterin ke rumah kamu. Aku udah nolak, tapi mommy tetap maksa. Mana aku tau kalau mau ngomongin masalah lamaran" jelas Alan.

"Terus kamu setuju??" tanya Aruna menatap Alan dan menunggu jawaban darinya.

Alan mengangguk dan menjawab "Ya..!"

Aruna menurunkan tangannya dan kembali menatap Alan seakan tak percaya kalau pria dihadapannya itu menyetujui lamaran itu. Padahal mereka sendiri belum pernah berkenalan walaupun sudah beberapa kali bertemu.

"Bisa-bisanya kamu setuju!" ucap Aruna tak percaya.

"Aku tidak punya pilihan lain. Sekarang kita jelaskan pada mereka juga mereka tidak akan percaya. Semua sudah terjadi, kita lanjutkan saja sandiwara ini" ujar Alan yang sebenarnya juga malas harus berurusan dengan Aruna lagi.

Mereka pun nampak terdiam dan berfikir dengan fikiran mereka masing-masing.

"Baiklah! Kita akan menikah. Tapi hanya pernikahan kontrak. Bagaimana?" tanya Aruna pada Alan yang masih nampak berfikir.

Kali ini Alan yang sedang malas berdebat pun akhirnya menyetujui usul Aruna.

"Deal!! Aku setuju. Kita hanya akan menjalani pernikahan ini selama 6 bulan saja. Setelah itu kita bercerai!" jawab Alan menyetujui.

"Aku setuju! Dari pada masalah ini terus berkepanjangan. Tapi aku minta pernikahan kita dilaksanakan secara sederhana dirumahku saja. Tidak perlu mengundang siapa-siapa, cukup orang tua dan kerabat dekat saja" pinta Aruna.

"Ya! Baiklah!" ucap Alan yang kemudian menggandeng tangan Aruna.

Aruna melihat kearah tangan mereka yang bergandengan dan hendak melepaskan tangannya tapi ditahan oleh Alan.

"Ini untuk meyakinkan orang tua kita kalau kita adalah pasangan yang saling mencintai" ucap Alan. Aruna hendak protes tapi Alan sudah keburu menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam rumah lagi.

Dihadapan orang tua mereka akhirnya mereka menyetujui untuk menikah. Kedua orang tua Aruna merasa sangat bahagia akhirnya putri mereka setuju untuk menikah dan tidak menjadi perawan tua.

Mommy Ros pun merasa senang karena putra kesayangannya ternyata pria normal dan bukan perjaka impoten seperti yang ia khawatirkan selama ini.

💞💞💞

-Silahkan beri dukungan ya kakak2ku. bantu : Subscribe, Like, komen, vote, hadiah dan bintang 5. 🙏

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

5 like mendarat buatmu. semangat ya kak

2024-05-21

0

Nadiyah1511

Nadiyah1511

yakin cuma 6 bulan...🤭💜

2024-04-26

1

Vincar

Vincar

semangat terus Thor, saya bacanya nyicil😇

2023-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : SPMA. Perjaka atau bukan?
2 Bab 2 : SPMA. Pengkhianatan Eza
3 Bab 3 : SPMA. Tom and Jerry
4 Bab 4 : SPMA. Salah paham.
5 Bab 5 : SPMA. Deal!! kita menikah.
6 Bab 6 : SPMA. Pernikahan.
7 Bab 7 : SPMA. Pindahan.
8 Bab 8 : SPMA. Mulai khawatir.
9 Bab 9 : SPMA. Aruna Cemburu.
10 Bab 10 : SPMA. Menyangkal Perasaan.
11 Bab 11 : SPMA. Rumah Mommy Ros.
12 Bab 12 : SPMA. Saling Menyadari Perasaan.
13 Bab 13 : SPMA. Cenayang.
14 Bab 14 : SPMA. Menjaga Aruna.
15 Bab 15 : SPMA. Aruna Sakit.
16 Bab 16 : SPMA. Wanita Di Malam Itu.
17 Bab 17 : SPMA. Ada apa dengan malam itu?
18 Bab 18 : SPMA. Menyusul Aruna
19 Bab 19 : SPMA. Pernyataan Cinta Alan
20 Bab 20 : SPMA. Pukulan untuk Eza
21 Bab 21 : SPMA. Bertemu wanita itu lagi.
22 Bab 22 : SPMA. Ciuman selamat pagi
23 Bab 23 : SPMA. Lingerie
24 Bab 24 : SPMA. Ayo kita bercerai
25 Bab 25 : SPMA. Flashback
26 Bab 26 : SPMA. Pengakuan Alan
27 Bab 27 : SPMA. Syarat jadi menantu Mommy Ros.
28 Bab 28 : SPMA. Tak sanggup kehilanganmu
29 Bab 29 : SPMA. Mengakui kesalahan.
30 Bab 30 : SPMA. Mengikuti Nadia
31 Bab 31 : SPMA. Menjenguk Alan
32 Bab 32 : SPMA. ciuman bubur
33 Bab 33 : SPMA. Aruna dalam bahaya
34 Bab 34 : SPMA. Masih Perjaka
35 Bab 35 : SPMA. Menjauh dari Aruna
36 Bab 36 : SPMA. Menemui Alan
37 Bab 37 : SPMA. Suami Perjaka Milik Aruna
38 Bab 38 : SPMA. Kejutan
39 Bab 39 : SPMA. Buka segel
40 Bab 40 : SPMA. Alvin pamit
41 Bab 41 : SPMA. Rumah Papi Ardian
42 Bab 42 : SPMA. Eza kembali berulah
43 Bab 43 : SPMA. Honeymoon
44 Bab pengumuman
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1 : SPMA. Perjaka atau bukan?
2
Bab 2 : SPMA. Pengkhianatan Eza
3
Bab 3 : SPMA. Tom and Jerry
4
Bab 4 : SPMA. Salah paham.
5
Bab 5 : SPMA. Deal!! kita menikah.
6
Bab 6 : SPMA. Pernikahan.
7
Bab 7 : SPMA. Pindahan.
8
Bab 8 : SPMA. Mulai khawatir.
9
Bab 9 : SPMA. Aruna Cemburu.
10
Bab 10 : SPMA. Menyangkal Perasaan.
11
Bab 11 : SPMA. Rumah Mommy Ros.
12
Bab 12 : SPMA. Saling Menyadari Perasaan.
13
Bab 13 : SPMA. Cenayang.
14
Bab 14 : SPMA. Menjaga Aruna.
15
Bab 15 : SPMA. Aruna Sakit.
16
Bab 16 : SPMA. Wanita Di Malam Itu.
17
Bab 17 : SPMA. Ada apa dengan malam itu?
18
Bab 18 : SPMA. Menyusul Aruna
19
Bab 19 : SPMA. Pernyataan Cinta Alan
20
Bab 20 : SPMA. Pukulan untuk Eza
21
Bab 21 : SPMA. Bertemu wanita itu lagi.
22
Bab 22 : SPMA. Ciuman selamat pagi
23
Bab 23 : SPMA. Lingerie
24
Bab 24 : SPMA. Ayo kita bercerai
25
Bab 25 : SPMA. Flashback
26
Bab 26 : SPMA. Pengakuan Alan
27
Bab 27 : SPMA. Syarat jadi menantu Mommy Ros.
28
Bab 28 : SPMA. Tak sanggup kehilanganmu
29
Bab 29 : SPMA. Mengakui kesalahan.
30
Bab 30 : SPMA. Mengikuti Nadia
31
Bab 31 : SPMA. Menjenguk Alan
32
Bab 32 : SPMA. ciuman bubur
33
Bab 33 : SPMA. Aruna dalam bahaya
34
Bab 34 : SPMA. Masih Perjaka
35
Bab 35 : SPMA. Menjauh dari Aruna
36
Bab 36 : SPMA. Menemui Alan
37
Bab 37 : SPMA. Suami Perjaka Milik Aruna
38
Bab 38 : SPMA. Kejutan
39
Bab 39 : SPMA. Buka segel
40
Bab 40 : SPMA. Alvin pamit
41
Bab 41 : SPMA. Rumah Papi Ardian
42
Bab 42 : SPMA. Eza kembali berulah
43
Bab 43 : SPMA. Honeymoon
44
Bab pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!