Bab 9 : SPMA. Aruna Cemburu.

Malam ini disebuah kamar, seorang pria tampan tengah berdiri didepan cermin sambil mengingat wajah gadis yang baru saja ia antarkan pulang tadi.

"Aruna... " gumam pria berumur 30 tahun itu sambil senyum-senyum dan mengusap wajahnya.

Alvin tidak bisa berhenti memikirkan Aruna sejak pertemuan mereka tadi siang. Ia juga tidak menyangka jika tadi akan melihat gadis itu lagi dijalan. Wajah cantik Aruna terus menari-nari dipikiran Alvin.

Alvin berjalan ke arah ranjangnya dan duduk disana. Ia meraih sebuah foto yang terbingkai di atas lemari kecil samping ranjangnya.

"Maafkan aku sayang.. aku tidak bermaksud untuk mengkhianatimu. tapi untuk pertama kalinya aku jatuh cinta lagi selain denganmu" ucap Alvin sambil memandangi foto mendiang kekasihnya yang meninggal 3 tahun lalu karena kecelakaan.

Besok paginya...

Reno berjalan menghampiri Aruna yang tengah duduk termenung dimeja kerjanya.

"Kenapa Run? Pagi-pagi udah bengong aja" tanya Reno.

Aruna melihat ke arah bos nya itu. Aruna mulai berfikir untuk bertanya pada Reno tentang wanita yang bernama Jessica itu, Reno pasti tau. Semalaman Aruna jadi tidak bisa tidur gara-gara memikirkan chat dari Jessica untuk Alan. Tapi Aruna enggan menanyakan pada Alan langsung, nanti Alan mengiranya tengah cemburu, padahal Aruna hanya penasaran saja.

"mmmm... Bapak kenal tidak dengan perempuan yang bernama Jessica?" tanya Aruna

"Maksud kamu, Jessica sekertarisnya Alan?" tanya Reno balik.

Jadi Jessica itu sekertarisnya Alan. Setidaknya itu menjawab rasa penasaran Aruna sejak semalam.

"Tumben kamu nanya seperti itu, ada apa? Kamu tidak sedang cemburu pada sekertarisnya Alan kan?" ledek Reno membuat Aruna gelagapan.

"Te.. tentu saja tidak. Ngapain juga saya harus cemburu" jawab Aruna.

Reno melipatkan kedua tangannya didada dan menatap Aruna yang tengah duduk didepannya.

"Saya jadi bertanya-tanya, setiap harinya apa yang kamu dan Alan lakukan jika sedang berduaan di apartement" tanya Reno penasaran.

Mendengar pertanyaan Reno, Aruna jadi teringat kesehariannya bersama Alan. Tidak ada yang romantis, mereka selalu saja berebut dalam segala hal. Berebut tempat tidur, berebut kamar mandi, berebut tv, mengingat semua itu membuat Aruna tersenyum.

"Isshhh.. apa yang sedang aku pikirkan.." batin Aruna sambil menyapu bayangan Alan dari pikirannya.

Aruna melihat ke arah Reno yang sedang berdiri menatapnya, menunggu jawaban darinya atas pertanyaannya barusan.

"Memangnya apa yang harus kami lakukan. Bapak tau sendiri kalau kami hanya menikah kontrak dan sudah berjanji tidak akan mencampuri urusan pribadi masing-masing. Kami hanya sekedar saling membutuhkan saja" ujar Aruna.

"Membutuhkan??" tanya Reno yang disertai anggukan dari Aruna.

Tentunya hanya Reno yang mengetahui tentang perjanjian nikah kontrak antara Aruna dan Alan. Karena Reno adalah bos Aruna sekaligus sahabat Alan.

Reno merencanakan akan mengajak Aruna makan siang dan akan menelfon Alan untuk mengajaknya juga. Reno penasaran setelah 2 minggu tinggal bersama apa benar hubungan Aruna dan Alan tidak ada kemajuan. Walaupun mereka memiliki perjanjian kontrak nikah, tapi Reno yakin jika mereka terus bersama, cinta pasti akan tumbuh di antara mereka.

🌺🌺🌺

Alan berjalan keluar dari ruangan kerjanya. Ia melihat sekertarisnya yang masih duduk di meja kerjanya. Alan pun berjalan menghampirinya.

"Ini sudah jam makan siang, kenapa kamu masih duduk disini?" tanya Alan sambil melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 12 siang.

"Saya harus menyiapkan beberapa dokumen untuk meeting nanti pak" jawab Jessica.

"Sudah kamu tinggal saja dulu, itu nanti saja. Sekarang lebih baik kamu ikut saya untuk makan siang" ajak Alan

"Tapi pak.... "

"Saya tunggu kamu dibawah" ucap Alan lalu berjalan pergi meninggalkan meja kerja Jessica.

Jessica tersenyum senang mendengar bos nya itu mengajaknya makan siang bareng. Selama ini Jessica memang menaruh hati pada bos nya itu.

Disebuah restoran...

Alan datang bersama Jessica dan menghampiri meja Reno dan Aruna. Alan pikir Reno akan datang sendiri karena tadi ia tidak bilang akan mengajak Aruna juga.

Aruna melihat ke arah Alan yang juga tengah melihat ke arahnya. Reno berdiri dan menyapa Alan lalu mempersilahkan mereka untuk duduk.

Reno memperkenalkan Aruna sebagai sekertarisnya kepada Jessica. Jessica pun tersenyum mengangguk ke arah Aruna. Sementara Aruna nampak musam dan tidak senang dengan kedatangan Jessica.

"Jadi dia yang bernama Jessica. hhmm biasa saja" batin Aruna yang sebenarnya merasa sedikit cemburu karena Alan mengajaknya datang.

Reno bisa melihat kalau Aruna nampak tidak senang dengan kedatangan Jessica bersama Alan.

"Aduh kenapa Alan pakai bawa Jessica segala sih, kan jadi canggung gini" batin Reno.

Sementara Alan nampak biasa saja dan tidak menyadari kekesalan di wajah Aruna. Karena ia juga merasa tidak ada hubungan apa-apa dengan Jessica selain hubungan atasan dan bawahan.

Mereka pun mulai memesan makanan. Jessica memesankan makanan kesukaan Alan, ia seperti sudah hafal makanan kesukaan bos nya itu. Aruna beberapa kali menatap Alan dengan kesal namun Alan masih tetap tidak menyadarinya dan tetap mengobrol bersama Reno. Tak lama kemudian makanan pun datang dan mereka mulai menyantapnya.

Aruna hanya mengaduk-aduk makannya tanpa memakannya. Alan pun melihat ke arah Aruna yang duduk disamping Reno dan tidak memakan makanannya.

"Kenapa tidak makan? Apa makanannya tidak enak?" tanya Alan membuat Aruna melirik ke arahnya.

"Sudah kenyang!" jawab Aruna ketus.

"Kamu bahkan belum memakannya, bagaimana bisa kenyang?" ucap Alan yang masih tidak peka.

Aruna meletakkan sendok dan garpu yang ia pegang di atas piring dengan kasar. "Permisi! saya mau ke toilet".

Aruna menarik kursi mundur dan berjalan pergi meninggalkan meja makan. Sementara Alan terus menatapi kepergian Aruna. Alan sudah biasa dengan sikap Aruna yang seperti ini, jadi ia tidak merasa heran.

Jessica memandangi Alan yang terus melihat ke arah kepergian Aruna. Jessica yang tidak tau jika Aruna adalah istri Alan pun merasa jika Alan begitu memperhatikan sekertaris Reno itu.

Didalam toilet, Aruna tengah berdiri didepan cermin sambil menatap wajahnya dicermin.

"Tidak heran pria seperti dia yang sudah pernah tidur dengan wanita malam memiliki hubungan khusus dengan sekertarisnya" gumam Aruna mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Alan malam itu.

Setelah beberapa saat Aruna kembali kemeja makan dan duduk kembali.

"Pak Alan, sepertinya kita harus kembali sekarang. Bapak ada meeting setelah jam makan siang" ucap Jessica mengingatkan.

Untung Jessica mengingatkan, Alan jadi ingat kalau dia ada meeting. Alan pamit pada Reno. ia melihat ke arah Aruna tapi Aruna tidak mau menatapnya. Alan dan Jessica bangun dari duduknya. Sekali lagi Alan melihat ke arah Aruna yang masih nampak diam, Alan jadi bingung ia salah apa sebelumnya. Alan hendak melangkahkan kakinya tapi Jessica menahan lengannya.

"Pak, sepertinya dasi anda sedikit miring. Biar saya benarkan" Jessica langsung menaikkan tangannya dan membenarkan dasi Alan.

Aruna akhirnya menatap ke arah Alan dan Jessica. ia terlihat kesal melihat pemandangan didepannya itu. Jika Alan bisa melihat, mungkin sekarang akan terlihat tanduk di kepala Aruna.

Alan yang merasa risih pun memegang tangan Jessica dan hendak menurunkannya.

"Saya bisa membenarkannya sendiri" ucap Alan

Jessica pun menatap mata Alan dan jantungnya berdetak sangat kencang.

"Tidak apa-apa, ini sudah selesai" ucap Jessica sambil menurunkan tangannya kembali.

Aruna merasa muak melihat pemandangan didepannya itu. Ia menarik kursi dengan kasar dan segera berdiri. Alan dan Jessica menoleh ke arah Aruna.

"Ayo pak Reno. Kita juga harus segera kembali kekantor bukan?" ucap Aruna sambil menatap tajam ke arah Alan yang tengah melihat ke arahnya.

Aruna segera berjalan pergi tanpa mendengar jawaban dari Reno terlebih dahulu. Reno ikut bangun dan akhirnya menyusul Aruna berjalan keluar restoran.

Alan melihat ke arah kepergian istri dan sahabatnya itu. Ia baru menyadari sepertinya Aruna tidak suka melihat kedekatannya dengan Jessica. ia berniat menyusul Aruna tapi ia juga harus segera kembali kekantor. Akhirnya Alan memutuskan kembali kekantor dulu bersama Jessica. ia akan menjemput Aruna lebih awal nanti agar Aruna tidak menunggunya terlalu lama.

💞💞💞

Silahkan masukan sebagai favorit dan jangan lupa like, komen, vote, hadiah dan bintang 5 nya. terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Nadiyah1511

Nadiyah1511

jiaaaaahhhh bilang z cemburu Aruna 🤭💜

2024-04-27

1

momy, 1resh

momy, 1resh

ih Reno

2023-05-31

1

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

kwkwkwk 🤭🤣🤣

2023-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : SPMA. Perjaka atau bukan?
2 Bab 2 : SPMA. Pengkhianatan Eza
3 Bab 3 : SPMA. Tom and Jerry
4 Bab 4 : SPMA. Salah paham.
5 Bab 5 : SPMA. Deal!! kita menikah.
6 Bab 6 : SPMA. Pernikahan.
7 Bab 7 : SPMA. Pindahan.
8 Bab 8 : SPMA. Mulai khawatir.
9 Bab 9 : SPMA. Aruna Cemburu.
10 Bab 10 : SPMA. Menyangkal Perasaan.
11 Bab 11 : SPMA. Rumah Mommy Ros.
12 Bab 12 : SPMA. Saling Menyadari Perasaan.
13 Bab 13 : SPMA. Cenayang.
14 Bab 14 : SPMA. Menjaga Aruna.
15 Bab 15 : SPMA. Aruna Sakit.
16 Bab 16 : SPMA. Wanita Di Malam Itu.
17 Bab 17 : SPMA. Ada apa dengan malam itu?
18 Bab 18 : SPMA. Menyusul Aruna
19 Bab 19 : SPMA. Pernyataan Cinta Alan
20 Bab 20 : SPMA. Pukulan untuk Eza
21 Bab 21 : SPMA. Bertemu wanita itu lagi.
22 Bab 22 : SPMA. Ciuman selamat pagi
23 Bab 23 : SPMA. Lingerie
24 Bab 24 : SPMA. Ayo kita bercerai
25 Bab 25 : SPMA. Flashback
26 Bab 26 : SPMA. Pengakuan Alan
27 Bab 27 : SPMA. Syarat jadi menantu Mommy Ros.
28 Bab 28 : SPMA. Tak sanggup kehilanganmu
29 Bab 29 : SPMA. Mengakui kesalahan.
30 Bab 30 : SPMA. Mengikuti Nadia
31 Bab 31 : SPMA. Menjenguk Alan
32 Bab 32 : SPMA. ciuman bubur
33 Bab 33 : SPMA. Aruna dalam bahaya
34 Bab 34 : SPMA. Masih Perjaka
35 Bab 35 : SPMA. Menjauh dari Aruna
36 Bab 36 : SPMA. Menemui Alan
37 Bab 37 : SPMA. Suami Perjaka Milik Aruna
38 Bab 38 : SPMA. Kejutan
39 Bab 39 : SPMA. Buka segel
40 Bab 40 : SPMA. Alvin pamit
41 Bab 41 : SPMA. Rumah Papi Ardian
42 Bab 42 : SPMA. Eza kembali berulah
43 Bab 43 : SPMA. Honeymoon
44 Bab pengumuman
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1 : SPMA. Perjaka atau bukan?
2
Bab 2 : SPMA. Pengkhianatan Eza
3
Bab 3 : SPMA. Tom and Jerry
4
Bab 4 : SPMA. Salah paham.
5
Bab 5 : SPMA. Deal!! kita menikah.
6
Bab 6 : SPMA. Pernikahan.
7
Bab 7 : SPMA. Pindahan.
8
Bab 8 : SPMA. Mulai khawatir.
9
Bab 9 : SPMA. Aruna Cemburu.
10
Bab 10 : SPMA. Menyangkal Perasaan.
11
Bab 11 : SPMA. Rumah Mommy Ros.
12
Bab 12 : SPMA. Saling Menyadari Perasaan.
13
Bab 13 : SPMA. Cenayang.
14
Bab 14 : SPMA. Menjaga Aruna.
15
Bab 15 : SPMA. Aruna Sakit.
16
Bab 16 : SPMA. Wanita Di Malam Itu.
17
Bab 17 : SPMA. Ada apa dengan malam itu?
18
Bab 18 : SPMA. Menyusul Aruna
19
Bab 19 : SPMA. Pernyataan Cinta Alan
20
Bab 20 : SPMA. Pukulan untuk Eza
21
Bab 21 : SPMA. Bertemu wanita itu lagi.
22
Bab 22 : SPMA. Ciuman selamat pagi
23
Bab 23 : SPMA. Lingerie
24
Bab 24 : SPMA. Ayo kita bercerai
25
Bab 25 : SPMA. Flashback
26
Bab 26 : SPMA. Pengakuan Alan
27
Bab 27 : SPMA. Syarat jadi menantu Mommy Ros.
28
Bab 28 : SPMA. Tak sanggup kehilanganmu
29
Bab 29 : SPMA. Mengakui kesalahan.
30
Bab 30 : SPMA. Mengikuti Nadia
31
Bab 31 : SPMA. Menjenguk Alan
32
Bab 32 : SPMA. ciuman bubur
33
Bab 33 : SPMA. Aruna dalam bahaya
34
Bab 34 : SPMA. Masih Perjaka
35
Bab 35 : SPMA. Menjauh dari Aruna
36
Bab 36 : SPMA. Menemui Alan
37
Bab 37 : SPMA. Suami Perjaka Milik Aruna
38
Bab 38 : SPMA. Kejutan
39
Bab 39 : SPMA. Buka segel
40
Bab 40 : SPMA. Alvin pamit
41
Bab 41 : SPMA. Rumah Papi Ardian
42
Bab 42 : SPMA. Eza kembali berulah
43
Bab 43 : SPMA. Honeymoon
44
Bab pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!