Get Shock!

Di belakang Evan, Karina terus melakukan persiapan pernikahan adik bungsunya. Sudah dua hari Evan pulang ke rumah, namun dia masih belum tahu kalau pernikahan yang dirancang adalah untuknya. Dia cukup puas mengetahui Antonio memundurkan hari pernikahan. Merasa kalau dirinya sudah di atas angin.

Sambil menguap, Evan keluar dari kamarnya. Keadaan rumah nampak sepi, hanya ada bi Sumi saja, asisten rumah tangga mereka yang ada di dapur. Sambil membawa ponselnya, Evan mendaratkan bokongnya di kursi malas yang ada di halaman belakang. Sebuah panggilan dari Gelar masuk ke ponselnya.

“Halo.”

“Halo, Van. Gimana?”

“Untuk sementara gue bisa bikin bokap mundurin waktu pernikahan. Tapi kalau bokap tetap ngotot mau nikahin tuh cewek, lihat aja, bakal gue acak-acak nanti pas akad nikah.”

“Gila, lo. Kalau bokap lo sampe kena serangan jantung gimana?”

Evan terdiam, saking emosinya dia sampai mengabaikan kesehatan sang papa. Antonio memang tidak terdeteksi punya masalah dengan jantungnya, tapi pria itu punya riwayat darah tinggi. Bagaimana kalau dia membuat ulah lalu papanya pingsan di tempat.

“Van..” panggil Gelar.

“Udah dulu, ya. Tar gue hubungi lagi.”

Tanpa menunggu persetujuan Gelar, Evan langsung mengakhiri panggilannya. Pria itu duduk termenung sampai bi Sumi mengantarkan segelas susu dan sebuah piring berisi sandwich untuknya.

“Sarapan dulu mas Evan,” ujar bi Sumi.

“Iya, bi. Makasih.”

Evan mengambil sandwich lalu mulai memakannya. Otaknya terus berpikir bagaimana cara menggagalkan pernikahan papanya dengan tidak mengambil resiko tinggi. Biar bagaimana pun juga, ucapan Gelar tadi cukup mengganggunya.

Apa gue minta si Alya batalin pernikahan aja, ya. Tapi tuh cewek galak juga, kaga mempan kayanya kalau gue ancam. Dan anehnya kok bang Fariz kaya akrab gitu sama dia. Apa jangan-jangan Alya udah bikin bang Fariz pro sama dia? Wah gawat kalau kaya gitu. Harapan gue tinggal kaRin nih.

“Van..”

Lamunan Evan buyar ketika mendengar panggilan Antonio padanya. Ayahnya itu segera mengambil duduk di dekat anaknya. Evan menghabiskan sandwichnya lalu meneguk susunya sampai habis setengah.

“Kamu siap-siap.”

“Kemana, pa?”

“Ke butik buat fitting baju.”

“Papa serius mau nikah? Aku ngga setuju!”

“Setuju atau ngga, pernikahan akan tetap berlangsung! Cepat mandi terus ikut papa ke butik!”

Evan menghembuskan nafas kesal, baru kali ini papanya keras kepala. Biasanya pria itu selalu mendengarkan pendapat anak-anaknya. Dia semakin tidak menyukai Alya. Karena gadis itu, papanya berubah. Dengan malas Evan bangun dari duduknya, lalu masuk ke dalam kamarnya.

Dua puluh menit kemudian, Evan sudah siap untuk pergi. Tanpa menunggu lama, Antonio segera keluar dari rumah. Dia memberikan kunci mobil pada Evan, lalu duduk di samping kursi pengemudi.

“Butik mana, pa?”

“Mirna Butik yang ada di jalan Lingkar.”

Tanpa bertanya lagi, Evan segera melajukan kendaraannya. Mirna Butik adalah salah satu butik langganan keluarganya. Dulu mamanya sering membeli pakaian di sana. Mirna adalah teman baik mama Evan. Saat Fariz dan Karina menikah, mereka juga mengambil pakaian pengantin dari sana.

Setelah berkendara hampir setengah jam, mereka tiba juga di Mirna Butik. Evan memarkirkan kendaraannya di depan butik. Tak berapa lama sebuah mobil SUV berhenti di dekat mobil mereka, Alya dan Nana turun dari dalamnya. Alya langsung menghampiri Antonio, bersama dengan Nana.

“Sehat, om?” Alya mencium punggung tangan Antonio, disusul Nana.

“Alhamdulillah. Ayo masuk.”

Antonio merangkul bahu Alya lalu masuk ke dalam butik. Evan masih terpaku di tempatnya, memperhatikan interaksi antara Antonio dan Alya yang terasa janggal untuknya. Sikap mereka seperti bukan menunjukkan kalau mereka adalah pasangan calon pengantin.

“Evan!”

Mendengar panggilan Antonio, Evan bergegas menyusul masuk. Seorang pegawai langsung menyambut kedatangan mereka. Pegawai tersebut mengajak Alya dan Nana masuk ke sebuah ruangan untuk mencoba kebaya pernikahannya. Tak lama muncul Mirna menyambut Antonio.

“Mas Nio apa kabar?”

“Alhamdulillah, baik. Apa pakaian untuk pengantin pria sudah siap?”

“Tentu saja sudah. Ayo ikut denganku.”

Dengan isyarat kepala Antonio meminta Evan untuk mengikutinya. Mirna mengajak Antonio dan Evan masuk ke salah satu ruangan. Di sana sudah tergantung tuxedo yang akan dikenakan mempelai pria. Evan memandangi lekat-lekat tuxedo yang tergantung. Dilihat dari ukurannya, sepertinya itu tidak cocok untuk sang papa. Ukurannya sedikit lebih kecil.

“Tante ngga salah? Ukuran papa sedikit lebih besar,” ujar Evan.

“Itu memang bukan buat papamu. Itu buat kamu. Untuk papamu sudah tante siapkan juga.”

“Buat aku? Kok mewah banget?”

“Ya buat calon pengantin memang harus mewah.”

“Apa?”

Evan semakin dibuat bingung mendengar penuturan Mirna. Dia langsung menoleh pada papanya. Antonio hanya mengulum senyum saja. Pria itu meminta Mirna meninggalkan mereka sebentar. Ada hal yang harus dibahas dengan anaknya.

“Maksud tante Mirna apaan, pa?”

“Sebenarnya yang akan menikah itu kamu, bukan papa.”

“Jadi bukan papa yang nikah. Ya ampun aku udah sport jantung dengar papa mau nikah. Eh.. AKU YANG NIKAH, PA?”

Suara Evan langsung meninggi begitu sadar kalau pernikahan yang dirancang adalah untuknya. Antonio menganggukkan kepalanya sambil mengulum senyum. Melihat wajah panik anaknya, tawa pria itu hendak meledak.

“Papa bercanda, kan? Bukan aku yang nikah, kan?”

“Kalau bukan kamu, terus siapa? Fariz? Karina?”

“Papa…”

Evan terdiam sejenak, kemudian terdengar teriakan kencangnya. Ternyata dirinya sudah masuk jebakan batman kakak iparnya. Kalau dirinya yang akan menikah, berarti Alya adalah calon istrinya. Perempuan galak dan jutek itu akan menjadi pendamping hidupnya.

“Ngga usah drama, cepat coba pakaian itu,” titah Antonio.

“Aku ngga mau nikah! Aku masih muda! Aku mau kerja, aku masih mau senang-senang!”

“Kamu bisa bekerja setelah menikah. Kamu bakalan lebih semangat bekerja karena sudah punya tanggung jawab, ada istri yang harus kamu nafkahi. Kamu juga masih bisa bersenang-senang, apalagi kamu sudah punya pasangan halal. Pacaran sesudah nikah itu lebih baik dari pada kamu berbuat maksiat, dekat dengan perempuan yang bukan mahram kamu.”

“Perempuan galak dan jutek itu calon istriku? Aku ngga mau!”

“Lalu kamu maunya siapa? Sherly? Perempuan gatel yang kerjanya ngintilin kamu. Apa kamu mau punya istri yang senang dipegang-pegang laki-laki lain? Papa sudah mencarikanmu calon istri yang baik, solehah, rajin. Harusnya kamu bersyukur, bukannya bersikap seperti ini. Coba pakaianmu, papa tunggu di luar!”

Antonio segera meninggalkan ruangan tersebut. Evan berteriak kencang. Tangannya terus memukul ruang kosong di depannya. Dia benar-benar kesal sudah dibohongi dan dikerjai oleh semua keluarganya. Untuk beberapa saat pria itu masih terdiam di tempatnya, namun akhirnya dia mencoba pakaian yang sudah disiapkan untuknya.

Dibantu Nana, Alya keluar dari ruangan. Tubuh gadis itu sudah terbalut kebaya pernikahan berwarna putih. Antonio berdiri untuk menyambut calon menantunya. Matanya menatap Alya tanpa berkedip. Wajah alami Alya yang tanpa make up terlihat begitu cantik mengenakan kebaya yang dibuatkan Mirna untuknya.

Dari ruangan lain, Evan keluar setelah mengenakan tuxedonya. Pria itu terdiam saat melihat Alya yang berdiri tak jauh darinya. Untuk sesaat Evan terpana melihat Alya yang terlihat cantik. Tapi kemudian pria itu segera menyadarkan dirinya.

“Kalian terlihat cantik dan tampan,” ujar Mirna begitu melihat pasangan pengantin mencoba pakaian buatannya.

Mirna menarik tangan Alya untuk lebih dekat dengan Evan. Dia menyandingkan calon pengantin itu berdampingan. Antonio segera mengambil gambar mereka berdua. Senyum sumringah nampak di wajahnya.

“Bagaimana mas Nio?”

“Hasil karyamu memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Aku suka, sangat cocok untuk mereka.”

Alya melirik pada Evan, begitu pula pria itu. Alya memandangi Evan tanpa ekspresi apapun. Dia masih kesal sejak pertama bertemu dengan calon suaminya itu. Begitu pula dengan Evan yang juga masih terlihat kesal. Ternyata wanita yang disangka akan menjadi ibu tirinya, adalah jodoh yang disiapkan Antonio untuknya.

“Alya.. apa kebayamu kebesaran?”

“Ngga, bu. Sudah pas.”

“Evan.”

“Cukup, tante.”

“Baiklah kalau sudah tidak ada yang perlu dirubah lagi. Aku akan segera mengirimkannya ke rumah kalian.”

“Ganti pakaian kalian, kita makan siang bersama,” ajak Antonio.

Nana kembali membantu sahabatnya untuk berganti pakaian. Evan juga masuk kembali ke dalam ruangan. Otaknya terus berpikir bagaimana caranya menggagalkan pernikahan ini.

☘️☘️☘️

Evan memasukkan pakaiannya ke dalam ransel. Pria itu sudah bertekad untuk pergi sebelum hari pernikahannya berlangsung. Dia tidak mau terjebak dalam pernikahan yang tidak ingin dijalaninya. Pria itu mengunci tasnya, lalu memasukkan dompet dan ponsel ke dalam saku jaketnya.

Pelan-pelan dia membuka pintu kamar. Nampak Fariz, Kaisar dan Karina sedang duduk bersama di ruang tengah. Pria itu tidak melihat Antonio sama sekali. Ini kesempatan bagus untuknya kabur dari rumah. Dengan mengendap-endap Evan keluar dari kamar dengan membawa ranselnya.

Pria itu terpaksa merangkak agar tiga orang yang ada di ruang tengah tidak melihatnya. Langkahnya terhenti ketika mendengar suara Kaisar menyambut seseorang. Evan berhenti kemudian mengintip dari balik sofa. Seorang pria yang dia tahu bernama Rian masuk ke dalam rumah. Evan tahu siapa Rian, dia adalah dokter ahli penyakit dalam. Dan menjadi langganan papanya ketika berobat.

“Selamat datang dokter Rian,” sapa Kaisar.

“Pak Antonio ada?”

“Papa sudah menunggu di kamar.”

Tak lama berselang, seorang pria lain datang. Evan juga mengenal pria itu. Dia adalah Fadil, dokter bedah jantung. Evan banyak mengenal dokter karena kakak iparnya adalah seorang dokter. Dia semakin penasaran ketika Kaisar mengajak kedua dokter itu masuk ke kamar ayahnya. Setelah Kaisar masuk, Evan bergegas mendekati kamar sang papa.

“Bagaimana keadaannya, dok?” tanya Kaisar.

“Tekanan darahnya bagus. Untuk hasil pemeriksaan kemarin juga, bagus tidak ada masalah,” jawab dokter Rian.

“Kapan pak Antonio akan menjalani operasi?” kali ini terdengar suara Fadil.

“Nanti setelah Evan menikah, baru akan menjalani operasi.”

“Bagaimana kalau Evan menolak, pa? Evan dari tadi ngga keluar dari kamar. Aku takut anak itu berencana kabur.”

Evan merutuki Kaisar yang selalu bisa menebak jalan pikirannya. Pria itu terus mendengarkan percakapan dari balik pintu. Tanpa dia sadari, Karina dan Fariz sudah berada di belakangya.

“Kalau Evan tidak mau menikah, papa juga tidak mau dioperasi.”

“Pa.. jangan begitu. Papa bilang akhir-akhir ini ngga nyaman. Kalau papa terus menunda operasi, takutnya kondisinya makin buruk, pa.”

“Pokoknya kalau Evan sudah menikah, baru papa mau dioperasi.”

Pikiran Evan terus menebak-nebak, apa yang sebenarnya terjadi pada papanya. Pria itu terjengit ketika merasakan tepukan di bahunya. Dia terkejut melihat kedua kakaknya sudah berada di belakangnya.

“Kakak ngapain?”

“Kamu sendiri ngapain?”

“Itu dokter Rian sama dokter Fadil ngapain ke sini?”

“Menurut kamu?” Karina malah balik bertanya.

“Papa mau dioperasi? Emang papa sakit apa? Kenapa dokter Fadil yang nanganin papa?”

“Menurut kamu?”

“Kenapa pake nanya lagi sih, kak. Papa kenapa?” kesal Evan.

“Papa harus dioperasi. Tapi papa ngga mau sebelum kamu menikah. Makanya kamu jangan berpikiran untuk kabur. Kalau kamu sayang sama papa, kamu pasti mau menuruti keinginannya,” jawab Fariz.

“Siapa juga yang mau kabur.”

“Itu ransel kamu, kenapa ada di sana?”

Jari Fariz menunjuk ransel Evan yang ditinggalkan begitu saja di belakang sofa. Tak ada jawaban dari Evan, kini pikirannya hanya tertuju pada sang papa. Dia tidak mau sesuatu yang buruk menimpa papanya. Tanpa berpikir panjang, Evan langsung membuka pintu kamar, mengejutkan semua yang ada di sana.

“Aku akan menikah dengan Alya. Jadi papa harus dioperasi,” tegas Evan.

“Apa kamu yakin?” tanya Antonio.

“Yakin, pa. Aku akan menikah dengan Alya, dan papa harus dioperasi setelah aku menikah.”

“Baiklah. Karina, segera sebar undangannya.”

“Siap, pa.”

“Kai.. jadwalkan operasi papa sehari setelah pernikahan Evan.”

“Siap, pa.”

Evan segera menghampiri papanya lalu memeluknya. Biar bagaimana pun juga dia sangat menyayangi papanya. Pria itu tidak mau terjadi sesuatu pada Antonio. Kini hanya tinggal sang papa yang dimiliki setelah mama meninggalkannya untuk selamanya. Diam-diam Antonio tersenyum, begitu pula dengan Kaisar, Karina dan Fariz. Jebakan kedua untuk Evan berhasil dipasang, dan Evan sudah masuk ke dalam perangkap. Pernikahan anak itu akan terjadi dua hari lagi.

☘️☘️☘️

**Evan dua kali masuk jebakan🤣

Kira² Antonio mau dioperasi apa ya🤔**

Terpopuler

Comments

suharti

suharti

wkwkwk..Evan..Evan..kena jebakan kau

2024-10-21

1

aphrodite

aphrodite

masuk jebakan

2024-10-08

1

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

😂😂😂😁diprank LG ni Evan...

2024-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 Antonio Blanco
2 Cari-cari Jodoh
3 Anak Yang Tak Diinginkan
4 Penyelidikan
5 Lamaran Antonio
6 Galau
7 Beban
8 Jebakan Kaisar
9 Pertemuan
10 Get Shock!
11 Bukan Cinta Biasa
12 Nervous
13 Godaan Penghulu
14 Kecanggungan Malam Pertama
15 Operasi
16 Rumah Baru
17 Pengantin Baru
18 Membuang Ulet Bulu
19 Percaya Padaku
20 Aaaaaaaa...
21 Penyesalan
22 Mau Jadi Pacarku?
23 Mau Kuajari?
24 Tancap Gas
25 Mulai Menyayangi
26 Pahlawan Tak Bertopeng
27 Serangan Fajar
28 Cemburu
29 Perang Gerilya
30 Evan Yang Manis
31 Jurus Menyenangkan Suami
32 Teman Baru
33 Kencan
34 Adu Mulut
35 Penjual Tahu Bulat
36 Pindah Kerja
37 Insecure
38 Kuliah Pertama
39 Doldam
40 Bertolak Belakang
41 Senam Bikin Galfok
42 Manis, Asam, Pahit
43 Apes
44 Tukang Pletok
45 Jealosy
46 Pertengkaran
47 Healing
48 Kencan
49 Api Dalam Sekam
50 Membasmi Serangga
51 Hidup Baru
52 Agustusan #1
53 Agustusan #2
54 Orang Suruhan
55 Jalan-jalan
56 Kebenaran Yang Mencengangkan
57 Kegalauan
58 Adu Argumen
59 Berjuang Bersama
60 Protes
61 Tiga Cinta, Tiga Cerita
62 Pembalasan Evan
63 Pencemaran Nama Baik
64 Klarifikasi
65 Serangan Balik
66 Case Close
67 Menolak Secara Halus
68 Dua Hati Merana
69 Mundur Teratur
70 Honeymoon
71 Bukan Pelakor
72 Harus Berakhir
73 Curhat
74 Three Couples
75 Drama Grand Opening
76 Long Distance Relationship
77 Calon Pebinor
78 Pepetan Randu
79 Getting Closer
80 Trouble
81 Tukar Pasangan
82 Restu
83 Pertemuan
84 Penguntit
85 Melepas Rindu
86 Strategi Evan
87 Deal!
88 Sakit Tak Berdarah
89 Patah Jadi Dua
90 Berharap Romantis
91 Terkontaminasi
92 Percikan Cemburu
93 Cemburu Menguras Hati
94 Couvade Syndrom
95 Tingkah Calon Papa
96 Kebahagiaan Calon Orang Tua
97 Uluran Bantuan
98 Lamaran Dadakan
99 Pembicaraan Absurd
100 Konspirasi
101 Pengantin Baru
102 Pelan-pelan Saja
103 Jamur Kebanjiran
104 Menjebol Benteng Takeshi
105 Romantisme
106 Epan Surepan
107 Berbagi Info
108 Ngidam
109 Gombalan Mardi
110 Evan is Back
111 Annoying Evan
112 No More Miss Understanding
113 Bendera Putih
114 Mulut Devil
115 Kejutan Demi Kejutan
116 Dari Hati ke Hati
117 Pembicaraan Ayah dan Anak
118 Home Sweet Home
119 Ikutan Kepo
120 Anggota Baru
121 Senam Bikin Galfok
122 Balasan
123 Penyesalan
124 Keluarga Toxic
125 Akad Yang Mendebarkan
126 Langsung Cetak Gol
127 Evan vs Nana
128 Tak Ada Jomblo Yang Abadi #1
129 Sepakat Untuk Berpisah
130 Randu & Rian
131 Ide Ektrim
132 Tak Ada Jomblo Yang Abadi #2
133 Pasangan Yang Berbahagia
134 Syukuran
135 Lagu Yang Meresahkan
136 Gibran, Kendra & Jihan
137 Bonchap : Irfan & Tiana
138 Bonchap : Pengantin Baru
139 Bonchap : Momen Bahagia
140 Bonchap : Happily Ever After
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Antonio Blanco
2
Cari-cari Jodoh
3
Anak Yang Tak Diinginkan
4
Penyelidikan
5
Lamaran Antonio
6
Galau
7
Beban
8
Jebakan Kaisar
9
Pertemuan
10
Get Shock!
11
Bukan Cinta Biasa
12
Nervous
13
Godaan Penghulu
14
Kecanggungan Malam Pertama
15
Operasi
16
Rumah Baru
17
Pengantin Baru
18
Membuang Ulet Bulu
19
Percaya Padaku
20
Aaaaaaaa...
21
Penyesalan
22
Mau Jadi Pacarku?
23
Mau Kuajari?
24
Tancap Gas
25
Mulai Menyayangi
26
Pahlawan Tak Bertopeng
27
Serangan Fajar
28
Cemburu
29
Perang Gerilya
30
Evan Yang Manis
31
Jurus Menyenangkan Suami
32
Teman Baru
33
Kencan
34
Adu Mulut
35
Penjual Tahu Bulat
36
Pindah Kerja
37
Insecure
38
Kuliah Pertama
39
Doldam
40
Bertolak Belakang
41
Senam Bikin Galfok
42
Manis, Asam, Pahit
43
Apes
44
Tukang Pletok
45
Jealosy
46
Pertengkaran
47
Healing
48
Kencan
49
Api Dalam Sekam
50
Membasmi Serangga
51
Hidup Baru
52
Agustusan #1
53
Agustusan #2
54
Orang Suruhan
55
Jalan-jalan
56
Kebenaran Yang Mencengangkan
57
Kegalauan
58
Adu Argumen
59
Berjuang Bersama
60
Protes
61
Tiga Cinta, Tiga Cerita
62
Pembalasan Evan
63
Pencemaran Nama Baik
64
Klarifikasi
65
Serangan Balik
66
Case Close
67
Menolak Secara Halus
68
Dua Hati Merana
69
Mundur Teratur
70
Honeymoon
71
Bukan Pelakor
72
Harus Berakhir
73
Curhat
74
Three Couples
75
Drama Grand Opening
76
Long Distance Relationship
77
Calon Pebinor
78
Pepetan Randu
79
Getting Closer
80
Trouble
81
Tukar Pasangan
82
Restu
83
Pertemuan
84
Penguntit
85
Melepas Rindu
86
Strategi Evan
87
Deal!
88
Sakit Tak Berdarah
89
Patah Jadi Dua
90
Berharap Romantis
91
Terkontaminasi
92
Percikan Cemburu
93
Cemburu Menguras Hati
94
Couvade Syndrom
95
Tingkah Calon Papa
96
Kebahagiaan Calon Orang Tua
97
Uluran Bantuan
98
Lamaran Dadakan
99
Pembicaraan Absurd
100
Konspirasi
101
Pengantin Baru
102
Pelan-pelan Saja
103
Jamur Kebanjiran
104
Menjebol Benteng Takeshi
105
Romantisme
106
Epan Surepan
107
Berbagi Info
108
Ngidam
109
Gombalan Mardi
110
Evan is Back
111
Annoying Evan
112
No More Miss Understanding
113
Bendera Putih
114
Mulut Devil
115
Kejutan Demi Kejutan
116
Dari Hati ke Hati
117
Pembicaraan Ayah dan Anak
118
Home Sweet Home
119
Ikutan Kepo
120
Anggota Baru
121
Senam Bikin Galfok
122
Balasan
123
Penyesalan
124
Keluarga Toxic
125
Akad Yang Mendebarkan
126
Langsung Cetak Gol
127
Evan vs Nana
128
Tak Ada Jomblo Yang Abadi #1
129
Sepakat Untuk Berpisah
130
Randu & Rian
131
Ide Ektrim
132
Tak Ada Jomblo Yang Abadi #2
133
Pasangan Yang Berbahagia
134
Syukuran
135
Lagu Yang Meresahkan
136
Gibran, Kendra & Jihan
137
Bonchap : Irfan & Tiana
138
Bonchap : Pengantin Baru
139
Bonchap : Momen Bahagia
140
Bonchap : Happily Ever After

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!