TEROR SETAN (S1 & S2)

TEROR SETAN (S1 & S2)

Laki-laki dengan Pisaunya

Amanda berjalan di koridor sekolah dengan menunduk dan mengeratkan pegangannya ke kedua tangan ranselnya.

Amanda ditatap seluruh siswa siswi yang sedang berada di koridor dengan tatapan tajam, benci, jijik, dan banyak lagi. Amanda sudah terbiasa dengan semua hal ini. Dan Amanda juga tau penyebab orang-orang bersikap seperti ini kepada Amanda.

Kecuali ayahnya.

Hanya ayahnya yang menyanyangi dan mencintainya dengan tulus di dunia ini.

Ibu Amanda sudah meninggal saat melahirkan Amanda. Dan itu menjadi salah satu penyebab orang-orang bersikap tidak enak ke Amanda dan menganggap nya 'pembawa sial'.

Mereka semua ber-anggapan, jika berteman dengan Amanda, kejadian buruk akan menimpa mereka.

Amanda juga terlahir indigo, karena keturunan dari ayahnya. Ya, ayahnya indigo karena keturunan dari keluarga yang sebelumnya.

Ayahnya pernah berkata bahwa diri nya menjadi indigo karena kakek dan nenek Amanda yang dulu pernah melakukan kesalahan, sehingga ayahnya menjadi indigo dan keturunannya pun ikut sepertinya.

Bisa di katakan indigo yang di milikki Amanda dan ayahnya adalah sebuah kutukan, tapi apa penyebab kutukan itu terjadi? Amanda belum mengetahuinya, begitu juga dengan ayahnya.

Kakek dan neneknya masih enggan untuk bercerita.

 

 

Jam menunjukan pukul 07:10 yang berarti 20 menit lagi bel masuk berbunyi. Amanda sudah duduk manis di bangkunya sambil membaca novel horor kesukaannya.

Amanda masih sedikit takut jika melihat makhluk-makhluk yang menyeramkan, Amanda sudah terbiasa. Hanya sesekali Amanda merasakan sangat takut, tapi Amanda juga bisa mengatasinya.

Tak terasa Amanda sudah 10 menit berkutik dengan novelnya, tapi tiba-tiba Amanda merasakan aura negatif yang baru muncul.

Kedua matanya melihat ke arah pintu, disana terdapat seorang siswi yang berjalan gontai, terlihat sangat lemas. Amanda melihat ke belekang punggung siswi itu.

Amanda terkejut, siswi itu ketempelan. Dengan makhluk yang sangat menjijikan, baunya menyengat, wajahnya rusak di penuhi darah, kaki kirinya buntung, dan lidahnya terulur kebawah.

Sungguh menjijkkan.

Amanda dengan cepat memalingkan wajahnya menatap novelnya lagi. Sepertinya hantu itu sadar bahwa Amanda bisa melihatnya. Hantu itu turun dari punggung siswi itu. Setelahnya, siswi itu merasakan lega dan langsung merenggangkan otot ototnya, kemudian berjalan dan duduk di bangkunya.

Amanda menghela nafas lega, karena hantu itu sudah tidak mengikutinya. Tunggu dulu, kemana hantu itu? Kenapa sekarang menghilang?

Sudahlah, itu tidak penting. Lagipula bel masuk sudah berbunyi. Amanda harus fokus terhadap pelajarannya.

Saat guru sudah duduk di depan murid murid. Tubuh Amanda merasakan merinding, Amanda memegang lengannya. Kemudian Amanda tidak memperdulikan rasa merindingnya, Amanda kembali fokus kedepan untuk memperhatikan guru yang sedang menerangkan di papan tulis.

Rasa merinding itu lama kelamaan menghilang, tapi berganti dengan bau busuk yang sangat menyengat. Amanda sudah tidak bisa lagi untuk tidak memperdulikannya.

Amanda menoleh ke arah bangku kosong yang ada di sampingnya. Amanda terkejut dan langsung berteriak histeris sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ternyata makhluk yang menempeli siswi tadi, kini duduk di samping Amanda.

"AAA!!".

Teriakan dari Amanda cukup keras, sehingga seluruh murid yang ada di kelas dan pak guru langsung menatap Amanda bingung.

"Tuhkan bener dia gila."

"Fix, dia gila."

"Kenapa sih orang kayak dia sekolah disini?".

"*Dasar gila."

"Cantik-cantik gila*."

Cibiran dari murid murid yang ada di kelas sebelum pak Hardi menghentikannya.

"SUDAH DIAM!" seluruh murid terdiam dan suasana kelas menjadi hening.

"Kamu kenapa Amanda?" tanya pak Hardi.

"Ma-maaf pak."

"Saya mau izin ke toilet."

"Jadi kamu cuma mau ke toilet? Kenapa harus berteriak?" tanya pak Hardi sinis. "Yaudah sana." Amanda menganggukan kepalanya kemudian pergi ke toilet.

Apa katanya barusan? Toilet? Bukankah Amanda selalu menghindari toilet sekolah?Sudah pasti di toilet banyak sekali makhluk makhluk tak kasat mata, tapi Amanda bisa melihatnya.

Amanda sama sekali tidak pernah menginjakkan kakinya ke toilet sekolah yang sudah di tempatinya kurang lebih dua tahun.

Amanda bahkan berusaha untuk tidak membuang air kecil di toilet atau Amanda akan menahannya sampai pulang sekolah nanti. Lagipula Amanda tidak mempunyai teman untuk menemaninya ke toilet.

Lupakan tentang toilet. Pertanyaan nya sekarang, apakah Amanda akan ke toilet seorang diri? Atau kekantin? Tidak mungkin ke kantin, bisa-bisa jika ada guru yang melihatnya, Amanda akan di cap sebagai anak yang suka membolos.

Akhirnya Amanda memutuskan untuk ke taman belakang sekolah, sepi memang. Tapi itu lebih baik dari pada ke toilet seorang diri atau ketahuan guru saat berada di kantin.

Amanda duduk di bawah pohon yang rindang dan menyandarkan punggungnya ke pohon itu. Amanda memejamkan matanya, menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

Tapi tiba-tiba saja, wajahnya seperti terkena angin lurus tepat di wajahnya. Eh tunggu, ini bukan angin. Ini seperti orang yang meniup wajahnya dengan sengaja.

Baru beberapa menit Amanda merasakan tenang. Tapi sekarang? Seseorang mengganggu ketenangannya. Tidak bisakah Amanda merasaka tenang?

Dengan cepat Amanda membuka matanya, Amanda terlonjak kaget. Bukan hantu atau makhluk menyeramkan yang biasa Amanda lihat.

Di depannya kini, seorang laki-laki tengah menatap Amanda. Setidaknya ini lebih baik daripada hantu yang duduk di sampingnya saat di kelas.

Amanda menghembuskan nafasnya lega. Lalu dengan tidak sengaja Amanda melihat tangan laki-laki itu, dia memegang pisau? Dan lagi, ada noda merah di pisaunya. Apakah laki-laki di depannya ini telah membunuh orang?

Pertanyaan itu terus memutari isi otak Amanda. Ini buruk, jauh lebih buruk ketika bertatap muka dengan hantu.

"Ka–kamu ngapain?".

Terpopuler

Comments

Sudir Lasa

Sudir Lasa

halo

2021-11-25

0

Sudir Lasa

Sudir Lasa

p

2021-11-25

0

atmaranii

atmaranii

mnarik n tulisanmu rapi thorr...gudjob..aku sk

2021-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Laki-laki dengan Pisaunya
2 Kembar dan Kematian Pertama di Sekolah
3 Alasan 'Dia'
4 Teror 01 Maret
5 Pacar?
6 Penghianatan
7 Mama?
8 Dia bukan Mama
9 Kerasukan
10 Cinta Segi Tiga
11 Penembakan
12 Lingsir Wengi
13 Ancaman
14 Putus
15 Teror di Sekolah
16 Toilet
17 Alea Anindhita
18 Wanita di Rumah Tua
19 Kuchisake Onna
20 Liburan
21 Peringatan dari 'Dia'
22 Zee?
23 Boneka Misterius
24 Boneka Misterius (2)
25 Terungkap
26 Siapa Dalang yang Sebenarnya?
27 Sebuah Mimpi
28 Labirin
29 Siapa Rega Sebenarnya?
30 Yang Sebenarnya
31 Happy Or Sad?
32 Kepergian
33 Dalang dari Semuanya
34 Kebencian
35 Kematian Ayudia
36 Teror Kembali
37 Tamu Tengah Malam
38 Tentang Kevin
39 Rencana?
40 Kembalinya Cia
41 Sosok yang Mengawasi
42 Senter
43 Sosok Amanda
44 Mereka Kembali
45 Lemparan Pisau
46 Secarik Kertas Misterius
47 Penembakan pada Zee
48 Kematian Amanda?
49 Kemunculan nya
50 Problem At The Hospital
51 The Problem with Bella is Over
52 Masalah dengan Cia
53 Kakek dan Nenek Amanda
54 Akhir dari Segalanya
55 Ending
56 S2: Prolog
57 S2: Mahasiswi Yang Diikuti Banyak Roh
58 S2: Awal Perjalanan
59 S2: Dia Dibelakang
60 S2: Sebuah Peringatan
61 S2: Rega Julid
62 S2: Meminta Izin
63 S2: Boneka Jelek Muncul!
64 S2: Boneka Jelek (2)
65 S2: Saling Menyalahkan
66 S2: Flasback 2018
67 S2: Gundukan Tanah
68 S2: Malam Mencekam
69 S2: Teror di Kamar Mandi
70 S2: Minta Maaf
71 S2: Desa yang Cukup Aneh
72 S2: Kisah SMA
73 S2: Rantang Belatung
74 S2: Anak Pak Kades Sudah Meninggal
75 S2: Jangan Buka Pintu
76 S2: Hantu dan Iblis
77 S2: Mengikuti Pak Kades
78 S2: Dia Bukan Manusia
79 S2: Tiga 'R' Itu Setan
80 S2: Iblis Adalah Musuh Manusia
81 S2: Mereka Bertiga Sudah Kembali
82 S2: Gadis Bergaun Putih
83 S2: Anak Saya... Sudah Ndak Ada
84 S2: Perkara Pisau Jaman SMA
85 S2: Bella Menghilang
86 S2: Jika Menyangkut Tentang Amanda
87 S2: Bingung
88 S2: Jepit Rambut
89 S2: Kenangan SMA
90 S2: Pencarian Bella
91 S2: Sebuah Penemuan
92 S2: Merasa Bersalah
93 S2: Kilas Balik Ingatan Amanda
94 S2: Bella Kembali
95 S2: Karena Berita Hoax
96 S2: Para Roh yang Dulunya Dibunuh
97 S2: Cerita Pak Darman
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Laki-laki dengan Pisaunya
2
Kembar dan Kematian Pertama di Sekolah
3
Alasan 'Dia'
4
Teror 01 Maret
5
Pacar?
6
Penghianatan
7
Mama?
8
Dia bukan Mama
9
Kerasukan
10
Cinta Segi Tiga
11
Penembakan
12
Lingsir Wengi
13
Ancaman
14
Putus
15
Teror di Sekolah
16
Toilet
17
Alea Anindhita
18
Wanita di Rumah Tua
19
Kuchisake Onna
20
Liburan
21
Peringatan dari 'Dia'
22
Zee?
23
Boneka Misterius
24
Boneka Misterius (2)
25
Terungkap
26
Siapa Dalang yang Sebenarnya?
27
Sebuah Mimpi
28
Labirin
29
Siapa Rega Sebenarnya?
30
Yang Sebenarnya
31
Happy Or Sad?
32
Kepergian
33
Dalang dari Semuanya
34
Kebencian
35
Kematian Ayudia
36
Teror Kembali
37
Tamu Tengah Malam
38
Tentang Kevin
39
Rencana?
40
Kembalinya Cia
41
Sosok yang Mengawasi
42
Senter
43
Sosok Amanda
44
Mereka Kembali
45
Lemparan Pisau
46
Secarik Kertas Misterius
47
Penembakan pada Zee
48
Kematian Amanda?
49
Kemunculan nya
50
Problem At The Hospital
51
The Problem with Bella is Over
52
Masalah dengan Cia
53
Kakek dan Nenek Amanda
54
Akhir dari Segalanya
55
Ending
56
S2: Prolog
57
S2: Mahasiswi Yang Diikuti Banyak Roh
58
S2: Awal Perjalanan
59
S2: Dia Dibelakang
60
S2: Sebuah Peringatan
61
S2: Rega Julid
62
S2: Meminta Izin
63
S2: Boneka Jelek Muncul!
64
S2: Boneka Jelek (2)
65
S2: Saling Menyalahkan
66
S2: Flasback 2018
67
S2: Gundukan Tanah
68
S2: Malam Mencekam
69
S2: Teror di Kamar Mandi
70
S2: Minta Maaf
71
S2: Desa yang Cukup Aneh
72
S2: Kisah SMA
73
S2: Rantang Belatung
74
S2: Anak Pak Kades Sudah Meninggal
75
S2: Jangan Buka Pintu
76
S2: Hantu dan Iblis
77
S2: Mengikuti Pak Kades
78
S2: Dia Bukan Manusia
79
S2: Tiga 'R' Itu Setan
80
S2: Iblis Adalah Musuh Manusia
81
S2: Mereka Bertiga Sudah Kembali
82
S2: Gadis Bergaun Putih
83
S2: Anak Saya... Sudah Ndak Ada
84
S2: Perkara Pisau Jaman SMA
85
S2: Bella Menghilang
86
S2: Jika Menyangkut Tentang Amanda
87
S2: Bingung
88
S2: Jepit Rambut
89
S2: Kenangan SMA
90
S2: Pencarian Bella
91
S2: Sebuah Penemuan
92
S2: Merasa Bersalah
93
S2: Kilas Balik Ingatan Amanda
94
S2: Bella Kembali
95
S2: Karena Berita Hoax
96
S2: Para Roh yang Dulunya Dibunuh
97
S2: Cerita Pak Darman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!